Perkataan yang pernah disampaikan ibunya kepadanya, semuanya ia ingat dengan baik didalam hatinya.
Ia tahu perjalanan hidupnya masih sangat panjang, ia tidak mungkin selamanya hanya bersembunyi dibelakang dukungan ayah dan ibunya dan menjadikan mereka sebagai tempet perteduhannya.
Jalan hidupnya sendiri, harus ia jalani sendiri.
Abang Hansel adalah pemimpin yang paling tinggi di negara A, setiap hari pun ia akan sangat sibuk sampai tidak ada waktu untuk ngobrol dengannya, ia berharap agar Abang Hansel berada disampingnya menemaninya dan membuatnya bahagia, tetapi itu semuanya sepertinya tidak mungkin terjadi.
Setelah ia mengerti dengan ini semua, ia pun menggunakan cara lain untuk membantu Abang Hansel, contohnya ia pergi ke tempat bencana untuk memberi pertolongan dan mengajar disana, contohnya ia juga sudah berteman dengan seorang teman yang bernama Ya Ya.
Ia berusaha untuk terbiasa dengan kehidupan di negara A, dan terus berusaha untuk membuat dirinya menjadi lebih baik lagi, dan terus belajar bagaimana caranya untuk menjadi istri seorang presiden yang hebat, demi membuat persiapan agar nantinya ia bisa menjadi istri Abang Hansel.
Dia terus berusaha dan tidak pernah berpikir untuk menyerah, tetapi ia merasa jarak antara dia dengan Abang Hansel masih terlalu jauh, ia jelas-jelas bisa melihatnya, tetapi ia tidak bisa menjaganya.
Diantara mereka seperti ada sebuah gunung besar yang menghalangi, tidak peduli seberapa besar usahanya, ia tetap tidak bisa berjalan sampai disisinya, walaupun Abang Hansel manggandeng tangannya dan mempublikasikannya didepan publik—dia adalah wanita yang aku cintai, dia adalah satu-satunya wanita yang akan dinikahiku.
Hmmm——-
Dia adalah Oriella, adalah anak dari Carlson pemilih perusahaan Aces.
Ketika disekolah, dia adalah orang yang selalu didambakan semua orang, dulu orang lain yang selalu memperhatikannya, tetapi sekarang, malah ia yang memperhatikan Abang Hansel.
Sekarang, perasaan hatinya tidak bisa terkontrol olehnya lagi, tetapi itu semua tergantung sikap Abang Hansel kepadanya.
Oriella menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, Sebastian langsung menariknya agar ia mengangkat kepalanya dna melihatnya: “Perusahaan Aces ada diseluruh dunia, tetapi semua itu tidak penting. Karena kamu adalah asset yang paling berharga di Aces, kamu adalah permata yang paling berharga!”
“Permata yang paling berharga?” Oriella tersenyum, lalu ia pun menetekan air matanya, “Aku sangat rakus, aku bukan hanya mau menjadi permata yang paling berharga di keluarga Tanjaya, aku masih ingin menjadi permata yang paling berharga untuk Miguel, aku ingin dimatanya ia hanya bisa melihat aku, aku mau didalam hatinya cuman ada aku.”
Menggelengkan kepalanya lalu Oriella lanjut berkata: “Aku tahu permintaan aku sudah melebihi batas, sudah melewati batas yang tidak bisa diterima lagi, tetapi aku tidak bisa menahan hasrat itu semua. Aku cuman mau Abang Hansel menjadi milikku, hanya milik aku seorang dan bukan menjadi milik seluruh penduduk negara A.
Sebastian meletakkan tangannya di bahu Oriella, lalu dengan keras mengguncangkannya: “Oriella, ini semua tidak melebihi batas, apa yang kamu inginkan semua tidak melebihi batas.”
Oriella menggeleng-gelengkan kepalanya: “Bagaimana tidak melebihi batas? Aku meminta agar presiden sebuah negara menjadi milik aku sendiri, bagaimana bisa tidak keterlaluan?”
Sebastian melototi dia, lalu mengatakannya satu kata demi satu kata: “Karena kamu adalah Oriella, orang yang pantas mendampingimu hanyalah orang yang paling hebat. Miguel tidak bisa memberikan seluruh hatinya dan seluruh perhatiannya padamu, jadi ia tidak pantas untuk mendapatkan cinta darimu.”
Oriella tersenyum sedih: “Ini karena aku adalah Oriella? Kalau aku tidak ada status ini, aku masih ada apa? Apakah aku adalah seseorang yang tidak ada harganya?”
Kata-kata Oriella membuat Sebastian mengerutkan dahinya, lalu berkata: “Didalam hatiku, Oriella adalah orang yang sangat percaya diri, tidak peduli dia ada dimana, dia adalah orang yang bisa menarik perhatian semua orang. Tapi sekarang coba kamu lihat dirimu sendiri, hanya karena Miguel, kamu lihat kamu yang sekarang ini seperti apa?”
Oriella menangis sambil berkata: “Aku juga tidak tahu sekarang aku sudah jadi seprti apa. Atau mungkin setelah meninggalkan keluarga Tanjaya aku adalah orang yang seperti ini, aku yang seperti ini barunya aku yang sebenarnya.”
Sebastian langsung menarik tangan Oriella dan menariknya untuk berjalan: “Oriella, kamu sudah lupa kamu yang dulu itu seperti apa, sini biar aku bantu kamu mencarinya kembali.”
Ketika Oriella hendak melepaskan tangannya, tangan Sebastian yang besar itu menggenggam tangannya dengan sangat erat, tidak peduli seberapa besar tenaga yang ia punya, ia pasti tidak bisa melepaskan tangannya, dia berjerit: “Sebastian, lepaskan aku, aku tidak butuh bantuan darimu.”
Sebastian pun berteriak : “Oriella, diam!”
Oriella menundukkan kepalanya dan berencana untuk mengigit tangannya dan menggunakan cara itu untuk melepaskan tangannya, tetapi dia sudah mengigit tangannya dengan sekuat tenaga dan meninggalkan bekas yang sangat dalam, tetapi dia tidak melepaskan tangannya sedikit pun.
Oriella melepaskannya dan mengelap darah yang ada dibibirnya, lalu menjerit: “Sebastian, emangnya kamu tidak tahu aku seberapa bencinya aku sama kamu? Kamu tahu kamu berbuat seperti ini hanya membuat aku menjadi semakin benci sama kamu?”
Sebastian tersenyum lembut: “Kamu sudah benci sama aku , aku tidak peduli seberapa besar kamu benci sama aku.”
Membencinya, menunjukkan bahwa ia masi mengingatnya, membuktikan masih ada dia didalam hatinya, ini lebih baik dari pada ia melupakannya, orang yang dilupakannya selama hidupnya.
Oriella: “……”
Bagaimana ada orang seperti ini didunia ini?
Dia pun menginjak kakinya dengan keras.
Ia terus menarik Oriella dan membawanya kesebalh mobilnya, Sebastian menyisyaratkan supirnya untuk turun dari mobil, ia menduduk Oriella di tempat samping tempat duduk pengemudi dan ia sendiri duduk di tempat pengemudi.
Oriella terpikir untuk membuka pintu mobil itu dan turun tetapi Sebastian dengan cepat mengunci pintu itu kembali dan ia pun tidak ada cara untuk melarikan diri dari sana, ia hanya bisa terus melototi Sebastian: “Sebastian, biarkan aku turun!”
Sebastian tidak mempedulikannya dan mengemudi mobil itu dengan kecepatan tinggi dan membuat Oriella terkejut dan lansung memegang erat pegangan pintu itu, ia mengigit bibirnya: “Sebastian, kamu percaya tidak aku bisa melenyapkanmu?”
“Hmmm…aku tunggu kamu melenyapkan aku.” Sebastian menjawah dengan santai dan diwajahnya terlihat senyuman tipis, lalu ia pun meningat gas mabil itu lagi.
Oriella menarik pengangan pintu itu dengan erat, tidak peduli bagaimana pun Sebastian membawa mobilnya ia hanya terdiam dan tidak mengatakan apa-apa, ia hanya terus mengigit bibirnya dan berpikir bagaimana caranya untuk menghajarnya ketika ia turun nanti.
Belok kiri, belok kanan, terus jalan, belok kiri….. terus berulang-ulang seperti ini selama setengah jam, ini membuat Oriella mual dan hampir muntah, lalu terakhir Sebastian menginjak rem dengan keras dan membuat mobil itu berhenti pas dijalan yang dekat dengan jurang.
Jarak antara jalan itu dengan jurang tidak sampai satu meter, kalau bukan orang yang mengenal jalan ini seratus persen dan memiliki kemampuan mengemudi yang sangat baik, tidak akan ada orang yang berani mengambil resiko ini.
Setelah mengentikan mobil itu, ia melihat ke arah Oriella, lalu tersenyum dan berkata: “Kalau saja tadi aku terlambat menginjak rem mobil ini 0.01 detik saja, mobil ini akan jatuh ke jurang. Saat ini mungkin kita sudah hancur lebur di jurang itu.”
Dengan tenang Oriella duduk di tempat duduk samping pengemudi, di wajahnya tidak ada sedikit pun terlihat ekpresi yang gugup, bahkan ia dengan dingin menoleh dan melihat Sebastian: “Kekanakan!”
Kamu pikir begini kamu bisa menakutiku?
Dia bukan orang yang tumbuh besar dengan ketakutan.
Benar-benar sangat kekanakan.
Setelah melihat dia yang sombong, dia yang percaya diri, dan dia yang tenang……
Sebastian tersenyum dengan puas: “Benar kan, Oriella yang begini yang aku kenal, ini baru putri keluarga kita.”
Walaupun jika mobil itu berhenti diatas jurang walaupun mereka sudah terjatuh didalam jurang itu, di wajahnya tidak terlihat sedikit pun perasaan gugup, sama sekali tidak bisa membuatnya terkejut.
Oriella yang seperti ini adalah Oriella yang disayang oleh semua orang!