Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 762 Telah Ditentang Oleh Tiga Pihak


“Miguel, kami berani menyentuh mobilmu, artinya aku tidak berpikir untuk hidup, uh?? jika kamu membunuh kami dengan pisau, kamu hanya bisa menghancurkan tubuh kami, namun tidak dapat menghancurkan hasrat kamu untuk membunuhmu. Orang sepertimu ini, sama sekali tidak pantas untuk menjadi kepala Negara!” orang itu berteriak keras dan tak takut mati.


“Aku tidak pantas menjadi kepala negara?” Miguel masih tersenyum dengan lembut, tapi senyumannya membuat orang takut, “Sekertaris Lin, semuanya kamu sudah dengar. Karena mereka tidak ingin hidup, jadi bantulah mereka.”


Derick menerima instruksi dari Tuan Presiden, memanggil penjaga di sampingnya, berkata : “Mereka tidak ingin hidup lagi, keluarkan seluruh kemampuan kalian, baik-baik menjaga mereka, harus sangat nyaman dalam menjaganya.”


“Iya.” Beberapa suruhan mendapat perintah, segera membuka pintu penjara, setelah masuk langsung menutup mulut mereka dengan lakban, masing-masing mengurus satu orang, dengan beberapa gerakan, lengan para tahanan patah dan mereka jatuh di bawah.


Gerakan mereka sangat cepat, kecepatan mereka seperti kilat, dan mereka menginjak kaki para tahanan.


“Kalian tunggu dulu!” Derick tiba-tiba berhenti, “Tuan Presiden, mungkin kejadian berikutnya akan sedikit berdarah, apakah anda akan pergi dari sini dulu?”


Miguel memandang situasi penjara tanpa ekspresi, berbalik badan dan pergi.


Ketika dia berbalk badan, orang suruhannya sudah mengabisi para tahanan itu, tapi para tahanan yang mulutnya di lakban, teriakan mereka pun tidak terdengar.


Bibirnya mengeluarkan senyuman yg dingin, beberapa orang yang ingin menghentikan dia, takutnya hanya sebuah trik.


??..


Malam itu sangatlah singkat, saat mata sudah terlelap tidur lalu bangun, langit sudah mulai cerah, tapi Oriella tidur tidak nyenyak.


Di malam itu bermimpi, Abang Hansel dikelilingi oleh orang-orang, dia berjuang keras, walaupun akhir nya dia mengalahkan semua orang, tapi dia terluka parah.


Abang Hansel terbaring dan berdarah, sekarat, tapi dia terus memanggil namanya??Oriella!


“Abang Hansel!” meskipun dia sudah terbangun lama, tapi Oriella masih sangat ketakutan, dia tidak tau apa yang dia lakukan.


Dia sudah mengira akan bermimpi seperti ini, pasti karena kejadian ledakan ban mobil kemarin dan beberapa berita yang dilihatnya di internet.


Sebelum Abang Hansel menjabat sebagai Presiden dia menghadapi rintangan dari ketiga pihak, penjelasan masalah pun tidak dijelaskan dengan rinci, tapi Oriella sudah bisa membayangkan betapa buruknya situasi pada saat itu.


Abang Hansel masih sangat muda, ingin secara lancar menjabat sebagai Presiden, itu bukanlah hal yang mudah, ditambah lagi dengan ada rintangan dari pihak ketiga, semakin sulit untuk itu.


Sekarang, meskipun Abang Hansel menjabat sebagai Presiden, tapi kekuatan dari pihak ketiga itu pasti masih ada, jadi mereka menggunakan cara ini untuk menyingkirkan Abang Hansel.


Tidak,tidak??. Oriella menjerit didalam hatinya, dia tidak ingin orang lain diam-diam melukai Abang Hansel, dia harus mencari cara untuk menolong Abang Hansel.


Berpikir tentang menolong Abang Hansel, orang pertama yang ada dibenak Oriella adalah ayahnya Carlson, dia pasti bisa memberinya saran dan petunjuk.


Terpikirkan hal itu, dia langsung melepon ayahnya, baru saja melepon, langsung diangkat teleponnya: “Oriella?”


“Ayah!” Oriella dengan sedih memanggilnya, tapi tidak tau bagaimana mengatakan masalah ini kepada ayahnya, jika ayahnya tau bahwa Abang Hansel tidak bisa menjaganya, mungkin ayah akan menyuruh Sebastian untuk membawanya kembali ke New York.


“Oriella, kamu kenapa?” Carlson dengan sabar menanyakannya.


“Yah, aku tidak apa-apa, Oriella Cuma rindu ayah.” Oriella menelan kembali perkataan yang akan diucapkannya, tidak ingin ayahnya khawatir tentang dia.


Lagi pula berada disisi Abang Hansel, ingin menjaga Abang Hansel itu semua adalah ide dia sendiri, tidak ada alasan untuk membuat ayahnya dan dia khawatir.


Selain itu, dia harusnya percaya kepada Abang Hansel, Abang Hansel adalah orang yang bisa mengesampingkan posisinya sebagai Presiden ketika dalam bahaya, dia pasti memiliki kemampuan itu.


“Oriella, tidak peduli terjadi hal apa, kamu jangan lupa masih ada kita, kami adalah tempatmu yang kokoh untuk bersandar.” Putriku harus berprikir dengan hati-hati, bagaimana mungkin Carlson tidak tahu, hanya saja dia tidak bicara, dan menggunakan cara lain untuk memberitau putrinya.


“Ayah, aku sangat beruntung.” Mendengar ayahnya berbicara seperti itu, hati Oriella tenang, nada bicaranya juga mulai santai.


“Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?” Carlson bertanya.


“Karena aku adalah putrimu. Dari kecil sampai besar, ayah selalu menyayangiku, melindungiku, menjagaku, aku rasa aku sangat beruntung, menjadi anak kesayangan ayah dan ibu.” Oriella dengan mulut yang manis berbicara seperti itu.


“Emang mulut gadis ini sangat manis, tau cara membuat ayahmu ini bahagia.” Didepan putrinya, Carlson tidak merasa berbeda dengan ayah pada umumnya.


“Ayah, bukannya mulut ini manis. Hanya tidak sengaja mengatakan hal yang sebenarnya.” Senang berbicara dengan ayah, bisa sementara melupakan rasa takut dan kegelisahan.


“Kamu nih–”


“Apa anak kesayanganmu yang telepon?” Ariella masuk ke ruang kerja, dan juga memberikan secangkir susu panas untuk Carlson, “Sudah jangan kerja lagi, minum susu dan cepat istirahat.”


“Ini telepon dengan anak kesayanganmu.” Carlson memberikan telepon kepadanya, dan tersenyum dengan lembut,”Anak kesayanganmu ini mulutnya sangat manis tidak tau belajar dari siapa.”


Ariella mencubit bahu Carlson, dan berkata :”Anak kesayanganku tentu belajar dari aku, bukan seperti anak lakimu yang sangat dingin sifatnya. Dia baru saja delapan tahun, hari ini tidak sengaja melihatnya sedang ganti baju, dia bahkan memberikan muka yang sangat tidak enak, sepanjang hari mengabaikanku.


Carlson meminum susu yg hangat itu :”Dia adalah anak yang kamu lahirkan, mengembangkan sifat itu, apa kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak memiliki tanggung jawab sebagai seorang ibu? ”


Areilla mencubit Carlson dengan keras :”Tuan Carlson, jika kamu bersikap lembut padanya, apa dia akan mempunyai sifat seperti itu?”


Ariella mengatakan :”Dia adalah lelaki, anak lelaki itu punya cara untuk mendidiknya sendiri, apa kamu ingin aku tiap hari memeluk dia, merayu dia untuk tidur?”


Di telepon terdengar suara percekcokan antara ayah dan ibu, itu adalah hal yang wajar, Oriella senang mendengarnya.


Dia tersenyum dan berkata : “Bu, apa dia membuatmu marah? Ibu kasih tau dia, kalo dia membuatmu marah, aku akan kembali kesana untuk menghabisinya.


“Sayang, kamu jangan khawatir. Ibu ada cara untuk menghabisi anak kecil itu.” Coba pikirkan lagi, dia pun bisa ada cara untuk melelehkan hati anak mereka yang keras dan dingin, apa dia tidak aka nada cara untuk mengatasi anak kecil mereka?


Seberapa dingin anak itu, dia cuma anak berumur 8 tahun?? tapi, anak kecil keluarga mereka, memang berbeda dengan anak kecil berumur 8 tahun lainnya, hanya dengan logika yang kuat, itu bisa membuat Ariella kagum.


“Ibu, kalian cepat istirahatlah, Oriella tidak menggangu lagi, lain hari kita ngobrol lagi.” Oriella berkata.


“Sayang, cuaca di kota Atmajaya pelan-pelan menjadi dingin, kamu harus menjaga dirimu sendiri, jangan sampai demam. Sebastian juga disana, jika kamu ada masalah kamu bisa berdiskusi dengannya. Ingat, dia adalah kakakmu, sikap mu terhadapnya harus baik, tau tidak?”


“Iya, aku tau. Ayah, Ibu, selamat tinggal!” Oriella menutup telepon itu, teringat ucapan ibu tentang Sebastian, dia pun tak berkata apapun, Sebastian lelaki munafik itu, sangat bisa menyenangkan hati Ayah dan Ibu.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK