Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 831 “Camilan” Sebelum Makan


Karena aku seorang pria!


Meskipun jawabannya sangat sederhana, tapi Oriella mengerti, Abang Hansel juga secara tidak langsung memberitahunya, dia dihadapannya hanyalah seorang pria biasa, bukanlah bapak presiden.


Memikirkan arti ini, Oriella tidak peduli cegahan dari Miguel, melangkah masuk ke dalam dapur, dari belakang memegang pinggang rampingnya.


Dipeluk tubuh lembutnya, tubuh Miguel sedikit kaku, bahkan tangan yang memegang spatula pun menjadi kaku dan kewalahan.


Dipikir-pikir dia Miguel, presiden dari negara A, pemimpin tertinggi satu negara, dan ketika dia menjabat tidak melihatnya gugup, bisa-bisanya gadis kecil ini dapat membuatnya merasa tidak berdaya.


“Abang Hansel …” Oriella memanggilnya, wajah kecilnya itu mengerang di belakang punggungnya: “Betapa baiknya jika kita bisa begitu sederhana menjalani hidup selamanya.”


Biasanya, mereka berdua pergi kerja bersama dan pulang kerja bersama.


Setelah pulang kerja pulang kerumah bersama, atau seperti hari ini, sebelum pulang ke supermarket dulu, membeli beberapa bahan makanan favorit, lalu masak sendiri dan masak untuk orang yang dicintai.


Kehidupan seperti itu orang biasa setiap hari akan tampil dalam siklus, tetapi bagi mereka yang dilahirkan dari latar belakang seperti mereka, mungkin adalah sebuah kemewahan.


Hari ini, Oriella akhirnya mengerti mengapa ibunya selalu membutuhkan waktu untuk masak untuk keluarganya, juga mengerti bahwa Ayah begitu sibuk, masih bisa sering menemani ibunya masak.


Sebenarnya Ayah ibu menggunakan tindakan biasa dan sederhana seperti itu untuk mengungkapkan cinta mereka pada keluarga mereka dan cinta mereka satu sama lain.


Dalam kehidupan ini, dia tidak berharap orang yang dia cintai dapat melampaui cinta kasih orang tuanya, tetapi di dalam hati masih ingin mendapatkan cinta seperti yang mereka miliki.


“Tentu saja, selama kamu bersedia, kita akan bisa hidup seperti ini seumur hidup.” Miguel memasak sayur, masih tidak lupa untuk menjaga perasaan Oriella.


Di luar, di tempat kerja, dia adalah presiden dan pemimpin tertinggi negara.


Kembali kerumah, kembali ke sisi Oriella, dia hanya bersedia menjadi prianya, seorang lelaki biasa yang menjaga rumah.


“Abang Hansel …” Oriella memeluknya lebih erat lagi, seluruh tubuh melekat padanya. Tentu saja, tubuh lembutnya juga melekat erat di belakang punggungnya.


Hati Miguel terombang-ambing dibuatnya, tidak sabar untuk membuang spatula di tangannya, tidak lagi memasak sayang, dan malam ini makan “camilan kecil” yang di atas tubuhnya ini.


Pria, terutama pria seperti Miguel yang bisa mengendalikan hasrat keinginan, sering kali memiliki mobilitas mereka lebih dari yang mereka kira.


Dia baru punya pemikiran ini, tubuh itu satu langkah lebih cepat dari pikirannya, berbalik dan gerakan dengan cepat membawa Oriella masuk ke dalam pelukannya, dan diikuti ciuman panas.


Oriella masih memelukinya, didalam otaknya sedang memikiran yang tidak-tidak, tiba-tiba merasakan seperti langit berputar, saat berikutnya dia sudah dipeluk dan dicium.


Hancur!


Oriella berteriak, sepertinya dia terlalu memandang tinggi pertahanan Abang Hansel, dia belum melakukan apa-apa, bagaimana bisa langsung memikat Abang Hansel?


Ketika otaknya masih sadar, Oriella samar-samar memikirkan, dipikir-pikir, akhirnya terpikirkan bagamana dia memikat Abang Hansel.


Jangan-jangan …


“Sedang memikirkan apa?” Miguel tiba-tiba melepaskan Oriella. Napasnya menjadi lancar, dan suara Abang Hansel sedikit serak. “Riella, pada saat semacam ini tidak mendalami, Abang Hansel bisa sangat marah. Abang Hansel marah dan konsekuensinya akan sangat serius. ”


“Abang Hansel …” Oriella tahu bahwa dirinya tak berdosa tersambar api, dengan cepat mendorongnya, berdiri di sampingnya. “Abang Hansel, sayur didalam panci sudah gosong.”


