Ketika Efa bingung tak tahu harus mencari siapa untuk mendengar keluhannya, sebuah telpon membuat ia menjadi memiliki sebersit harapan lagi.
Dan tiba-tiba ia merasa cuaca hari ini tak begitu panas lagi, dan orang-orang yang lain juga sangat menyenangkan, bahkan orang yang meneleponnya sekarang Tuan Muda Rico, sepertinya lebih tampan dari yang dulu.
Tuan Muda Rico pasti adalah seorang ??monyet?? yang dikirim untuk menyelamatkan Efa, kalau tidak bagaimana mungkin dia bisa menelepon di saat yang sangat tepat seperti ini.
Tuan Muda Rico mengajaknya pergi makan Seafood, Efa segera menyetujuinya.
Setengah jam lebih berikutnya, Efa sampai di tempat yang mereka tentukan- Seafood Tavern
Hari ini Tuan Muda Rico mengenakan sebuah jas, rambutnya di sisirnya rapi, memang terlihat lebih tampan dari sebelumnya, formal sekali, dan terlihat bagus.
Efa menggodanya, dan berkata :” Tuan Muda Rico, kau mengenakan baju serapi ini, jangan bilang kau mau mengejarku ya?”
Efa tahu dirinya begitu hebat, jika ia mengejar seorang lelaki pasti bisa mendapatkannya, tapi dari awal ia sudah punya target sendiri di dalam hatinya, jadi orang-orang yang mencintainya, atau diam-diam mencintainya , pasti sudah ditakdirkan akan terluka olehnya.
Memang tak baik menyakiti hati orang lain, tapi tak ada cara lain lagi selain itu, siapa suruh dia begitu focus pada satu orang.
“Hei????” Tuan Muda Rico mendengus, “Kukira dari awal aku sudah mengejarmu, dan kau juga memperbolehkanku mengejarmu.”
Efa membelalakan matanya yang besr, wajahnya tampak terkejut dan tak dapat mempercayai ini.
Dia selalu merasa kulit wajahnya sudah cukup tebal, tak di sangka masih ada orang yang lebih tebal lagi wajahnya, apa orang itu mau bertanding dengannya?
Disalah pahami dengan orang yang begitu tak punya malu seperti ini, dia benar-benar seperti masuk ke dalam sungai jernih pun juga tak bisa mandi bersih , bagaimana mungkin dia bisa lupa kalau ia mengijinkan Tuan Muda Rico untuk mengejarnya?
TanganTuan Muda Rico menepuk pundak Efa, dan membawanya berjalan ke arah resto, dan sambil berkata :” Kau jangan menggunakan tatapan itu untuk melihatku, jika seperti itu akan mudah untuk membuat orang berdosa.”
Efa juga tertawa puas dan berkata lagi :”Jangan kau pikir kau memujiku cantik, lalu aku bisa memaafkan perkataanmu yang sembarangan itu.”
“Apa salahku, Nona Efa kau sudha dewasa, jangan perhitungan dengan lelaki sepertiku ini.” Tuan Muda Rico tertawa sambil menggelengkan kepalanya, mendesah di hatinya, perempuan lucu seperti ini, untuk membuatnya tak suka pada Efa Benar-benar sulit.
Lagipula, ketika ia baru saja dilahirkan, orang tua mereka pun sudah dari kecil menjodohkan mereka, dan memang ia adalah calon tunangannya, kenapa ia tak boleh suka pada Efa?
Kalau di dunia ini ada orang yang pantas untuk menyukainnya, dialah orangnya.
“Baiklah nona ini tak perhitungan padamu, karena ia sudah membantuku.” Efa juga menjulurkan tangannya ke pundakTuan Muda Rico, tapi karena ia lebih pendek darinya dan hanya selehernya saja, ia tak bisa menggapai pundaknya.
“Bantuan?” Tuan Muda Rico tak mengerti, “Aku sudah membantumu apa memang?”
“Nona ini sedang badmood hari ini, aku baru saja ingin mencari orang untuk menjadi tempat curhatanku, lalu kau datang, ini lah bantuanmu padaku.” Efa meraih tangan Tuan Muda Rico yang ada di pundaknya, lalu menepuk-nepuk pundak Tuan Muda Rico,” Bro, lain kali jika ada urusan telpon saja aku, aku pasti akan datang saat dibutuhkan.”
Bro?
Panggilan macam apa lagi ini?
Didikan keluarga Tanjaya tidaklah seperti ini, bagaimana mungkin ia bisa menjadi seperti gadis liar.
Tapi setidaknya Efa senang, Bro memang kenapa.
Tuan Muda Rico hanya tertawa, jawabnya :” Aku sangat senang bisa membantu kesulitan nona Efa yang begitu besar. Kalau begitu bagaimana kalau nona Efa menghargaiku dan menemani ku minum bir segelas saja?”
“Jangan-jangan kau berpikir untuk meracuniku di sana ya?” Efa meliriknya, dan melihat eskpresi sombong dari trik-triknya itu.
