Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 392 Tidak Ada Kata Seandainya





“Kakek, Efa seharusnya tidak mengatakan semua kata-kata tidak sopan itu, Efa tidak akan mengatakannya lagi, asal kamu bangun, biarkan Efa dapat melihat kamu.”





“Kakek …” Tidak peduli apa yang Efa katakan, kakek yang mencintainya tidak bisa mendengarnya lagi, dan tidak bisa memberikan respons apa pun padanya.





Dia pernah berkata bahwa dia tidak diinginkan lagi, jadi dia meninggalkannya, dia ingin pergi ke tempat di mana dia tidak pernah bisa menemukannya, meninggalkannya sendirian di Kota Pasirbumi dan tinggal sendirian didalam dunia.





Suasana hati Efa, Darwin sangat jelas, kakek yang dari kecil hingga tumbuh besar memanjakan dirinya, kakek yang baik hati dan lembut itu tiba-tiba berubah menjadi pria yang sangat jahat.





Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia adalah pejahat, jadi dia bersembunyi didalam cangkang pelindungnya dan berpura-pura tidak ada apapun yang terjadi.





Tetapi ketika dia berdiri dan bersiap untuk berani menghadapi semua ini, kakek yang dicintai dan juga dibenci ini, tiba-tiba sudah mati, dan mati begitu tiba-tiba, mendadak sampai dia tidak memiliki persiapan mental sedikit pun.





Banyak orang sangat tidak sabar agar Sandoro mati, tetapi bagi Efa, dia adalah satu-satunya orang di dunia yang memiliki hubungan darah dengannya.





Dia akan benci padanya dan akan menyalahkannya karena melakukan hal-hal jahat itu, sebenarnya itu karena dia peduli padanya, karena dia peduli.





Darwin berjalan kearah sana dan dengan paksa menarik Efa kembali: “Efa, dokter forensik akan segera datang untuk autopsi, kamu tidak boleh menghancurkan tempat kejadian dan barang bukti.”





Efa meninju pukulan lain: “Pembunuh, kamu tidak usah pura-pura lagi, jangan berpikir bahwa menemukan dokter forensik untuk melakukannya akan mendelusi pembunuhanmu.”





Darwin berteriak: “Efa, tutup mulutmu!”





Efa mengangkat alisnya dan berkata: “Aku tidak tutup mulut, kecuali aku mati. Kamu begitu hebat, kalau begitu kamu bunuh aku saja, jadi dengan begitu tidak ada yang akan bersaksi, kamu membunuh orang, orang lain juga tidak tahu.”





Aku tahu bahwa pada saat ini pikiran Efa kacau balau, dan dia tidak dapat mengatakan kata-kata yang baik, Darwin menyuruh bawahannya datang membawa peralatan, untuk mengikat tangan Efa kebelakang.





“Darwin, kamu si binatang buas ini, kamu bajingan, kamu cilik, kamu benar-benar merasa bersalah. Kamu ingin membunuhku kan, aku bilang padamu, aku matipun tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang.” Sepasang mata Efa menjadi merah, memaki dan meraung.





“Diam!” Darwin menjerit.





“Kamu bisa membunuh orang, tetapi kamu tidak bisa membunuh semua orang di dunia …” Kata-kata Efa belum selesai, Darwin dari dalam tangan bawahannya mengambil gulungan lem penyegel, dan dia dengan erat menyegel mulut Efa.





Mulutnya disegel, Efa tidak bisa berbicara, sepasang matanya yang indah terus berputar-putar, sepasang mata itu hampir menyembur keluar api.





Mulut tidak bisa bergerak, tangan juga tidak bisa bergerak, tetapi kedua kaki Efa masih bebas, tadi makan cukup banyak, jadi tenangnya juga lumayan besar.





Dia mengambil kesempatan ketika Darwin tidak memperhatikan, dia menggunakan kakinya untuk menendangnya, dengan pergelangan kaki kakinya dengan keras menendang pinggul Darwin.





Emosi Darwin juga terkenal buruk, dibuatnya begitu membuat keributan ditendang. Api-nya juga membesar, dia menahannya dan mengikatnya ke tiang kayu disamping.





“Efa, tetap patuhlah!” Darwin dengan serius mengatakannya





Dia tidak memindahkan Efa yang membuat masalah keluar, karena Sandoro adalah kakek kandungnya, penyebab kematian Sandoro yang sebenarnya, seharusnya membiarkan dia tahu.





Saat ini, dia sedang menunggu dokter forensik untuk datang dan memeriksa penyebab kematian Sandoro.





