Elisa mengambil kartu ATM yang bersinar itu, mengangkatnya dan melihat: “Kartu silver yah, terima kasih atas dukungan cintamu.”
Tuan Xu melihat Elisa, tatapannya terlihat begitu tajam bagaikan panah, dia menggepalkan tangan dan menjerit: “Jalang, keluar!”
“Tapi aku sangat lelah, kakinya tidak ada tenaga, bagaimana aku bisa keluar?” Elisa tidak peduli dirinya yang telanjang didepan Tuan Xu, dan berusaha untuk membuat dirinya tersenyum dengan indah.
Bagaimanapu, dia sudah mengambil uangnya, jadi dia harus membuat uang yang bosnya pantas, sebagai seorang “Pelacur”, dia seharusnya memiliki etika profesinalnya.
Kedua tangan Tuan Xu yang berada di samping tubuhnya mengepal dan melepas lagi, lalu mengepal lagi, terus berulang beberapa kali, baru bisa menenangkan perasaan yang ada di hatinya.
Tatapannya pun melihat pada tubuh Elisa, lalu dengan cepat pergi, saat dia berjalan di depan pintu, langkah kakinya berhenti sejenak, ada yang ingin dia katakan, tapi dia juga tidak tahu apa yang bisa dia katakan.
Dia sangat khawatir, khawatir kalau dia melihatnya lagi, dia akan tidak tega membiarkannya pergi, dan dia akan menariknya ke neraka bersamanya.
Bang??
Pintu ruangan di banting dengan keras, bergetar sampai membuat tubuh Elisa gemetaran, jantungnya seperti terjatuh di lantai dan jatuh ke tempat yang dingin.
Elisa memegang kartu yang dilemparkan Tuan Xu padanya, tenaganya begitu kuat seperti akan memasukkan kartu itu ke dalam telapak tangannya.
Uang hasil menjual tubuh!
Hehe??
Iya, yang dia katakan sangat benar, ini adalah imbalannya dari menjual tubuhnya padanya.
Dia yang mengatakan langsung pada dirinya, “Pelacaur” hanya membicarakan uang dan bukan perasaan, jadi kali ini, dia menggunakan cara yang paling langsung untuk melakukan “Transaksi” denganya.
Satu menggeluarkan uang, satu menjual tubuh, transaksi yang sangat masuk akal.
Tapi tidak tahu kenapa, di dalam hatinya seperti ada lubang, angin sejuk bertiup, sangat dingin sangat dingin, seperti ada sesuatu yang hancur.
Elisa menahan pada meja dan berusaha untuk bangkit, mengangkat kepala dan melihat dirinya sendiri dari kaca di depannya.
Rambut yang berantakan, pakaian yang tidak terbalut pada tubuhnya, semua tubuhnya meninggalkan bekas yang ditinggalkan Tuan Xu itu….benar-benar sangat menyedihkan sampai dirinya sendiri sudah tidak tega melihatnya lagi.
Seumur hidup ini, dari kecil sampai besar, tidak ada satu hari pun dia melewatinya sesuai dengan keinginannya sendiri….mungkin mulai dari hari ini dia akan hidup dengan baik.
Asalkan Tuan Xu itu mati, dia pun sudah bebas, tidak akan ada orang yang memperdulikannya lagi.
Memikirkan itu, Elisa pun tertawa, namun sambil tertawa, air matanya malah menetes, bahkan dirinya sendiri juga tidak tahu apakah dirinya merasa senang atau sedih.
Dia bisa mengambil kartu ATM yang diberikan Tuan Xu ini dan pergi…..namun dunia yang begitu luas ini, dia bisa pergi kemana?
Dia tidak tahu, tidak mengetahui apapun, otaknya benanr-benar kosong.
Setelah duduk begitu lama, Elisa barusan menarik kedua kaki yang tidak bertenaga dengan tidak stabil pergi ke toilet dan membersihkan tubuhnya.
Baju dalamannya tadi sudah dikoyak sampai hancur oleh Tuan Xu itu, sedikitpun tidak terbalut di tubuhnya lagi, seperti sedang mengatakan kekerasan yang dilakukan Tuan Xu.
Bajunya dalamannya tidak bisa dipakai lagi, untuknya hari ini dia memakai mantel panjang, semua bagian tubuh yang seharusnya tertutup bisa ditutupi.
Dia menggunakan mantel menutupi tubuhnya, selangkah demi selangkah berjalan keluar, setelah berjalan beberapa langkah dia pun teringat sesuatu, dia pun kembali lagi, mengambil kartu silver yang tertinggal.
Imbalan yang dia dapatkan dari menjual tubuhnya, hati yang sakitnya begitu dahsyat dan juga terluka, dia memang pantas menerima ini….kenapa tidak mengambilnya?
Diluar ruangan Tuan Xu, biasanya adalah bagian kantor yang sibuk, banyak orang yang berlalu lalang, sangat ramai.
Sekarang, sudah kosong, tempat yang begitu luas, satu orangpun tidak ada. Seluruh gedung hanya terdengar suara heelsnya.
Saat dia berjalan di depan lift, dia menghentikan langkah, membalikkan kepala dan melihat kesetiap sudut…..tersenyum, tersenyum halus…….selamat tinggal!
Selamanya jangan bertemu lagi!
Elisa tidak tahu kalau saat dia keluar dari ruangan, ada sepasang mata yang terus menatapnya.
Tatapan mata itu mengikutinya bergerak, hingga dia masuk ke dalam lift melihat pintu lift yang perlahan tertutup, pria baru keluar dari tempat yang gelap dan menatap pintu lift tertutup erat.
Begitu lama, Tuan Xu masih melihat pintu lift, memikirkan kepergiaan Elisa yang kurus itu, dengan tidak tega menarik tatapannya.
Kedepannya, mereka benar-benar tidak bisa bertemu lagi, tidak bisa bertemu lagi.
Baguslah, paling tidak dia masih hidup!
“Tuan muda!” seorang pria tua berambut putih muncul di ruangan, mengusap air mata dan hanya melihat Tuan Xu tanpa mengatakan apapun.
“Paman Dash, seumur hidup ini dia tidak pernah melewati hari yang tenang. Kedepannya, tolong kamu bantu aku menjaganya, biarkan dia pergi sejauh mungkin.” Dia yang Tuan Xu katakan adalah Elisa yang barusan pergi itu.
“Tuan muda, ikutlah bersama kami.” Paman Dash mengusap air mata berkata.
“Paman Dash……” dia bukan tidak ingin pergi, tapi dia tidak bisa.
Kalau dia pergi, makan mereka semua tidak akan bisa pergi, kalau dia tinggal, paling tidak orang yang dia pedulikan di dunia ini masih bisa hidup.
Menarik nafas, Tuan Xu lanjut berkata: “Paman Dash, kamu sudah menjaga ibuku begitu lama dan juga menjagaku begitu lama, tapi aku malah tidak bisa memberikanmu masa tua yang tenang.”
Melihat orang tua ini, tatapan Tuan Xu yang cerdik itu pun terlihat rasa sedih, seperti menjadi orang yang berbeda dalam satu kedipan mata.
Bukan lagi pria yang pandai berhitung dan kejam, tapi adalah pria yang memiliki darah, daging dan perasaan.
Ibunya Tuan Xu, lahir di Kyoto di sebuah keluarga yang sangat terkenal.
Ibunya lahir di keluarga yang baik, berpendidikan, melewati 18 tahun kehidupan yang tanpa beban, namun saat beranjak dewasa dia bertemu dengan marga Damares itu.
Marsh yang sudah menikah itu menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya sudah menikah dan membuat janji pada ibunya, bahkan berhubungan dengan ibunya, setelah itu ibunya pun hamil diluar nikah.
Dizaman itu, lahir di keluarga seperti itu malah dikabarkan hamil diluar nikah, hal itu tidak bisa diterima.
Kakek Kakek memaksa ibunya untuk mengugurkan kandungannya dan Paman Dash lah yang membawa ibunya melarikan diri dan mencari Marsh yang memberikan janji pada ibunya.
Ibunya dengan berharap pergi mencari Marsh, awalnya berpikir asalkan bisa menemukannya, maka dia akan menikah dengannya dan melahirkan anak mereka.
Tapi dia benar-benar tidak menduga kalau dihari ibunya menemukan Mars, bertepatan adalah hari pernikahan Marsh.
Saat itu ibu pun sudah tahu kalau dirinya ditipu, tidak hanya perasaannya yang ditipu, tapi juga tubuhnya, ibu merasa langit seperti runtuh.
Dikhianati kekasih, ditinggalkan keluarga….tapi ibu tidak menyerah dengannya, ibu menahan semua tekanan dan melahirkannya.
Saat itu karena tidak ada uang mencari dokter, saat dia lahir, juga Paman Dash yang membantu ibu melahirkannya.
Karena melahirkan dan setelah melahirkan juga tidak ada yang menjaganya, saat muda ibu pun sudah sakit, disaat dirinya berumur 10 tahun ibunya pun meninggal dunia.
Sebelum ibunya meninggal, orang yang dia panggil tetap adalah pria yang tidak bertanggung jawab itu??Marsh!