Amerika, New York, Broadway.
Tempat kekaisaran yang sangat terkenal, kota besar dari seluruh dunia, tempat yang terkenal diseluruh dunia, semua orang dari seluruh penjuru dunia menjadikan kisah indah mereka yang berbeda.
Dan hari ini yang mengambil seluruh perhatian adalah pesta hari kedewasaan dari seorang gadis perusahaan Aces yang berumur 18 tahun.
Panggung, lampu, alat peraga, actor, penonton, semuanya sudah disiapkan oleh keluarga Tanjaya, dan mereka sudah menunggu sejak awal di kursi VIP.
Setelah melewati hari ini, semua perhatian orang beralih kepada seorang gadis yang berumur 18 tahun, mereka semua menunggu hingga gadis ini menarikan sebuah tarian untuk mereka, memberitahu kepada seluruh dunia, jika dia sudah bertumbuh dewasa.
Tetapi pada saat ini, tiba-tiba pengawal yang biasa bertugas untuk mengawal nona kecil dengan tergesa-gesa berdatangan, dan memberikan sebuah surat kepada tangan kakek keluarga Tanjaya, dengan terburu-buru berkata:”Tuan, nona meninggalkan sebuah surat, tetapi orangnya juga sudah tidak bisa ditemukan lagi.”
“Apa?” lelaki yang dipanggil sebagai tuan, sudah jelas dia sedang marah, tetapi dia dengan cepat menata kembali ekspresinya.
Dia dengan cepat merobek surat yang diberikan oleh pengawal tersebut, diatas surat tersebut tertulis beberapa kalimat??ayah, ibu, hari ini Riella sudah bertumbuh dewasa, dan hari ini Riella ingin melihat sendiri dunia luar. Jangan khawatir, jangan memutuskan, Riella yang mencintai kalian!
Beberapa kalimat yang sangat pendek, tertulis diatas kertas itu, dari beberapa kita itu, bisa terlihat jika perasaan dia pada saat menulis surat itu adalah sangat bahagia.
“Cepat kejar dia.” Sebastian melihat jam tangannya sekilas,”sebelum pesta ini dimulai, kalian sudah harus membawa dia pulang.”
“Tuan, nona dari 3 jam yang lalu sudah pergi ke bandara, sekarang dia sudah berada didalam pesawat yang sedang mengarah kearah ibukota kota A.” kembali datang lagi seorang pengawal, informasi yang baru didapatkannya langsung dilaporkannya kepada tuannya.
“Kalian??..” begitu Sebastian mendengar laporan ini, dia kembali merasa marah, dia menyuruh sekelompok orang ini untuk melihat gadis kecil itu, dan bahkan gadis kecil itu masih bisa kabur.
“Dia ingin bebas, biarkan dia pergi, tunggu dia sudah pergi beberapa hari, dia baru bisa merasakan seberapa hangatnya keluarga ini.”
Tiba-tiba terdapat seorang pemuda yang masih segar dan muda yang menimpa permbicaraannya, gayanya yang dingin sama sekali melewati batas apa yang harusnya dimiliki oleh anak dengan umur sepertinya.
??..
Negara A, bandara ibu kota.
Dari dalam layar besar, penerbangan dari New York menuju negara A dengan pesawat HH389 sudah sampai sesuai dengan jadwal yang ada.
Tetapi, Liotta sudah menunggu sejak lama dibandara tersebut, tetapi tetap tidak bertemu dengan orang yang ingin ditemuinya.
Tidak bertemu dengan orang yang ditunggunya, menelepon nomor orang tersebut juga tidak bisa, juga tidak tahu apakah dia tersesat atau hilang?
Liotta melihat kekanan dan kekiri, tidak menemukan orang itu, dia berfikir meminta bantuan pusat informasi untuk membantunya membuat pengumuman soal orang tersebut, orang yang ditunggunya akhirnya terlihat juga.
Pelanggan VIPnya adalah seorang gadis muda yang berperawakan tinggi, menggunakan celana denim dan kaos berwarna biru navy, menggunakan topi, serta memakai kacamata hitam.
Liotta tidak bisa melihat pandangannya, dia hanya mengetahui meskipun dia memakai pakaian yang begitu sederhana, tetapi tetap tidak dapat menyembunyikan aura darah biru dari dalam tubuhnya.
Aura darah biru!
Benar!
Liotta mengakui, Oriella gadis kecil ini memberikan kesan seperti anak baik-baik dan rumahan.
Menghadapai apapun selalu tenang, alisnya yang optimis, ekspresi yang tidak berubah meskipun senang ataupun sedih , menyambut orang dengan penuh sopan santun, dalam perkumpulan social memiliki pemikiran yang luas, mengetahui beberapa buku, acara penting, dan lainnya, kata-kata anak baikyang ditaruh diatas tubuhnya sama sekali tidak salah.
Sebenarnya, itu adalah muka yang bersedia ditunjukan Oriella kepada orang lain.
Wujudnya yang sebenarnya, Liotta hanya memikirkan 3 kata yang mendeskripsikan dia??setan kecil!
Benar, adalah seorang setan kecil!
Oriella sekali demi sekali membuat orang berakhir dengan menyedihkan, tetapi dari awal tidak pernah ada orang yang mencurigainya sedikitpun.
Bukan karena keluarganya memiliki banyak uang, tetapi gadis kecil ini terlalu pintar bersandiwara.
Bahkan Liotta yang membantu dia kabur masih bisa dia ragukan, apakah dia benar Oriella yang menyuruhnya melakukan hal yang tidak baik?
“Hi, Oriella, aku ada disini!” Liotta melambaikan tangannya kepada Oriella, berusaha melompat, berharap Oriella bisa menemukan dia diantara gerombolan orang.
Tetapi itu hanyalah harapannya belaka, Liotta terlalu tidak menarik perhatian orang, sedangkan Oriella terlalu menarik perhatian orang.
Pada saat Oriella baru berjalan keluar, pandangan semua orang sudah tertuju kepada dirinya.
Dia sangat membenci tatapan mata orang yang menatapnya, tetapi dia juga tidak bisa berkata-kata, menggunakan tangannya dengan ringan menggerakkan tangannya, mendorong kacamata hitam yang menutupi separuh wajahnya.
Liotta mengerti dia, mengetahui bahwa dia senang menunjukkan ekspresi tidak senang.
Memikirkan akibat membuat Oriella merasa tidak nyaman, Liotta tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin, dengan cepat menerobos segerombolan orang tersebut, dan berdiri disamping Oriella:”Oriella, kamu pergi kemana? Aku sudah menunggumu seharian tetapi tidak bisa menemukanmu, juga tidak bisa meneleponmu, aku merasa sangat cemas.”
“Aku pergi diam-diam dari rumahku, apakah aku bisa membawa handphone bersamaku?” Oriella dari dalam kacamatan hitamnya menatap Liotta, gadis ini sudah mengikuti dia disampingnya begitu lama dan masih begitu kebingungan.
Karena pada saat masih kecil dia pernah diculik, ayah tercintanya sudah membuat GPS di hanphonenya, tidak peduli dia berada dimanapun, ayah tercintanya pasti akan mengetahuinya.
Dia juga bukannya bodoh, sudah jelas mengetahui handphonenya terdapat GPS masih membawa handphonenya, apakah dia ingin membuat Sebastian langsung bisa menemukan nya dan membawanya kembali ke New York?
“Ou??.” Liotta mengangguk-anggukkan kepalanya, tersenyum canggung,”Bagaimana bisa aku melupakan hal ini.”
“Apakah ada hal yang lain yang tidak bisa kamu lupakan?” Oriella juga tidak tahu mengapa dua yang memiliki IQ sangat tinggi bisa berteman dengan Liotta yang seperti telur ini.
Kemungkinan karena melihat Liotta yang sangat kebingungan, memiliki pemikiran begitu polos, dia tidak bisa menahan diri melihat Liotta dibully orang lain, barulah membuatnya menjadi teman baiknya.
“hemhem??.” Liotta tidak bisa memberikan perkataan balasan sedikitpun.
“Tidak perlu aku bertanya, aku menyuruhmu untuk membantu aku mencari orang yang aku cari, kamu tidak mungkinkan masih tidak memiliki petunjuk.” Oriella tidak menaruh begitu banyak Liotta bisa mencari orang itu, dia datang ke negara A hanya menghubungi Liotta, dia hanya meminjam Liotta.
Jika dia tinggal di hotel, maka diperkirakan Sebastian bisa dengan cepat menangkapnya, maka dari itu dia berfikir tinggal dirumah Liotta adalah hal yang paling tepat.
Liotta berkata:”Oriella, apakah kamu tidak mengingat orang itu berpenampilan seperti apa, bahkan tidak mengingat nama panjang orang itu, kamu hanya menyuruh Kenan untuk membantumu mencarinya, juga tidak tahu apakah bisa menemukannya atau tidak.”
Mendengar perkataan Liotta, pandangan Oriella sedikit menggelap, apa yang terlintas di dalam hatinya, terdapat beberapa kesakitan, dan kelemahan.
Benar!
Apa yang dikatakan Liotta adalah sebuah kebenaran, dalam hatinyanya selalu merindukan Abang Hanselnya, merupakan seseorang yang hidup didalam ingatannya.
Dia tidak mengetahui Abang Hanselnya berpenampilan seperti apa, tidak mengetahui nama lengkap Abang Hanselnya, tidak tahu dia berada dimana.
Segalanya tentang dia, terasa begitu asing baginya.
Dia hanya ingat pada saat itu Abang Hansel nya sangatlah tinggi, pada saat tersenyum terlihat sangat tampan, dia menyukai memasukkan Riella kedalam pelukannya, menciumi dia??.
Dia masih mengingat, Abang Hansel menyuruhnya untuk membawa kalung yang diberikan kepadanya pada saat dia sudah dewasa.
Dan kepingan memori lain soal dirinya, sudah sejak lama menghilang dari dalam pikirannya.