Ting Tong??
Sedang terpikirkan Sebastian lelaki itu, bel berbunyi, Oriella melihat Sebastian berdiri didepan pintu.
Dia memakai setelan jas, berpakaian sangat rapi , dan rambutnya disisir rapi, penampilannya terlihat seperti pebisnis yang sukses, tapi Oriella merasa semua ini palsu.
Ting Tong–
Oriella tidak membuka pintu, Sebastian masih terus menekan bel, Oriella berpura-pura tidak mendengarnya.
Tapi Sebastian juga bukan orang yang mudah menyerah begitu saja, sudah tekan bel tapi tidak dibukakan pintunya, dia memukul pintu : “Oriella, aku tau kamu sudah bangun, buka pintunya!”
Orang ini emang tidak ada habisnya?
Oriella sanggat enggan membuka pintu, sangat tidak puas dan berkata : “Sangat pagi sudah menekan bel, apa tidak ingin orang tidur?”
“Aku sudah menyuruh orang untuk membuatkan sarapan, dan juga menyidakan untukmu.” Sebastian menyerahkan kotak makanan kepadanya, “Harus makan pagi, kalau tidak sarapan tidak baik untuk tubuhmu.”
Dia sudah sangat berbaik hati menyediakan sarapan untuknya, dia malahan membuka pintu dan teriak kepadanya??.. Oriella sedikit menyesal, tapi malu untuk mengakui kesalahannya dihadapan Sebastian, Jadi tidak mengambil kotak makan itu : “Aku menyiapkan sarapan sendiri, tidak perlu merepotkanmu.”
“Kamu buat sarapan sendiri? Sebastian mengangkat alis, dan berkata : “Kamu mau meledakan seluruh gedung ini?”
Hidup dengan dia sudah 14 tahun lamanya, dia bakat dalam hal apa, tidak bisa dalam hal apa, sebagai kakaknya dia sangat paham.
“Sebastian, bisa berbicara dengan baik kah? Lihatlah, dia sudah tidak mau bertengkar dengannya, tapi dia malah membuatnya marah.
“Ambil sarapan ini, setelah sarapan ingin berbuat apa, tidak ada orang yang melarangmu.” Sebastian memberikan kantong makanan itu kepadanya, berbalik badan dan pergi.
“Sebastian, kamu kira kamu seperti ini aku akan memaafkan kamu karna telah membakar foto Abang Hansel? Jangan berharap, tidak akan, jadi jangan lakukan hal yang tak berguna ini.”Dia tidak ingin dia berlaku baik padanya, dia tidak ingin berhutang padanya.
Orang-orang mengatakan, bahwa hutang harus dibayar kembali, tapi hutang perasaan terhadap seseorang, selamanya tidak akan selesai untuk dikembalikan, karena dia tau Sebastian mungkin punya pikiran lain tentangnya, dia tidak harusnya memberikannya harapan, lebih baik dia paham bahwa di dalam hatinya hanya ada Abang Hansel seorang.
Sebastian berhenti, pelan-pelan berbalik, melihat dia dan tertawa : “Oriella, kepercayaan diri mu dari mana sih? Aku kasih tau, jika kamu bukan anak dari ayah ibu, kamu kira aku akan baik padamu?”
“Aku??. Kamu adalah anak dari ayah ibu, kalau kamu mau berbakti kepada mereka, kamu baik-baik berbakti pada mereka itu saja sudah cukup, aku tidak butuh perhatianmu.” Dia masih tidak ingin bersikap lembut padanya, dan harus menang.
“Jadi maksudmu adalah tidak ingin sekalian aku menjagamu, atau ingin agar ayah ibu naik pesawat 10 jam lebih hanya untuk menjagamu?”
“Kamu asal aja bicaranya!”
“Oriella, kamu sendiri yang berpikir kamu adalah anak dewasa, harus berpikir secara keseluruhan, jangan kira hanya Abang Hansel itu adalah duniamu.
“Sejujurnya, kamu tidak suka melihat aku dan Abang Hansel bersama.” Dia sudah tau, dari saat dia membakar satu-satunya foto Abang Hansel yang tersisa, dia sudah tau.
“Aku tidak hanya tidak suka dengan dia, aku juga ingin membunuhnya.” Sebastian tidak menyembunyikan itu, menggigit giginya, dan berkata dengan kasar.
Jika diperbolehkan, jika ada kesempatan, dia akan mendorongnya ke tanah penghancuran milik Miguel, membuat agar lelaki itu selamanya tidak aka kembali.
“Kamu–”
“Aku akan berangkat kerja.” Dengan sekejap mata, Sebastian menjadi tenang, mengucapkan sepatah kata dan pergi.
Oriella memegang kotak nasi sambil terdiam didepan pintu, melihat Sebastian masuk kedalam lift, setelah kembali, tadi ekspresi pria ini sangat menakutkan.
Dalam retropeksi, Oriella masih sangat kedinginan dan menggigil, hampir saja menjatuhkan kotak makanan itu.
Melihat kotak makanan ini, dia membukanya, semuanya dibuat berdasarkan rasa kesukaan dia, harus dikatakan bahwa Sebastian adalah kakak yang sangat baik, jika dia tidak memiliki pemikiran lain tentangnya.
Setelah sarapan, Oriella keluar rumah, ingin membantu Abang Hansel, dia harus memahami dulu kota ini, memahami pemikiran negara ini dan ide-ide orang di Negara ini.
Kalau ingin melakukan hal ini, jangan seperti lalat tanpa kepala, harus menemukan orang lokal untuk menemani, jadi Liotta adalah pilihan yang terbaik.
Melihat Oriella beberapa hari ini belum menemukannya, Liotta menari dengan sangat menikmati : “Oriella, sangat senang bisa melihatmu di kota Atmajaya. ”
“Liotta, hari ini temani aku jalan-jalan.”
“Baiklah. Kamu ingin pergi ke tempat mana, aku berjanji akan membuatmu bahagia.”
“Aku ingin pergi ke daerah rakyat biasa, merasakan bagaimana kehidupan mereka.” Langkah pertama adalah membantu Abang Hansel memahami perasaan rakyat.
“Oriella, apa kamu sedang sakit? Apa Nona sudah bosan, ingin bertukar dan merasakan kehidupan seperti itu?” Liotta sangat tidak paham pemikiran Oriella.
“Seperti itulah.” Oriella juga tidak mau menjelaskan terlalu banyak, juga tidak mau Liotta gadis ini menjelaskan terlalu banyak.
“Baiklah, aku akan membawamu pergi jalan-jalan.” Walaupun Liotta tidak paham kenapa Oriella mau berbuat seperti ini, dan membawa Oriella ke tempat rakyat biasa yang terkenal di kota Atmajaya.
Daerah sipil, seperti namanya adalah daerah tempat rakyat biasa tinggal, mereka adalah mayoritas dari populasi negara itu, kepuasan mereka terhadap Presiden sangatlah besar dapat meningkatkan posisi Presiden di hati rakyat, dan bisa membantu memantapkan posisi Abang Hansel.
Hanya kebetulan, mereka disini bertemu dengan seseorang, seorang yang mereka kenal tapi belum tentu seseorang yang kenal mereka??Tunangan Tuan Presiden Vanessa.
Oriella sangat terkejut bisa bertemu dengan Vanessa disini, tunangan Abang Hansel, untuk sesaat, dia tertegun.
“Kakak Vanessa?” Liotta tidak percaya apa yang dia lihat, dia dengan ragu memanggil wanita yang mengenakan pakaian biasa itu, tapi kharisma sebagai wanita yang anggun masih ada.
Ketika mendengar panggilan itu, wanita yang sedang berbicara pada rakyat biasa berbalik, sekilas terlihat Liotta dan Oriella.
Ketika melihat Oriella, hati Vanessa sedikit bergetar, tidak tau harus menggunakan sikap yang seperti apa untuk menghadapi gadis kecil ini.
Dia sekilas dapat mengenali gadis kecil ini, karena gadis ini adalah jantung hati Miguel.
Di beberapa tahun yang lalu, dia tau bahwa gadis ini ada, tapi tidak menyangka dengan cara seperti ini mereka dipertemukan untuk pertama kalinya.
Ketika dia menatap Oriella, Oriella juga sedang menatapnya.
Vanessa terlihat lebih cantik daripada di TV, dengan hanya berdiri disana bisa menjadi pemandangan yang sangat indah.
Oriella merasa wanita ini cocok untuk berada disisi Abang Hansel, juga sudah cukup untuk mendapat gelar Istri Presiden.
Memikirkan hal ini, hati Oriella sangat pedih, wanita yang sangat cantik berdiri di depannya, tersenyum melihat mereka, tapi dia akan merebut tunangannya, benar-benar??.
“Liotta, kenapa kamu bisa disini?” Vanessa dengan lembut bertanya dan sambil melihat kepada Oriella, “Liotta, apa ini adalah temanmu?”
Karena Vanessa tidak mengenal Oriella, jadi harus Liotta yang memperkenalkan Oriella.
“Benar,Kakak Vanessa, dia adalah temanku Oriella, dia sengaja pergi ke kota Atmajaya untuk bermain denganku.” Liotta melihat Oriella lagi, “Oriella, beliau adalah tunangan dari Tuan Presiden, kami dari jauh melihatnya, beliau muncul di Tv, kamu pasti mengenalnya.”
“Kakak Shentul, apa kabar! Aku adalah temannya Liotta,Oriella!” Oriella tertawa, dengan sangat murah hati memperkenalkan diri.
Di depan orang lain, terutama di hadapan tunangan Abang Hansel, Oriela berusaha untuk menjadi lebih murah hati, dan bersemangat.