Mendengar apa yang dikatakan Darwin, Efa langsung berkata: “Siapa tahu kamu memang orang yang tidak tahu berterima kasih atau laki-laki yang tidak tahan dengan godaan wanita cantik?”
Darwin berkata: “Karena aku suka dengan kamu, ketika kamu sudah tumbuh dewasa, aku tiap malam terus memikirkanmu, aku ingin menjadikan kamu istriku. Tetapi ada banyak hal yang membuatku tidak berani mendekatimu, aku takut melukaimu.”
Semua kata-kata ini, Darwin selama ini tidak ingin memberitahukannya pada Efa, tetapi kalau tidak diutarakan sampai hari ini, anak ini tidak tahu akan berbuat apa lagi.
“Darwin, apa yang kamu katakan semua adalah kenyataan?” Efa selama ini menganggap hanya dirinya sendiri yang menyukai Darwin, dia sendiri yang terus mengikuti Darwin, dan membuat Darwin merasa risau lalu bertekad untuk bersama dengannya, Efa orang yang begitu percaya diri, tetapi ia sama sekali tidak pernah berpikir bahwa didalam hati Darwin ada dirinya.
Jadi setelah Darwin mengatakannya, Efa sangat terkejut, selama ini dia berpikir ia hanya berangan-angan.
Darwin melihatnya dengan mata melotot dan tidak mengatakan apa-apa.
Dia sudah berkata sampai demikian, kalau saja Efa masih tidak mempercayainya, maka dia akan mencurinya dan membawanya pulang ke Kota Pasirbumi dan menggunakan seumur hidupnya untuk membuktikan padanya.
” Darwin, kamu benar-benar tidak mencari wanita lain?” walaupun Darwin tidak memberikan dia bukti nyata, tetapi siapa suruh Efa begitu mencintainya, jadi asalkan ia mengatakna ia tidak mencari wanita lain, maka dia akan mempercayainya.
Kalau menggunakan kata lain adalah jika seorang laki-laki masih mau membohongimu, berarti paling tidak ia masih bisa membuktikan bahwa didalam hatinya masih ada kamu, ia masih rela hidup bersamamu.
Efa sangat tegas terhadap semua hal dan semua orang, tetapi terhadap Darwin yang ada didepannya, ia hanya bisa berpura-pura tegas, tetapi didalam hatinya penuh dengan ketidak pastian.
“Selain kamu, aku tidak pernah mempunyai wanita lain.” Darwin menahan ekspresinya dan berkata.
Mendengarkan perkataan Darwin, kemarahan didalam hati Efa langsung hilang dalam detik itu, Efa melihatnya dengan tegas, lalu bertanya: ” Darwin, kamu tidak pernah mempunyai wanita lain, tetapi kenapa waktu pertama kali, kamu sudah begitu mahir?”
Selama ini Efa mengira, sebelum mereka jadian, Darwin sudah pernah bersama dengan wanita lain.
Soalnya saat mereka bersama, Darwin sudah berumur tiga puluhan tahun, lelaki yang sudah berumur begitu masih belum pernah pacaran, mungkin badannya ada masalah.
“Efa!” Darwin berteriak.
Sebelum mereka bersatu, Darwin anak ini pergi mencari dan melihat beberapa film, mereka berdua melihat dan mencoba memperagakan adegan-adegan itu benar atau tidak.
Setelah melihat banyak adegan, mencobanya berkali-kali, secara otomatis menjadi semakin mahir………tapi sayangnya dulu dia sering mandi air dingin, saat musim dingin dia sering bertelanjang dada dan berlari di lapangan.
Perasaan Efa datang dengan cepat dan pergi dengan cepat juga, setelah menpercayai Darwin, ia langsung memeluknya , lalu ia mengumumkannya: ” Baiklah, melihat kamu sangat kasihan seperti ini, aku bertekad untuk lanjut menyukaimu. Kalau tidak ada aku yang suka sama kamu, mungkin seumur hidupmu ini mungkin tidak ada orang yang menginginkanmu lagi, jadi kamu harus ingat perbuatan baikku padamu.”
Efa mengatakan kata-kata itu dengan sombong dan angkuh, Darwin memang sangat menyukai gayanya yang angkuh seperti ini, Efa seperti ini lah yang ia didik dengan sendiri olehnya.
Darwin mengusap-ngusap kepalanya, ia tidak membantah perkataannya, dia terus memeluknya, Efa terus menghubunginya seharian tanpa henti agar ia merasa lebih nyaman.
Selama setengah bulan ini, ia menuduhnya tanpa bukti, Darwin terus merasa ada yang kurang di dalam hidupnya, sampai sekarang ia baru menyadari bahwa hidupnya kekurangan Efa.
“Darwin, sakit tidak?” Sambil memegang wajah Darwin, tadi Efa menamparnya dengan keras, tampak jejak tangan Efa yang merah di muka wajahnya yang tebal itu.
Kalau saja dia tahu dari awal bahwa Darwin tidak mengkhianatinya, dia pasti tidak akan menamparnya dengan begitu keras, sebenarnya Efa juga merasa sedih karena menamparnya.
“Sini biar aku tampar kamu sekali biar kamu rasakan sendiri sakit atau tidak?” Dasar anak kecl ini, Darwin malah tidak segan dengannya, dan malah mencoba membuat masalah.
“Aku gak kasih kamu tampar!” Efa membuat wajah jeleknya di depan Darwin untuk mengejeknya dan menjulurkan lidahnya, ” Kalau saja kamu sampai hati.”
Dia tahu kalau Darwin juga menyukainya, ditambah lagi ia sudah menunggunya selama ini, hati Efa pasti sangat bahagia, dan sangat puas.
Kalau saja bisa memberinya sepasang sayap, pasti dia sudah terbang sampai ke atas langit.
Tiba-tiba mengetahui seorang laki-laki yang sudah menyukainya selama bertahun-tahun, perasaan itu pasti membuatnya sangat nyaman.
Dulu ia merasa irih dengan istri abangnya yang memiliki abangnya yang sangat mencintai dan menyayanginya, mulai hari ini, ia tidak perlu iri dengan istri abangnya lagi.
“Efa, tidak usah pamer gaya kamu yang puas itu.” Darwin sudah tidak bisa melihat gayanya, kalau saja dia tahu cewek ini akan merasa puas seperti ini, ia pasti tidak akan memberitahukannya lagi, lain kali cewek ini pasti akan memanjat sampai kepalanya dan memamerkan kehebatannya.
“Efa, sekarang kalian sudah baikan, kapan kalian akan pergi urus sertifikat kalian.” Ibu Tanjaya yang dari tadi sudah menguping pembicaraan mereka langsung keluar dan mengingatkan mereka.
Efa termasuk orang yang moody, emosinya bisa langsung berubah sesuai yang dia mau, untuk menghindari saat dia emosi dan putus dengan Darwin, jadi ada bagusnya agar mereka berdua menikah lebih cepat.
“Ibu, aku masih muda, aku tidak keburu-buru.” Efa melihat Darwin, kalau saja dia adalah laki-laki yang dewasa, sekarang ini seharusnya ia berkata, umurnya juga sudah tidak muda, dia juga adalah anak tunggal dikeluarganya, demi untuk kebaikan keluarganya, mereka seharunya segera menikah.
Tetapi Darwin sama sekali tidak sama seperti apa yang Efa bayangkan, dengan muka yang datar dia berkata: “Anak laki-laki ibu baru saja menikah, mereka berdua masih sedang berbulan madu, ibu jagain cucu-cucu dulu, urusan kita berdua, lain kali baru kita bahas lagi.”
Setelah mendengar perkataan Darwin, itu jelas-jelas hanya sebuah alasan untuk tidak menikah, Efa mengigit lidahnya: ” Darwin, kamu sebenarnya ada wanita lain gak diluar sana?”
Darwin: ” Efa, otak kamu isinya apa sih?”
Dan dua orang itu pun mulai beradu mulut, satu orang satu kalimat, siapa pun tidak ada yang mau kalah, Ibu Tanjaya juga tidak mau membantu siapa-siapa, cukup menutup telinga dan mulutnya lalu pergi, tidak dengar dia tidak pusing.
Setelah Ibu Tanjaya berjalan pergi, Efa dan Darwin berdua sudah beraduh mulut sampai sudah terjerat menjadi satu.
Mereka berdua menggunakan kata-kata yang paling awam untuk berkata kepada satu sama lain, aku sebenarnya sangat merindukan kamu, aku sebenarnya sangat takut kamu meninggalkanku.
“Darwin, kamu benar-benar tidak ingin menikahiku?” Efa masih mengambil kesempatan untuk bertanya.
“Bukannya kamu yang tidak mau dinikahi?”
“Kapan aku pernah bilang aku tidak mau dinikahimu?” Efa dengan keras menginjak kaki laki-laki ini, sejak kapan ia menjadi sebodoh ini?
“Kamu tadi bilang.” umur Efa jauh lebih kecil dari Darwin, lagi pula dia adalah seorang wanita yang sangat cemerlang, jika ia menikah dengan Darwin, memang ini sedikit membuat Darwin merasa bersalah, maka dari itu ia tidak berpikir untuk menikahinya.
Terlebih lagi setelah ia mendengar Efa sedikit ragu, Darwin lebih ingin membiarkannya bebas, pokoknya ia mencintainya, jadi ia ingin melihat dia terus bahagia dan memiliki hati yang ceria.
Efa : “………….”
Sebenarnya membuat sertifikat hanya sebuah formalitas, asalkan didalam hati keduanya terdapat satu sama lain, ada atau tidak sertifikat juga tidak apa-apa.