Ya, dia merasa dirinya sangat cerdas. Di saat kritis seperti itu dia bisa memikirkan cara yang bagus untuk “keluar dari bahaya.”


Miguel menatapnya dengan suram, tidak bicara, tatapan matanya panas dan dalam, seolah-olah dia di detik berikutnya akan menjadi binatang buas, menelannya masuk ke dalam perutnya.


“Abang Hansel, aku … aku sudah lapar!” Satu trik tidak bisa, Oriella memikirkan trik kedua. Kali ini dia bisa yakin,Abang Hanselnya pasti tidak akan mengejar masalah yang baru saja secara tidak sengaja dia perbuat.


Miguel menelan air liur, dan dengan suara serak berkata: “Pergi duduk di ruang tamu, tidak diperbolehkan sembarangan bergerak lagi, kalau tidak kamu sendiri yang akan menanggung risikonya”


“Ya.” Untuk mencegah menjadi camilan dan dimakan oleh Abang Hansel, Oriella mengangguk, berbalik dan berlari.


Kembali ke ruang tamu, Oriella mencari sudut pandang terbaik untuk melihat dapur dan menyaksikan Abang Hansel.


Melihat dan melihat, dia tidak bisa tidak menghela nafas lagi. Abang Hansel nya tidak hanya sangat tampan, tetapi masak sayur pun juga tampan.


Mengapa pilihannya sendiri bisa begitu baik?


Sangat bagus sampai hampir tidak punya teman.


Tidak lama kemudian, tiga piring dan satu sup terpampang di atas meja.


Ada kepiting kukus, ikan gabus dan pare, tiga hidangan sederhana juga tidak dibuat asal oleh Miguel, tetapi dibuat berdasarkan cita rasa kesukaan Oriella yang lebih hambar.


“Abang Hansel, kamu kenapa bisa?” terlalu luar biasa. Oriella awalnya berpikir bahwa Abang Hansel rebutan masak, karena dia khawatir dia tidak bisa membuatnya.


Tetapi ketika melihat hidangan yang dibuat Abang Hansel, Oriella sangat terkejut, berkali-kali tidak percaya apa yang dilihat dengan matanya sendiri.


“Apanya kenapa bisa?” Karena cuaca dingin, Miguel pertama-tama memberi Oriella semangkuk sup dan menyerahkannya ke dalam tangannya. “Pertama minum semangkuk sup dulu untuk menghangatkan badan.”


“Abang Hansel, kenapa kamu bisa masak?” Bapak Presiden suatu negara, makanannya barang yang digunakannya semua sering disiapkan dengan hati-hati dan dikirim sampai diatas mejanya, bagaimana dia bisa masak?


“bisa masak, masih perlu alasan?” apakah perlu mengatakan padanya bahwa dia bisa masak, karena dia tidak bisa, dia harus belajar.


“Hanya saja aku tidak menyangka kamu bisa masak.” Oriella mengambil mangkuk sup dan meminumnya, Dia menggambil sayur dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan sambil makan sambil mengangguk. “Yah, Abang Hansel, benar-benar sangat enak.”


“Abang Hansel sangat lezat?” sudut mulut Miguel terjangkit senyuman, dengan tatapan mata yang nakal.


?Dia yang seperti ini, Oriella juga belum pernah melihat sebelumnya.


“Abang Hansel, apa yang kamu tertawakan?” Dia mengerti arti senyuman nakalnya, malah membuka mata besarnya, menunjukkan bahwa dia tidak mengerti apa-apa.


“Kemarilah.” Miguel menepuk posisi di sebelahnya, menunjukkan agar Oriella duduk di sebelahnya.


Huk, Abang Hansel nakal, makan ya makan, ingin bermain trik, apakah dia masih ingin memperlakukannya sebagai hidangan pembuka?


“Mmm?” Miguel mengangkat alis.


Oriella dengan cepat bangkit dan berjalan ke sisinya. Ketika dia baru tiba, dia ditarik Miguel duduk di atas pangkuannya: “Abang Hansel ada di sini, apakah kamu tidak berencana mencicipinya?”


“Mencicipi Abang Hansel?” Wajah Oriella memerah, apakah Abang Hansel itu ingin membullynya?


Didalam hatinya malah sangat senang, tetapi dia masih sedikit merasa malu dan cukup gugup untuk meletakkan kedua tangan di atas dadanya: “Abang Hansel, jangan begini.”


“Jangan begini? Mmm?” Miguel menundukkan kepalanya dan menatapnya dengan lebih dekat lagi, dekatnya sampai Oriella bisa merasakan napasnya melekat di atas wajahnya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK