Oriella membalikkan kepalanya, dan melihat adiknya yang lucu sedang berdiri berjarak 3 meter dibelakang tubuhnya.
Dia menggunakan baju kemeja kecil dan celana kecil, berdiri dengan begitu tegap, sekali melihatnya sudah mengetahui jika dia merupakan versi kecil dari ayahnya.
Jelas-jelas dia baru saja berumur 8 tahun, tetapi dia sudah bersikap sebagai orang dewasa, sering menunjukkan sikap dinginnya.
Jika bukanlah orang yang benar-benar mengenal dia, bisa mengira jika dia hanya ingin menakuti mereka.
“Ini bukankah adik kecil imut keluarga kita, bagaimana bisa kamu juga datang kemari?” Oriella berjalan hingga kedepan wajah adiknya, mengelus wajah adiknya,”adik imut, umur mu masihlah muda, mengapa kamu menunjukkan sikap yang begitu dingin, kamu harus lebih banyak tersenyum barulah bisa terlihat imut. Nantinya wanita yang menyukaimu akan bertambah banyak.”
“Aku tidak butuh!” wajah Jonathan memerah, berkata dengan begitu serius.
Begitu banyak gadis yang menyukainya, tetapi sama sekali tidak ada gadis yang dia sukai, maka apa gunanya?
“Apakah benar-benar tidak butuh?” Oriella mendekati dia, memainkan wajahnya,”adik imut, kasih tau kakak, Apakah kamu sudah mempunyai gadis yang kamu sukai?”
Adik kecil imut mereka barulah berusia 8 tahun tetapi sudah memiliki sikap yang begitu dingin, dan dia baru pertama kali melihat wajahnya yang memerah.
“jangan sembarangan berbicara!” Jonathan tidak ingin memperdulikannya, kakaknya semakin hari semakin kelewatan, dan sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa dengannya.
Berkelahi, badannya masihlah sangat kecil, dan terlebih lagi dia baru berusia 8 tahun, meskipun dia juga sudah mulai berlatih bela diri, tetapi tetap saja dia bukanlah lawan dari Oriella.
Adu mulut, tentu saja dia akan kalah, belum saja dimulai sudah ditentukan jika dia akan kalah.
“Adik imut, kakak sedang bertanya denganmu, mengapa kamu tidak menjawab?” Oriella menyenggol-nyenggol wajahnya,”anak baik, beritahu kakak, apakah kamu sudah mempunyai orang yang kamu suka?”
Jonathan menjauhkan tangannya, merasa terganggu mengerutkan alisnya:”Kak, aku harus berapa kali berkata kepadamu agar kamu mengerti, seorang wanita tidak boleh sembarang menyentuh wajah seorang pria. Dan lagi namaku bukan adik imut, nama aku adalah Jonathan, silahkan kakak memanggil namaku.”
Jonathan beberapa kali tidak ingin memperdulikan kakaknya yang selalu menganggap dia sebagai seorang anak berumur 3 tahun, beberapa kali dia selalu merasa tidak suka kepadanya, tetapi juga tidak ada cara, siapa yang menjadikannya dia sebagai kakaknya, kakak satu-satunya.
Sebagai seorang lelaki, dia tentu saja ingin melindungi ibu dan kakak nya, maka dari itu dia akan membiarkannya sedikit.
“Adik kecil, aku adalah kakakmu, aku ingin memgangmu, kamu akan berbuat apa kepadaku? Jika bisa maka gigitlah aku.” Oriella mempermainkan anak kecil itu, memegang wajahnya seperti sedang membuat sebuah adonanan.
“Oriella, lepaskan tanganmu!” benar-benar tidak memiliki cara untuk menghadapi kakaknya, selalu menganggap dia sebagai anak kecil, janganlah lupa, dia sudah berumur 8 tahun.
Dia sudah berumur 8 tahun! 8 tahun! Dia bukanlah anak berumur 3 tahun lagi! Silahkan melihat dia seperti melihat orang dewasa!
“Aku tidak akan mengambilnya, apakah kamu akan memakanku jika aku tidak mengambilnya?” setiap kali Oriella pasti selalu bisa membuat adiknya yang begitu dingin menjadi begitu kesal.
Dia adalah adiknya, adik satu-satunya, dia berharap jika adiknya bisa memiliki kelakukan sebagaimana umurnya sekarang, boleh menangis, membuat keributan, boleh bersikap imut dengan orang di sampingnya, bukannya terlihat begitu dingin dan membuat orang tidak berani mendekat.
“Oriella!” Jonathan benar-benar marah, dan meneriakkan langsung nama kakaknya.
“Itu adalah kakakmu.” Tiba-tiba dari samping terdengar suara yang begitu rendah.
Merupakan ayahnya yang sedang memperingati dia, terhadap kakaknya harus menghormati.
“Ayah, aku salah.” Jonathan menundukkan kepalanya mengakui kesalahan.
Setelah mengakui kesalahan, dia kembali menjadi begitu dingin, tidak bersedia berkata satu katapun lagi, ayah mereka selalu melindungi kakaknya, dia sudah terbiasa, terlebih lagi tidak seharunya dia memanggil langsung nama kakaknya.
Dia semakin marah, kakaknya akan semakin senang mempermainkan dia, dia ingin merubah dia menjadi kembali ke sikap yang seharusnya dimiliki anak berumur 8 tahun:”adik imut, kamu jangan marah, kamu sudah begitu lama tidak berjumpa kakak, Apakah kamu tidak merindukan kakak?”
“Adik imut, kemarilah kemari, biarkan kakak memelukmu.”
“Adik imut??..”
Tidak peduli bagaimana Oriella memanggilnya, Jonathan tetap mengeluarkan sikap dinginnya, tidak menjawabnya sama sekali.
Melihat 2 kakak beradik ini, Carlson juga merasa tidak berdaya, kedua anaknya, satu kerpibadiannya berbeda sangat jauh dengannya, aktif dan pintar.
Satu lagi 100% mirip dengannya, terdapat hal seperti apa selalu disimpan sendiri didalam hatinya, tidak pernah dibagi sekalipun dengan orang lain, masih menampilkan sosok yang tidak bisa didekati oleh orang lain.
“Jo, kakakmu hanya ingin bermain denganmu, jangan marah, cepat bawa dia masuk kedalam rumah.” Carlson berkata.
“Baik.” Jonathan dengan patuh menganggukkan kepalanya.
“Ayah, Apakah kamu tidak ingin ikut pulang bersama kami?” Oriella bertanya.
“Ayah masih memiliki beberapa hal yang harus ayah lakukan, kalian pulanglah terlebih dahulu, ayah akan kembali nanti malam.” Carlson masih memiliki janji dengan satu orang, satu orang yang harus dia temui.
“Apakah hal tersebut sangat penting?” suara Ariella tiba-tiba terdengar, dia menatap Carlson tidak puas,”apakah ada hal yang lebih penting dari pada kesehatanmu?”
Lelaki ini, kemarin malam baru melakukan penerbangan selama 10 jam, hari ini pada saat turun dari pesawat, dia langsung mengantarnya dan adik imut kerumah, dan dia sekali lagi pergi untuk menjemput putrinya.
Terus berada diluar selama satu harian ditambah siang hari, meskipun dia sekuat apapun dia pasti juga akan merasa kelelahan, dan tidak kembali kerumah untuk beristirahat, malah pergi melakukan hal lainnya.
Mendengar perkataan Ariella, Carlson mengerutkan alisnya, dengan tenang menutup mulutnya.
Ariella menatapnya sekilas, dan berkata:”jika kamu ingin mengurus pekerjaanmu, maka kamu cepatlah pergi, aku akan membawa anak-anak pulang kerumah.”
Ada saatnya, jika dia tidak mengatakan perkataan yang berat kepada Carlson, dia akan menganggap dirinya sebagai superman.
Dia tahu, Carlson bekerja keras dalam bekerja, hanya untuk memberikan dia dan anaknya kehidupan yang lebih baik, tetapi dia melihat, kehidupan yang baik tidak bisa terlepas dari keberadaannya.
“Henry, beritahukan orang disana, waktu untuk bertemu diubah menjadi malam ini.” Diantara dengan pekerjaan dan keluarga, Carlson akan selalu memilih keluarganya.
Melihat situasi ini, Oriella dengan cepat membuat situasi yang hangat:”Ibu, Bagaimana kamu bisa datang ke kota Atmajaya?
Hari ini adalah hari apa, Mengapa semua keluarganya datang ke negara A?
“Kenapa? Apakah kamu tidak senang bertemu dengan ibu?” Ariella berjalan mendekat, melebarkan tangannya, menunggu hingga putri kesayangannya masuk kedalam pelukannya.
“Ibu, Riella tentu saja senang bertemu denganmu, Bagaimana bisa Riella tidak merasa senang.” Oriella masuk kedalam pelukan ibunya, menghirup bau ibunya.
“Iya, ibu juga senang bertemu dengan putri kesayangan ibu.” Ariella mengelus kepalanya, tersenyum dengan lembut dan berkata”Bagaimana bisa kamu baru ketemu sudah membuat adik imut marah?”
“Ibu, aku bukan adik imut!” Jonathan sekali lagi menegaskan, ibu dan kakaknya sudah kelewatan, dia sudah berkata berkali-kali untuk tidak memanggil dia adik imut, tetapi mereka masih saja memanggilnya dengan sebutan itu, dia sangat tidak suka, apakah kedua orang tersebut tidak mengetahuinya?
“Ibu merasa nama adik imut ini sangatlah lucu, benar-benar sangat cocok dengan Jonathan kita.” Ariella berkata dan tersenyum, dia sama seperti putrinya, selalu ingin bermain dengan anaknya yang bersikap begitu dingin ini.
Jonathan:”??..”
Sudahlah, siapa suruh dia adalah anak lelaki keluarga ini, siapa yang suruh mereka satu adalah ibunya, satu adalah kakaknya, dia hanya bisa membiarkan mereka.
Ariella mengelus kepalanya, tersenyum berkata “baiklah, diluar bertiup angin yang begitu besar, mari kita masuk terlebih dahulu kedalam rumah.”
Ariella sengaja tidak memperdulikan Carlson, menyuruh dia agar melanjutkan mengurusi pekerjaannya, jika dia merasa kelelahan hingga jatuh sakit, dia barulah merasa sangat hebat.
“Baik, ibu.” Oriella dan Jonathan menjawab bersamaan.
Satu tangan Oriella memegang tangan ibunya dan tangan satunya lagi memegang tangan adiknya, pada saat yang sama tidak melupakan memberikan kode kepada ayahnya, agar cepat menyusul mereka.