“Baru pertama kali bertemu, sudah membuat kesalah pahaman, lain kali aku tak akan membuat hal-hal yang menyakitimu lagi.” Tuan Muda Rico berkata dengan santai, tapi berikutnya wajahnya sangat serius juga.
Alasan mengapa ia meracuni Efa waktu itu adalah, karena pemikirannya sangat polos dan terang-terangan. Dia ingin secara langsung menidurkan Efa, dan mengirimnya kembali ke Negara A, dan membuatnya mengingat kembali leluhurnya.
Tapi????
Setelah itu jika dipikir-pikir lagi, kalau memang Efa tak tahu awal keberedaan hidupnya, dan dia tak bisa menerima identitas aslinya itu, meskipun membawanya pulang, lalu akan bagaimana?
Dia sudah menjadi orang dewasa, masalahnya selain dia sendiri, tak ada orang lain yang bisa mengurusnya.
Jadi Tuan Muda Rico merubah arah strategi ini, mendekatinya terlebih dulu, menjadi temannya, dan baru setelah itu membuatnya mengerti dari mana asal dia.
Dan ketika ia sudah bisa menerima identitas itu, baru membawanya pulang untuk mengenali leluhur-leluhurnya.
“Kau tak punya kesempatan untuk menyakitiku lagi.” Efa memelototinya, dan berkata lagi ,”Carilah ruang VIP, aku tak mau aku makan disini dan tak tenang karena identitasku.”
“Nona Efa, silakan berjalan kemari.” Tuan Muda Rico segera berpura-pura menjadi pelayan, dan menunjukkan jalan untuk Efa, sebelum Efa datang ia sudah menelepon resto dan memesan ruang VIP.
Baru saja Efa duduk, dia sudah bertanya lagi :” Nona Efa, bisa kah kau beritahu padaku, kenapa kau tak bahagia?”
Efa hanya memelototinya lagi :” Wanita kalau tak bahagia ya tak bahagia, apa itu masih perlu alasan?”
“Iya juga ya.” Tuan Muda Rico hanya mengangguk, dan memperlihatkan ia setuju dengan ucapan Efa,” Kalau kau ingin mabuk, aku akan menemanimu.”
“Kau ingin menggunakan kesempatan ketika aku mabuk, dan melakukan sesuatu padaku?” Efa sekali lagi memandangi Tuan Muda Rico dan seperti jelas sekali bisa mengerti idenya itu.
Tuan Muda Rico hanya tertawa, dan tak membantah, dia sudah bertemu dengan Efa beberapa kali, dan sudah mengecek dan mempelajari data-data tentang Efa juga sebelumnya.
Menurut sifatnya dia, Tuan Muda Rico juga belum tentu bisa 100 % memahaminya, tapi sudah kira-kira memahami sedikit, dia memang orang yang sangat pede dan sedikit sombong, dari dulu tak bisa menyembunyikan itu semua.
Sebagai anggota keluarga kerajaan A, memang identitasnya sangatlah terhormat, ia merasa terhormat, bangga dan percaya diri,itu pasti warisannya dari ibu.
“Tuan Muda Rico, aku tahu memang aku membuat banyak orang lain suka denganku, tapi ini juga bukan salahku.” Efa mengeluarkan cermin, dan menghela nafas,”Aku hanya sedikit bersimpati pada orang-orang seperti kalian yang sudah mengorbankan segalanya untukku, tapi tetap saja tak mendapat jawabannya dariku.”
Tuan Muda Rico:”????”
Ini sudah berlebihan dan sombong sekali.
Efa tersenyum sendiri pada dirinya di cermin, dan berkata lagi :” Tapi jika aku berpikir tentang hal itu, kalian diam-diam menyukaiku, berarti kalian punya pandangan yang tepat. Berikutnya kau harus mengatakan hal itu, superstar ini adalah dewiku, orang lain juga akan berpikir bahwa matamu tak buta, dan mereka juga akan tahu siapa sih yang bisa dikatakan cantik.”
Tuan Muda Rico:”????”
Tak hanya sombong tapi juga jelek, apakah ini yang dipelajari dari keluarga Tanjaya??
Tuan Muda Rico tak berbicara apapun, Efa tak puas, dan meliriknya :” Kau tak berbicara karena setuju atau karena tak setuju?”
Tuan Muda Ricomenatap Efa, dan menatapnya dengan lembut, ” Efa, semua orang bilang akan muncul peri di depan orang yang ia cintai. Aku suka padamu, dan di hatiku kau lebih cantik daripada peri. Aku tak tahu jika aku berkata seperti ini, apakah kamu akan mendengarkannya.”
Efa tertawa dan membalasnya :” Kata-kata ini, aku suka mendengarnya, akan ada hadiah!”
Kata-kata manis seperti ini pun bisa dijual, dan dengan mendengarnya hati Efa bisa senang lagi lalu melupakan emosinya.
Hari ini percekcokan antara ia dan Ariella dan kakek pun, akhrinya hilang juga.
Manusia memang begitu, harus positif dan optimis.
Tak boleh karena suatu hal lalu tak senang, dan merasa seluruh dunia berhutang padamu.
Ini adalah moto dari Efa!