Aroma makanan masuk kedalam kamar, tidak lama kemudian aroma masakan tersebut memenuhi seisi kamar, membangunkan orang yang sedang tidur dengan nyaman diatas Kasur.
“Hah??” gadis kecil yang berbaring diatas tempat tidur menghirup aroma makanan melalui hidungnya, tanpa sadar menjilat bibirnya, aroma tersebut begitu menggodanya hingga membuat air liurnya mengalir, tetapi dia masih tidak bersedia untuk bangun.
Wangi sarapan yang begitu lezat, tempat tidur yang empuk, selimut yang hangat??.
Semua tata letak ini, begitu sama dengan rumahnya yang berada di New York, rumahnya yang dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan, selain tidak adanya keberadaan Abang Hansel.
Ini hanya mimpi, sudah pasti hanya mimpi, jika tidak dia tidak akan mungkin bisa mencium bau pie strawberry kesukaannya.
Dia saat ini sedang berada di daerah bencana, dimana-mana hanya terdapat korban bencana, dimana-mana hanya ada mayat, bau yang bisa dicium hanyalah bau darah, dan bau busuk dari mayat, maka dari itu bau pie strawberry nya sudah pasti hanyalah bau yang dibuat oleh imajinasinya.
Bau makanan tersebut bertahan sangat lama, membuat perutnya tidak berhenti menjerit, air liurnya sudah akan mengalir keluar.
Di kehidupan nyata dia tidak bisa memakannya, maka tidaklah buruk jika didalam mimpinya dia bisa mencium bau yang begitu harum seperti ini, maka dari itu dia akan dengan rakus menghirup aroma makanan tersebut dan meminjam aroma makanan tersebut untuk mengisi perutnya.
Meskipun hal ini tidaklah nyata sama sekali, tetapi hatinya sudah merasa sangatlah puas, semangatnya juga sudah sepenuhnya bangkit kembali.
“Riella, bangunlah!”
Bukan hanya aroma pie strawberry, dia bahkan bisa mendengar suara Liotta yang berada disisinya dan sedang memanggilnya.
Oriella merasa aneh, jika ini adalah sebuah mimpi, mengapa terlihat begitu nyata.
“Riella, kamu sudah tidur satu hari satu malam, jika kamu masih tidak ingin bangun, maka aku sudah akan pergi melapor.” Liotta menggerak-gerakkan tubuh Oriella,”mana ada orang yang tidur seperti kamu, tertidur satu hari satu malam, apakah perutmu tidak merasa lapar?”
“Liotta, bisakah kamu tidak berisik lagi?” gadis ini setiap hari meributinya, Apakah masih tidak cukup? Dia tidak begitu mudah bisa beristirahat di dalam mimpinya, gadis kecil ini masih bisa muncul di mimpinya dan meributinya, Apakah dia tidak mengetahui jika dia sangat mengantuk dan lelah?
“Riella, aku sudah menyuruh orang untuk mempersiapkan begitu banyak makanan lezat, kamu harus bangun dan makan sedikit, setelah kita makan kamu bisa tidur lagi.” Ei, memikirkan perkataan yang kemarin dikatakan oleh Tobias kepadanya, Liotta merasa sangatlah sedih, jelas-jelas dia merupakan teman yang diundang olehnya, Bagaimana bisa dia berubah menjadi tamu VIP presidennya?
Membuatnya takut hingga sekarang dia tidak berani lagi berkata dengan suara yang begitu keras kepada Oriella, meskipun dia sebelumnya memang tidak berani berbicara menggunakan suara yang sangat besar kepada Oriella, tetapi hubungan diantara keduanya sangatlah berbeda.
“Riella, Riella??.. kamu bangunlah dan makan sedikit, mohon jangan membuat dirimu merasa kelaparan hingga jatuh sakit, jika tidak aku dan kakak ku juga akan mengalami bencana bersamamu.” Liotta mengatakan secara langsung apa yang sedang hatinya pikirkan.
Keterikatan Liotta tidaklah bisa dianggap remeh, hingga bisa membuat Oriella merasa tidak tahan, dan memutuskan untuk bangun dari mimpinya, seperti ini dia tidak perlu lagi mendengar suara Liotta yang tidak berhenti berbicara.
Tetapi pada saat dia membuka matanya, dia sama sekali tidak melihat Abang Hansel yang ingin dilihatnya, melainkan melihat Liotta yang sedang memberikan senyuman yang begitu lebar kepadanya:”Riella, akhirnya kamu membuka matamu juga. Kamu sudah tidur begitu lama, jika saja kamu tidak bernafas, aku akan benar-benar mengira jika kamu sudah tidak ada lagi didunia ini.
Oriella mengerjapkan matanya, berfikir untuk menghilangkan Liotta dari hadapannya, tetapi, pada saat dia kembali membuka matanya, Liotta masih berada di hadapannya, dan tidak terdapat Abang Hansel nya.
Oriella merasa sangat kecewa:”Liotta, Mengapa kamu bisa berada disini? Dimana Abang Hansel ku?”
Keberanian Liotta begitu kecil, juga begitu takut mati, dahulu dia tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan apapun diluar sekolah, dan dia selalu yang pertama mundur dari kegiatan di alam liar.
Dia selalu merasa takut, merasa takut hingga??. Liotta sama sekali tidak berani mengikuti acara di luar sekolah, gadis kecil ini bagaimana bisa mengumpulkan keberanian dan datang ke daerah bencana?
“Riella, apakah kamu tidur hingga merasa bingung? Ini adalah rumah ku, jika aku tidak berada disini, maka aku harus berada dimana?” setelah berbicara, Liotta menjulurkan tangannya dan meraba dahi Oriella, dna kembali meraba dahinya, memeriksa dengan teliti, pada akhirnya memberikan kesimpulan,”Riella, kamu tidak demam kan? Tetapi mengapa kamu berkata sesuatu yang aneh?”
Ranjang, begitu lembut dan besar, kamar juga begitu hangat, di dalam kamar selain terdapat aroma makanan, masih terdapat bau bunga segar????mengingat semua hal ini, dia sudah pasti tidak lagi berada di daerah bencana, dan sudah pulang kerumah keluarga Lin.
Bagaimana caranya dia bisa kembali ke kediaman keluarga Lin, selain Abang Hansel nya, bukan, bukan Abang Hansel nya, melainkan presiden negara A, selain dia siapa lagi yang memiliki keberanian dan kemampuan tanpa berkata apapun membawanya dari daerah bencana kembali ke kediaman keluarga Lin.
Dia membantu dengan begitu bagus di daerah bencana, mengapa pada saat dia tertidur dia mengirimnya pulang?
Apakah dia merasa jika dirinya yang berada di daerah bencana bukan hanya tidak membantu nya tetapi malam merepotkannya?
Memikirkan Abang Hansel yang begitu tidak suka kepada dirinya, Oriella merasa begitu sedih, air matanya sudah berada dipelupuk kelopak matanya, sedikit lagi air mata itu akan mengalir keluar dari matanya yang jernih, tetapi dia dengan cepat mengigit bibirnya, tidak membiarkan dirinya sendiri menangis.
Di dalam hati Abang Hansel nya, dia sudah tidak berguna, dia tidak bisa menangis seperti anak kecil, dia harus berani, bertahan, membuat diri sendiri berubah menjadi lebih hebat, tidak boleh membuat Abang Hansel nya memandang rendah dirinya.
“Riella, kamu kenapa? Apakah kamu merasa tidak nyaman?” Liotta melihat mata Oriella yang berubah menjadi kemerahan, berfikir untuk menghiburnya, tetapi mulutnya terlalu bodoh tidak tahu bagaimana caranya menghibur dia.
Oriella baru saja mengontrol emosinya, mendengar perkataan Liotta, dia sudah hampir kembali ingin mengeluarkan air matanya, dia dengan segera menaikkan kepalanya, jika tidak mungkin dia akan benar-benar merasa sedih dan menangis.
Dari kecil hingga dewasa, ayahnya selalu berkata kepadanya, Riella adalah anak kesayangan mereka, jika dia mendapat sebuah kesusahan, dia harus memberitahukan ayah dan ibunya, tidak boleh menahannya sendiri.
Beberpa tahun ini, dirinya dijaga dengan begitu baik oleh keluarganya, dirinya sendiri juga berusaha keras, dan juga pintar, berani, serta kuat??. Sama sekali tidak ada orang yang bisa membuatnya begitu sedih dan terluka sepeti ini.
“Riella, kamu tidak usah melamun lagi, cepatlah bangun dan makan sedikit, jika tidak kamu pasti akan merasa begitu kelaparan.” Liotta menggerak-gerakkan tangannya dihadapan wajah Oriella,”Riella, Apakah kamu mendengar apa yang baru saja aku katakan kepadamu?”
“Aku sudah tidur satu hari satu malam, pagi kemarin Tobias mengantar mu pulang, kamu sudah tidur hingga saat ini.” Liotta bekerja keras mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Bagaimana keadaan di daerah bencana? Apakah masih bisa terjadi gempa susulan? Apakah kamu sudah mendengar informasi tentang tuan presiden?” meskipun dirinya merasa sakit, tetapi hati Oriella masih tetap memperhatikan orang yang membuat dia sakit.
Tidak peduli bagaimanapun dia membully dia, tidak peduli bagaimana dia membuat dirinya merasa begitu sakit, tetapi dia masih adalah Abang Hansel nya, merupakan orang yang sedari kecil dia rindukan.
Dia tidak mungkin benar-benar merasa marah kepadanya, karena hatinya, masih lah lebih nyata dibandingkan pemikirannya, hatinya bisa mengkhawatirkan dia, merindukan dia.
“Riella, berita berkata jika keadaan di daerah bencana sudah jauh lebih baik, air dan telepon sudah bisa berfungsi, bahan penyelamatan juga sudah sampai disana??..singkatnya, kamu tidak usah merasa khawatir, tidak akan ada lagi gempa susulan.” Liotta berkata begitu panjang, tetapi mengabaikan masalah yang begitu diperhatikan oleh Oriella.
Oriella merasa malas untuk kembali bertanya kepada Liotta, dengan tergesa-gesa mengambil handphonenya, memeriksa berita hari ini, semua informasi yang didapat oleh Liotta dilihatnya dari berita, dibandingkan dia bertanya kepadanya lebih baik jika dia melihat beritanya secara langsung.