Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 784 Cinta Dan Toleransi


“Babi imut, dingin ya.” Yaya juga bergelut bawel di atas tempat tidur, dan ketika dia bicara gemetar, mengatakannya dengan terbata.


“Kak Yaya, minum obat untuk mencegah flu dulu, kita jangan sampai masuk angin.” Oriella tidak peduli dirinya bagaimana, dengan cepat melompat keluar dari tempat tidur dan dari koper mengeluarkan cairan obat untuk mencegah flu, dirinya baru minum satu.


Mereka keluar untuk membantu, jika mereka belum membantu apapun, mereka duluan sakit, itu bukannya merepotkan oran lain kah, jadi dia sudah dari awal mempersiapkannya.


“Babi imut, terima kasih!” Yaya mencolok sedotan dan meminumnya, lalu berkata, “aku lihat kakakmu mengendarai mobil mewah, keluargamu pasti tidak tenang, kenapa kamu bersedia datang kesini menjalani masa sulit bersama kami?


Lebih dari setengah bulan yang lalu, ketika Aku pertama kali melihat Oriella, Yaya sudah melihat bahwa gadis ini bukan anak biasa, tetapi pada saat itu tidak ada waktu untuk menanyakan.


“Kak Yaya, mengapa kalian datang?” Oriella naik lagi keatas tempat tidur, menarik selimut dan membungkus dirinya sendiri, tidak menjawab malah balik bertanya.


“Karena kami bertiga adalah anak-anak dari daerah pedesaan. Ketika kami masuk perguruan tinggi, didalam rumah tidak punya uang untuk bersekolah. Penduduk desa kami yang baik hati yang mengumpulkan uang untuk membantu kami, barulah kami dapat terus mencapai impian kami.”


“Jika tidak ada penduduk desa yang baik, maka tidak akan ada kami yang sekarang. Mungkin karena kami telah menerima kebaikan semua orang, Kami juga telah mempelajari arti balas budi. Jadi belakangan tahu bahwa di dunia ini masih ada banyak orang yang membutuhkan bantuan, kita ingin menggunakan kemampuan kami yang terbatas ini untuk membantu lebih banyak orang lagi. ”


Membicarakan masa lalu, Yaya sedikitpun tidak merasa bahwa tidak ada jeleknya lahir di dalam keluarga sederhana, malah disaat membahas orang yang membantu mereka, di dalam mata berbinar-binar rasa terima kasih.


Itu karena orang-orang itu pernah membantu mereka, jadi setelah mereka memiliki kemampuan, dua tahun ini dia sebisa mungkin membantu lebih banyak orang.


“Kak Yaya, kalian luar biasa, bisa mengenal kalian bertiga, adalah suatu kehormatanku.” Kata Oriella dari hatinya yang terdalam.


Yaya mengatakan: “Bisa mengenalmu, kami juga sangat senang. tapi tidak membahas masa lalu, kamu katakan mengapa ingin berpartisipasi?”


Oriella sesak mengatakan: “Dibanding kalian, Aku lebih egois.”


Yaya bertanya: “kenapa bisa bilang begitu?”


“Karena aku datang ke daerah bencana, hanya ingin membantu orang yang aku suka dengan melakukan sesuatu.” Oriella begitu teringat Abang Hansel nya, mengejutkannya tidak sesedih seperti pada di siang hari, malah merasa didalam hatinya hangat.


Yaya penasaran bertanya: “untuk membantu orang kamu sukai dengan melakukan sesuatu? dia juga adalah orang Gansu sini kah?”


“Dia juga termaksud orang di sini sekarang.” Abang Hansel nya adalah presiden negara A, rakyat negara A seperti anaknya, maka satu negara A adalah rumahnya.


Yaya: “Jadi iya atau tidak? Kenapa Aku makin dengar makin bingung?”


“Berarti iya.” Oriella tersenyum, “Dia adalah orang yang baik, selalu sangat baik padaku. Pernah demi menyelamatkanku, hampir kehilangan nyawanya sendiri. Aku terpisahkan dengannya selama lebih dari sepuluh tahun, Aku akhirnya tidak mudah menemukan dia, Aku ingin dengan tenagaku sendiri melakukan beberapa hal untuknya. ”


Yaya: “bisa membuatmu begitu menyukainya, dia pasti sangat hebat.”


“Tentu saja. Tidak peduli bagaimana orang lain melihatnya, setidaknya di dalam hatiku, dia dan ayahku adalah yang paling baik di dunia.” Gadis kecil masih memiliki hati nurani, tidak karena sudah memiliki Abang Hansel dan melupakan ayahnya.


“Ya, di dalam hatiku, ayahku juga nomor satu di dunia.” Yaya sangat setuju dengan pandangan ini.


Meskipun ayahnya kehilangan satu kakinya, juga tidak mampu membiayainya masuk ke perguruan tinggi, tapi ayahnya mengajarkan kebenaran dalam hidup.


Cinta dan toleransi, baru bisa membuat dirimu menjadi lebih luar biasa dan indah.


“Kak Yaya, orang tua kami adalah nomor satu di dunia.” kata Oriella sambil tersenyum.


“Ya, Ayah dan Ibu adalah yang nomor satu di dunia.” Yaya setuju.


“kak Yaya, besok adalah satu hari yang sibuk dan indah, kita harus menggunakan suasana hati yang baik untuk menyambutnya, jadi kita tidurlah.”


“Yah, Babi imut, selamat malam.”


“kak Yaya, selamat malam!”


Oriella masuk ke dalam kasur mematikan lampu, setelah mematikan lampu, malah bagaimana pun tidak bisa tidur, saat pikiran tenang didalam otaknya penuh dengan Abang Hansel.


Setelah selesai sibuk jika dia tidak melihat dia, dia pasti akan sangat khawatir…… terakhir dia telah melewatkan telepon dia dan tidak menjawab, dia takut sampai seperti itu.


Jika dia terus tidak dapat menemukannya, tidak tahu akan khawatir sampai seperti apa?


Memikirkan hal ini, Oriella tidak lagi memikirkan tentang perlakuan Abang Hansel padanya siang tadi, buru-buru menyentuh ponsel dan mengaktifkannya.


Setelah telepon diaktifkan, dia pikir akan menerima banyak pesan, tetapi telepon tenang, satu pesan pun tidak terlihat.


Abang Hansel tidak menemukannya?


Dia sedikit sedih dan kecewa, tetapi tidak bisa tidak merasa lega, tapi untungnya Abang Hansel tidak mencarinya, kalau tidak dia pasti sangat khawatir.


Dipikir-pikir, Oriella berniat untuk mengirim pesan teks untuk Abang Hansel, agar dia tidak khawatir, beberapa hari setelah selesai sibuk dengan masalahnya sendiri, dia akan kembali.


Dia baru saja menggetik beberapa kata, panggilan dari Abang Hansel tiba-tiba masuk, tangannya gemetar sedikit takut, Melihat waktu, pukul sembilan malam, Abang Hansel sibuk sampai sekarang baru punya waktu?


Dia menjawab: “Abang ……”


Kata-kata Abang Hansel belum keluar dari mulut, mendengar suara mendesak Abang Hansel terdengar dari telepon: “Riella, kamu di mana?”


Saat ini pas jam sembilan malam, saat jam delapan empat puluh lima menit, pesawat kearah Newyork itu dicegat pesawat kembali tepat mendarat di selat pantai.


Miguel secara pribadi datang untuk menjemput orang, tapi orang didalam pesawat satu per satu keluar, malah tidak ada yang ia cari.


Derick dan lainnya tiba-tiba merasa diatas kepalanya tercelup awan gelap, mereka semua berdiri tepat di belakang Miguel tidak berani bersuara


Mereka memberi Bapak Presiden berita, dikonfirmasi bahwa gadis kecil keluarga Carlson naik keatas pesawat, lalu Bapak Presiden secara pribadi datang menjemput orang, tapi diatas pesawat tidak ada orang yang mereka cari.


Ini bukan celah besar, ini adalah kesalahan yang besar, dan jika Bapak Presiden mereka menghukum dengan cara memecat, sudah termaksud cukup ringan.


membiarkan mereka masuk ke penjara beberapa tahun, mereka juga tidak merasa dirugikan.


Sama seperti mereka semua tahu apa yang harus dilakukan, Bapak Presiden menelpon, ketika mereka mendengar Bapak Presiden berbicara, mereka diam-diam lega.


“Abang Hansel, Aku ada beberapa hal yang harus dilakukan, setelah selesai aku akan kembali, kamu jangan khawatir ya.” suara klakson yang lembut sampai masuk kedalam telinga Miguel.


Mendengar suaranya, saraf tegang nya barulah melonggar, ia tidak bisa membantu tetapi dengan nada lembut: “Kamu dimana?”


“Aku sedang sibuk dengan urusanku sendiri. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja.” berbicara, Oriella bersin.


Miguel segera menegang lagi: “Riella, katakan pada Abang Hansel, kamu di mana? cuaca begitu dingin, kalau flu bagaimana?”


“Abang Hansel, apakah kamu percaya pada Riella?” Dia bertanya.


“Percaya.” Dia menjawab.


“Kalau begitu jangan tanya lagi, aku jamin setelah satu bulan, akan ada Riella lebih sehat hebat dan ceria muncul di depanmu.” Dia sambil iseng berkata.


“Riella ……” Dia sangat tak berdaya.


“Abang Hansel, percayalah padaku.” Kata Dia.


“Aku ……” Dia bukannya tidak percaya padanya, tetapi khawatir padanya.


“Abang Hansel, waktu sudah malam, kamu sudah sibuk lelah satu harian, pergi tidur lebih awal. Selamat malam!” selesai bicara, Oriella kemudian menutup telepon.


Miguel segera menoleh, melihat ke arah Derick: “Tertelusurikan dimana alamatnya?”


Derick dengan cepat berkata: “Sedang menerima pesan yang dikirim oleh Departemen Perhubungan, akan segera tahu hasilnya.”


Miguel tidak bicara, hanya wajahnya sedikit suram.


Segera, Derick menerima pesan: “Bapak Presiden, lokasi spesifik Nona Oriella menunjuk tepat di daerah bencana.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK