“Benarkah?” memikirkan juka Riella bisa menerima jika mempunyai adik lagi, Ariella merasa sangat bahagia, jika seperti itu dia bisa memberikan Carlson banyak anak kecil yang lucu-lucu, selanjutnya sudah ada adik yang menemani Riella bermain, Riella kecil tidak akan merasa kesepian lagi.
Carlson sekali lagi mengeluarkan darah hitam dari mulutnya, warna kaki Ariella sudah semakin membaik, sepertinya racun itu sudah hampir dikeluarkan semua olehnya, hanya jika Ariella untuk sementara waktu tidak bergerak sembarangan, maka pasti tidak akan terjadi masalah apapun.
Kondisi Ariella sudah membaik, Carlson menghembuskan nafas leganya, mengangkat tangannya mengusap-ngusap wajah Ariella, berkata dengan lembut:”tentu saja benar. Aku menginginkan anak, kita menginginkan anak. Hanya dengan kamu baik-baik ikut pulang denganku, aku akan menyetujui semua permintaanmu.”
Memikirkan jika boleh memberikan adik kepada Riella, Ariella merasa sangat bahagia, berkata:”Carlson, maka kita akan memberikan Riella 2 adik laki-laki dan 1 adik perempuan, totalnya adalah 4 anak, kita bisa bermain mahjong.
“Baik, semua tergantung padamu!” meskipun tidak ingin Ariella merasa sakit lagi, tetapi dia sangat menyukai anak-anak, hanya jika dia bahagia, dia akan melakukan semuanya demi Ariella.
“Carlson, aku benar-benar tidak ingin membuatmu menanggung beban, aku selalu berusaha, ingin memberikan tempat untuk mu bersandar, inging menjadi wanita yang pantas bersanding denganmu.” Ariella tertawa dengan ringan, meskipun warna wajahnya tidak terlalu bagus, tetapi dia mengigit bibirnya, menjaga agar dia tetap terbangun.
“Bodoh, kamu selalu sempurna, kamu hanya tidak pernah menyadarinya.” Ariella sama sekali tidak sempurna, tetapi di dalam hari Carlson, Ariella adalah kesempurnaan, Carlson bersedia melengkapi semua kekurangan Ariella.
Mulai dari hari pertama mereka memulai, Carlson sudah menetapkan pandangannya, menikahi dia, dan harus menjaga dia dengan baik, seumur hidup tidak akan meninggalkan dia.
“Carlson, terima kasih!” seumur hidup ini aku bisa bertemu denganmu sungguh sangatlah beruntung, mungkin saja Ariella dahulu pernah menyelamatkan sesorang yang hampir tenggelam disungai, maka dari itu di kehidupan ini dia bisa mendapat suami yang begitu baik.
“Bodoh.” Carlson membersihkan semua darah hitam yang ada di kaki Ariella, melihat keadaannya yang sudah jauh lebih baik, barulah duduk di sampingnya, memeluk dia erat, dengan lembut berkata,”Ariella, tidak aka nada yang kedua kalinya.”
Tidak aka nada yang kedua kalinya, itu merupakan sumpah yang diberikan oleh Carlson, tidak ada seorangpun tidak ada kekuatan apapun, yang bisa membawa Ariella kedua kalinya meninggalkan sisi Carlson, meskipun takutnya adalah dewa kematian, Carlson tetap tidak akan bersedia.
“Iya, aku sudah tahu!” Ariella memeluk leher Carlson, dan menciumnya, dengan cara seperti ini dia baru bisa membersihkan sisa darah yang beracun dari dalam mulut Carlson.
Carlson mencium ganas Ariella, membawa dia masuk kedalam tulang dan darahnya, dengan dia bergabung menjadi satu, menggunakan cara paling awal untuk merasakan satu sama lain.
Mereka berdua saling memeluk erat satu sama lain, begitu menggunakan tenaga memeluk pasangannya, seperti sedang memeluk dunia.
“Ariella??”
Sekali sekali, Carlson memanggil nama Ariella, sekali sekali membawa Ariella mendaki puncak dunia mereka berdua.
Ariella tidak memiliki tenaga untuk melawannya, hanya bisa mengikuti dia , merasakan semua yang diberikan oleh Carlson kepadanya, sekali demi sekali, benar-benar sangat manis dan indah!
Dor??
Dalam sekejap terdengar bunyi tembakan, memutuskan pergerakan panas mereka.
Carlson dengan segera memeluk erat Ariella, dan pada saat yang sama memutuskan pergerakan panasnya.
Dia memutarkan kepalanya dan melihat kearah mulut gua, tatapan matanya yang lembut berubah begitu saja menjadi tatapan tajam. Tatapan mata dibawah kacamata emasnya terlihat tajam seperti pedang, seakan-akan dia bisa mengambil nyawa manusia kapan pun dia mau.
Orang yang bersembunyi didalam kegelapan, baik-baik menunggu dia!
Dor Dor??
Terdengar lagi dua bunyi tembakan, sepertinya semua musuh mereka sudah datang, ini berhubungan dengan hidup dan mati.
Mereka sudah merampas dua pistol, tetapi peluru didalam pistol pastinya sudah tidak banyak, jika ada orang yang datang, dia harus merampas satu pistol dan membunuh satu orang.
Hanya dengan membunuh satu orang, dia bisa menjadi orang yang berdiri paling terakhir.
Lagi pula, pelurunya tidak bisa menjangkau tempat yang panjang, orang-orang tersebut bisa dikatakan putus asa, pada saat mereka sudah mengetahui mereka sedang mengantarkan kematian pada diri mereka sendiri, mereka masih bersedia menembak didepan pintu gua.
“Ariella, kamu duduklah disini sebentar, aku akan meliihat keluar gua.” Carlson membantu Ariella merapikan dirinya, dengan lembut mengelus kepala Ariella, dan menjelaskan dengan lembut.
Ariellaa memeluk dia, dengan khawatir berkata:”kita pasti akan bisa pulang dan bertemu Riella.”
“Iya.” Carlson menciumi wajah Ariella, baru memutarkan badan menuju arah mulut gua.
“Melihat bekas memanjat, kemungkinan mereka berada dibawah.”
Suara musuh sudah berada diatas kepalanya, sepertinya sudah menyadari bekas kaki mereka.
Ariella melihat Carlson, dengan khawatir melebarkan matanya, Carlson yang duduk di mulut gua sesekali memunculkan kepalanya melihat keadaan, jika dia melihat musuh, maka dia akan tanpa ragu menembak mereka.
Ada suara yang berkata:”kakak, orang kami disana sudah menemukan tubuh adik kelima dan keenam. Sepertinya mereka sudah dibereskan oleh Carlson.”
Ada orang yang melanjutkan omongannya:”Carlson pada awalnya bukanlah orang yang mudah untuk ditangani, kami kakak beradik sudah menerima banyak perintah, tetapi tidak pernah bertemu seperti Carlson yang begitu susah untuk di taklukkan.”
Suara yang terdengar serius berkata:”tutup mulut kalian!bayangan musuh saja masih belum kita lihat, kalian bahkan sudah kehilangan semangat, bagaimana bisa ingin mengatasi musuh.”
Ada orang lagi yang bertanya:”adik kelima dan adik ke enam bagaimana?”
Kita akan mengubur mereka, tunggu aku mendapatkan kepala Carlson aku baru akan pergi mengurusi mereka.” Ketua mereka menggepalkan tangannya, tatapan matanya seperti sedang memancarkan api, dia pasti akan menghancurkan Carlson menjadi berkeping-keping, membalas dendam adik-adiknya.
Semua percakapan mereka, terdengar dengan jelas dari dalam gua, Ariella dan Carlson mendengarnya dengan sangat jelas, mereka saling bertukar pandangan, tatapannya sama sekali menampilkan sedang mengkhawatirkan pasangannya, pada saat yang sama juga memberi tahu pasangannya, jika mereka pasti bisa mengalahkan musuh.
“Hitam, kamu pergilah untuk melihat keadaan dibawah.” Ketuanya bahkan tidak yakin apakah Carlson sedang berada dibawah atau tidak, tetapi tetap saja ada sedikit petunjuk, mereka tidak bisa membiarkannya begitu saja.
Setelah memberikan instruksi, dia kembali merasa tidak benar, dia merasa jika Carlson pasti bersembunyi dibawah sana.
Dibawah perintah, mereka bersiap untuk turun, pemimpinnya kembali berkata:”ini adalah tebing, kalian harus melihatnya baik-baik, tidak bisa menyembunyikan orang, mari berpencar.”
Pemimpin mereka sengaja berkata menggunakan suara tenggorokan, dan dalam waktu yang sama memberikan isyarat menggunakan tangan untuk meneruskan pencarian mereka.
Dor??
Mendengar suara tembakan, baru saja musuh tersebut ingin turun kebawah tebing, seperti sebuah batu yang jatuh dan masuk kedalam laut, hanya menyisahkan suara yang bergema di udara.
Membuat terkejut para musuh, mereka tidak tahu dari arah mana tembakan itu berbunyi, semua orang itu menyatukan punggungnya, pandangan mata mereka menelusuri semua arah, mencoba mencari keberadaan musuh.
Ditengah kecemasan, tidak ada satupun yang berbicara, tidak menyadari pergerakan musuh, mereka takut jika mereka akan menjadi target timbakan musuh selanjutnya.