Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 863 Takut Ia Menghilang Lagi


“Abang Hansel, aku takut.”


“Takut apa?”


“Aku takut seperti dulu, ketika aku terbangun dari tidur, aku tak bisa menemukanmu lagi.” Waktu kecil ada dua bayangan yang selalu menemaninya, yang satu lagi adalah kegelapan, yang satu lagi adalah khawatir ketika ia membuka mata ia tak berjumpa dengan Abang Hanselnya lagi.


Beberapa hari ini, Abang Hansel jelas-jelas berada di sampingnya tapi hatinya merasa aneh, ia seperti kehilangan dia.


“Tak mungkin! Abang Hansel tak akan meninggalkan Oriella.” Miguel memeluknya, ia menunduk dan mencium keningnya.


Dia seperti khawatir, namun Abang Hansel juga menyangkalnya.


Dia pasti tak tau bahwa Abang Hansel lebih takut ketika ia membuka mata tak menemukan anak kecil ini lagi.


“Oh ya Abang Hansel, Lourdes udah sadar kah? Dia masih ingin menyusahkan Kak Vanessa atau tidak?” Oriella langsung memikirkan Vanessa, kalau tidak melihat Vanessa bahagia, dia pasti semacam memiliki beban yang sangat besar.


Miguel mengelus kepalanya dan berkata, “Lourdes udah ada di tempat Vanessa, mana mungkin tak sadar.”


“Lourdes di tempat Vanessa? Serius? Abang Hansel, kamu yakin sedang tidak menenangkan ku kan?”


“Kapan aku membohongimu?”


“Hehe, tentu belum pernah.” Oriella terlihat kikuk, ia tertawa, “Lourdes lelaki bodoh itu degan cepat sadar?”


“Dia bukan bodoh, tapi ia mendapatkan bukti dan masuk ke jalan buntu, asal kana da orang yang mengingatkan dia, maka dengan cepat dia akan mengerti. Kedepannya dia akan bertanggung jawab atas apa yang diperbuat, dia akan terus menjaga wanitanya.” Miguel dengan lembut mengelus kepala Oriella, “Oriella, kamu jangan khawatir tentang masalah Vanessa lagi yah.”


Oriella tersenyum dan berkata,”Ok, kedepannya aku akan perduli dengan masalah Abang Hansel saja, orang lain aku tak perduli.”


“Oriella maaf yah!”


“Abang Hansel, kamu bodoh? Mengapa minta maaf denganku?” Oriella terdengar bingung.


“Aku terlalu membuatmu merasa bersalah.” Miguel menjawab.


Oriella adalah nona kaya raya, dari kecil selalu di manjakan hingga dewasa, sejak kapan ia ada waktu untuk perduli urusan orang lain, sejak kapan ia merasa bersalah, bahkan sejak ia bertemu dengan Abang Hansel ia tak pernah merasa tenang sekalipun.


“Abang Hansel!” Oriella tertawa ceria “Aku sekarang merasa bersalah juga tak apa, asal kau tambah sayang denganku sudah cukup!.”


“OK.” Miguel mencium keningnya, anak itu masih ingin ngobrol beberapa kata dan pergi.


Tiba-tiba handphone berbunyi.


Bodoh, kenapa harus di saat seperti ini ada telp.


Oriella menggenggam tangannya, ia rasa ini bukan saat yang tepat untuk mengganggunya.


Dia tak ingin memperdulikannya, tapi handphone tersebut terus berbunyi, membuatnya mau tak mau tak bisa menikmati ciuman dasyat Abang Hansel, oleh se

















Bab itu ia hanya bisa mnedorongnya, “Abang Hansel kamu tunggu aku yah. Aku mau angkat telp dulu kita akan lanjutkan lagi.”


“Ya, ok.” Miguel menahan tawa, anak ini sungguh lucu ingin di gigit dan di telan.


Dia pasti tidak tau barusan bilang apa.


Tapi ketika Oriella melihat nomor yang menghubunginya dia merasa sedih.


Yang menghubunginya adalah ayah tercinta, mana berani dia menghabisinya.


