Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 201 Nama Mandarinnya





Malam di Kota Pasirbumi, lampu terang, kota yang tidak pernah malam ini, bisa dikatakan jika ini telah menjadi yang terbaik.





Carlson berdiri dibalkon, memandangin lampu diluar, batang per batang rokok telah dihisapnya, tidak ada hentinya.





Dia memang tidak pernah merokok didepan Ariella, tetapi setealh mengetahui Ariella mengandung, dia tetap dengan bersembunyi untuk mengurangi rokoknya.





Sama hal nya, tiga tahun lalu karena Ariella menghilang dari hidupnya, dia kembali merindukan aroma tembakau itu, dia menggunakan cara ini untuk menghadapi kegilaan dia, hanya saja tidak akan pernah menghirup ini didepan Ariella.





Malam ini, dia telah menghabiskan sebungkus rokok ini, tetapi tetap saja tidak bisa mengurangi rasa beban dan ketidak tenangan ini.





Dia dan Ariella berada dikota yang sama, padahal jarak ini begitu dekat, tetapi seperti ada tembok besar yang menghadang ini, ditemboki dengan api dan air, membuat dia tidak bisa berada disisinya.





“Direktur Carlson, ini adalah berkas yang anda inginkan.” Henry dengan terburu-buru, memberikan berkas ini kepada Carlson, lalu mundur dua langkah untuk membuat jarak diantara mereka.





Carlson mematikan rokok ditangannya, lalu dengan cepat membuka file itu, setiap halamannya membuat wajah Carlson semakin terdiam, wajahnya seperti monster.





Henry yang berdiri didepan Carlson, melihat wajah itu, hatinya semakin tidak tenang.





Pengecekan selama tiga tahun ini, petunjuk sekecil apapun tidak ditemukan, harapan dihati mereka semakin mengecil, orang yang mereka cari selama tiga tahun ini akhirnya muncul.





Muncul dengan tiba-tiba seperti tidak ada peringatan.





Dan juga, berkas yang mereka dapat ini seperti ada seseorang yang bermain permainan kucing menangkap tikus.





Didalam permainan ini, pihak lawan adalah kucing, pihak lawan menganggap mereka ada tikus.





Carlson bahkan tidak berkata apa, Henry akhirnya tidak tahan untuk berkata: “Direktur Carlson, bagaimana sebaiknya kita sekarang?”





Carlson melemparkan sebuah berkas, lalu dengan dinginnya berkata: “Sementara ini tidak perlu.”





Carlson berpikir dengan teliti, dia melihat semua berkas ini, lalu menganalisa efek dari semua ini.





Tiga tahun lalu, dia sempat mencurigai ini, tetapi karena bukti yang kurang, dia tidak berani mengambil kesimpulan, tidak ingin menyalahkan orang terdekatnya ini, tetapi sekarang dia mengerti semua ini.





Kejadian tiga tahun itu diperbuat oleh seseorang, kecelakaan itu telah direncanakan, ketika dia segera pulang ke Pribumi dan membakar Ariella, semua ini seperti telah dibutakan.





dan membuat semua ini menjadi begitu sempurna, selain kakek yang dicintai dan dihormati itu, Carlson tidak kepikiran ada orang kedua.





Tetapi, ada sesuatu yang membuat dia tidak mengerti, hal ini telah dilakukan sendiri oleh kakeknya, kenapa Ariella bisa kembali ke tangan Zeesha? Kenapa bisa melupakan masalah lalu?





Ada rahasia apa antara kakek dan Zeesha? Apa yang mereka lakukan pada Ariella…





Sambil berpikir, Carlson mengambil sebatang rokok, tangannya mengeras, hatinya terasa sakit.





Tetapi sekarang tidak ada waktu dia untuk merasa sakit, hal yang lebih penting sedang menunggu dia untuk melakukannya.





Zeesha menyembunyikan Ariella selama tiga tahun ini, dan disaat ini membawa pulang Ariella kembali ke Pasirbumi, maka dia percaya ada alasan disini, Zeesha pasti ingin menggunakan dia untuk mendapatkan sesuatu.





Ariella kehilangan ingatan ini, Zeesha menggunakan kelemahan ini untuk menangkap Ariella, membuat Ariella mengakui ayah biadab ini.





Hingga hari ini dihati Ariella, terhadap Carlson hanya merasa asing, Zeesha adalah orang yang paling ia percaya sekarang.





Maka dari itu, Carlson tidak bisa mengapakan Zeesha, dan tidak mungkin mengambil Ariella pergi begitu saja dari Zeesha.





Sekarang, dia harus berusaha membuat Ariella mengingat semua ini, harus membuat Ariella mengetahui apa tujuan dari Zeesha, baru bisa membuat Ariella tidak terlukai, dengan ikhlas kembali kesisinya.





Pertemua Ariella dan Carlson, Zeesha sama sekali tidak merasa kebetulan, karena semua ini telah diatur olehnya.





Dia memeriksa jika Caslon mengadakan acara TV hari ini, lalu membuat Ariella menerima acara TV itu juga, cukup mereka bisa bertemu disebuah acara yang sama, maka ini akan menjadi kesempatan yang besar.





Hari ini terus berada diluar gedung acara ini, dengan mata kepalanya sendiri melihat Carlson mengejar Ariella, juga mengetahui apa yang terjadi disana.





Awalnya, dia sedikit takut, takut semua rencana dia berubah, tetapi ketika malam hari melihat reaksi Ariella, semua kekhawatiran dia ini menghilang.





Hanya perlu Ariella tidak mengingat semua ingatan ini, maka dia akan menjadi pegangan untuknya, Carlson mengetahui dia berada di Pasirbumi, tentu saja tidak berani menganggunya.





Seketika, Zeesha berdiri didekat jendela, melihat bulan yang setengah itu, melihat bayangan seseorang disana, lalu mendengar sesuatu.





“Keluarga Situmorang? Apa arti dari kelurga Situmorang sekarang?”





“Beberapa tahun lalu keluarga Situmorang memanglah memiliki nama, tetapi sekarang keluarga Situmorang hanyalah sesuatu yang rusak, hanya menggunakan tenaga Zeesha itu, dia selamanya tidak akan bisa mengembalikan nama baik keluarga Situmorang seperti dulu.”





“Kekuatan Zeesha?” Zeesha terus mengulangi kalimat ini, lalu mengulanginya sekali lagi.





Dia harus menggunakan kekuatan dia ini untuk mengembalikan semua ini, harus membuat semua orang mengetahui ini, keluarga Situmorang adalah yang terlayak disini.





Malam ini, dia harus tidur dengan nyenyak, agak besok pagi dia bisa dengan bersemangat melakukan apa yang harus dia kerjakan.





Kali ini, Zeesha tetap dengan kebiasaannya keluar di pagi hari, lalu bersiap-siap, mengenakan pakaian jas yang telah ia beli itu.





Jas ini adalah keluaran terbaru Armani dimusim semi ini, dia dengan sengaja mempersiapkan ini. Hari ini dirinya sebagai Ayah yang desainer, tentu saja dia harus menggunakan pakaian yang sopan.





“Ayah, hari ini kamu harus menghadiri acara apa?” Ketika Asteria berusaha mengingat lagi, dia tidak pernah melihat Zeesha mengenakan baju resmi seperti ini, dia sedikit terkejut.





“Aku hari ini ingin membantumu bertemu dengan perusahaan. Jika ini berhasil, maka akan melakukan tanda tangan kontrak, lalu kamu akan resmi untuk bekerja.” Zeesha ketika sedang duduk dimeja makan lalu berkata, “Ariella, duduklah, ayah ada sedikit urusan yang ingin disampaikan padamu.”





“Ayah, ada apa?” Asteria bertanya ketika yang satu lagi dengan duduk.





Zeesha lalu berkata: “Awalnya ayah tidak ingin berkata ini, tiga tahun lalu kenapa kamu bisa terkena penyakit parah ini, juga tidak memberitahukan nama masa kecilmu.”





Asteria melihat Zeesha : “Ayah, jika tidak ingin memberitahuku, tentu saja kamu mempunyai alasan tersendiri, aku juga tidan ingin mengetahuinya.”





Dia merasa setelah penyakit itu ingatan dia menghilang, maka ingatan yang dulu pasti tidak begitu baik, lebih baik dia tidak mengetahui semua ini.





Dia yang sekarang, walaupun terkadang dia merasa kosong, seperti merasa kurang sesuatu, tetapi hanya cukup dia bekerja, rasa kosong itu telah hilang begitu saja, maka untuk hal yang dulu dia tidak begitu tertarik, dan dia tidak bertanya pada ayah.





Zeesha menepuk punggung tangan Ariella lalu berkata, “Nama masa kecimu adalah Ariella, setelah ini gunakanlah nama ini, akan lebih baik begini.”





“Ariella?” Ariella mengulangi nama ini, “Ketika dipanggil begitu lancar.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK