“Pergilah, rumah ini tidak menyambutmu.” Elisa menatap sekilas pada Ariella, berbalik badan dan pergi.
“Apa kamu tuli? Aku ingin menemui Ibuku, siapa yang ingin pulang ke rumahmu?” Ariella sangat ingin menerjang masuk dan menampar Elisa.
Drama yang disutradarai oleh wanita ini dua hari lalu, Ariella masih belum mencari perhitungan dengannya, sekarang dia malah berlari ke sini untuk bergabung.
“Elisa, buka pintu dan biarkan Adikmu masuk.” Suara Zeesha terdengar dari belakang Elisa.
Elisa tidak pernah melanggar perkataan Zeesha, jika dia menyuruhnya membuka pintu maka dia akan membuka pintu, Elisa akan melakukan apa saja yang Ayahnya perintahkan.
Begitu pintu terbuka, Ariella menerjang ke dalam, ingin pergi mencari Ibunya, tapi dihalangi oleh dua pelayan yang diperintahkan oleh Zeesha.
Zeesha berkata dengan tidak terburu-buru: “Jika ingin melihat Ibumu, maka kamu harus menjanjikan satu hal padaku.”
“Jangan harap aku menjanjikan apapun padamu.” Melihat wajah di depannya, jika bukan karena Ariella melihat bahwa dia masih memiliki sedikit hubungan darah dengannya, Ariella bahkan ingin meludahinya.
“Kamu yang datang sendiri, jangan menyalahkan orang lain di kemudian hari.” Zeesha tertawa dengan dingin, kemudian berkata, “Kirim nona ke kamarnya untuk berganti pakaian, dan kemudian telepon tuan muda Ivander, tanyakan apa dia sudah sampai atau belum.”
Haha–
Ariella melihat pria di depannya ini, apa pria ini benar-benar Ayahnya?
Jika dia benar-benar Ayahnya, apa mungkin Ariella akan dipaksa bersama dengan pria lain terlepas dari keinginannya?
Saat ini, yang dilihat di mata Zeesha pada Ariella hanyalah keuntungannya saja, selain itu tidak ada yang namanya keluarga.
Dia sudah lama tahu bahwa Zeesha adalah orang yang tidak bermoral demi keuntungannya semata.
Bukankah begitu?
Ariella mengambil napas dalam-dalam dan berkata: “Zeesha, aku ingin melihat Ibuku. Jika kamu masih memiliki sedikit rasa kemanusiaan, biarkan aku menemuinya, biarkan aku menjemputnya pergi.”
“Tunggu setelah kamu dan Ivander melakukan hal-hal yang harus dilakukan, aku akan membiarkanmu melihat Ibumu.” Zeesha memberi isyarat dan menyuruh kedua pelayannya untuk bertindak.
Pandangan dingin Ariella menyapu Zeesha, Elisa dan dua pelayan itu, tiba-tiba tertawa: “Zeesha, apa menurutmu kamu bisa melakukan apa yang ingin kamu lakukan? Jika kamu berani macam-macam, bahkan walaupun aku mati aku juga tidak akan membiarkanmu berhasil.”
Tidak, bagaimana mungkin Ariella rela mati, dia hanya mengatakan kata-kata kejam untuk menakuti mereka saja.
Dia baru saja menjadi wanita Carlson, dan dia masih ingin memiliki banyak anak dengan Carlson.
Dan dia masih ingin membawa Ibunya pulang dan hidup bersama dengan mereka, bagaimana mungkin dia akan bermain dengan nyawanya bersama dengan orang-orang kejam ini?
Mata Ariella itu sangat tajam, kedua pelayan itu takut untuk melangkah maju.
Ariella mengabaikan mereka, menghempaskan tangan dan masuk ke dalam, dia datang mencari seseorang, dan bukannya datang untuk ditindas oleh orang lain.
Zeesha tidak lagi mempedulikan Ariella, lagipula dia sudah di dalam rumah, dia tidak akan takut Ariella lari.
Saat ini, dia hanya berharap Tuan muda Ivander akan segera datang untuk menjemput Ariella, selama mereka melakukannya maka hal lainnya akan lebih buat.
Menoleh, bertemu dengan pandangan iri dan benci milik Elisa, dia kembali berkata: “Elisa, jangan khawatir, yang kita inginkan adalah anaknya, bukan dia. Posisi Nyonya Ivander tetap hanyalah milikmu.”
“Ayah, aku …” Elisa mengerjapkan mata, air mata berputar-putar di matanya, “Aku tahu, kamu yang paling sayang padaku.”
“Karena Ayah hanya memilikimu satu-satunya.” Zeesha menepuk-nepuk bahu Elisa, kemudian berkata, “Jika aku tidak sayang padamu, aku harus menyayangi siapa.”
“Ayah, siapa ayah kandung Ariella?” Elisa tidak bisa mendapatkan jawaban dari Ibunya, jadi dia ingin meminta petunjuk pada Ayahnya.
Elisa tidak ingin melepaskan kesempatan apapun mengenai kelemahan Ariella, semakin banyak yang dia tahu, maka akan makin bermanfaat ketika menghadapi Ariella.
Zeesha berkata: “Kamu tidak perlu mengurus masalah ini, kamu pergi untuk jaga dia dengan baik, karena dia yang datang sendiri, maka tidak boleh membiarkannya kabur. Dan mengenai Ibumu, untuk sementara jangan sebarkan berita itu.”
“Ayah, mengenai Ibu…” Bagaimanapun orang itu juga Ibu kandungnya sendiri, Elisa masih memiliki rasa tidak tega.
“Hmm?” Zeesha menaikkan alisnya, mendengus dengan dingin.
Elisa menggigit bibirnya dan mengangguk: “Aku akan pergi untuk mengawasinya.”
Ariella mencari di seluruh rumah tapi tidak menemukan Ibunya, Ibunyaa tidak berada di rumah, lalu bisa pergi kemana?
Ariella kembali memikirkannya, tapi tidak bisa memikirkan ke mana Ibunya bisa pergi selain pulang ke rumah.
Apa disembunyikan di rumah Ivander oleh Zeesha?
Jika Zeesha benar-benar bekerjasama dengan Ivander dan ingin membohonginya untuk pulang, maka sangat mungkin untuk menyembunyikan Ibunya di rumah Ivander.
Ariella bisa pergi ke rumahnya, tapi rumah keluarga Ivander dijaga ketat, tidak mudah untuk dimasuki, masalahnya masuk ke dalam sama dengan memasuki sarang harimau.
Dan yang lebih penting lagi, Elisa terus membawa orang untuk mengikutinya, sepertinya dia akan sulit keluar dari rumah ini.
Tidak tahu apakah Carlson sudah melihat chat darinya atau belum?
Jika Carlson menemui hal seperti ini, apa yang akan dia lakukan?
Memikirkan Carlson, Ariella mencari tempat untuk duduk, bersiap untuk menelepon dan bertanya pada Carlson, ingin agar dia memberinya pendapat.
Mengeluarkan ponsel, Ariella baru menyadari bahwa setelah turun dari pesawat dia lupa untuk menyalakan ponselnya jadi ponselnya terus dalam keadaan mati.
Dia menyalakan ponselnya, layar menunjukkan ada lebih dari selusin panggilan tidak terjawab, yang semuanya berasal dari Carlson.
Tidak bisa menghubungi Ariella, dia pasti cemas, Ariella bergegas menghubunginya, tapi tidak aktif.
Karena Carlson juga sedang terbang menuju tempat Ariella saat ini.
Peristiwa di barat saat itu, karena Carlson yang pergi tiba-tiba, menyebabkan beberapa masalah.
Carlson hari ini mengadakan rapat melalui konferensi video sore ini dengan orang-orang dari pihak sana, rapat itu menghabiskan waktu selama beberapa jam.
Setelah selesai dan melihat chat yang dikirim oleh Ariella, dia segera menelepon Ariella, tapi ponsel Ariella terus berada dalam keadaan tidak aktif, Carlson tidak bisa menghubunginya.
Carlson kemudian menyuruh orang untuk menyelidiki CCTV rumah sakit untuk memahami situasinya, akhirnya menyuruh orang untuk menelepon ke bandara untuk memeriksa, memastikan bawah orangtua Ariella kemarin sudah pulang, Ariella juga baru menaiki pesawat ke sana beberapa jam yang lalu.
Bahkan Ivander, yang selalu ingin bertemu dengan Carlton, bergegas kembali pagi ini, jika seluruh insiden itu terhubung, Carlson dengan cepat dapat menebak apa yang ingin mereka lakukan.
Karena itu, Carlson segera membuat keputusan sebelum naik ke pesawat, menyuruh orang dari Group Aces yang bertanggung jawab di sana untuk membuat janji dengan Ivander, mengatakan bahwa Carlton dari Group Aces ingin menemuinya.
Setelah turun dari pesawat, Carlson menerima berita dari orang yang bertanggung jawab atas Group Aces bahwa dia sudah menghubungi Ivander.
Setelah mendengarkan laporan dari Daiva, Carlson kembali berkata: “Daiva, suruh orang untuk memberitahu Ivander, selama membawa Nona Ariella secara utuh untuk menemuiku, maka aku akan memberinya apa pun yang dia inginkan.”
Saat ini, Carlson bergegas pergi ke rumah Ariella, ada beberapa hal mungkin sudah terlambat untuk menghentikan Ivander, tapi hanya dengan menggunakan identitas Carlton maka dapat menghentikannya.
Zeesha itu benar-benar orang yang kejam, waktu itu melakukan hal yang begitu kejam pada Istrinya, sekarang ingin sekali lagi memanfaatkan Ariella.
Jika bukan karena jika mengekspos masalah itu akan membuat Ariella terluka, dia sudah pasti akan menghancurkan Zeesha.