Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 669 Semakin Suka Abang Hansel


Baru saja Hansel duduk, Riella kecil sudah menimpanya, menimpanya dengan senang dan manja: “Abang Hansel, Riella kecil paling suka Abang Hansel.”


“Wow?” Hansel tersenyum lalu mencubit gemas hidup kecil Riella kecil, berkata, “Dibandingkan dengan Ayah Riella kecil, Riella kecil lebih suka siapa?”


“Ayah dan Abang Hansel, Riella kecil sama-sama menyukainya.” Anak kecil tidak mungkin berbohong, dia berkata sama-sama menyukainya, berarti didalam hatinya, posisi Abang Hansel dan ayahnya sama pentingnya.


Mendengar jawaban dari Riella kecil, hati Abang Hansel melunak, anak kecil yang begini menggemaskan, dia bagaimana mungkin tega meninggalkannya.


Hansel memeluknya dan kembali berkata: “Riella kecil bukannya ingin menari kasih Abang Hansel lihat?”


Riella kecil menganggukkan kepalanya, lalu dengan manja dipelukan Hansel: “Riella kecil belajar nari memang untuk kasih Abang Hansel lihat.”


“Riella kecil belajar menari untuk kasih Abang Hansel lihat?” Hansel terkejut, anak ini selalu memberikannya kejutan.


“En.” Riella kecil melepaskan pelukan dari Hansel dan berdiri, “Abang Hansel, lihat, Riella kecil sekarang menari kasih Abang Hansel lihat.”


Riella kecil mundur beberapa langkah, menarik sedikit ujung gaun, dan mulai menari.


Hari ini ia mengenakan baju pengantin kecil berwarna putih, baju pengantin putih ditambah dengan wajah mungilnya yang kemerahan membuatnya terlihat seperti boneka barbie yang lucu.


Riella kecil menari dan perputar, tetapi karena pasir tidak seperti ruangan menari, ia hampir saja terjatuh.


Ia masih berusaha menyesuaikan keseimbangan tubuhnya, setelah berkali-kali mencobanya, Riella kecil akhirnya mulai terbiasa dengan kelembutan pasir dan pelan-pelan mulai memasuki situasi yang ada.


Dia berputar dan berloncat-loncat……dia seperti malaikat yang kasih Tuhan untuk Abang Hansel.


Setelah dilihat-lihat, Riella kecil yang berada didepan Abang Hansel bertumbuh tinggi, tumbuh tinggi dan semakin cantik, setiap gerakannya semua memancarkan sesuatu yang berwarna.


Riella kecil dia……


“Abang Hansel, tarian Riella kecil tidak bagus kah?” suara lembut Riella kecil membangunkan lamunan Hansel.


Dia menyeka keringatnya dari dahinya, berkata: “Tarian Riella kecil mana mungkin tidak bagus? Menurut Abang Hansel, tidak ada yang tariannya lebih bagus dari Riella kecil.”


Riella kecil kembali bertanya: “Kalau begitu kenapa Abang Hansel tidak bertepuk tangan?”


“Karena tarian Riella kecil terlalu bagus, Abang Hansel sampai terpukau dan lupa untuk bertepuk tangan.” Hansel menggendong Riella kecil, menggunakan dahinya untuk manja pada Riella kecil, “Dihati Abang Hansel, Riella kecil selamanya paling hebat.”


Mendengar pujian Abang Hansel, Riella kecil memeluk kepala Abang Hansel dan menciumnya.


Hansel kembali berkata: ” Ayo, Abang Hansel ajak Riella kecil main kepantai.”


“Ayo ayo.” Riella kecil berkata dengan excited, selama Abang Hansel tidak pergi meninggalkannya, pergi melakukan apapun tidak pernah menjadi masalah.”


Riella kecil masih kecil, ketika melihat air dia sangat excited, dia bahkan ribut ingin turun mengumpulkan kerang, jadi Hansel menurunkannya dan mengumpulkan kerang bersamanya.


“Abang Hansel, kerang cantik ini untukmu.” Riella kecil mengambil satu kerang dan memberikannya pada Abang Hansel.


“Oke, ini adalah hadiah dari Riella kecil untuk Abang Hansel, Abang Hansel akan menjaganya dengan baik.” Benda yang dimainkan oleh anak-anak, Hansel sekalipun tidak akan menghinanya bahkan sangat menghargainya.


Menjadi seseorang yang penting didalam hidup orang lain, tanpa adanya tujuan lain, hanya ada rasa menyukainya dengan polos, perasaan ini bagi seseorang seperti Hansel sangat sulit didapatkan, jadi dia sangat menghargai perasaan seperti ini.


Selama ini setiap orang mendekatinya selalu ada tujuan lain, hanya Riella kecil yang tidak ada, ia menggunakan kepolosan dan kebaikannya, membuat kehidupan dia menjadi berbeda.


“Abang Hansel, ini juga untukmu.” Berjalan tak lama, Riella kecil kembali memungut satu kerang dan ia memberikannya kepada Abang Hansel lagi.


“Terima kasih Riella kecil!” Hansel mengambil kerang pemberian Riella kecil dan menyimpannya.


Ketiga, keempat, hingga kelima……Riella kecil setiap memungut satu kerang, ia akan memberikannya pada Abang Hansel.


Melihat tangannya sudah memegang belasan kerang, Hansel menjadi penasaran lalu bertanya, “Riella kecil, kamu ngga suka kerang?”


Riella kecil menjawab dengan pelan: “Riella kecil suka.”


“Kalau Riella kecil suka, kenapa semua kerang yang kamu ambil kamu kasih Kakak?” Ini yang tidak dimengerti oleh Hansel.


“Karena Riella kecil lebih menyukai Abang Hansel.” Jawaban Riella kecil sangat simple, tetapi Hansel mengerti.


Maksud dia, dia lebih menyukai Abang Hansel, jadi dia memberikan barang yang ia suka kepada Abang Hansel.


Kerang yang diambil dari pantai, bisa dibilang sama sekali tidak ada nilainya, tetapi Hansel merasa kerang yang ada ditangannya memiliki nilai yang berharga, ini mungkin hadiah yang paling berharga dihidupnya.


Weng Weng Weng——


Ponsel disaku tiba-tiba berdering, Hansel mengambil dan melihat, nomor Rico.


Hansel mengangkatnya dan mendengar perkataan Rico: “Tuan Muda, aku sudah tidak bisa mengatasi Keluarga Tanjaya. Anda lebih baik segera mengembalikan anak Keluarga Tanjaya, membuat mereka dapat menemukannya, identitas Anda tidak boleh terbongkar.”


Identitas dirinya jika terbongkar, Hansel tahu jelas resikonya, sudah saatnya ia membawa Riella kecil pulang.


Dia mengelus pelan kepala Riella kecil: “Riella kecil!”


“Ia Abang Hansel?” Riella kecil mengedipkan matanya lalu dengan manisnya memanggil Abang Hansel.


Hansel menarik nafas panjang lalu berkata: “Ayah Riella kecil sudah menyuruh orang untuk menjemput Riella kecil pulang, Abang Hansel juga harus pulang kerumah, jadi……”


“Abang Hansel mau tinggalin Riella kecil lagi?” Riella kecil meratakan bibirnya ingin menahan tangisannya, tetapi memikirkan Abang Hansel yang akan meninggalkannya lagi, ia tah tahan, dan akhirnya menangis.


“Riella kecil jangan nangis.” Hansel berusaha untuk menghapus air matanya, tetapi semakin dihapus, anak ini makin menangis sejadi-jadinya.


“Riella kecil……”


“Abang Hansel pergi, Riella kecil akan takut, Abang Hansel masih mau pergi kah?” Riella kecil menghapus air matanya lalu berbicara dengan nada yang sangat kasihan.


“Riella kecil, maaf!” Karena masalahnya, ia tidak bisa terus menemani disampingnya, tidak bisa menemaninya hingga tumbuh dewasa.


“Riella kecil ngga mau Abang Hansel minta maaf!” Meskipun Riella kecil tidak ingin Abang Hansel pergi, tetapi ia lebih tidak suka melihat Abang Hansel minta maaf, karena ia tidak ingin Abang Hansel sedih.


Hansel membawa Riella kecil kedalam pelukannya, sekuat tenaga memeluknnya, “Riella kecil harus janji sama Abang Hansel, cepat beranjak dewasa dan datang mencari Abang Hansel.”


Riella kecil menganggukan kepala: “Riella kecil sudah mengingatnya.”


Hansel masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi telepon yang terus berdering dari Rico, Hansel tahu, Keluarga Tanjaya sudah semakin mendekat.


Bagaimanapun ia tidak tega meninggalkan Riella kecil, tetapi kenyataannya ia harus pergi, lalu ia membawa Riella kecil kembali kejalan balik, lalu meletakkan Riella kecil dipinggir jalan.


Dia mengelus pelan kepalanya dan mencium wajah mungilnya itu: “Riella kecil, Abang Hansel pergi dulu ya.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK