“Baik.” Riella kecil menjawab dengan sangat penasaran.
Riella kecil sejak kecil merupakan seorang anak yang begitu mudah merasa penasaran, dia akan ingin memainkan semua mainan apapun yang belum pernah dia mainkan sebelumnya.
“Maka Riella menggunakan tangan dan memegang pistol ini, kakek akan mengajarimu bagaimana caranya menembak.” Darwin menyuruh Riella kecil untuk memeggang pistol tersebut, lalu barulah dia memegangi tangan Riella, “Riella lihatlah melalui lubang yang berada ditengah, lalu tembakla bunga yang berada di tengah itu, bersiaplah untuk menembak.”
“Efa tidak datang bersamamu?”
Pada saat Darwin sedang siap untuk membawa Riella menembak, Carlson dengan suaranya yang rendah dan dingin terdengar dari arah belakang.
Riella kecil menolehkan kepalanya, dan tersenyum dengan manis: “Ayah.”
Carlson mengangguk-anggukkan kepalanya: “Riella anak baik.”
Darwin membalikkan kepalanya, dengan nada tidak senang berkata: “sejak kapan aku berjalan tidak ada suara, apakah ingin mengagetkan orang?”
Carlson maju beberapa langkah, tertawa, dan berkata: “kamu adalah komandan di wilayah militer kota Pasirbumi, mana bisa begitu mudah dikejutkan.”
Darwin berkata dengan suara besar: “Carlson, kamu benar-benar pot yang tidak terbuka tetapi berusaha untuk dIbuka.”
Jika Carlson tidak menyebutkan”komandan” satu kata ini masih baik, tetapi pada saat dia menyebutkannya api di dalam diri Darwin keluar dengan sendirinya, ada orang yang terbunuh di wilayah kota Pasirbumi nya, waktu setengah bulan sudah cepat berlalu, yang hanya bisa dia pegang adalah petunjuk yang paling dasar, sama sekali tidak ada kemajuan.
Carlson menggendong Riella kecil, dan berkata: “aku datang Cuma untuk menanyaimu, bukankah Efa selalu bersamamu, mengapa kamu tidak membawanya kemari?”
Dengan menyebutkan nama Efa, Darwin menjadi semakin marah, marah hingga sangat membenci Efa, ingin memeluknya dan mengigitnya dengar sangat kasar.
Dahulu Efa gadis kecil itu selalu mengikuti dia berlari, pada saat melihat Darwin dia selalu menempelinya kemana-mana.
Tetapi dalam waktu setengah bulan ini, gadis kecil itu jika bukan berhubungan dengan masalah pembunuhan, mau bagaimanapun Darwin berkata dengannya, dia tidak akan memperdulikannya.
Darwin mengepalkan tangannya, terdengar seperti suara tulang yang berbunyi: “kepribadian dia, kamu juga bukannya tidak tahu, dia berkata tidak datang, apakah aku masih bisa menyeretnya kemari?”
Carlson berkata: “kamu juga bukannya tidak pernah melakukan hal itu.”
Darwin: “hari ini aku datang menghadiri pesta ulang tahun Riella kecil, kamu jangan membuat aku marah, jika sudah membuatku marah, maka aku bisa membuat kamu bahkan tidak bisa dikenali oleh Ibumu sendiri.”
Riella kecil: “kakek, Riella bisa melindungi ayah.”
“Riella, aku hanya bercanda dengan ayahmu.” Darwin dengan cepat meredakan amarahnya, dalam hatinya: “menjadi orang single sangatlah menyedihkan! Tidak ada orang yang melindungi dan mencintai dia, bahkan orang yang ingin membantu pun tidak ada.
Juga tidak tahu kenapa nasib Carlson begitu baik, dapat memiliki istri yang begitu setia dan menyayangi dia, bahkan masih bisa mendapatkan anak yang begitu lucu seperti Riella kecil.
Carlson menurunkan Riella, mengelus kepalanya, berkata dengan ringan: “Riella, kamu pergi bermain dulu dengan kakak Hansel, nanti ayah akan pergi mencarimu.”
“Baik.” Riella dengan ringan menjawab, berlarian kecil mencari kakak Hansel.
Setelah mendengar jika Riella sudah berlari menjauh, Carlson berjalan mendekati Darwin, meskipun tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi dia tetap menaruh perhatian kepada lawan bicaranya.
Dia berkata: “masalah pembunuh lebih baik diberhentikan sementara.”
Darwin mengerutkan alisnya: “Kamu memiliki petunjuk?”
Carlson berkata: “Petunjuk tidak ada, tetapi aku tebak jika semua petunjuk yang ada sebelumny adalah petunjuk yang dengan sengaja ditinggalkan oleh pembunuh, yang sebenarnya hanya untuk menyesatkanmu, agar kamu tidak bisa menemukannya.”
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Carlson, Darwin menepuk kaki besarnya, berkata: “benar, kenapa aku tidak kepikiran sebelumnya?”
Pembunuh sengaja meninggalkan petunjuk palsu, pada saat dia memeriksanya, dia sudah masuk ke dalam perangkap pembunuh, dengan alami tidak akan bisa mengecek keberadaan pembunuh.
Carlson berkata lagi: “atau mungkin pembunuh sangat mengetahui kepribadianmu, mengetahui jika kamu tidak bisa menemukan pembunuh itu kamu pasti tidak akan menyerah, lalu sengaja meninggalkan petunjuk untuk membuatmu panas. Jika kamu benar-benar menjadi terburu-buru, maka kamu benar-benar akan kalah.”
Darwin mengangguk-anggukkan kepalanya: “pada saat pulang nanti aku akan kembali menyuruh orang dari awal menyelidiki petunjuk, menggunakan arah yang berbeda untuk menyelidikinya.”
“Atau lebih baik kamu tidak usah menyelidikinya, memikirkannya lagi, pembunuh akan dengan sendirinya menunjukkan ekornya.” Berkata sampai sini, Carlson tiba-tiba mengembalikkan topiknya, “Efa benar-benar tidak datang bersamamu?”
Darwin berkata: “kamu mengerti dia. Jika dia tidak memiliki petunjuk dia tidak akan mungkin pulang kerumah Carlson.”
Justru karena Carlson sangat mengerti Efa, mengerti jika Efa sangat menyayangi Riella, hari ini adalah hari ulang tahun Riella, dan pertama kali mengadakan pesta ulang tahun, sebagai bibi Riella, Efa tidak mungkin tidak datang.
Mungkin Efa berada diluar Moonriver, hanya saja tidak bersedia masuk, dia merasa tidak memiliki muka untuk menghadapi keluarga Tanjaya.
Sebenarnya semua orang di keluarga Tanjaya memiliki dia di hati mereka, ayah dan Ibu setiap bangun tidur selalu menantikan kehadirannya, menantikan seharian tetapi tetap saja tidak bisa bertemu dengannya, sepertinya hati mereka sudah mendingin.
Bukan hanya Efa saja yang tidak datang, paman Ferdian orang yang sangat menyayangi Riella juga tidak hadir hari ini.
Dua hari sebelumnya, Ariella sudah meneleponnya, tetapi dia berkata jika dia tidak berada di kota Pasirbumi, dia masih butuh beberapa waktu baru bisa pulang, pada saat dia pulang dia baru akan memberikan hadiah ulang tahun kepada Riella.
????.
Pesta ulang tahun baru akan dimulai jam 6 sore.
Ariella menyiapkan kue bertingkat 4, sesuai dengan umur Riella yang tahun ini menginjak umur 4 tahun.
Kue yang paling atas terdapat empat buah lilin, semua orang bersama menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan setelah itu ayah dan Ibu Riella membantu Riella meniup lilinnya.
“Riella, selamat ulang tahun!”
Semua orang berteriak, suasananya sangatlah meriah.
Ariella dan Carlson memberikan ciuman di masing-masing pipi Riella: “Riella sayangku, selamat ulang tahun!”
Riella kecil mencium Ibunya dan ayahnya, dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada mereka semua!
Hari ini dia benar-benar merasa dirinya adalah seorang putri, ayah Ibu, kakek nenek, dan juga ada kakek dan kakak Hansel??.. begitu banyak orang yang sedang membantu dia melewati pesta ulang tahun.
Semua orang disekeliling menatap iri keluarga yang terdiri atas tiga orang tersebut.
Satu keluarga, memiliki suami yang baik, istri yang baik dan setia, serta anak yang sangat lucu, keinginan yang diinginkan semua orang, mereka semua mempunyainya.
Pesta sudah berakhir, tamu-tamu juga sudah banyak yang pergi, Ariella dan Riella bersama-sama membuka hadiah, setiap hadiah sangatlah unik, dan juga terdapat nama siapa yang memberikan.
Terdapat satu buah kado, mempunyai kotak yang sangat unik yang mengalihkan tatapan Ariella, dia mengambil hadiah tersebut dan membukanya bersama dengan Riella.
Didalam kotak tersebut terdapat sepasang sepatu kecil yang sangat indah, sepatu itu memiliki Kristal, setiap Kristal dibuat sendiri memakai tangan, benar-benar sangat unik dan cantik.
Tetapi hadiah ini tidak memiliki nama yang memberikan. Didalam kotak masih terdapat kartu ucapan, didalam kartu ucapan itu tertulis—Riella sayangku, selamanya bahagia!
Semua hadiah yang lain terdapat nama pemberinya, tetapi tidak dengan hadiah ini, tetapi juga tidak ada hadiah yang sangat menggunakan hati seperti hadiah ini, Ariella menebak, jika ini merupakan hadiah yang diberikan Efa.
“Mama, Riella benar-benar menyukai sepatu kristal ini.” Meskipun Riella sudah melihat begitu banyak hadiah, tetapi pandangannya tetap terhinoptis oleh sepatu ini.