“Ariella, jangan kahwatir, apapun yang terjadi aku akan ada.” Carlson pun memeluk Ariella yang sedikit gemetar, berkata dengan nada halus di telinga Ariella.
Awalnya Ariella memang takut, disaat dia takut Carlson pun tiba, memeluknya di pelukannya yang hangat dan memberikan kekuatan dan rasa tenang padanya.
“Menantu baik, kamu sudah datang.” Zeesha tertawa, dengan panggilan yang begitu ramah memanggil Carlson, seolah-olah orang yang ada di depannya adalah putri dan menantunya.
Carlson pun memeluk Ariella di dalam pelukannya, mengangkat kepala melihat Zeesha, tatapannya begitu tajam bagaikan panah, dia berkata: “Zeesha, kamu masih memiliki syarat apa, katakanlah.”
“Berikan aku identitas yang baru, baru aku pergi dari kota Pasirbumi, semakin jauh semakin baik, harus membuat kakekmu selamanya tidak akan menemukanku.” Uang sudah ada, Zeesha juga harus memiliki nyawa untuk menghabiskannya, asalkan dia masih hidup, suatu hari nanti harapannya pasti akan menjadi kenyataan.
“Baik.” Carlson menyetujuinya tanpa sedikit keraguan dan pertimbangan.
“Carlson—” Ariella ingin mengatakan sesuatu, barusan membuka mulut, dia langsung ditahan oleh tangan Carlson.
Dia tersenyum lembut padanya, berkata: “Bukankah kamu sudah mengatakan akan mendengarkanku, kalau begitu patuhlah, jangan memotong pembicaraan, biarkan aku yang membereskan semuanya.”
Ariella: “……”
Carlson: “Sayang, patuhlah!”
“Bagaimana?” Zeesha mendesah, mengeluarkan ekspresi yang serba salah, berkata, “Melihat kalian berdua begitu baik, aku benar-benar tidak tega mengatakan kenyataannya pada kalian.”
Carlson tidak memperdulikan Zeesha, mengeluarkan ponsel dan menelepon Henry, dengan cepat memerintah: “Pergi persiapkan identitas baru untuk Zeesha, semakin cepat semakin baik.”
“Menantu baik, hanya identitas baru mana mungkin cukup, harus mempersiapkan pesawat pribadi untukmu, membawaku ke tempat yang tidak ada kaitannya dengan bisnis keluarga Tanjaya. Tempat dimana walaupun kakekmu tidak mengetahui, dia juga tidak bisa melakukan apapun padaku.”
Zeesha sangat mengerti kehebatan keluarga Tanjaya, dia juga mengerti cara keji tuan besar.
Masa lalu yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Ariella saja bisa membuatnya melakukan hal yang begitu keji, apalagi menghadapinya seseorang yang mengetahui semuanya.
Carlson mengecilkan mata, dengan dingin melihat Zeesha, lalu menyampaikan permintaan Zeesha pada Henry, menyuruh Henry membereskannya.
Henry sudah lama mengikuti Carlson, kemampuannya tentu sudah tidak diragukan, tidak lama, Carlson pun menerima kabar dari Henry, semuanya sudah selesai, Zeesha setiap saat bisa menggunakan identitas barunya untuk pergi.
Carlson pun menutup telepon, menggelus kepala Ariella, memberikannya tatapan yang membuatnya tenang, melihat Zeesha dan berkata: “Zeesha, yang kamu inginkan sudah selesai disiapkan.”
Zeesha adalah orang yang sudah mengalami banyak hal, puluhan tahun dia tidak sedikit membantu orang melakukan kejahatan, mana mungkin dia begitu mudah mempercayai mereka, tidak benar-benar aman, dia mana mungkin mengatakan semuanya.
Dia lalu berkata: “Kalian bawa aku ke bandara, setelah aku dengan aman naik ke pesawat, dan setelah pesawat terbang beberapa menit aku akan memberitahukan pada kalian apa yang ingin kalian ketahui.”
“Mobil sudah disiapkan, kita bisa pergi ke bandara sekarang juga.” Carlson dari awal sudah menduga Zeesha tidak akan begitu mudah mengatakannya, dan dari awal sudah menduga semua gerak-gerik Zeesha, jadi dia bahkan sudah menyuruh orang mempersiapkan mobil.
Zeesha mengira dia sudah mengontrol Carlson, jadi dia ingin Zeesha tahu apa namanya menghabisi orang yang sebenarnya bahkan tidak akan mengeluarkan jejak apapun.
Melihat cara Carlson membereskan masalah, Ariella pun tidak dapat memungkiri bahwa jarak dia dan Carlson tidaklah sedikit.
Tidak peduli menghadapi masalah apapun, Carlson dari awal selalu sudah membuat rencana dengan baik, dan bahkan tidak ada kesalahan apapun.
Dan kemampuannya ini, tidak mungkin terlatih hanya dengan waktu sebentar, semua ini dia dapatkan dari pelatihannya selama ini.
Carlson sangat hebat, semakin dia terlihat tidak peduli, Ariella pun semakin tidak tega padanya.
Zeesha meminta untuk menaiki mobil yang sama dengan Carlson, Carlson juga menyetujuinya, Zeesha merasa takut juga sudah dalam dugaannya.
Dalam waktu setengah jam, semua hal dilakukan dengan sangat berhati-hati, Carlson membawanya sampai di pintu boarding, Carlson membawa Ariella dengan jalan yang berbeda membawa Zeesha di pintu boarding.
Zeesha demi menjaga nyawanya, semua hal dia lakukan dengan sangat hati-hati, tidak cukup Carlson membawanya sampai di pintu boarding, dia pun meminta Carlson menemaninya masuk.
Setiap permintaan Zeesha pun ditaati Carlson, sama sekali tidak membantah dan menghargainya seperti seorang yang lebih tua.
Setelah boarding, Zeesha pun semakin tenang dan tetap tidak berhenti berjaga-jaga.
Dia lalu berkata: “Menantu baik, putri baik, aku tetap tidak tenang memberitahukan semua kenyataan pada kalian, bagaimana menurut kalian?”
Ariella benar-benar sangat marah dan bahkan ingin memukul orang, tapi dia ditahan oleh Carlson, Carlson pun berkata pada Zeesha: “Ada syarat apa katakan saja.”
Zeesha berkata lagi: “Aku tahu kalau cucuku sangat lucu, begitu lucu dan patuh, sangat disukai orang-orang.”
“Jangan pikir untuk memanfaatkan Riella kecil.” Ariella benar-benar sudah tidak bisa menahan, tidak tahu mengapa Carlson yang biasanya begitu arogan ini bisa menaati semua permintaan yang dikeluarkan Zeesha.
“Sebenarnya aku hanya khawatir, aku khawatir selesai aku mengatakan rahasia ini kamu akan langsung berubah.” Zeesha mendesah, lalu berkata, “Kalian harus berjanji atas nama putri kalian. Jika setelah aku mengatakan kenyataannya, kamu berubah, maka anak kalian Riella tidak akan hidup lebih dari 4 tahun.”
“Zeesha, kamu benar-benar keji!” Ariella terus menahan emosinya, terhadap syarat yang dikatakan Zeesha tadi sudah dia tahan.
Tapi binatang ini bahkan mengutuk Riella kecil.
“Asalkan kalian menepati janji, maka tidak akan terjadi apapun pada putri kalian.” Zeesha melihat Carlson, lalu melihat Ariella berkata, “Apakah kalian akan melakukan sesuatu padaku setelah aku mengatakan rahasia ini pada kalian?”
“Aku akan bersumpah.” Carlson melihat Zeesha, tersenyum berkata: “Jika aku ingin menghabisimu, maka putriku tidak akan hidup lebih dari 4 tahun.”
Anak yang berumur 3 tahun lebih itu adalah kesayangan Carlson dan Ariella, tidak peduli apakah sumpah ini benar atau tidak, Zeesha percaya Carlson tidak akan mempertaruhkan anaknya.
Carlson berani bersumpah atas nama anaknya, maka itu membuktikan Carlson tidak memikirkan untuk menghabisinya.
Setelah memikirkan itu, Zeesha pun merasa tenang, dia pun berkata: “Dulu kakekmu lah yang memerintahku melakukan kecelakan Fernando, semua proses diatur olehnya. Saat itu aku khawatir setelah melakukan hal itu dia akan menghabisiku, jadi aku duluan menyiapkan bukti. Bukti itu aku kirimkan pada Fernando. Mengenai kenapa kakekmu ingin membunuh Fernando, itu karena Fernando membunuh orang yang sangat penting baginya.”