Tidak hanya tak bernai menghabisi, dia pasti segera merubah raut wajah lucu dan riang terhadapnya, dan kemudian dengan polos menjawab, “Yah, Oriella kangen, kamu juga kangen aku kan?”


Tapi kemudian tidak ada yang menjawab.


Oriella tau bahwa ayahnya yang ego tinggi itu pasti lagi marah, waktu itu ketika ia tidak mengangkat telpnya, ketika dia menelp balik, ayahnya tak mengangkat.


Setiap kali berjumpa dengan kasus seperti ini dia menelp lebih banyak, ayahnya tersebut semarah apapun luluh juga kalau di rayu, tapi dia tidak melakukan demikian, beberpaa hari ini Oriella sibuk dan melupakannya, pasti ayahnya marah sekali.


Oriella segera merayu ayahnya dan berkata, “Ayah, jangan marah-marah dengan Oriella lagi. Meskipun Oriella tidak menelp, tapi di hati Oriella pasti ada ayah, setiap saat Oriella rindu dengan ayah.”


Telp tersebut masih saja tidak ada yang menjawab.


Ayahnya yang jahat hanya bisa membullynya, coba saja ia berani membully Ibunya.


Di hati Oriella tidak puas dengan ayahnya, meskipun tidak terucap, hanya karena masalah telp saja sampai marah besar, tapi tetap berkata manis seperti ini, “Ayah selamanya tidak perduli dengan Oriella yah?”


Masih tidak ada jawaban.


Ternyata cukup dingin!


Ternyata pridenya cukup tinggi!


Tapi dia akan mengingat nya, lain kali ketika ibunya marah dengan ayahnya, dia pasti tak akan membantu, ia akan mengompori baru benar.


“Huh!” lama melihatnya tidak bicara, orang di ujung sana hanya sengaja berdehem, pertanda ada orang sedang mendengar.


Ayahnya memberikan sinyal, Oriella sudah tau bahwa ayah yang sangat dingin dan kaku tersebut lama-kelamaan akan mencair juga.


Ia mengedipkan mata, matanya berbinar-binar, ia tersenyum, ia memasang wajah kasihan, “Ayah??. kamu tidak cinta aku lagi, Abang Hansel selingkuh dengan perempuan lain, kalian tidak mau denganku, aku orang yang paling kasihan tak ada yang mencintaiku.”


“Anak bodoh itu selingkuh dengan wanita lain?” mendengar suara anaknya seperti itu, Carlson mana tahan, ia dengan suara berat menjawab, “Oriella jangan nangis, Ayah akan mnejemputmu pulang. Tentang orang yang mengkhianatimu itu??. Henry, cari orang untuk habisi dia.”


Ini adalah tindakan dari seorang Direktur Carlson.


Baru saja kelahi dengan anaknya, ia melihat anaknya sedih langsung menyuruh orang untuk mencari orang yang membuat anaknya sedih.


Tak perduli siapapun lawannya, meskipun petinggi di negara A sekalipun, asalkan membuat anaknya sedih, ayahnya pasti tak akan membiarkannya.


Karena di sini hanya ada anaknya dan yang di sukai anaknya, tak mungkin ada namanya panggilan presiden.


Beberapa hari ini, setiap hari membayangkan anak itu yang sudah membuat anak perempuannya sedih, Carlson kesal hingga ingin membunuh secara diam-diam anak itu.


Oriella kaget, ayahnya yang hebat itu akan melakukan demikian.


Ia cepat menjelaskan, “Yah, ayah bukan bukan, aku membohongimu, Abang Hansel tidak berkhianat dengan ku kok.”


Carlson tidak senang, “Kamu masih melindunginya?”


“Tidak, dia sungguh tidak mengkhianatiku. Kalau bukan karna kau tidak mau bicara dengan ku, aku sengaja membohongimu seperti ini. Ayah, aku adalah anak perempuan mu yang paling lucu, cantik, pintar, kamu pernah melihatku bersalah kah?” Tidak hanya ayahnya sedang mengancamnya, orang di sampingnya dengan tatapan dingin menatapnya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK