Bab 273 Pahlawan Penyelamat Gadis Cantik
“Gadis kecil, waktumu di Pasirbumi juga tidak sebentar.”Apakah kamu masih tidak mengerti di Pasirbumi kamu tidak boleh buat masalah dengan orang seperti apa?”
Melihat bahwa Efa yang begitu tidak tahu aturan, sangat bagus jika seseorang bisa memberitahunya saat ini. Kalau tidak, dia tidak akan tahu bagaimana dia berakhir.
“Tidak boleh membuat masalah dengan siapa di Pasirbumi?” Efa benar-benar tidak memikirkan siapa orang yang tidak bisa dia ajak ribut di Pasirbumi. Lagi pula, dia selalu bekerja berdasarkan keinginannya sendiri.
Karena tidak peduli apapun yang dia lakukan, tidak peduli seberapa tak terkendali adegan itu, selalu ada orang di belakangnya yang membersihkan kekacauan, jadi dia tidak pernah mengerti bagaimana mengendalikan emosinya.
Orang yang baik hati itu berkata: “Carlson adalah pemegang kuasa atas Group Aces, yang bertanggung jawab atas Darwin di Kawasan Militer Pasirbumi bagian Utara, dan bahwa anak muda walikota kita Tuan Muda Rico.”
Tidak bisa ajak ribut dengan Darwin?
Efa memprovokasinya setiap hari. Dia juga tidak bisa apa-apa dengannya. Hal terburuk adalah dia dipukuli oleh bawahannya terakhir kali. Dan pada akhirnya, Darwin juga harus berada di sisinya, dan menebus kesalahan dengan melayaninya dengan baik.
Kakak keras kepalanya, selain baik terhadap Riella kecil dan Riella besar juga sangat baik terhadap dirinya.Meskipun dia banyak mengatur dirinya, tetapi itu semua demi kebaikannya.
Dua dari tiga pria hebat yang tidak bisa diajak ribut di Pasirbumi adalah orang yang akrab dengan Efa sampai tidak bisa lebih akrab lagi. Dia sudah mengikuti mereka di belakang sejak kecil, dan menjadi kesayangan dua orang itu sejak kecil.
Dan juga tuan muda anak dari walikota, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, jelek atau tampan, Efa benar-benar tidak tahu.
Beberapa tahun ini, waktunya di luar syuting digunakan untuk mengejar Darwin, dan dia sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Dan dia tidak bisa menaruh pria lain lagi dalam tatapannya.
Otak Efa berputar-putar dengan sangat cepat. Setelah meluruskan hubungan ini, dia dengan cepat menebak bahwa pria yang terlihat cukup tampan di depannya harusnya adalah putra walikota Tuan Muda Rico.
Efa menatapnya dan berkata: “Tuan Muda Rico adalah salah satu dari tiga orang utama yang tidak boleh diprovokasi di Pasirbumi. Tidak mungkin akan mengambil keuntungan dari uang yang didapatkan susah payah oleh gadis sepertiku kan?”
“Bagaimana kalian bisa melakukan hal ini?Bagaimana kalian bisa membuat gadis cantik seperti ini membayar? “Pria yang dikelilingi oleh semua orang menatap Efa dan akhirnya berbicara.
Anak buahnya: “Tuan Muda Rico…”
Pria itu melambaikan tangan untuk menghentikan orang-orang di bawahnya dan berkata, “Kembalikan uang itu kepada gadis kecil yang cantik ini, Dua ratus delapan puluh juta rupiah, satu sen pun tidak boleh kurang.”
“Iya.”
Rekening Efa dengan cepat menerima uang yang dihabiskan malam ini.
Dia melihat jumlah uang yang tertera pada pesan singkat ponsel dan tersenyum. Dia berkata: “Tuan Muda Rico benar-benar adalah satu dari tiga orang yang tidak boleh diprovokasi di Pasirbumi. Caranya mengurus sesuatu benar-benar hebat.Di masa depan, selama kamu tidak bergaul dengan bajingan-bajingan ini, jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk membantumu, jangan sungkan untuk meminta bantuanku. ”
“Aku juga suka berteman dengan orang-orang yang tidak terbelit-belit.” Pria itu memandangnya dan tersenyum lembut, “Kalau begitu aku akan bersulang secangkir untuk menghormatimu dan meminta maaf atas mereka semua untukmu. Anggap saja hal-hal yang tidak menyenangkan malam ini tidak pernah terjadi.”
Pria itu mengatakan itu dengan sangat tulus, dan mengangkat gelas anggur duluan kemudian meminumnya dan, berkata, “Aku akan bersulang dulu.”
Efa juga adalah orang dengan kepribadian yang kuat. Dia mengambil anggur dari tangan pria itu dan menyeruputnya. Dia berkata: “Aku tidak pernah memaafkan orang dengan mudah. Hari ini, karena melihat mukamu yang tampan baru memaafkan hal ini. ”
Pria itu mengangguk dan sepertinya sedang mendakan bahwa dia menerima pujian dari Efa.
“Uangku sudah kembali, anggurnya juga sudah kuminum, aku harus pergi.”Efa melambai pada pria itu, “Tuan Muda Rico, selamat tinggal!”
Pria itu memandang Efa dan tertawa, tetapi tatapan matanya dalam dan sulit dimengerti.
Ketika Efa berbalik badan, dia tiba-tiba menyadari bahwa kakinya seperti berada dalam lumpur, sangat berat sehingga dia tidak bisa menggerakkannya.
Bukan hanya dua kaki yang terasa berat, kepala juga pusing, pandangan secara bertahap menjadi kabur, dan orang-orang di depannya tampak berayun-ayun.
“Sialan! Kau benar-benar memberiku obat.” Efa menggigit giginya, hal semacam ini sering terdengar,tetapi dia tidak menyangka dia akan mengalaminya.
Dia sejak kecil mengikuti Darwin, dan mengikuti Carlson ke mana-mana. Tidak disangka dia akan jatuh di tangan beberapa orang seperti itu.
Salah satu dari mereka berkata, “Oh, temperamen cewek ini benar-benar bukan pedas biasa. Sudah sampai saat ini, dan dia masih saja keras kepala.”
“Beri aku obat, kamu tunggu saja, lihat saja apakah aku akan mengupas kulit kalian nanti.” Efa mencoba untuk membuka matanya dan berusaha tetap terjaga.
“Ha ha ha …” Tawa orang-orang disekitarnya, suara tawanya terdengar lebih licik daripada saat menertawakan Efa tadi. “Sudah waktu seperti ini. Dia masih ingin mengupas kulit kita. Lebih baik kita mengupas pakaiannya terlebih dahulu. “”
“Mengupas pakaianku?Aku beri tahu kalian jari mana yang kalian gunakan untuk menyentuh aku, jari mana yang tidak akan bisa kalian pertahankan. “Kata-kata Efa masih sangat arogan, tetapi terdengar sedikit kepanikan di hati.
Dia belum pernah mengalami hal seperti itu, dan tidak tahu obat apa yang diberikan oleh bajingan-bajingan ini?
Kepalanya semakin pusing, dan dia tidak bisa berpikir dengan cepat. Suara mereka begitu dekat, tetapi dia tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
Dia secara tidak sadar memegang ponsel di sakunya, dan tidak tahu apakah dia tadi berhasil menelpon Darwin. Dan tidak tahu apakah Darwin mengangkatnya, dan tidak tahu apakah Darwin akan datang untuk menyelamatkannya …
Ketika Efa memikirkan Darwin, pikirannya perlahan berubah menjadi kosong, dan tubuhnya jatuh ke tanah dengan suara lembut. Dia tidak sadar lagi apa yang terjadi.
Hanya di alam bawah sadar dia memarahi bajingan-bajingan ini habis-habisan, tunggu sampai dia bangun, dia akan mengupas kulit mereka.
Melihat Efa yang jatuh, tawa orang lain berhenti, dan mata semua orang menatap pria yang menjebaknya: “Tuan. Bagaimana kita menangani gadis ini?”
Pria itu bangkit dan berjalan ke sisi Efa, meraih dagunya dan sedikit mengangkat kepalanya, menatapnya dan memandangnya, sepertinya ingin melihat sesuatu dari wajah Efa.
Setelah menatapanya untuk waktu yang lama, pria itu berkata: “Bawa dia ke kamarku.”
Beberapa pria bertukar pandang dan pergi untuk mengangkat Efa pergi.
Tepat pada saat ini, pintu terlihat retak oleh sebuah tendangan keras dari luar, dan kemudian dengan satu tendangan lagi, pintu kayu tebal itu hancur berkeping-keping, dan kemudian sosok Darwin yang tinggi muncul di depan mereka.
Darwin tiba-tiba muncul, membuat semua orang yang mengenalnya gemetar, dan tanpa sadar mereka mundur.
“Komandan perang, ternyata adalah kamu.” Pemimpin mereka tersenyum dan berkata, “Aku mendengar bahwa kamu tidak pernah datang ke tempat sensual semacam ini. Mengapa kamu tertarik hari ini?”
Darwin merebut Efa dari tangan mereka dan meletakkannya di bahunya. Mata tajamnya yang seperti cheetah menyapu seisi ruangan.
Hanya sekali lihat, Darwin sudah mengingat penampilan setiap orang, dan orang-orang dengan latar belakang juga sudah teringat dalam pikirannya.
“Gadis kecil, waktumu di Pasirbumi juga tidak sebentar.”Apakah kamu masih tidak mengerti di Pasirbumi kamu tidak boleh buat masalah dengan orang seperti apa?”
Melihat bahwa Efa yang begitu tidak tahu aturan, sangat bagus jika seseorang bisa memberitahunya saat ini. Kalau tidak, dia tidak akan tahu bagaimana dia berakhir.
“Tidak boleh membuat masalah dengan siapa di Pasirbumi?” Efa benar-benar tidak memikirkan siapa orang yang tidak bisa dia ajak ribut di Pasirbumi. Lagi pula, dia selalu bekerja berdasarkan keinginannya sendiri.
Karena tidak peduli apapun yang dia lakukan, tidak peduli seberapa tak terkendali adegan itu, selalu ada orang di belakangnya yang membersihkan kekacauan, jadi dia tidak pernah mengerti bagaimana mengendalikan emosinya.
Orang yang baik hati itu berkata: “Carlson adalah pemegang kuasa atas Group Aces, yang bertanggung jawab atas Darwin di Kawasan Militer Pasirbumi bagian Utara, dan bahwa anak muda walikota kita Tuan Muda Rico.”
Tidak bisa ajak ribut dengan Darwin?
Efa memprovokasinya setiap hari. Dia juga tidak bisa apa-apa dengannya. Hal terburuk adalah dia dipukuli oleh bawahannya terakhir kali. Dan pada akhirnya, Darwin juga harus berada di sisinya, dan menebus kesalahan dengan melayaninya dengan baik.
Kakak keras kepalanya, selain baik terhadap Riella kecil dan Riella besar juga sangat baik terhadap dirinya.Meskipun dia banyak mengatur dirinya, tetapi itu semua demi kebaikannya.
Dua dari tiga pria hebat yang tidak bisa diajak ribut di Pasirbumi adalah orang yang akrab dengan Efa sampai tidak bisa lebih akrab lagi. Dia sudah mengikuti mereka di belakang sejak kecil, dan menjadi kesayangan dua orang itu sejak kecil.
Dan juga tuan muda anak dari walikota, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, jelek atau tampan, Efa benar-benar tidak tahu.
Beberapa tahun ini, waktunya di luar syuting digunakan untuk mengejar Darwin, dan dia sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Dan dia tidak bisa menaruh pria lain lagi dalam tatapannya.
Otak Efa berputar-putar dengan sangat cepat. Setelah meluruskan hubungan ini, dia dengan cepat menebak bahwa pria yang terlihat cukup tampan di depannya harusnya adalah putra walikota Tuan Muda Rico.
Efa menatapnya dan berkata: “Tuan Muda Rico adalah salah satu dari tiga orang utama yang tidak boleh diprovokasi di Pasirbumi. Tidak mungkin akan mengambil keuntungan dari uang yang didapatkan susah payah oleh gadis sepertiku kan?”
“Bagaimana kalian bisa melakukan hal ini?Bagaimana kalian bisa membuat gadis cantik seperti ini membayar? “Pria yang dikelilingi oleh semua orang menatap Efa dan akhirnya berbicara.
Anak buahnya: “Tuan Muda Rico…”
Pria itu melambaikan tangan untuk menghentikan orang-orang di bawahnya dan berkata, “Kembalikan uang itu kepada gadis kecil yang cantik ini, Dua ratus delapan puluh juta rupiah, satu sen pun tidak boleh kurang.”
“Iya.”
Rekening Efa dengan cepat menerima uang yang dihabiskan malam ini.
Dia melihat jumlah uang yang tertera pada pesan singkat ponsel dan tersenyum. Dia berkata: “Tuan Muda Rico benar-benar adalah satu dari tiga orang yang tidak boleh diprovokasi di Pasirbumi. Caranya mengurus sesuatu benar-benar hebat.Di masa depan, selama kamu tidak bergaul dengan bajingan-bajingan ini, jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk membantumu, jangan sungkan untuk meminta bantuanku. ”
“Aku juga suka berteman dengan orang-orang yang tidak terbelit-belit.” Pria itu memandangnya dan tersenyum lembut, “Kalau begitu aku akan bersulang secangkir untuk menghormatimu dan meminta maaf atas mereka semua untukmu. Anggap saja hal-hal yang tidak menyenangkan malam ini tidak pernah terjadi.”
Pria itu mengatakan itu dengan sangat tulus, dan mengangkat gelas anggur duluan kemudian meminumnya dan, berkata, “Aku akan bersulang dulu.”
Efa juga adalah orang dengan kepribadian yang kuat. Dia mengambil anggur dari tangan pria itu dan menyeruputnya. Dia berkata: “Aku tidak pernah memaafkan orang dengan mudah. Hari ini, karena melihat mukamu yang tampan baru memaafkan hal ini. ”
Pria itu mengangguk dan sepertinya sedang mendakan bahwa dia menerima pujian dari Efa.
“Uangku sudah kembali, anggurnya juga sudah kuminum, aku harus pergi.”Efa melambai pada pria itu, “Tuan Muda Rico, selamat tinggal!”
Pria itu memandang Efa dan tertawa, tetapi tatapan matanya dalam dan sulit dimengerti.
Ketika Efa berbalik badan, dia tiba-tiba menyadari bahwa kakinya seperti berada dalam lumpur, sangat berat sehingga dia tidak bisa menggerakkannya.
Bukan hanya dua kaki yang terasa berat, kepala juga pusing, pandangan secara bertahap menjadi kabur, dan orang-orang di depannya tampak berayun-ayun.
“Sialan! Kau benar-benar memberiku obat.” Efa menggigit giginya, hal semacam ini sering terdengar,tetapi dia tidak menyangka dia akan mengalaminya.
Dia sejak kecil mengikuti Darwin, dan mengikuti Carlson ke mana-mana. Tidak disangka dia akan jatuh di tangan beberapa orang seperti itu.
Salah satu dari mereka berkata, “Oh, temperamen cewek ini benar-benar bukan pedas biasa. Sudah sampai saat ini, dan dia masih saja keras kepala.”
“Beri aku obat, kamu tunggu saja, lihat saja apakah aku akan mengupas kulit kalian nanti.” Efa mencoba untuk membuka matanya dan berusaha tetap terjaga.
“Ha ha ha …” Tawa orang-orang disekitarnya, suara tawanya terdengar lebih licik daripada saat menertawakan Efa tadi. “Sudah waktu seperti ini. Dia masih ingin mengupas kulit kita. Lebih baik kita mengupas pakaiannya terlebih dahulu. “”
“Mengupas pakaianku?Aku beri tahu kalian jari mana yang kalian gunakan untuk menyentuh aku, jari mana yang tidak akan bisa kalian pertahankan. “Kata-kata Efa masih sangat arogan, tetapi terdengar sedikit kepanikan di hati.
Dia belum pernah mengalami hal seperti itu, dan tidak tahu obat apa yang diberikan oleh bajingan-bajingan ini?
Kepalanya semakin pusing, dan dia tidak bisa berpikir dengan cepat. Suara mereka begitu dekat, tetapi dia tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
Dia secara tidak sadar memegang ponsel di sakunya, dan tidak tahu apakah dia tadi berhasil menelpon Darwin. Dan tidak tahu apakah Darwin mengangkatnya, dan tidak tahu apakah Darwin akan datang untuk menyelamatkannya …
Ketika Efa memikirkan Darwin, pikirannya perlahan berubah menjadi kosong, dan tubuhnya jatuh ke tanah dengan suara lembut. Dia tidak sadar lagi apa yang terjadi.
Hanya di alam bawah sadar dia memarahi bajingan-bajingan ini habis-habisan, tunggu sampai dia bangun, dia akan mengupas kulit mereka.
Melihat Efa yang jatuh, tawa orang lain berhenti, dan mata semua orang menatap pria yang menjebaknya: “Tuan. Bagaimana kita menangani gadis ini?”
Pria itu bangkit dan berjalan ke sisi Efa, meraih dagunya dan sedikit mengangkat kepalanya, menatapnya dan memandangnya, sepertinya ingin melihat sesuatu dari wajah Efa.
Setelah menatapanya untuk waktu yang lama, pria itu berkata: “Bawa dia ke kamarku.”
Beberapa pria bertukar pandang dan pergi untuk mengangkat Efa pergi.
Tepat pada saat ini, pintu terlihat retak oleh sebuah tendangan keras dari luar, dan kemudian dengan satu tendangan lagi, pintu kayu tebal itu hancur berkeping-keping, dan kemudian sosok Darwin yang tinggi muncul di depan mereka.
Darwin tiba-tiba muncul, membuat semua orang yang mengenalnya gemetar, dan tanpa sadar mereka mundur.
“Komandan perang, ternyata adalah kamu.” Pemimpin mereka tersenyum dan berkata, “Aku mendengar bahwa kamu tidak pernah datang ke tempat sensual semacam ini. Mengapa kamu tertarik hari ini?”
Darwin merebut Efa dari tangan mereka dan meletakkannya di bahunya. Mata tajamnya yang seperti cheetah menyapu seisi ruangan.
Hanya sekali lihat, Darwin sudah mengingat penampilan setiap orang, dan orang-orang dengan latar belakang juga sudah teringat dalam pikirannya.
