Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 898 Dia Menggantikannya


Yang berhubungan dengan pekerjaan, Oriella memang pernah memikirkannya, tetapi semua itu pasti ada hubungan dengan pemerintahan atau pekerjaan yang bisa membantu Abang Hansel.


Contohnya, dulu pernah ada terjadi gempa bumi yang dahsyat di Kabupaten Sukajati, ia pun pergi kesana untuk menjadi relawan. Semua itu dia kerjakan untuk membantu Abang Hansel.


Sejak dulu sampai sekarang, dia bukan orang yang perhitungan, orangtuanya selalu mengajarkannya untuk berpikir lebih jauh.


Tidak peduli apapun yang ia kerjakan, semua itu pasti akan ada gunanya untuk dia di masa depan, kedepannya ia akan menjadi lebih mudah waktu menyelesaikan masalah.


Setelah pekerjaan menjadi relawan itu sudah selesai, ia pun pulang dan tidak mencair pekerjaan lain lagi, oleh karena itu ia terus berpikir sembarangan.


Sepertinya ia sudah harus membuar rencana untuk masa depannya, ia harus segera memberitahukan penduduk negara A kalau ada dia di negara mereka.


Kalau mereka sudah mengetahui keberadaannya, nanti ketika Abang Hansel mau mengumumkan status dia itu akan menjadi lebih mudah dan tidak mengejutkan penduduk negara A.


Penduduk negara A bukan hanya tidak akan terkejut lagi, tetapi mereka juga akan mendukungnya— Dia sangat pantas untuk menjadi pendamping hidup presiden kita.


Oriella tersenyum sendiri, benar, ini adalah hal yang harus dia lakukan sekarang, hanya saja karena belakangan ini ia terus memikirkan hal yang tidak benar, ia menjadi lupa dengan semua ini.


Oriella menutup aplikasi untuk membeli tiket pesawat, dan menghubungi Tono: “Tono, kamu bisa bantuan aku gak?”


“Nona, ada apa?” Dimata Oriella, Tono adalah tanggung jawabnya dan tidak ada pengecualian.


“Sekarang cuaca sudah dingin, salju sudah turun selama beberapa hari, kamu bisa membantuku untuk mengirimkan penghangat ke daerah bencana itu, jangan sampai mereka kedinginan.” Buat Oriella membantu orang adalah hal yang baik, ini adalah cara yang paling bagus buat dia meninggalkan kesan baik pada penduduk negara A.


Tono menjawab: “Direktur Carlson sudah menyuruh saya mengirimkan kepada mereka, terlebih lagi barang itu dikirimkan atas nama Nona. Semua barang keperluan mereka sudah sampai ke tempat itu.


“Ayah sudah membantu aku mengirimkan barang itu?” Oriella sangat terkejut, tetapi hanya dalam waktu sebentar saja Oriella sudah tidak terkejut lagi, karena ayahnya selalu berbuat seperti ini kepadanya.


Sampai sekarang ini, banyak hal yang ia sendiri tidak kepikiran, tetapi ayahnya sudah secara diam-diam membantunya menyelesaikan masalah itu,


Kalau saja hari ini ia tidak terpikir dengan hal ini, mugnkin seumur hidupnya ia tidak akan pernah tahu apa yang dilakukan ayahnya untuknya secar diam-diam.


“Benar.” Tono menjawab.


“Aku sudah tahu.” Oriella menutup telepon itu, dan lalu menghubungi ayahnya, dia mau berterima kasih kepada ayahnya.


………


[Ayah, telepon kamu berbunyi, coba kamu tebak siapa yang menghubungimu?”]


Carlson sedang melihat sebuah dokumen, Ariella berada disampingnya menemaninya dan memijatnya, handphone yang diletakkan diatas meja itu tiba-tiba berbunyi karena telepon dari Oriella.


Setelah mendengar suara anaknya, Ariella menghentikan apa yang sedang ia kerjakan, lalu tertawa, dan berkata: “Direktur Carlson, pacar kecil kamu sudah menghubungimu.”


Carlson meletakkan pekerjaan yang ada ditangannya, lalu menarik tangan Ariella dengan erat dan langsung memeluknya: “Apa? Sekarang ada orang yang sama anak sendiri pun cemburu?”


Ariella melihatnya dengan pandangan yang sinis, lalu mendorongnya: “Siapa yang cemburuan? Kamu jangan sembarangan, cepat jawab teleponnya, jangan biarkan dia menunggu lama.”


Carlson terus memeluknya lalu menundukkan kepalanya dan mencium keningnya: “Ariella, didalam hatiku, tidak peduli kapanpun kamu adalah yang paling utama.”


Ariella: “………”


Laki-laki ini kenapa seperti ini?


Belakangan ini ia terus mengatakan kata-kata romantis kepadanya dan membuat dia hampir tidak bisa menahannya lagi.


Apakah memang semua laki-laki makin tua makin bisa membuat orang senang?


Carlson lalu berkata: “Sudah tahu belum?”


Ariella tetap saja memberikan ia pandangan yang sinis: “Direktur Carlson, telepon dari putrimu, kamu tidak angkat lagi yah? Kamu beneran tidak mengangkatnya? Nanti kalau dia tidak mau mempedulikanmu lagi kamu jangan menyesal yah.”


Carlson terus menahan: “Kamu sudah mengerti apa yang tadi aku katakan?”


Benar-benar ia tidak ada cara untuk menghadapi laki-laki yang keras kepala ini, Ariella menganggukkan kepalanya: “Baik Direktur Carlson, aku sudah tahu.”


Ariella: “……”


Dia sebenarnya masih tidak mengerti apa yang dikatakan Carlson kepadanya.


Carlson mengangkat alisnya: “Kan?”


[ Ayah, telepon kamu berbunyi, coba tebak siapa yang menghubungimu?”


Calrson melihat telepon itu berbunyi lagi, Ariella sangat gelisa, terlebih lagi ia tidak tahu apa yang dikatakan Carlson kepadanya, tetapi Calrson bersikuku mau mendapatkan jawaban darinya.


Ariella memasang senyuman diwajahnya, “Tuan Sebastian, bagaimana kalau kamu angkat teleponmu dulu, mana tahu putri kita ada masalah penting?”


Ariella: “…….”


Jadi kenapa?


Dia tahu putrinya tidak ada masalah apa-apa, jadi dia mempermainkannya?


Kalau dari awal ia tahu ia selalu bahagia dengan cara mengganggunya, bagusan tadi dia tidak mau memijitkannya.


Karena waktu ia bekerja sangat panjang, setiap kali badannya pasti pegal, demi membantu ia merasa lebih enakan, Ariella khusus pergi belajar memijat untuk membantunya merengganggkan tubuhnya.


Kalau dari awal dia tahu Carlson akan menindasnya seperti ini, dia pasti tidak mau membantunya.


Carlson lalu berkata: “Sudah lupa?”


Ariella menganggukkan kepalanya: “Iya.”


Carlson menarik tangannya, lalu mengulanginya lagi: “Didalam hatiku, kamu adalah wanita yang paling utaman, jangan cemburu dengan putrimu.”


Ariella membantah: “Siapa yang cemburu dengan Orellia.”


Carlson: “Ingat kata-kata ku?”


Ariella: “Sudah ingat. Didalam hatimu, aku adalah yang paling penting.”


Jawaban ini, membuat Carlson merasa sangat puas dan ia baru mengangkat teleponnya: “Oriella…….”


Suara Oriella yang lembut itu terdengar dari dalam telepon: “Ayah, aku sudah berindukan kamu dan ibu, kalian sudah merindukanku belum?”


“Rindu.” Carlson menjawabnya dengan nada lembut, dan tidak berbicara panjang jebar.


“Ayah, kamu cuman rindu begitu saja?”


“Sangat rindu.”


Setelah mendengarkan dua kata ini dari ayahnya, Oriella sudah merasa puas, lalu berkata: “Ayah, terima kasih!”


“Terima kasih buat apa?” Carlson mengerutkan keningnya, dia malah tidak suka putrinya yang sungkan padanya.


Oriella lalu berkata: “Ayah, kamu sudah membantuku menyelesaikan masalahku, aku tahu. Terima kasih kamu selalu menyelesaikannya dengan baik! Terima kasih kamu sudah menggantikanku menyelesaikannya!”


“Kamu adalah putriku.” Carlson menjawabnya seperti itu, tidak ada yang lebih singkat lagi, tetapi ini juga adalah jawaban yang paling tepat.


Karena Oriella adalah anak dia dengan Ariella, dia adalah anak yang dibesarkan oleh mereka berdua, jadi ia sangat mencintainya.


“Tetapi pokoknya aku masih harus berterima kasih kepadamu!” Ayahnya memang selalu seperti ini, tidak banyak bicara, tetapi ia menggunakan tindakannya untuk menunjukkan kasih sayangnya.


Terlebih lagi kepadanya, itu semua membuat ia sudah sangat bahagia.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK