Abang Hansel masih sama gantengnya seperti diingatannya, orang satu-satunya yang ia lihat sama gantengnya seperti ayah.
Melihat Abang Hansel, Riella kecil tersenyum dengan lebar, mata besarnya seperti mutiara yang terus bersinar, sangatlah lucu.
Jangankan orang yang mengenalnya, orang asing yang sekarang mengendongnya saja tidak tahan untuk tidak mengulurkan tangan mencubit pipinya dan menciumnya.
Sebelum orang itu mengulurkan tangannya, Riella kecil dengan cepat mengelak: “Orang jahat! Lepasin aku!”
Dia tidak akan mungkin membiarkan orang yang ia tidak sukai menyentuhnya, terlebih orang ini adalah orang jahat yang mengendongnya pergi dari samping Abang Hansel.
Riella kecil tidak ada waktu untuk perhitungan dengan orang lain karena saat ini ia dapat melihat jelas Abang Hansel.
Ia sudah lama tidak melihat Abang Hansel, hatinya sangat senang, dalam hatinya memikirkan Abang Hansel untuk segera mengendongnya dari tangan orang jahat ini dan memeluknya.
“Abang Hansel, Riella mau digendong Abang! Cepatan gendong Riella!” Mata Riella kecil penuh dengan harapan.
Ketika Riella kecil sedang berharap, Abang Hansel malah melihat sekilas lalu melihat kearah lain, sepertinya ia tidak mengenalinya.
“Abang Hansel, Riella kecil mau digendong Abang.” Mungkin Abang Hansel tidak mendengarnya, Riella kecil terus mengulangnya berkali-kali.
Kali ini, masih sama seperti sebelumnya……tidak, bahkan tidak sebaik sebelumnya. Abang Hansel bahkan tidak melihat kearah Riella kecil, sepertinya ia benar-benar tidak mengenali anak kecil ini.
“Abang Hansel, Riella mau digendong Abang.” Ketika Riella kecil mengatakan yang ketiga kalinya, ia mulai memajukan bibirnya, terdengar dari suaranya seperti ingin menangis.
Susah payah ia menemukan Abang Hansel yang ia rindukan sejak lama, antusiasnya yang ingin bertemu, tetapi Abang Hansel tidak memperdulikannya, ia sangat kecewa.
Dia baru berumur empat tahun, banyak hal yang tidak ia mengerti, identitas Abang Hansel seperti apa ia tidak peduli, ia hanya tahu dia adalah Abang Hansel-nya.
Jadi tadi begitu melihat Abang Hansel, dia sama sekali tidak memikirkan apapun dan pergi kearah kerumunan orang banyak ingin memeluk Abang Hansel.
Dulu ketika Abang Hansel ada disampingnya, kalau dia ingin digendong, kapanpun dan dimanapun Abang Hansel akan mengendongnya.
Ini kali pertama Abang Hansel tidak mengendongnya, bahkan melihatnya saja tidak.
Masih tidak mendapatkan respon dari Abang Hansel, Riella kecil sudah tidak dapat menahannya, baru saja dia akan menangis, ia mengingat perkataan Abang Hansel, anak yang suka menangis jelek.
Dia tidak ingin menjadi anak yang suka menagis, ia tidak ingin Abang Hansel merasa ia tidak lucu, ia ingin membuat Abang Hansel tahu kalau dia adalah anak yang paling lucu sedunia.
Tetapi, tetapi Abang Hansel tidak melihatnya, seakan dia bukan Abang Hansel yang ia kenal, bukanlah anak laki-laki yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi dia
“Maaf atas ketidaknyaman yang terjadi, saya akan segera membawa pergi anak ini.” Setelah memastikan bahwa tamu undangan tidak mengenal anak ini, pria yang mengendong Riella kecil lalu membawanya pergi.
“Orang jahat! Orang jahat! Kamu orang jahat! Orang jahat lepasin aku! Aku mau cari Abang Hansel!” Riella kecil terus mendorong, tetapi karena dia terlalu kecil, ia tidak dapat kabur.
“Adik kecil, dia adalah tamu penting, bukan Abang Hansel kamu. Kalau kamu mau cari Abang Hansel kamu, kamu pulang untuk mencarinya ya.” Pria tersebut masih dengan sabar menjelaskan kepada Riella kecil.
“Jahat! Itu adalah Abang Hansel aku!” Berani bilang dia bukan Abang Hansel Riella kecil, dia ingin sekali mengigit pria tersebut sampai ibunya tidak dapat mengenalinya.
“Om bukan orang jahat, kalau om orang jahat, pasti sedari tadi om sudah membawa kabur kamu.” Anak kecil ini terlalu lucu, ia bahkan tidak tega untuk berbicara dengan kata-kata yang tidak enak.
“Jahat! Kamu orang jahat!” membawanya pergi dari samping Abang Hansel pasti adalah orang yang sangat jahat.
“Lepasin adik aku!” Sebastian tiba-tiba muncul dan berdiri dengan gagah didepan pria tersebut.
“Ini adik kamu?” Pria itu tertawa dan berkata: “Adik kecil kamu harus menjaga adikmu dengan baik, jangan biarkan lari sembarangan, kalau dia hilang bagaimana?”
Baru saja pria tersebut selesai berbicara, Sebastian memeluk kaki pria itu dan menggit kakinya.
Tenaga Sebastian tidak kecil, apalagi ia melihat adiknya diganggu, ia semakin sekuat tenaga.
“Adik kecil, kamu cepat lepasin! Kamu tidak boleh sembarang menggigit orang!” Pria tersebut melepaskan Riella kecil untuk melepaskan anak kecil laik-laki itu.
Begitu Riella kecil dilepaskan ia langsung berlari kearah Abang Hansel muncul……Tetapi tempat yang tadi penuh dengan orang sekarang kosong, hanya dua tiga panitia yang lewat.
“Abang Hansel……”
Riella kecil berteriak memanggil Abang Hansel dan matanya sibuk mencari, tetapi ia tidak menemukannya.
Abang Hansel menghilang, saat ini yang dirasakan Riella kecil hanyalah kekecewaan, seolah-olah langit diatas kepalanya jatuh ke kepalanya.
Hanya ada rasa putus asa dan bingung yang terpancar dari tatapan matanya.
Kemana Abang Hansel pergi?
Kenapa Abang Hansel tidak mengendongnya?
Apakah Abang Hansel tidak mengenalnya?
“Riella sayang!” Efa juga melihat sosok pria yang seperti ia kenali dan ia langsung pergi menghampiri Riella kecil.
“Bibi kecil, Riella tadi lihat Abang Hansel, Abang Hansel……” Riella kecil berbicara sambil memeluk Bibi kecil dan menangis.
“Riella, kamu dengerin Bibi kecil ya?” Efa mengelus pelan punggung Riella kecil, dengan lembut berkata, “Orang itu hanya mirip dengan Abang Hansel, tapi dia bukan Abang Hansel, Abang Hansel sudah pergi ke tempat yang sangat jauh.”
Efa tidak tahu jika Hansel tidak meninggal, tetapi ia pergi bersama Rico kembali ke negara A.
Kali ini melihat tamu penting dari negara A, respon pertamanya juga sama seperti ia melihat Hansel, tetapi setelah dipikir-pikir, sepertinya tidak mungkin, mungkin kebetulan mereka terlihat mirip.
Dunia ini begitu besar, tidak ada salahnya jika hanya sebuah kebetulan, dua orang yang tidak ada hubungan apapun tetapi memiliki wajah yang terlihat mirip.
“Ngga, itu adalah Abang Hansel!” Riella kecil sangat yakin, dia adalah Abang Hansel-nya, mana mungkin ia tidak mengenali Abang Hansel?