“Bibi, Kakek benar-benar marah dan pergi, kau sungguh tak ingin melihatnya kah?” pertanyaan Efa yang seperti ini sungguh menyulitkan orang, Oriella berbalik badan dan demi Miguel ia mengubah topik pembicaraan.
Ia selalu melakukan hal seperti ini, agar keluarganya tak memalukan dan menyulitkan Miguel, demi Miguel tak terluka sedikitpun, dia pasti akan berdiri di depannya.
Hati Miguel terasa hangat, dia semakin menggenggam erat tangannya, dan berkata lembut padanya :” Riella, tak perlu khawatir.”
Oriella hanya khawatir :”Abang Hansel, aku????”
Dia menjulurkan ibu jari dan meletakkan pada bibir nya, dan menghalanginya berbicara lagi, lalu ia menatap ke arah Efa, dan tersenyum lalu berkata :” Menjadi presiden Negara A ini tentu nya sangat penting bagiku, tapi itu hanya 1 persen pentingnya di banding seberapa penting Oriella bagiku.”
Menjabat sebagai presiden Negara A ini adalah posisi yang ia dapatkan dengan susah payah, bisa dikatakan ini adalah karya terbesar yang paling membanggakan selama hidupnya.
Banyak orang yang sudah bekerja keras beberapa generasi juga tak bisa mendapatkan posisi nya sekarang, jadi pasti banyak orang yang akan mengira, posisi nya sekarang adalah sesuatu yang tak boleh ia hilangkan selama seumur hidupnya.
Tapi baginya, posisi ini di banding dengan Oriella, ternyata sama sekali tak pantas untuk dibandingkan.
Karena hanya ia yang tahu, asalkan Oriella selalu ada di sisinya, pasti tidak aka nada orang atau tidak akan ada masalah yang bisa menghancurkannya??.. dan asalkan ia tak hancur, apalah arti dari jabatan sebagai seorang presiden, 2 bahkan 3 hal lainnya pun ia juga bisa mendapatkannya.
Efa sangat puas dengan jawaban Miguel, tapi sebenarnya dia juga bukan orang yang patah semangat jika mendengar orang lain berkata satu patah dua patah kata.
Dia memandangi Miguel sebentar, dan berkata:”Ucapan yang manis siapapun bisa mengatakannya, tapi ada 70-80 persen orang yang mengatakan kata-kata itu dan ternyata mereka tak bisa menyanggupinya. Aku tak tahu Tuan Miguel termasuk orang yang mana?”
Oriella cemas lagi :” bibi kecil, kau jangan menyulitkan Abang Hansel lagi. Aku tahu dia, tapi asalkan????”
Oriella ingin membantu Miguel untuk menjelaskan, tapi Miguel mencubit tangannya, lalu berkata lagi :” Nona tenang saja, aku akan berusaha segiat mungkin.”
Efa melirik Oriella sesaat, dan memperingatkannya untuk tak bicara lagi, katanya :” Tuan Miguel, Apa kau memang orang yang bisa memegang kata-katamu aku juga tak peduli, aku hanya berharap pada masalah ini kau bisa melakukan sesuai perkataanmu, dan menjaga menyanyangi ranran di keluarga kami ini.”
Miguel mengangguk :” Baik aku akan berusaha.”
Efa berkata lagi :” Kau juga seharusnya mengerti, hari ini aku hanya menggantikan kakak dan iparku untuk menguji mu, kalau kau ingin mendapat kepercayaan di keluarga Tanjaya, kau harus lebih giat lagi. Tentu saja giat bukan hanya untuk diperlihatkan, tapi yang paling penting kau perlu dari dalam hatimu menyayangi ranran.
Miguel mengangguk-anggukan kepala lagi .
Dia tentu saja tahu, level uji Efa kali ini adalah level paling mudah untuk dilalui, dan kesulitan yang paling utama adalah di Carlson, asal lewat uji dari Carlson, dia baru dapat memiliki keindahan anak ini.
“Ehm, baiklah kalau begitu kalian berdua lanjutkan makan kalian, aku akan pergi melihat lelaki tua kami yang pemarah.” Efa meletakkan sumpitnya, berdiri dan bergegas, baru saja berjalan 2 langkah ia terpikirkan sesuatu lagi, lalu menoleh dan berkata, ” Hei bocah, kau tak pergi denganku bertemu ayahmu kah?”
Diego menggelengkan kepalanya :” Ibu tua, aku masih belum kenyang, aku masih ingin makan sedikit lagi, kau pergi cari ayah saja sendiri ya.”
Dia juga tidak bodoh, kenapa ia harus mencari ayahnya ketika ia tahu ayahnya sedang marah pada ibunya, nanti yang ada kalau emosi ayahnya belum terluapkan, akan terluapkan di pantat kecilnya ini, dan dia pasti akan sangat kesakitan.
Dan mendengarDiego yang belum kenyang, Efa tak memanggilnya lagi, lalu ia segera keluar dan mencari Darwin.
Melihat bayangannya yang pelan-pelan menghilang, Diego menggelengkan kepala dan menghela nafas :” Amitaba, semoga ibu bisa kembali dan masih hidup.”
“Diego, kalau kau teringat ibumu yang sering disiksa oleh ayahmu, kau pasti tak bahagia kan?” tatapan di mata kecilnya ini tak luput dari pandangan Oriella.
“Bagaimana tidak? Aku sedang mengkhawatirkan ibu tua ku yang cantik dan lemah lembut itu!” meskipun dalam hatinya ada sedikit kesombongan, tapi tentu saja tak boleh dikatakan, nanti jika ibu mendengarnya, pasti pantat kecilnya ini akan dipukul sampai bengkak lagi.
“Disini hanya ada kita tak ada orang lain, memang kenapa kalau kau mengatakan yang sejujurnya? Kau ditindas ibumu selama sepanjang tahun, kalau kau tak bisa menahannya lebih baik ungkapkan saja, mungkin akan sedikit lebih baik.” Oriella menasehatinya.
“Oriella, betul yang kau ucapkan, aku dirumah selalu ditindas dan mungkin aku orang yang paling menderita di dalam rumah, tapi aku tetap saja masih mencintai mamaku.” Kalau ibunya memukulinya, ia pun tak akan berkata apa-apa walaupun sebenarnya ia ingin ayahnya memberi pelajaran pada ibunya, agar di kemudian hari ibunya tak begitu semena-mena lagi.
Oriella meremas wajah kecil Diego :” Diego, kau tadi masih memanggilku kakak, kenapa kau tiba-tiba memanggilku Oriella?”
Diego menjawab:” Aku baru ingat, kalau dilihat dari generasi ayahku, berarti kau jauh lebih kecil dariku 1 generasi, kau seharusnya memanggil aku paman!”
Ini lah hasil dan akibat dari kekacauan hubungan mereka, Oriella pun juga tak bisa berkata apa-apa, dan tak bisa membantah pria kecil ini.
“Diego, memang kau ini ya!” Oriella tersenyum padanya, karena mulutnya tak mampu membantahnya, ia menggunakan cara lain, ” Kau tunggu ya, tahun baru ini aku akan mencari cara agar kau dan Si Imut Jojo untuk tinggal bersama selama 1 bulan, dan biarkan ia mengajarimu bagaimana caranya menyayanginya kakak perempuan ini.”
“Aku tak akan mau.” Menyurunya tinggal bersama anak yang tak suka berbicara selama 1 bulan, dia pasti bisa gila, pasti bisa gila.
“Ehmm????”Oriella puas dan bergumam.
“Kakak, kau kakak yang paling baik lah!” seperti kata pepatah, meskipun seorang suami tapi juga bisa membungkuk pada istrinya.
Asalkan tak menyurunya tinggal bersama Si Imut Jojo dari keluarga Tanjaya, jangankan hanya untuk menyurunya memanggil Oriella kakak, kalau saja ia perlu berlutut dan memanggilnya kakak pun, dia juga rela melakukannya.
Diego bersikeras agar ia tak tinggal bersama anak laki yang tak suka berbicara itu, Jonathan tinggal bersama!”
“Ini lumayan cukup.” Oriella mengelus-ngelus kepalanya, dan ia meliriknya lagi, lagipula kepala lelaki bukan sembarang orang bisa mengelusnya dan memegangnya, terutama tak boleh membiarkan seorang wanita menyentuh dan memberantakkannya.
Miguel makan bersama dengan keluarga Tanjaya, dan di saat yang sangat ramai, dia sama sekali tak merasa sedang dihina, tapi ia malah merasa keluarga Tanjaya menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Bahkan sikap Diego padanya juga pelan-pelan mulai baik, dan justru mendekatinya, lalu membuka kedua bahunya :”Paman, kau bisa memelukku kah?”
“Tentu saja boleh!” Miguel sangat ramah, ia disukai anak kecil, dan perasaan seperti ini sangatlah hangat, dan bisa menghangatkan sampai ke hati.
“Paman Miguel, apa kau berikutnya benar-benar akan membohongi kakak lagi ?” Diego berbisik di telinganya, dan berkata dengan pelan, ” meskipun ia selalu menggodaku, dan kadang aku juga tak suka padanya, tapi kalau berikutnya jarang bertemu dengannya, aku juga akan merasa sedikit sedih .”
“Aku tak akan membohonginya dan pergi lagi.” Miguel tersenyum pelan, dan katanya lagi, ” kalau suatu hari ia bisa menikah denganku, itu bukan berarti aku mengambilnya, tapi sebaliknya ada 1 orang lagi di keluarga ini yang menyayanginya.”