Oriella ditahan oleh petugas, dan membuat dia memiliki jarak beberapa meter dengan dia, dia bisa melihat dengan jelas wajah dan ekspresi Oriella.
Dari wajah bulatnya terlihat beberapa kotoran lumpur, kemungkinan karena dia sangatlah sibuk, sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk memeriksa wajahnya apakah terkena kotoran atau tidak.
Meskipun wajahnya terdapat kotoran lumpur, tetapi tetap tidak bisa mempengaruhi ke imutannya, terlebih lagi kedua bola matanya yang seakan-akan bisa berbicara, begitu menonjol diantara orang-orang lainnya, sekali melihat saja dia sudah bisa menemukan Oriella.
Gadis kecil ini!
Apa yang harus dia lakukan kepadanya?
Dia melihat Oriella, tatapan matanya terkandung begitu banyak ekspresi, mengepalkan tangannya erat-erat.
Dia tidak akan membiarkan gadis kecil itu untuk berpegian sembarangan, dia harus mengikatnya di sampingnya, harus setiap saat melihatnya, mengetahui jika dia aman, dia baru bisa merasa tenang.
Oriella menatap kedua pengawal yang menahan jalannya, tertawa dengan manis dan berkata:”kakak-kakak, kalian jangan menahan aku, aku hanya ingin mengantarkan minuman kepada presiden kalian. Dia sedar pagi sudah berada di daerah bencana, terus bekerja hingga siang hari, dan tentunya dia akan merasa sangat lelah! Dan sebagai orang biasa, aku tidak memiliki barang yang lebih bagus yang bisa diberikan kepadanya, hanya bisa memberikan sebotol air kepadanya, bisa terhitung sebagai niat baikku kepadanya.”
Kakak?
Mendengar panggilan ini, alis Miguel mengerut.
Pantas mati!
Dia sama sekali tidak ingin mendengar dia memanggil orang lain dengan menggunakan panggilan “kakak”, panggilan yang begitu enak didengar itu hanya bisa digunakan kepadanya.
“Suruh dia masuk.” Ada saatnya pada saat dia melihat Oriella berbincang dengan seorang pria, hatinya merasa sedikit tidak enak.
Mendengar perintah tuan mereka, pengawal tersebut tidak berani lagi menghalanginya, mundur selangkah kebelakang, dan memberikan jalan kepada Oriella.
Jalan yang begitu lebar untuk menuju kearah abang Hansel nya.
“Terima kasih kakak-kakak! Nantinya aku akan memberikan kalian masing-masing sebotol air minum, kalian sudah bekerja keras!” Oriella berterima kasih dengan hormat.
Suara Oriella belum menghilang, dan kedua pengawal sudah merasakan tatapan yang begitu tajam yang mengarah kearah mereka, seperti berasa dari sisi presiden.
Bukan seperti, itu sudah pasti, sangat pasti, mereka tidak berani menaikkan kepala untuk memastikannya, hanya bisa tanpa suara menundukkan kepala mereka, terlihat seakan sangat rendah hingga bisa menyentuh tanah.
Oriella berjalan melalui jalan yang diberikan oleh kedua pengawal tadi untuk bertemu abang Hansel nya.
Oriella sampai disampingnya, memberikan air minum yang berada ditangannya kepadanya:”tuan presiden, anda sudah bekerja keras. Aku tidak memiliki apapun yang bisa diberikan kepadamu, mohon anda menerima air pemberianku ini. Rakyat yang terkena bencana memang harus diselamatkan, tetapi anda juga tetap harus menjaga keselamatanmu, keluarga dan orang yang peduli terhadapmu juga bisa merasa khawatir melihat dirimu yang seperti ini.
Lihatlah, bertapa enak didengarnya perkataan gadis kecil ini, yang sebenarnya hanya memiliki satu kesimpulan, yaitu jika dia tidak menjaga kesehatan dirinya baik-baik, maka dia akan merasa khawatir terhadap dirinya.
“Iya, terima kasih!” dia menerima air tersebut, dan memberikan senyuman kepada Oriella, senyuman ini tidaklah sama dengan senyuman yang biasa diberikannya pada saat mereka sedang bersama.
Senyuman ini bukanlah senyuman yang begitu lembut yang biasa diberikannya kepada Riella nya, tetapi merupakan senyuman hangat yang biasa ditunjukkannya untuk rakyatnya.
“Tuan presiden??.” Pada dasarnya dia memang sudah lebih pendek dari tuan presiden, dan saat ini dia juga sedang berdiri di tempat yang lebih rendah dari tempat presiden tersebut, dia harus menaikkan kepalanya barulah bisa melihat dia.
Melihat situasi ini, Miguel menundukkan pinggangnya, berusaha agar Oriella bisa melihatnya:”Apa yang ingin kamu bicarakan kepadaku?”
Pandangan Oriella berputar, melihat pundak kirinya, dari jarak yang begitu dekat, dia bisa melihat bahwa diatas pakaiannya terdapat darah yang sudah mongering.
“Tuan presiden, bukankah baru saja aku mengatakannya kepada anda, nyawa rakyat memanglah penting, tetapi nyawa anda juga samalah pentingnya, karena anda adalah penyelamat dan penyemangat semua rakyat anda. Jika anda juga jatuh, maka hati rakyat juga akan tercerai berai, maka dari itu anda harus baik-baik melindungi dirimu sendiri.” Melihat dia yang terluka, Oriella merasakan hatinya sangatlah sakit, tetapi masih harus memberitahunya dengan menggunakan sebuah perkataan yang begitu anggun dan memiliki alasan yang kuat.
Dia sangat ingin mengeluarkan tangannya dan merobek bajunya, untuk melihat seberapa dalam luka yang dia terima.
Tetapi dia juga tidak bisa melakukan hal tersebut, memikirkan statusnya, dia adalah presiden dari semua rakyatnya, bukan hanya abang Hansel nya seorang.
“Apakah kamu adalah anggota medis yang datang untuk merawat orang yang terluka?” Miguel tidak mendengarkan apa yang diakatakan, hanya memikirkan cara bagaimana caranya agar dia bisa tinggal disisinya.
“Benar, aku adalah orangnya, jika anda terluka, aku bisa membantu anda merawatnya.” Oriella mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sekuat tenaga, abang Hansel nya mengubah topik pembicaraan hingga hal ini, seperti langit yang memberikan bantuan kepadanya.
“Maka ikutlah denganku.” Setelah selesai berbicara, dia memutarkan badannya dan berjalan.
“Ah??” Oriella terpaku sesaat, dan dengan segera berlari mengikuti,”Baik. Apapun yang dibutuhkan tuan presiden, anda bisa memberitahukan nya kepadaku, aku pasti akan bersedia membantumu.”
Dia berjalan didepan sana, dan Oriella berjalan dibelakang mengejarnya, dia harus berlari kecil agar bisa mengikuti langkah kakinya.
Setelah terjadi gempa bumi, jalan menjadi hancur dan tidak rata, tetapi dia berjalan begitu bersemangat seperti sedang berada di Roman Avenue.
Karena hatinya merasa sangat senang, senang hingga melupakan apa tujuan dia datang kemari, kapan tuan presiden menghentikan langkahnya, dia sama sekali tidak memperhatikannya, dan dengan begitu saja membentur punggung tuan presiden.
“Aiya??.” Hidungnya membentur punggung tuan presiden, benturannya terasa sangat sakit hingga air matanya mengalir begitu saja, begitu ingin menangis dengan keras untuk diperlihatkan kepada pelakunya.
“Apakah tidak apa-apa?” dia membalikkan kepalanya, memegangnya, dan mengeluarkan tangannya mengelus hidung Oriella.
Gerakan yang begitu lembut, juga terlihat sangat alami, gerakan yang begitu intim sama sekali tidak terlihat seperti gerakan yang bisa dilakukan oleh seorang presiden dengan seorang gadis kecil yang tidak dikenal nya sama sekali.
“Aku tidak apa-apa.” Dia mendorongnya, berjalan mundur kebelakang, membuat jarak dengannya.
Terdapat banyak orang disini, dan tidak sedikit diantaranya yang merupakan seorang wartawan, jika kejadian ini sampai di foto oleh seseorang, maka ada kemungkinan bisa mempengaruhi nama baiknya, dia sama sekali tidak ingin membuat image abang Hansel nya hancur dihadapan rakyatnya.
“Ikuti aku.” Dia berkata.
Dia membawa Oriella masuk kedalam tenda yang dibangun untuk sementara.
Isi dalam tenda itu sangatlah sederhana, hanya terdapat satu meja kecil, dua buah kursi, diatas meja terdapat dua buah mie instan dan satu cangkir gelas, dsisebelahnya terdapat termos air minum dan satu kotak obat-obatan.
Isi dalam tenda yang begitu sederhana, sama sekali tidak berani membayangkan jika orang yang tinggal didalamnya adalah orang yang memiliki kekuasaan paling tinggi di negara A.
Mungkin karena tidak peduli dia sedang bekerja atau pun sedang istirahat, tuan presiden ingin berada di garis yang sama dengan rakyatnya, maka dari itu pada bencana kali ini barulah dia bisa mendapat begitu banyak cinta dan dukungan dari rakyat yang berada di tempat bencana saat ini.
Oriella tidak bisa lagi memikirkan hal ini, tujuannya adalah melihat lukanya:”tuan presiden, bukalah baju anda terlebih dahulu.”
“Membuka baju?” alisnya mengerut, dan bertanya.
Apa yang sedang dipikirkan oleh gadis kecil ini?
Apakah dia pikir dia membawanya datang ketempat beristirahat kali ini untuk melakukan sesuatu kepadanya?
Oriella menatapnya, tatapan matanya begitu terang:”tuan presiden, jika kamu tidak membuka bajumu, Bagaimana caranya agar aku bisa memeriksa lukamu?”
Ternyata, pikiran abang Hansel nya begitu kotor, dia menyuruhnya untuk membuka bajunya, apakah dia mengira jika dia akan berbuat sesuatu kepadanya?
“Siapa yang memberi tahumu, jika tubuhku terdapat luka?” dia tidak ingin Oriella mengetahuinya, dia tidak ingin membuat dia merasa khawatir.
Meskipun mungkin dia tidak akan merasa khawatir dengan orang asing yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengannya.
“Anda sudah jelas terluka, mengapa tidak ingin aku mengetahuinya?” apakah orang ini menganggap jika mataku sudah buta? Apakah dia tidak bisa membedakan noda diatas bajunya adalah tanah atau darah?
“Pakailah ini, dan gunakanlah ini. Selanjutnya, dalam waktu setengah jam pergilah ke mobil ambulans untuk melakukan perawatan penyuntikan disinfeksi.” Dia memberikan sebuah jas hujan dan masker kepada Oriella,” cuaca sedang mendung, kapanpun bisa turun hujan, kamu harus menjaga kesehatan dirimu sendiri, tidak boleh terserang demam lagi.”