“Van????” Lourdes membuka mulut, tapi karena terlalu girang sampai tak tersebut nama Vanessa.
Ia jelas-jelas melihat Vanessa, melihat kepalanya dan alisnya serta melihat kedua bola matanya????.
Ia masih Vanessa yang dikenal Lourdes, di ingatan Lourdes tentang nya tidak berubah sama sekali, tapi Lourdes malah karena dokumen palsu tersebut mengira Vanessa adalah pelaku utama atas kejadian besar tersebut, tidak mau melacak lagi malah menguncinya dan melukainya dalam-dalam.
“Lourdes, aku akan menemanimu selamanya!” Lourdes melakukan gerakan perlahan, Vanessa maju dan mengulurkan tangannya sekali lagi menegaskan padanya.
Tangannya sangat kecil, Lourdes menggenggam tangannya kemudian di peluknya.
“Baik!” Satu kata yang keluar dari mulut Lourdes.
Kedepannya masih ada Vanessa yang berada di sampingnya hati nya akan jauh lebih tenang, perjalanan sesulit apapun, dia ada keberanian yang cukup untuk melangkah.
“Kamu?? udah makan belum?” Mereka lama bertatapan, kemudian sedikit kikuk Vanessa akhirnya membuka topic bertanya padanya.
“Belum.” Ia menggeleng.
“Kalau gitu aku pergi masak, kamu tunggu sebentar yah.” Vanessa mengambil baju dapur dan pergi ke daputr, baru saja ia melangkah, Lourdes menariknya.
Dia memeluk Vanessa dengan erat, “Vanessa, biarkan aku memelukmu.”
Dia mengira Vanessa tak akan memaafkannya, bahkan akan membencinya.
Mana tau anak yang baik sepertinya tidak hanya tidak membencinya, malah kasihan dengan deirtanya selama ini.
Dia selalu tau bahwa, Vanessa adalah anak yang baik, tapi,??..
Ketika membayangkan tindakannya yang liar beberapa waktu lalu, dia sangat menyesal dan memeluknya dengan kencang.
Tinggi Vanessa hanya 163cm, sedangkan Lourdes 185cm, Vanessa lebih pendek 20an cm, apabila masuk kepelukannya, otaknya seperti menyentuh dadanya.
Mencium nafasnya, Vanessa mencoba menolak, setahun ini hatinya tersebut bisa tennag.
Dia kembali hidup.
Tidak seperti mayat hidup, tapi merupakan Vanessa yang hidup kembali, seorang yang masih bisa dicintai.
??????..
Dengan susah membawa pulang Oriella, baru masuk rumah, Oriella sudah di telp oleh Yaya.
Yaya dengan segera memberi tau Oriella bahwa interviewnya berhasil, dan akan metraktir Oriella.
Yaya yang traktir, Oriella tak ada alasan untuk tak pergi, dia sudah janji tempat dan waktu kemudian segera meluncur.
Akhirnya terkejar juga, Yaya, Little Prince dan Boncabai tiga orang sudah sampai duluan.
Little Prince berkata, “Aku udah bilang Yaya itu hebat, asal dia ingin tak ada yang tak bisa diselesaikan.”
Dari dulu mereka suka menggoda Boncabai, hari ini juga tau caranya memuji, “Ya, Yaya kita paling berprestasi.”
“Oh tentu, Kak Yaya paling hebat. Bisa mengenal Kak Yaya adalah keberuntungan.” Baru saja masuk ke ruangan VIP, Oriella ikut berbicara.
“Artis malam hari ini tiba juga.” Mereka berpandangan, kemudian saling menyapa, “Silahkan pesan menu, boleh pilih yang mahalan dikit, kedepannya aku akan punya gaji tetap, tak kekurangan duit lagi.”
“Kalau begitu aku tak sungkan.” Ketika di bilang pesan amahal dikit, tapi menurut Oriella tak ada yang mahal, tapi di hatinya hubugnan tersebut yang tak ternilai harganya.
Little Prince segera menahannya, “Pelayan, jangan dengarkan dia, kamu keluarkan sayur yang sudah dipesan sudah cukup.”
Yaya tak puas, “Little Prince, kamu kenapa menghalangiku? Takut aku tak bisa bayar dan meminjam duitmu?”
Little Prince membalas, “Yaya, kamu ini bukannya baru lolos interview seperti dapat berlian kan.”
Mereka semua adalah anak desa, sehari hari sangat hemat makan, ketika keluar untuk makan pasti memilih yang sesuai dengan uang mereka.
Hari ini mereka memilih restoran yang cukup mahal, memesan anggur paling mahal, Yaya berencana menghabiskan gajinya setahun untuk bayar hutang ini kah?”
Yaya mengangguk dan tertawa, “Kamu benar, aku baru saja mendapatkan berlian.”
Dia lolos interview dan lolos tes masuk, besok bisa resmi masuk kerja sebagai sekretaris General Menejer, setiap hari akan bertemu laki-laki, tentunya mendapatkan berlian kan?
Boncabai mengejarnya, “Sebenarnya itu perusahaan apa? Benar-benar besar kah?”
“Hehe??..” Yaya melihat ke arah Oriella, dengan malu ia mengangguk-angguk kepala dan berkata, “Sebenarnya kalian harusnya pernah dengar perusahaan ini.”
“Anak Perusahaan Aces Group Properti?” Melihat Yaya malu hingga mukanya merah, Oriella berencana akan mencari Sebastian itu!
“Ya, selamat anda benar!” Yaya menjawab.
“Kak Yaya, kamu benar-benar kesana?” Oriella kaget, pamor Sebastian sangat luar biasa.
Tentu saja, itu karena Oriella tidak mengerti Sebastian, bukan juga tidak mengenal, tapi di hatinya sudah ada Abang Hansel, orang lain tentu tak cukup baik.
Beberapa tahun ini, ia ingin memberikan sekretaris kepada Tuan Sebastian nya itu sangat banyak, tapi kebanyakan adalah tidak cukup layak, sampai orang terakhir pun tak masuk, Yaya sangat beruntung sekali melamar langsung diterima.
“Aku rasa harus berjuang meraih yang dinginkan, tak boleh selalu bergantung pada keberuntungan.” Yaya semakin semangat, selangkah lagi akan sukses, kedepannya aku akan lebih berusaha lagi.”
“Perusahaan Aces Group?” Little Prince dan Boncabai saling berhadapan, keduanya kaget.
Little Prince berkata, “Yaya, kamu yakin? Perusahaan group yang begitu besar bagaimana bisa merekrut marketing seperti itu? Aku rasa kamu harus teliti
Aces Gruop adalah perusahaan Saham Internasional, mereka sudah bertahun-tahun kekayaannya nomor satu, bahkan tak ada yang berani menggoyahkan posisi mereka.
“Kak Yaya, kamu harus benar-benar, jangan dibohongi.” Oriella sangat tepat sasaran, takut Yaya di buat bingung oleh Sebastian.
Tapi kalau di fikirkan baik-baik, Sebastian juga tidak memberikan kode apapun di depan Kak Yaya, sepertinya Yaya yang terlalu banyak fikir.
Kalau Yaya bisa mendapatkan Sebastian, dan Sebastian bisa suka dengan Yaya, Yaya adalah anak yang baik, kedepannya akan jadi ipar yang baik juga.