Beberapa hari ini, setiap hari Puspita tepat waktu menjemput Riella, tepat waktu mengantar Riella pulang.
Ariella tahu dengan jelas bahwa Puspita setiap hari datang menjemput Riella untuk bertemu dengan Carlson, malah masih berpura-pura tidak tahu.
Sebenarnya, Carlson tidak merebut Riella darinya, Ariella sangat berterima kasih padanya.
Berterima kasih membiarkan Riella untuknya, sehingga ada yang menemaninya selain waktu kerja, menemaninya berbicara, malam hari ada yang menemaninya tidur menjadi “pemanas” alaminya.
Setiap hari setelah selesai bekerja, berbaring didalan selimut yang hangat melihat bocah yang imut, Ariella merasa sesibuk selelah apapun itu sangat pantas.
Tidak perlu khawatir Carlson akan merebut Riella, Ariella benar-benar fokus mengerjakan desain pakaiannya, segera menyelesaikan pesanan desain pertama.
Sebelumnya, pelanggan pernah mengatakan permintaan awal kepada Ariella, hari ini dia sudah selesai menggambar desainnya, dia harus ke perusahaan untuk bertemu kliennya.
Akhir-akhir ini Ferdian sibuk dengan urusannya, setiap hari bertugas menjemput dan mengantar Sebastian, membantu Riella meringankan tugasnya.
Jika Ariella keluar dia akan dengan sendirinya mengantar Riella ke tempat Puspita, pokoknya si bocah ada Ayah yang menemani, juga tidak akan merindukan Ibu.
Pertama kali bertemu klien, Ariella sengaja bermake up, make up ringan, hanya untuk membuatnya terlihat bersemangat.
Dua hari ini salju turun berturut-turut, jalanan sepi pejalan kaki, mobil juga sedikit, seperti sebelumnya, Ariella menunggu sangat lama juga tidak mendapatkan taxi.
Ariella sebenarnya sangat takut dingin, disini dingin lantai bersalju, berdiri sebentar saja, sudah merasa sepasang kaki membeku.
Saat ini, dia mulai merindukan cuaca di Kota Pasirbumi.
Karena Kota Pasirbumi berada di bagian selatan, setahun hanya dingin beberapa hari, asalkan sebelum musim semi tidak terpengaruh udara dingin, memakai sehelai baju sepanjang tahunpun tidak masalah.
Setelah menunggu lama, akhirnya datang sebuah taksi, ketika Ariella melambaikan tangan menghentikan mobil, dia tidak tahu sejak kapan ada seorang berdiri di depannya, orang itu juga melabaikan tangan menghentikan taksi.
Ariella menyerah … tetapi taksi tidak berhenti di depan orang itu dan langsung berhenti ditempat dia berdiri.
Akhirnya naik taksi, Ariella sangat senang, setelah naik taksi, dia berulang kali berterima kasih kepada supir taksi.
Sopir taksi itu juga ramah, ketika tiba di tujuan, dia pun berinisiatif turun membuka pintu untuk Ariella dan memintanya untuk berhati-hati!
Sebelum datang ke kota ini, Ariella banyak mendengar desas-desus tentang kota ini, ada yang baik dan ada yang buruk.
Dia datang ke sini belum lama, semua orang yang dia temui adalah orang baik dan pekerjaannya juga lancar, jadi walaupun kota itu dingin dan bersalju, dia juga menambah poin di hatinya.
Ketika Ariella tiba di perusahaan, dua klien sudah selangkah lebih awal sampai darinya.
Keterlambatannya sebenarnya membuat klien tidak puas, tetapi setelah melihat hasil desainnya, sikap klien berubah seketika.
Kedua kliennya adalah orang China, saat itu memilih Ariella membantu mereka mendesain gaun, hanya karena mereka tertarik pada gaun yang dirancang oleh Ariella tersirat tertutup tetapi tetap terlihat dermawan.
Pada akhirnya, masih ada kesenjangan besar antara orang-orang Timur dan orang-orang Barat. Orang-orang Barat sangat antusias dan tidak terkendali. Orang Timur dilindungi dan dikekang.
Ariella merancang gaun, pertama-tama dia harus jatuh cinta dengan gaun ini, maka pelanggannya cenderung akan jatuh cinta, jadi tipenya, sebelum menjadi kepuasan pelanggan, harus dia sendiri menyukai gaun tersebut terlebih dahulu.
[Custom Pribadi] Sesuai namanya, dibuat khusus untuk pribadi, melayani sampai anda puas.
Tentu saja, para desainer yang bergabung dengan perusahaan ini memiliki berbagai gaya, sehingga pelanggan yang memasuki situs web mereka dapat menemukan gaya favorit mereka.
Semua orang menyukai gaya yang berbeda, sehingga berbagai gaya desainer memiliki perusahaan yang menyukai gaya desain mereka.
Klien puas dengan rancangan desain, dan Ariella secara pribadi membawa klien untuk memilih bahan, dan berusaha untuk membuat pelanggan tidak pilih-pilih, setelah itu Ariella memberikan gambar desain kepada departemen produksi untuk di produksi.
Setelah selesai sibuk, waktu sudah tidak pagi lagi, karena cuaca yang buruk, waktu terlihat lebih lambat.
Ariella mengangkat tangannya melihat jam, waktu sudah malam, jam pulangnya tepat hampir sama seperti jam pulang Riella setelah berjumpa dengan Ayah.
Meskipun tahu Carlson di New York, tetapi Ariella tidak tahu dia dimana, dia menduga dia bertemu Riella setiap hari di rumah Puspita, jadi setiap hari jika sudah waktunya, Ariella tidak akan pernah pergi ke rumah Puspita untuk mencegah bertemu dengan Carlson.
Jika dia benar-benar bertemu dengannya, dia tidak tahu sikap apa yang harus dia gunakan untuk menghadapinya.
Setelah memikirkannya, Ariella memutuskan untuk jalan-jalan sebentar lagi, dia tidak ingin bertemu Carlson, dia tidak ingin membuat dirinya yang berusaha menjadi kuat dan tegar, pingsan di depannya.
Kali ini, Ariella pergi ke butik DD lagi, untuk membalas hadiah yang diberikan kepadanya terakhir kali, dia berencana untuk membeli beberapa aksesoris kecil.
Ketika memasuki toko, Ariella melihat banyak produk baru di toko tersebut, pada pandangan pertama, ada beberapa boneka butik yang sangat disukai oleh Riella kecil.
Setelah memilih satu, Ariella melihat yang lain lagi, pilih sana pilih sini, banyak yang Ariella mau pilih.
Setelah Ariella memikirkannya, langsung saja beli ketiga boneka itu untuk Riella kecil, tetapi sekali melihat harganya, Ariella diam-diam meletakkan kembali dia boneka.
Berdasarkan keadaan ekonominya sekarang, tidak gampang baginya untuk membiayai tiga orang anak, biasanya juga sangat hemat, tunggu namanya tersebar, semakin banyak orang yang mencari Custom Pribadinya, saat itu dia baru mengkompensasi ke anak-anaknya.
“Tuan Carlson, taksi sudah diatur, tetapi nyonya tidak …”
Ketika dia berbicara, pengemudi hanya merasa bahwa bagian belakangnya dingin, dan dia buru-buru mendongak, dari kaca spion, mata Carlson suram, seolah-olah dia adalah setan kanibal.
Pengemudi itu segera menutup mulutnya dan duduk di kursi pengemudi, tidak lagi berani mengatakan sepatah kata pun.
Carlson marah pada saat itu, dan ketika dia melihat Ariella mengangkat tangannya tiga kali lima kali, dia tahu bahwa Ariella sengaja menghindar agar tidak bertemu dengannya.
Dia menghabiskan satu minggu di New York, dan beberapa hari ini meminta Puspita untuk membantunya mengantar Riella kesini tepat waktu.
Tidak pergi bekerja, tidak pergi ke sekolah, tetapi setiap hari tepat waktu untuk menjemput dan mengantar, mengatakan bahwa Ariella tidak dapat menebaknya, Carlson tidak percaya.
Tiga hari sebelumnya, Carlson hanya menebak bahwa Ariella tahu Riella pergi menemuinya, lusa kemarin dia dengan yakin Ariella tahu Riella keluar untuk menemui siapa.
Sebelum Riella keluar setiap hari, dia akan memakaikan Riella pakaian yang rapi dan berbicara kepada Riella … Pada awalnya, Carlson tidak memperhatikan, sampai lusa kemarin, dia mendengar Ariella berkata kepada Riella : “Riella kecil bertemu dengan orang yang paling ingin ditemui, harus berpakaian yang paling indah. ”
Pada saat itu, Carlson menyadari bahwa Ariella tahu bahwa dia bertemu Riella setiap hari, tetapi wanita itu pura-pura tidak tahu apa-apa.
Hatinya sangat dingin tidak berperasaan!