Kali ini, dia tidak akan lagi menggunakan wujud palsunya untuk bertemu dengan dengannya, dia ingin memegang erat tangannya, tidak akan melepaskannya lagi.
Meskipun jalan didepan mereka memliki begitu banyak halangan dan tantangan, dia pasti akan menghadapinya, tidak membiarkan Oriella menerima luka sedikitpun.
“Abang Hansel??..” pada saat dia memanggilnya, Oriella memasukkan dirinya masuk kedalam pelukannya.
Jelas-jelas dia merasa sangat bahagia, tetapi dia merasa hidungnya sangat masam, tidak bisa menahan untuk tidak meneteskan air mata.
“Riella, kamu kenapa?” melihat dia menangis, hati Miguel juga merasa sangat sakit.
Dia menaikkan wajahnya, menggantikan Oriella menghapus air matanya, tetapi tidak mengetahui jika air matanya semakin hari semakin banyak, air matanya seperti sudah tidak akan bisa berhenti mengalir.
“Riella, maaf! Akulah yang tidak baik, semua karena aku tidak baik, aku membuatmu merasa tertekan.” Dia menundukkan kepalanya, menciumi air matanya.
“Abang Hansel, kamu tidaklah tidak baik, kamu sangatlah baik.” Dia menghembuskan nafasnya, berfikir untuk tidak ingin menangis lagi, tetapi tidak tahu kenapa, air matanya mengalir semakin deras.
“Riella baik, jangan menangis jangan menangis.” Dia seperti sedang menghibur anak kecil, dengan sabar menghibur dia.
“Abang Hansel, aku juga tidak tahu kenapa diriku bisa menyukai mu??.” Oriella menggunakan tangannya menghapus air matanya, melanjutkan berkata,”mungkin karena sejak kecil aku sudah mengingatmu, merindukanmu, setelah tumbuh dewasa sepertinya mengira diri sendiri seharusnya menyukai dirimu. Tetapi tidak peduli bagaimanapun, aku hanyalah orang yang mencintaimu.”
“Iya, aku tahu.” Melihat dia yang menangis seperti seekor kucing, dan tidak lupa memberitahu kepada dia, jika dia menyukai dia.
Dia Miguel pernah melakukan kebaikan apa seumur hidup ini, bisa mendapatkan perlakuan dan dukungan sepenuh dari dari gadis kecil ini.
“Abang Hansel, aku punya permintaan kecil.” Air matanya belum berhenti mengalir, tetapi otak Oriella sudah sangat jelas, dia masih memiliki hal penting yang harus dia urus.
Dia berkata dengan lembut:”permintaan apa?”
Dia menghapus air matanya dan berkata:”kamu harus menyetujuinya dahulu kepadaku.”
Miguel membuka mulut dan berjanji:”baik, kamu katakanlah.”
Permintaan dia, tidak ada yang tidak bisa dia setujui.
Oriella dengan wajahnya yang masih dipenuhi air mata, tersenyum dengan begitu bercahaya:”aku ingin kamu menggunakan wujudmu sebenarnya untuk menghadapi Riella.”
Dengan udara yang hangat dari dalam mobil, sangatlah hangat.
Dibawah cahaya mobil.
Oriella merasa sangat bahagia seperti seorang anak kecil, memegang wajah Miguel dan melihatnya:”iya, aku sudah berkata, wajah asli Abang Hansel ku pasti paling tampan.”
“Apakah kamu masih belum melihat dengan cukup?” gadis kecil ini sudah memegang wajahnya selama 30 menit, dan masih tidak memiliki keinginan untuk berhenti.
“Seumur hidup pun tidak akan cukup untuk melihatnya.” Oriella meraba aslinya, hidung dan bibirnya,”Abang Hansel, alismu sangatlah enak dilihat, matamu juga, masih ada hidung, bibir, semuanya sangatlah enak dilihat.”
Miguel tidak bisa menahan untuk tidak menundukan kepalanya dan mencium wajah bulat Oriella:”jika Abang Hansel dibandingkan dengan ayahmu, siapa yang lebih tampan?”
Diantara perasaannya dan Oriella, Miguel begitu perhitungan, dia bukan hanya bisa merasa cemburu dengan dirinya sendiri, tetapi dia juga bisa merasa cemburu dengan ayahnya Oriella.
“Mengapa kamu ingin membandingkan ayah dengan dirimu?” hati Oriella mengetahui dengan jelas jika Abang Hanselnya sedang merasa cemburu, tetapi dengan sengaja untuk berpura-pura tidak tahu.
Miguel berkata dengan serius:”jawab aku.”
Oriella mengkerucutkan bibirnya:”Abang Hansel, kamu tidak boleh bersikap ganas kepadaku. Aku adalah seorang putri kecil, dan tingkat toleransi ku sangat kecil, aku akan balas dendam.”
Miguel memasukkannya di dalam pelukannya:”baik, aku tidak akan bersikap ganas kepadamu, kamu baik-baik memberitahu kepadaku, diantara aku dan ayahmu siapa yang lebih tampan?”
“Abang Hansel, apakah kamu tidak merasa kekanakan? Kamu jangan lupa jika kamu adalah presiden satu negara.” Seorang presiden bagaimana bisa mempermasalahkan permasalahan yang biasa baru akan dilakukan oleh anak kecil?
“Aku memang begitu kekanakan.” Tuan presiden yang memiliki posisi yang sangat penting itu mengakuinya dengan jujur,”gadis kecil, cepat berbicara.”
“Tentu saja ayahku??.” Oriella melihat wajah Abang Hanselnya yang berubah menjadi suram, lalu dengan nakal nya kembali memperbaiki kalimatnya,” tentu saja ayah dan Abang Hansel ku sama-sama tampan.”
Ayahnya adalah keluarganya, darah yang mengalir ditubuhnya adalah darahnya;Abang Hansel adalah orang yang dia sukai, merupakan lelaki yang akan nantinya melewati hidup bersamanya seumur hidupnya; di dalam hatinya, mereka berdua samalah berharganya, karena itu mereka berdua pasti sama tampannya.
Suara dia masih belum menghilang, bibirnya sudah dicium oleh Miguel.
Dia ingin merasakah kemanisan dunia, dengan lembut, merasakan kemanisan dari Oriella.
Oriella melebarkan matanya melihat dia, ingin melihat secara jelas bagaimana dia menciumnya, tetapi dia sama sekali tidak bisa melihatnya, hanya bisa melihat alis matanya.
Melihat Riella yang seperti anak yang sangat penasaran, Miguel tertawa ringan:”anak baik, tutuplah matamu!”
Mendengar suara rendah Abang Hanselnya, Oriella seperti menerima perintah, dengan baik menutupi matanya, dengan baik merasakan ciuman Abang Hanselnya.
Kedua orang ini berciuman dengan panas didalam mobil, pengemudi mobil Richard dan pengawal Tobias mereka berdua berdiri diluar dengan angin yang bertiup begitu kencang, mengigil kedinginan.
Mereka berdua saling bertukar pandangan, hati mereka terkena kesulitan tetapi juga tidak berani untuk berkata, tuan presiden mereka bagaimana bisa semakin lama semakin liar.
Eng eng??
Handphone Tobias berbunyi, sekali melihat, merupakan telepon dari Derick.
Derick hanya akan meneleponnya jika dia tidak bisa menghubungi tuan presiden.
Melihat nomor ini, dan lagi hari sudah begitu malam, Tobias mengetahui jika pasti ada hal yang mendesak, dan dengan segera mengangkatnya:”Tuan Derick?”
Derick berkata:”Tobias, cepat suruh tuan presiden untuk mengangkat telepon.”
Tobias melihat keadaan, dalam keadaan sata ini menganggu presiden merka, apakah dia ingin diberi hukuman?
“Tuan Derick, apakah hal itu bisa ditangani terlebih dahulu?”
“Jika hal tersebut bisa ditangani, apakah aku akan menelepon tengah malam?” suara Derick terdengar sangat panic.
“Maka tunggulah sebentar.” Meskipun dirinya takut menganggu tuan presiden, tetapi Tobias masih mengetuk pintu jendela mobil:”tuan presiden, Tuan Derick memiliki hal penting dan mencari tuan.”
Benar saja seperti yang dia pikirkan, begitu jendela mobil dibuka, dia langsung menerima tatapan dingin presiden.
Dia tidak berani berkata begitu banyak, dengan segera menyerahkan handphone tersebut, dan menggunakan kecepatan paling cepat untuk pergi dari hadapan tuan presiden.
Katakanlah!” Miguel berkata dengan suara rendah, menunjukkan sangat serius dan dingin, tetapi begitu memikirkan Oriella yang masih berada disisinya, khawatir jika akan mengagetkan dia, dia kembali mengatur nada bicara dan ekspresinya.
Derick berkata:”tuan presiden, nona Vanessa tidak bisa ditemukan.”
Vanessa yang sedang dirawat lukanya dirumah sakit, tiba-tiba menghilang, dokter dan perawat di rumah sakit tidak ada yang tahu kapan dia meninggalkan rumah sakit tersebut, kamera pengawas juga tidak bisa menemukan bagaimana caranya dia meninggalkan.
“Tidak bisa menemukan dia?” raut wajah Miguel berubah.”orang yang kamu suruh untuk menjaga dia, apakah Cuma sebatas pajangan saja?”
Derick:”??..”
Miguel kembali berbicara:”segera siapkan orang untuk pergi mencarinya, harus menjamin keselamatannya.”
Dia menutup teleponnya, melihat Oriella yang sedang menatapnya, dia berkata:” terjadi sedikit masalah dengan Vanessa, aku harus segera pulang. Riella, ikutlah pulang denganku.”
“Abang Hansel, aku sudah berjanji dengan mereka jika aku akan berada disini selama sebulan, sedangkan ini baru hari pertama aku disini, bagaimana aku bisa pergi begitu saja.” Oriella masuk kedalam pelukannya, dan berkata,”Abang Hansel, kamu harus menjaga Vanessa baik-baik, aku akan pulang terlebih dahulu.