Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 107 Menyinggung Aces





Carlson tidak mengetahui bagaimana dirinya menjadi pacar Elisa dan dia juga tidak tahu bagaimana mereka berdua berakhir. Ariella bukan tidak ingin mempercayai perkataan Carlson, hanya saja perkataannya ini sangat sulit untuk dia percayai. Ariella menatap Carlson tanpa mengucapkan satu patah kata pun kemudian dia menatap keluar jendela.





Melihat Ariella yang tidak memberikan reaksi apapun itu Carlson segera menarik Ariella ke dalam pelukannya. Ariella mendorongnya akan tetapi tenaga Carlson lebih kuat dia tidak mampu menolaknya dan kemudian Ariella mengepalkan tangannya dan memukul-mukul tubuh Carlson.





“Ariella, percayalah padaku,” ucap Carlson dengan suara rendah dan tegas akan tetapi tidak berdaya.





Ariella tidak lagi memberontak, dia menggigit bibirnya dan berkata, “Apakah kamu percaya pertemuan kita dulu hanyalah kebetulan?”





Carlson tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan Ariella ini, saat itu dia juga tidak mengerti mengapa orang-orang berkata dia adalah pacar Elisa dan kemudian Elisa memutuskannya. 3 tahun lalu hanya karena dia masih menyandang status pacar Elisa jadi dia datang ke kota Pasirbumi untuk memutuskan hubungan mereka berdua. Tanpa diduga sesampainya dia di kota Pasirbumi dia masih melihat drama yang terjadi dia antara keluarga Elisa dan Ivander. Kira-kira drama itu bercerita tentang seorang kakak yang mengandung anak tunangan adiknya, kemudian adiknya itu dituduh sebagai seorang perempuan jahat yang ingin merebut laki-laki milik kakaknya, adiknya menerima segala caci maki dan amarah dan akhirnya pergi keluar dari rumah. Malam sebelum Ariella pergi dari kota Pasirbumi dia pergi ke bar dan duduk minum sampai mabuk tidak sadarkan diri. Kalau bukan Carlson yang menemaninya malam itu Ariella mungkin sudah dibawa pergi laki-laki dan diperkosa. Saat ini dia benar-benar bersyukur dia saat itu pergi ke Kota Pasirbumi, dan bersyukur dia bertemua Ariella dan tidak membiarkan hal jelek itu terjadi. Hanya karena pertemuannya dengan Ariella 3 tahun lalu itu lah dia bisa langsung mengenali Ariella ketika bertemua 3 tahun kemudian. Saat itu Ariella sedang melakukan blind date di sebuah rumah makan dan laki-laki itu mengejek dan mengatai Ariella. Ketika Carlson mengetahui Ariella masih terus meneruskan blind date itu dia dengan sengaja membayar laki-laki itu dan menggantikan laki-laki itu pergi blind date dan bertemu Ariella. Saat itu mereka datang sama-sama tepat waktu dan mereka mengobrol sedikit kemudian keduanya saling bertukan nomor HP dan seterusnya Carlson mengutus orang untuk menyelidiki semua tentang Ariella dan setelah mengetahuinya dia memutuskan untuk melamar Ariella.





Carlson termasuk orang yang tidak bertele-tele untuk mengambil keputusan, semua dugaan dan rencananya terlaksana dengan cepat dan tepat, akan tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa pernikahannya juga akan cepat seperti ini. Saat Carlson sama sekali tidak memiliki pikiran apa-apa terhadap Ariella dia hanya berpikir ingin melindungi perempuan yang pernah terluka ini dan dia ingin memberika hati dan perasaan yang tenang pada Ariella.





“Carlson kamu diam karena sedang memikirkan sebuah cerita untuk membohongiku?” tanya Ariella yang menunggu jawaban dari Carlson.





Elisa merupakan sebuah duri di dalam kehidupan Ariella dan dia takutnya duri ini nantinya akan merusak ketentraman rumah tangga mereka berdua. Ariella benar-benar berharap dan berencana ingin menjalani kehidupannya dengan tenang bersama Carlson dan dia juga bisa merasakan ketulusan hati Carlson padanya dan dia juga pernah mengatakan hal yang sama pada Ariella.





“Itu semua bukanlah kebetulan, aku yang membuat pasangan blind date mu pergi dan aku menggantikannya,” jawab Carlson jujur. Dia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya dan dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya agar Ariella percaya, mungkin dengan berkata yang sebenarnya itu akan membuat Ariella senang.





Terpancar kejujuran dan ketulusan dari mata Carlson dan tidak ada sedikit kebohongan dan kepalsuan di dalamnya. Setiap orang memiliki masa lalu dan dia juga memilikinya, begitu juga dengan Carlson dia juga memiliki masa lalu. Setelah berpikir demikian Ariella tidak lagi memusingkan permasalahan Elisa dan dia bersandar di dalam pelukan Carlson dan memeluknya kembali.





“Kalau begitu kamu tidak boleh sedikitpun memiliki hubungan dengan Elisa lagi.”





Mama sudah tiada dan keluarga yang dia miliki hanyalah Carlson seorang, dia takut ketika nanti Carlson pergi dan meninggalkannya seorang diri. Saat itu dia harus berbuat apa? Apa yang akan terjadi padanya? Carlson memeluknya tidak tahu harus menjawab seperti apa, dia hanya diam-diam memeluk Ariella dengan erat.





……





Ariella mengurusi sendiri semua persiapan upacara pemakaman mamanya, upacara itu terlihat sederhana dan dia tidak mengundang banyak orang, meskipun demikian Ariella mengaturnya dengan sepenuh hati. Dia mengubur mamanya di sebuah pemakaman terbaik di Kota Pasirbumi, memilih tanah dengan pemandangan yang bagus dan luas. Seumur hidupnya mama seperti terkurung di dalam sebuah penjara dan tidak pernah pergi keluar untuk berjalan-jalan. Ariella juga tidak dengan baik menjaga mamanya dia hanya bisa memberikan yang terbaik ketika mamanya sudah pergi dan dia harap mamanya baik-baik di surga. Melihat batu nisan yang tegak berdiri di hadapannya dan terukirkan tulisan ‘anak tidak berbakti: Ariella’, Ariella merasa sedih dan menyesal. Mulai saat itu dia tidak akan lagi bisa melihat tawa dan senyum mamanya dan tidak akan lagi mendengar mamanya memanggil “Ariellaku sayang.”





Carlson mendampingi Ariella dan dia tidak tahu harus bagaimana menghiburnya, jadi dia memutuskan diam-diam mendampinginya.





Lain halnya dengan Group Primedia, Group Primedia terlihat sangat kacau balau. Group Aces selamanya tidak akan bekerja sama dengan Group Primedia, berita ini sudah tersebar keluar dan mau tidak mau banyak perusahaan mulai meneliti dan menganalisis Group Primedia. Oleh karena itu di dalam waktu singkat Group Primedia mengalami krisis, dalam waktu 3 hari berturut-turut saham perusahaan Group Primedia terus turun dan terhenti.





“Direktur, jawaban Carlton masih sama dia tidak akan menemui seorang pun dari Group Primedia,” asisten direktur Livy memberikan laporan pada direktur Group Primedia.





Marsh menatap kesal Ivander dan mengambil cangkir teh yang ada di meja dan melemparkannya pada Ivander sambil berkata, “Dasar tidak berguna!”





“Pa….” ucap Ivander yang tersiram teh, dia tidak berani bergerak dan tidak berani bertindak gegabah, dia menunduk kemudian berkata,” berikan aku kesempatan satu kali lagi, biarkan aku pergi menemui Carlton dan berbicara dengannya.”





“Kamu? Pergi menemuinya? Apa yang bisa kamu lakukan?” tanya Marsh sambil menendang keras Ivander. Berbuat kesalahan itu tidak baik dan sekarang dia membuat kesalahan pada Carlton.





Marsh lanjut berkata,”Kamu ini manusia tidak berguna, apa yang sebenarnya kamu lakukan pada Carlton sehingga membuatnya marah?”





Ivander menatap papanya yang marah, dia tahu dia tidak bisa lagi kabur dan dia hanya bisa memberitahukan semuanya pada papanya.





Setelah mendengar penjelasan dari Ivander, Marsh marah dan nyaris dia terjatuh karena terkejut, kemudian dia menampar keras Ivander, “Manusia tidak berguna, dari pagi sampai malam selain perempuan apakah kamu tidak bisa memikirkan hal yang lainnya?!”





Ivander menunduk tanpa berkata-kata.





“Pergi cari Zeesha tua bangka itu biarkan dia menekan dan memberi pelajaran pada Ariella bagaimanapun juga Ariella adalah anaknya, aku tidak percaya Ariella tidak akan berkutik melihat usaha keluarganya jatuh bersamaan dengan Group Primedia.”





“Pa, apakah kamu tidak takut Zeesha mengkhianatimu?” tanya Ivander.





Zeesha adalah seorang yang licik, dia bisa melakukan semuanya hanya untuk meraih keuntungan bagi dirinya sendiri dan jika dia menemukan batu sandaran yang lebih nantinya dia pasti akan membuang Group Primedia.





Marsh tertawa dingin dan berkata, “Cari saja dia, dia tahu jelas langkah berikutnya.”





Marsh lebih mengerti orang seperti apa Zeesha sebenarnya. Jika dia tidak memiliki kelemahan Zeesha bagaimana mungkin dia berani mengambil resiko ini.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK