Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 259 Memeriksa Sampai Jelas





“Darwin, kamu juga dengarkan dengan baik, seumur hidup ini kalau kamu berani menikah dengan orang lain, aku akan jadikan kamu budak.” Ariella memperingati dia.





Tapi tidak tahu kenapa dia mulai meneteskan air mata, dia mengusap dengan kejam, lalu berkata lagi: “Kamu adalah pria yang aku pilih, siapapun yang berani merebut kamu, aku akan bunuh dia, kalau tidak percaya, coba saja.”





Darwin sangat mengerti sifat Efa, perkataan dia pasti bukan bercanda, yang dia bicarakan pasti akan dilakukan. Kalau tidak dia sudah mencari wanita untuk nikah palsu untuk membuat Efa menyerah.





Sebenarnya Darwin tidak takut Efa menyakiti dirinya atau wanita lain, yang dia kawatir adalah Efa menyakiti diri sendiri.





Sifat dia terlalu kuat, ketemu sesuatu tidak akan berbelok-belok, kalau sudah menentukan dia tidak akan pikirkan orang lain.





Melihat Efa berkaca-kaca, dia ingin sekali mengusap air matanya, tapi malah bersikap keras dan berkata: “Sudah lama tidak melihatmu nangis, coba kamu nangis, kalau babi nangis harusnya sangat lucu.”





Efa bereaksi dengan cepat, langsung menarik tangan Darwin dan menggigitnya, tapi kulit pria ini terlalu tebal, terlalu lama pegang pistol menyebabkan banyak kapalan. Gigi Efa sudah sangat sakit tapi dia tidak terluka.





Benar-benar menyebalkan!





Dia melepas tangannya dan dengan penuh benci berkata: “Mengapa kulitmu begitu tebal.”Darwin tertawa: “Itu karena gigimu tidak berguna.”





Efa tidak ingin menghiraukan dia, tutup mata dan berkata: “Aku sudah sedikit ngantuk, ingin tidur sebentar, kamu menemani aku disini, jangan sampai pergi. Kalau kamu pergi saat aku tidur, akan kubakar rumahmu.”





Lihatlah, dia memang orang yang begitu, ingin orang menemani dia tapi tidak bisa berkata dengan baik, selalu begitu galak. Selain Darwin, mana ada orang yang bisa tahan dengan emosinya.





“Tidurlah, jarang-jarang melihat kamu begitu jelek, aku ingin melihat lebih lama.” Sambil berkata, dia menyelimutinya.





Efa menggigit kedua gigi kelincinya, marah: “Dasar, jangan kira sang nona menyukaimu, kamu boleh begitu sombong.”





Iya, mentang-mentang disukai, dia selalu menyakiti dia berkali-kali, tapi Efa tetap mengikuti jejaknya.





Darwin begitu berharap kalau dia tidak tahu rahasia itu, berharap hal itu sama sekali tidak terjadi, kalau gitu mereka akan memiliki kemungkinan yang tidak terbaras. Kalau tidak ada kalau, hal itu sudah terjadi, sama sekali tidak bisa mengubah sejarah.





Efa sifatnya mudah cemas, tapi dia mudah memaafkan, baru saja tadi dibuat kesal oleh Darwin, tapi sekarang sudah tertidur dan bahkan berdengkur.





Darwin melihat kepalanya begitu bengkak, juga merasa tidak enak, tidak tahan untuk pegang muka dia, dalam hati berkata: “Efa, hidup ini ada banyak tantangan, berharap apapun yang kamu hadapi kamu akan terus berani, berani untuk menghadapinya, jangan sampai terkalahkan.”





Darwin sedang bengong melihat Efa, telfonnya tiba-tiba berdering, dia langsung melihat dan ternyata itu Carlson, dia melirik Efa lalu keluar dari ruang itu dan baru mengangkat: “Abraham, ada apa?”Suara Carlson terdengar dari telfon: “Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan, kapan ada waktu, ayok ketemuan.”





“Kapanpun ada waktu, waktu dan tempat kamu yang tentukan, nanti kabari aku saja.” Setelah itu mereka berbicara sebentar dan matikan telfon.





……





Carlson mengajak Darwin bertemu di area militer, tempat itu paling aman, paling mudah untuk bicarakan sesuatu.





2 orang yang sama-sama tampan duduk bersama, dari jauh seperti sebuah gambar, sangat mencuci mata.





“Untung di samping Darwin ada banyak tentara pria, kalau tidak orang lain tidak akan bekerja dengan baik saat melihat mereka.





Darwin menuangkan Carlson segelas teh, duduk di berseberangan, berkata: “Abraham, kamu ada apa mencariku? Dan juga kenapa harus di area militer?””Aku ingin tahu kamu dan kakek ada rahasia apa yang dipegang Zeesha?” Carlson tidak omong kosong sama sekali, langsung menuju kesana.





Darwin memegang gelas teh dan sedikit mematung, tapi dengan cepat kembali semula, tertawa dan bilang: “Kamu bicara apa? Aku dan kakek tua dirumahmu mana mungkin ada rahasia?””Apakah rahasia ini ada hubungan dengan Efa?” Carlson mengabaikan jawaban Darwin, langsung menanyakan pertanyaan kedua.





Kemampuan dia mengamati memang selalu sangat tajam, gugup Darwin tadi tidak berhasil melewati pengamatan dia, dan dia juga percaya tidak mungkin Zeesha mau menarik seseorang yang tidak ada hubungan ke dalam ini.





Mengetahui dirinya tidak bisa menyimpan itu dari Carlson, Darwin tidak omong kosong, dia langsung meletakkan gelas dan dengan serius berkata: “Hal ini tidak ada hubungan dengan kamu, lagipula semakin dikit yang tahu semakin baik, kamu jangan bertanya lagi.”





“Tidak ada hubungan denganku?” Carlson berkata lagi: “Istriku adalah korban dari masalah ini, dan kamu bilang ini tidak ada hubungan denganku?”





Kalau hal ini tidak ada hubungan dengan Ariella, tidak peduli itu rahasia apa, dia sama sekali tidak tertarik.





Tapi ada kemungkinan besar karena hal ini, kakek baru mau mengusir Ariella dari dia, bagaimana mungkin tidak ada hubungan dengan dia.





Dia harus tahu alasan sebenarnya dari kejadian itu, harus tahu bagaimana kakek buat Ariella lupa ingatan, baru bisa membantu Ariella memulihkan ingatannya sebelum dia melepaskan Zeesha.





“Abraham, kamu ada orang yang ingin kamu lindungi, aku juga ada.” Darwin melihat Carlson dan menjeda, lalu berkata: “Aku tidak akan memberi tahu kamu hal ini, aku yakin kakek juga tidak akan, jadi kamu mending jangan tanya lagi.”





Darwin tidak menjawab secara langsung, tapi dia juga mengerti rahasia ini pasti ada hubungan dengan Efa.





Disaat kakek yang paling dia hormati melindungi Efa, di satu sisi mengorbankan istrinya.





Anak yang belum saatnya melahirkan di caesar, anak dan ibu mungkin saja meninggal kapanpun.





Ariella lupa ingataqn dan di kontrol Zeesha, dan juga diberikan narkoba selama 3 tahun.Semalam kecanduan Ariella kambuh, sekalinya dia tidak memerhatikan, Ariella bisa pergi membenturkan kepala ke tembok, menggigit tangan sendiri..





Ariella tidak melakukan apa-apa, mengapa harus dia yang menanggung ini semua?





Setiap terpikir sesuatu, Carlson merasa sangat sakit hati, dia tidak akan membiarkan Ariella tersiksa dengan sia-sia.





Tapi sekarang hal yang dia harus lakukan adalah mencari tahu segalanya sebelum ingatan Ariella kembali.





Saat ingatan Ariella kembali, dia mau beri penjelasan yang memuaskan.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK