Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 153 Bagaimana Caranya Membuatmu Nyaman





Melihat senyuman Tuan Xu yang tidak mencapai mata, Elisa tidak berkata apa-apa, dan menyembunyikan senyuman penuh kebenciannya, pandangan matanya hanya ada seberkas kesepian.





Dialah yang terlalu polos dan bodoh, sudah melewati banyak rintangan, masih saja mempercayai bahwa akan ada orang yang akan membantunya, bisa-bisanya dia masih mengharapkan seorang pria untuk membantu menyelesaikan masalahnya.





Dia dan pria yang bermarga Xu, hanyalah sebatas hubungan saling menguntungkan, tidak bisa mempunyai hubungan yang lebih dari itu.





Dan sekarang properti milik Grup Primedia yang harus diberikan kepada tuan Xu pun telah diberikannya, dimata Tuan Xu Elisa tidak lagi berguna, dan tidak mungkin dia bersedia untuk membantu Elisa.





Hari ini dia bisa muncul di rumah sakit, menandakan dia hanya ingin melihat bagaimana buruknya kondisi Elisa, melihat apakah Elisa masih bisa terus melanjutkan hidupnya.





Kalau dia tidak mempunyai nyawa lagi, mungkin itulah hasil yang ingin dilihat tuan Xu, karena dengan begitu tuan Xu bisa merampas 20% milik Elisa.





“Tidak berbicara? Ingin mengubah pikiranmu ya? Tuan Xu bertanya dengan lambat dan menyimpan tangan ke saku celananya.





“Melihat kamu sekarang yang lagi menganggur, maka bolehkah aku meminta bantuanmu untuk mengantarku pulang.” Elisa menyimpan balik pandangannya, dan dengan tatapan yang dingin sambil menanyakan.





Tuan Xu tertawa sambil berkata:”Pulang? Mau pulang ke rumah mana?”





Sesaat Elisa yang lagi menuruni kasur pun berhenti, mengangkat kepalanya lagi sambil berkata:”Maksud kamu apa?”





Tuan Xu mundur dua langkah, dengan serius mengamati Elisa, dan pelan-pelan berkata:”Nona besar, kamu mungkin tidak tahu, dalam waktu setengah bulan saat kamu berada di rumah sakit, diluar sana kondisinya sudah berubah drastis.”





“Perubahan apa?” Elisa dengan tergesa-gesa bertanya.





Pandangan dingin yang sengaja diperlihatkannya tadi sesaat hilang, Tuan Xu melihat segalanya dan sadar bahwa dia masih peduli, dan tidak dingin seperti apa yang dilihatkannya.





Dia berkata lagi:”Keluarga Ivander sudah diinvestigasi, beberapa karyawan tinggi Grup Primedia juga sudah ditangkap. Dan ayahmu itu, larinya cepat sekali, dan tidak tahu kearah mana, sampai-sampai polisi tidak bisa menemukannya.





“Haha….” Elisa tertawa dingin, tempat sandaran Ivander akhirnya telah jatuh, membuatnya senang sekali.





Tetapi, tidak melihat langsung dengan mata sendiri saat keluarga Ivander diinvestigasi, tidak melihat sosok Ivander yang sangat kasihan, dia sangat menyesalinya.





Tuan Xu berkata lagi: “Bagaimanapun akulah yang sudah berjanji akan menikahimu, kamu tidak punya tempat tinggal, aku akan membawamu pulang ke rumahku.”





Elisa bertanya lagi: “keluarga Situmorang juga diinvestigasi tidak?”





Tuan Xu berkata: “Kalau itu sih tidak, ataupun mungkin sekarang belum ada kelihatan bukti Zeesha yang terlibat dalam kegiatan kriminal itu. Tetapi dia sendiri takut, sudah lari duluan. Bukankah itu terang-terangan menyuruh pihak kepolisian untuk menginvestigasinya.”





“Kalau keluarga Jian masih ada, aku tidak perlu mengikuti kamu pulang ke rumahmu. Kalau tuan Xu memang punya waktu kosong, maka tolong mengantarku untuk pulang ke rumah Situmorang.” setelah mengatakannya, Elisa segera bangkit dan berjalan ke luar.





Melihat bayangan belakangnya, dalam tatapan tuan Xu hanya ada kedinginan dan sedikit kebencian.





Wanita ini yang tampaknya lemah lembut, dalam hatinya lebih kuat daripada penampilannya, setelah melewati banyak rintangan, mukanya juga sudah hancur begitu, masih bisa sebegitu tenangnya.





Kelihatannya dia tidak boleh meremehkan wanita itu, juga tidak boleh lemah untuk menghadapinya, kalau tidak nantinya dia pasti akan menyesal.





Berpikir sampai sini, Tuan Xu dengan cepat mengikutinya, sangat Gentleman memapahnya, berkata:”Kamu sudah berbaring begitu lama di kasur, jangan terlalu cepat jalannya, nanti kalau jatuh, harus tinggal di rumah sakit lagi.”





Elisa membuang tangannya, dengan dingin berkata:”Kamu dan aku sudah jelas apa yang kita mau, jangan berpura-pura akting baik kepadaku.”





“Aku hanya ingin berperilaku gentleman sedikit, terhadap nona tidak ada pikiran jahat.” dia tertawa.





“Aku tak perlu.” Elisa pun tidak menanggapinya lagi, dengan langkah yang besar jalan keluar.





Tuan Xu menyetir sendiri mengantar Elisa pulang ke rumah, saat dia turun dari mobil, dia memanggilnya lagi:”Nona, aku masih ada barang untukmu.”





Langkah Elisa sejenak pun berhenti, berbalik:”Barang apa?”





“Aku khawatir malam ini kamu tidak bisa tidur dengan nyenyak, sengaja dari kontak yang aku kenal mengambil pil tidur buatmu.” tuan Xu mengeluarkan satu botol tanpa merek yang berwarna putih, mengeluarkannya lewat jendela mobil.





Elisa menggerakkan alisnya:”Grup Primedia sudah bangkrut, aku sangat senang sekali, bagaimana mungkin aku tidak bisa tidur.”





“Nona benar tidak membutuhkannya?” tuan Xu sambil tersenyum, berkata lagi,”Dosis obat ini cukup bagi satu orang untuk tidur seperti sudah mati, selamanya tidak bisa bangun lagi. Aku dalam sekali memberimu sebanyak ini, hanya ingin kamu untuk tidur dengan nyenyak, kamu jangan dalam sekali saja memakannya semua, jangan membuatku jadi seorang pembunuh.”





Membunuh!





Sesaat mendengar kata ini, mata Elisa dalam sekejap terang lagi, mengulurkan tangan menerima obatnya, dan berkata:”Terima kasih atas kepedulian Tuan Xu.”





Tuan Xu berkata lagi:”Kamu dan aku cepat atau lambat akan menjadi sepasang suami istri, tidak usah begitu segan denganku.”





Selesai berbicara, dia melambai-lambai tangkan ke Elisa, dan bergerak meninggalkannya.





Elisa melihat mobil Tuan Xu sudah pergi jauh, baru berbalik untuk pulang ke rumah Situmorang.





Sesampai di rumah Situmorang, Elisa baru tahu, rumah keluarga Situmorang hanya tersisa luarnya saja, semua barang berharga di rumah Situmorang sudah dijual oleh Zeesha, asisten rumah tangganya juga tak tersisa satupun.





Kelihatannya Zeesha sudah tahu Grup Primedia akan bangkrut, dia juga tak bisa terlepas dari itu, dari awal sudah mempersiapkan cara melarikan diri.





Dia kembali ke kamarnya, kamarnya sangat berantakan, di lantai bahkan ada darah yang sudah kering, membuktikan bahwa setelah dia ke rumah sakit tidak ada yang membereskan kamarnya lagi.





Dia duduk di depan meja rias, dengan serius mengamati mukanya sekali lagi.





Muka ini dulunya juga sangat cantik, dia bahkan berpikir diri sendiri tidak akan kalah dari Ariella.





Sekarang mukanya sudah hancur begini, luka yang kecil dan besar seperti cacing-cacing kecil di mukanya, membuat orang merasa sangat jijik dengannya.





“Aarghhhh……” sambil memeluk kepala, dengan kuat berjerit.





Setelah melampiaskannya, dia perlahan-lahan kembali tenang.





Dia memanjangkan jarinya, dengan ringan mengelus semua lukanya, setiap mengelus satu luka, tatapan penuh kebenciaan di matanya pun semakin banyak.





Ivander, Zeesha, Ariella……





Dia sekarang menjadi begini, karena perbuatan semua orang ini.





Kalau tidak ada keberadaan Ariella, Ivander tidak akan mungkin membandingkannya dengan Ariella, maka dia tidak akan memperlakukannya seperti seorang monster.





Kepikiran hal ini, gerakan mengelus lukanya itu segera berhenti, menyamping melihat keluar jendela.





Cuaca di Kyoto seharian begini, dengan cepat sudah mau tiba pada bulan oktober tanggal 15, udara masih saja dingin seperti salju yang akan mulai di periode baru.





Setelah salju turun sesaat akan mencair, sehabis mencair, semuanya akan kembali ke semula lagi.





Dan dia, juga akan memasuki hidup barunya.





Dia mengeluarkan teleponnya, mencari berita tentang Grup Primedia, dan buktinya yang keluar pun sangat banyak, yang paling menonjol diantaranya adalah Grup Primedia melakukan kejahatan komersial dan diinvestigasi, beberapa karyawan tingkat tinggi juga ditangkap.





Dan mengenai Ivander, tidak ada satupun berita tentangnya, itu membuktikan dia sekarang masih baik-baik saja, dan dia tidak terseret ke dalam masalah kejahatan komersial Grup Primedia.





Tidak terseret ke dalam masalah, apakah tidak bisa menghukumnya?





Elisa menyimpan tatapannya, sekali lagi mengamati dirinya di cermin, tertawa kecil:”Ivander, kamu membuatku seperti ini, aku juga akan membuatmu untuk tidak bisa tenang lagi.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK