“Direktur Carlson, kami telah memeriksa ini. Asteria adalah seorang designer internasional di perusahaan PM .”
Mobil Carlson baru saja berada di gedung Aces, Daiva memberikan laporannya ini.
“Direktur Carlson, ini…”
“Ada masalah apa?” Carlson mengerutkan dahinya, melihat Daiva sekilas lalu berkata, “Mintalah pengurus Aces yang mengurus ini, aku ingin dalam tiga hari mendapatkan kabar baik.”
“Baik.” Daiva tidak berani berkata apapun.
Dia adalah orang yang melihat kisah Ariella dan Carlson, hingga melihat Ariella “Meniggal”, lalu dia juga melihat Carlson melewati semua ini selama tiga tahun ini.
Ariella dihati Carlson, melampaui pertemuan mereka itu.
Ketika mereka percaya Ariella sudah tidak ada, tetapi Direktur Carlson tidak menyerah, malah mencari dia selama tiga tahun.
Sekarang Ariella bisa dengan mudah kembali, tetapi hal yang ingin dia lakukan, hanya tidak ingin dia pergi darinya, dan tidak ingin Ariella diambil oleh siapapun.
…
Suasana kerja yang baru, tentu saja Ariella menyukai ini.
Ruangan kantor yang terang dan sendiri ini, gedung ini berada dilingkungan taman terbaik dikota Pasirbumi ini, taman ini dekat dengan pantai, diseberang pantai ini menghadap ke kota.
Dari posisi dia ini menghadap keluar, bisa melihat gedung dikota yang kokoh itu.
“Asteria, selanjutnya kamu dan orang dikantor ini berjuang bersama.” Yang berkata adalah PM Anthony yang bertugas didalam negeri ini.
Anthony yang berusia tiga puluh tahun ini, rupanya begitu tampan, dia adalah lulusan dari sekolah Amerika, setelah pulang dari sana dia bekerja keras disini, lalu mendapati jabatan PM didalam negeri ini, ini merupakan bakat yang hebat.
Ariella dengan percaya diri dia tersenyum lalu berkata : “Direktur, karena kalian berani mengundang saya untuk bekerja di Clifford ini, maka aku akan berusaha menjaga nama baik PM, tidak akan membuat anda dan perusahaan ini kecewa.”
Di kehidupan sehari-hari, Ariella tidak begitu senang berbicara, tetapi dia suka berdiam diri.
Dalam tiga tahun ini, ketika dia tidak bekerja, dia suka berjalan keluar, membawa ransel kesayangannya itu sambil pergi melihat pemandangan.
Dia juga bisa berada dirumah, sambil membaca buku, sekalinya melihat waktu seharian telah habis, jika tidak diingatkan oleh Zeesha, mungkin dia tidak ingat untuk makan lagi.
Mungkin karena kehidupannya yang begitu tenang, selama tiga tahun ini, selain bekerja, dia jarang berkomunikasi dengan orang lain, maka dari itu dia juga jarang memiliki teman.
Tetapi didunia kerja dia memiliki sifat yang lain, suka berlatih, pintar juga suka, jika melakukan sesuatu tidak ceroboh.
Ketika Ariella belum berkata, Anthony melihat dia sungguh kurus, dan wajahnya selalu saja memberikan senyuman hangat, hati ini selalu berpikir apakah pekerjaan ini bisa diberikan untuknya atau tidak.
Tetapi ketik Ariella berkata, malah memberikan perasaan yang lain kepadanya, setiap perkataannya begitu kuat, badannya yang kurus itu seperti bisa memberikan tenaga yang hebat.
Anthony menganggukkan kepalanya : “Ada kamu yang menduduki ini, maka saya bisa sedikit tenang.”
Ariella tersenyum : “Direktur, anda berlebihan.”
Setelah berkenalan dengan Ariella, Anthony membawa dia untuk berkeliling dikantor, mengenal beberapa designer, lalu juga memberikan dia seorang asisten bernama Diana。
Diana juga seseorang yang baru saja tamat kuliah, setelah tamat dia bisa berada disisi designer terkenal, yaitu Asteria, ini membuat dia sangat bersemangat.
Setiap saat selalu mengetuk pintu ruangan Ariella, memberikannya teh atau air hangat.
Toktok——
Ini sudah kesekian kalinya Diana mengetuk pintu diruangan Ariella, ini membuat dia sedikit terganggu, tetapi dia tetap saja menahan dan membiarkan dia masuk.
Diana memasuki ruangan : “Asteria, perusahaan kita kedatangan tamu penting, Direktur ingin kamu yang menyambutnya.”
Ariella menganggukkan kepalanya : “Baik.”
Dia mengikuti Diana untuk memasuki ruangan tamu, ketika pintu dibuka, Anthony tidak berada disana, hanya berdiri seorang pria yang menggunakan jas putih dan celana hitamnya, yang menghadap kearah jendela, lalu membelakangi pintu.
Lelaki itu berdiri disana, begitu sempurna, tetapi memberikan rasa kesepian juga seperti kehilangan sesuatu yang penting.
Diana berkata : “Asteria, kamu masuklah terlebih dulu, aku akan membawakan minuman.”
Ariella menganggukkan kepalanya, lalu memasuki ruangan, pandangan jatuh pada pria yang berdiri disana.
Ketika dia sedang melihat pria itu, dia seketika membalikkan tubuhnya, mata mereka saling bertemu disana.
Tatapan dua orang itu begitu menjerat, dia dan dirinya seperti ada jarak, tetapi dia merasakan tatapan itu seperti panas.
Ariella terkejut dengan tatapan itu dan segera mengalihkan.
Carlson tidak ingin tatapan itu berpindah, bisa bertahan semenit saja, bagi dia adalah sebuah kebahagiaan.
Setelah itu, dia baru berkata : “Asteria, tidak disangka kamu adalah Asteria designer yang terkenal ini.”
Ariella dengan sopan berkata : “Tuan Carlson, hallo!”
Dulu ketika dia memanggil “Tuan Carlson” didalamnya penuh dengan candaan dan tawaan, tetapi sekarang begitu kaku, tidak berperasaan dan menyakitkan telinga.
Seketika, Carlson merasa nafasnya sedikit sesak, perasaan ini mengingatkannya, Ariellanya tidak lagi mengingat dia.
Tetapi, perasaannya kuat, perasaan sakit ini keluar, tetapi tidak mengatakan apapun, dan tetap memberikan senyuman manis dan dengan lembut : “Terimakasih kamu masih mengingat nama saya.”
Ariella berkata : “Tuan Carlson memang sengaja mencari saya?”
Carlson bahkan tidak menjawab dengan langsung, dengan lembut dia berkata : “Aku dan istriku dipertemukan dengan cara kencan buta, lalu menikah dengan cara didaftarkan saja. Pernikahan ini, telah memiliki seorang anak berumur tiga tahun, tetapi aku berutang acara pernikahan padanya. Menunggu dia kembali disisiku, aku bisa membayar acara pesta ini.”
Carlson berkata, Ariella mendengarkan, terlihat dari mata dan pembicaraannya itu, dia bisa merasakan, pria ini begitu mencintai istrinya.
Melihat tatapan Ariella yang tenang, hati Carlson merasa teriris, ingin mengatakan padanya, jika dialah istrinya.
Tetapi dia tidak bisa.
Dia berusaha sekuat tenaga, agar tetap dengan tenang berkata padanya : “Asteria, aku mendengar jika kamu punya keunikan tersendiri dalam mendesign ini. Kali ini saya datang mencari kamu, ingin kamu membuatkan sepaket untuk tiga orang didalam keluarga saya.”
Ariella mengangukkan kepala: “Hal ini tidak masalah, mungkin anda bisa memberikan saya beberapa permohonan yang ingin anda buat, maka saya akan berusaha membuat anda puas dengan ini.”
Carlson berkata : “Permintaan saya akan terlalu banyak, dalam waktu singkat mungkin tidak bisa dikatakan. Kita berdiri disini sambil berkata, mungkin lebih baik kita bisa makan bersama. Sambil berkata juga sambil menyelesaikan ini, juga ingin berterimakasih untuk dua hari yang lalu atas bantuan kamu.”
Ariella mengelengkan kepalanya, dengan sopan dia menolak : “Untuk makan tidak perlu, apa saja permintaan Tuan Carlson, boleh dikatakan saja disini.”
Dia tidak begitu mengenalnya, setidaknya tidak akrab dalam kategori untuk makan bersama.