Menilai dari pengalaman menyaksikan banyak kejadian kematian banyak orang, Sandoro meninggal dengan sangat cepat, hampir sama sekali tidak ada perlawanan yang menyakitkan.





Sebenarnya apa yang dia lihat di detik terakhir sebelum kematiannya?





Efa, yang diikat ke tiang tetap saja merusuh, tetapi karena dia tidak bisa bersuara, orang yang bisa memperhatikannya juga sedikit.





Wilayah militer adalah tempat yang sangat disiplin, ada sesuatu yang terjadi di sini, kecuali bawahan yang dipanggil oleh Darwin, yang lain masih stand by pada posisi mereka, dan tidak ada yang boleh sembarangan mengambil langkah.





Ayah Carlson yang sedang menunggu Efa di luar, diundang oleh bawahan Darwin, tatapan mata dia memandang Efa, khawatir berkata: “Apa ini?”





“Dia tidak taat, maka kamu ikat dulu supaya menghindari lebih banyak masalah.” Darwin memberi alasan yang sangat “masuk akal”.





Ayah Carlson juga menyadari kepribadian Efa. Jika dia membuat keributan, dikatakan perang dunia ke-2 pun tidak berlebihan.





Pada saat ini, tugas mereka yang paling penting adalah mencari tahu alasan sebenarnya dari kematian Sandoro yang begitu mendadak dan jangan membiarkan Efa mencampurinya juga baik.





Darwin menganalisis: “Aku pribadi berpikir bahwa seharusnya pada saat terakhir kematiannya Sandoro melihat satu orang.”





Ayah Carlson mengangguk dan berkata, “Siapa orang itu? Siapa yang akan bisa membuatnya begitu takut? Dan orang ini dapat dengan bebas masuk ke Wilayah Militer Kota Pasirbumi kalian. Siapa yang memiliki kemampuan sebesar ini?”





Darwin mengambil alih dan berkata: “Aku benar-benar ingin tahu mengapa orang ini ingin membunuh Sandoro? Apakah itu motif pembunuhan biasa atau balas dendam?”





Mereka sedang berdiskusi pada saat yang sama dokter forensic tiba, dan beberapa dokter forensik telah memberi hormat kepada Darwin: “Komandan!”





Darwin kembali memberi hormat dan berkata: “Kalian harus memeriksanya dengan sejelas mungkin, jangan melepaskan petunjuk apa pun.”





Pada saat yang sama ketika dokter forensik tiba, juga ada petugas investigasi kriminal. Kedua tim melakukan inspeksi terpisah.





TKP dihancurkan oleh Efa, yang membuat pekerjaan para inspektur semakin kesulitan.





Dokter forensik kira-kira dapat menilai waktu kematian Sandoro berdasarkan suhu dan bentuk tubuh Sandoro.





Waktu kematian Sandoro tidak lama, dokter forensik datang tepat waktu dan dengan cepat mendapatkan hasilnya.





Mereka menilai bahwa waktu kematian Sandoro adalah sekitar pukul 12:24 siang, dan penyebab kematiannya sangat ketakutan, mati karena ketakutan.





Waktu kematian adalah sekitar pukul 12:24 siang!





Setelah mendengar hasil ini, kepala Efa meledak lagi, dan terbentur untuk waktu yang lama.





Ayah Carlson membawanya ke Wilayah Militer Kota Pasirbumi tiba pukul 12.20, ketika dia turun dari mobil, dia sempat melihat waktu.





Dengan kata lain, ketika dia tiba di Daerah Militer Kota Pasirbumi, Kakeknya masih hidup, Kakeknya seharusnya masih dengan gembira berpikir, dia akan segera melihat cucu kesayangannya.





Pada waktu dia dari gerbang utara Daerah Militer Kota Pasirbumi ke sel penahanan kakek, kakek dibunuh.





Jika dia makan lebih sedikit, jika dia tidak menyeret Ayah Carlson untuk mengemudi lebih perlahan, maka dia akan dapat bergegas kesisi kakek sebelum pukul 12:24, kalau begitu kakek tidak akan …





Tetapi tidak ada jika, ketika dia akan tiba di sisi Kakek, Kakek terbunuh, dia bahkan tidak melihat kakeknya untuk terakhir kalinya, dia tidak mendengar apa yang ingin Kakeknya katakan kepadanya.





Jika bukan Darwin yang membunuh kakeknya, jadi siapa?





Apakah ini semua imbas dari kejahatannya?





Kakek dulu terlalu banyak membuat dosa, sekarang saatnya untuk dibalas kepadanya, tetapi mengapa tidak membiarkan Kakek melihatnya untuk terakhir kalinya?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK