“Kencan seperti pasangan biasa!” Ravindra dengan semangat mengulang kembali perkataan Oriella, setelah berpikir dia kembali berkata, “Riella, duduk yang benar, hari ini kita harus menggunakan waktu baik-baik untuk berkencan.”
Oriella segera duduk dengan benar, memakai sabuk pengaman lalu bertanya: “Abang Hansel, kita mau kencan kemana?”
Ravindra menyalakan mesin mobil lalu melihat kearahnya sekilas, “En, biasanya orang yang berkencan suka kemana?”
“Aku pikir dulu.” Oriella berpikir, “Orang biasa kalau mau kencan ada banyak kegiatan sih, misalkan yang paling sering nonton bioskop bareng.”
Biasanya nonton bioskop budgetnya lebih murah, bisa mengkhayal dan membuat pikiran lebih terbuka, jadi selama setahun empat musim menjadi pilihan para pasangan untuk jadi kegiatan kencan, tidak ada yang lain.
Yang penting Oriella senang, apapun akan dilakukan oleh Ravindra, mendengar dia berkata seperti itu, dia langsung menganggukan kepala: “Ok, kalau gitu hari ini kita pergi nonton bioskop.”
Sejujurnya, seperti Oriella dan Ravindra yang terlahir dalam kehidupan yang mewah, ruangan nonton dirumah pasti sama bagusnya seperti dibioskop, hidup sebesar ini, mereka bahkan tidak pernah pergi ke bioskop untuk nonton.
“Abang Hansel, kamu pernah nonton dibioskop?” Perjalanan menuju bioskop, Oriella menggunakan aplikasi beli tiket untuk melihat-lihat, akhir-akhir ini yang menjadi best seller adalah film fiction Eropa-Amerika.
Tujuan ia dan Abang Hansel kencan adalah untuk pacaran, pacaran sudah pasti akan mencari film yang romantis, siapa tahu bisa belajar.
“Aku ikutin kamu, kamu mau nonton apa saja boleh.” Ravindra keluar bersamanya, melihatnya lebih menyenangkan dibandingkan pandangan lagi, mengenai nonton film apa dia sama sekali tidak tertarik.
“Ngga ada yang aku suka.” Pas ketika mengatakan kalimat ini, Oriella scroll kebawah dan menemukan film yang berjudul ??Ada Apa Dengan Cinta??.
Dari judulnya terlihat seperti cerita anak muda yang cocok dengan umuran Oriella.
“Abang Hansel, kita nonton ??Ada Apa Dengan Cinta?? saja.” Ketika sedang bertanya Ravindra, Oriella sudah memilih tiket dan dengan segera membayar.
“Ok.” Ravindra menganggukan kepala, Riella juga sama sekali tidak memberikan kesempatannya untuk berbicara.
……
Sampai dibioskop mereka pergi mengambil tiket yang tadi sudah dibeli diinternet, Oriella melihat pasangan lain membawa popcorn, lalu ia meminta Ravindra untuk membeli popcorn dan coca-cola.
Sambil memeluk popcorn yang besar, Oriella berjalan sambil makan: “Abang Hansel, popcorn yang kamu beli enak, ini adalah popcorn terenak yang pernah aku makan.”
Ia benar-benar seperti fans Abang Hansel, apapun yang dia lakukan, apapun yang dia beli, ia akan selalu memujinya.
“Anak ini.” Ravindra memanjakannya dengan mengelus pelan kepalanya dan tersenyum, “Apa yang aku lakukan sampai kamu begitu suka sama aku?”
“Abang Hansel, kamu bertanya seperti ini, aku benar-benar harus memikirkannya dengan baik.” Ia sambil memakan popcorn sambil memikirkannya dengan serius, Ravindra yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Setelah berpikir dengan serius, Oriella akhirnya memikirkan satu kesimpulan: “Abang Hansel, setelah kupikir-pikir mungkin dimasa lalu kamu melakukan banyak hal baik, makanya dimasa sekarang ini aku begitu mencintaimu.”
“Kalau begitu dimasa sekarang aku akan berusaha melakukan banyak hal baik, berharap dimasa yang akan datang aku masih bisa ketemu sama kamu dan membuatmu mencintaiku.” Ravindra berbicara sambil tertawa.
Dulu demi mempertahankan kekuasan, dia selalu mencari strategi, dia akan seakan memasang topeng setiap kali bertemu dengan orang, hari ini setelah melepaskan semua beban dan melewati hidup yang santai seperti ini, dia baru menyadari ternyara didunia ini masih banyak orang yang hidup seperti dia sekarang ini.
Orang-orang ini mungkin memang tidak memiliki kekuasaan dan kekuatan, tidak memiliki kekayaan yang tiada ada habisnya, tetapi mereka ditemani oleh orang yang mereka cintai dan keluarga.
Seumur hidup ini, diwaktu yang singkat ini, ada beberapa orang yang menghabiskan seumur hidupnya untuk kekuasaan, tetapi pada akhirnya yang didapatkan hanyalah teriakan orang-orang untuk memintanya turun.
Sama halnya dengan orang yang melewati hidup dengan biasa saja, tetapi pada akhirnya anak dan cucu pergi mengantarnya ke surga dan pergi dengan membawa senyuman.
Seumur hidup seseorang, jika mau dibilang panjang juga tidak panjang, tetapi bisa datang ke dunia ini dengan tangisan dan pergi meninggalkan dengan senyuman, memang sebuah kondisi yang seharusnya.
Oriella tertawa: “Kalau gitu aku juga mau berbuat banyak hal yang baik, aku berharap dimasa yang akan datang aku masih bisa ketemu Abang Hansel, membiarkan Abang Hansel tetap menjadi Abang Hansel aku.”
Ravindra menganggukan kepala: “Ok.”
Masa yang akan datang, mereka pasti akan bertemu kembali, pasti akan membuat lawan jatuh cinta lagi, membuat satu sama lain menjadi spesial.
Mereka berdua duduk diruang tunggu, orang disekitar tidak ada yang berbicara, mereka tidak ada yang menyadari bahwa kehadiran mereka mencuri perhatian semua orang.
Pasangan ganteng dan cantik tentu saja sangat mencolok, apalagi pasangan seperti mereka yang tak hanya wajah cakep tetapi juga memiliki wibawa, begitu muncul langsung membuat semua pandangan beralih pada mereka.
Ketika mereka sedang mengantri memberikan tiket, Ravindra menyadari semua pandangan sedang mengarah kepadanya.
Melihat banyak wanita yang sedang memandanginya, dia mengerutkan alis lalu menggandeng Oriella, yang dengan jelas memberitahu kepada semua wanita bahwa dia sudah memiliki pacar.
Oriella alngsung mengerti apa yang dimaksud oleh Abang Hansel: “Hehe……maaf ya semuanya, laki-laki ini adalah pacar aku, jadi kalian ngga perlu lihat dia sampai air liur kalian mau jatuh gitu.”
Dengan pede mengatakan dia adalah pacarnya didepan semua orang, perasaan ini sangat menyenangkan, Oriella ingin sekali mencobanya lagi.
Lalu, semua orang saling berpandangan, orang itu memang ganteng, membuat orang banyak menyukainya, tapi sudah ada yang punya, tidak ada kesempatan pula untuk mereka, jadi masing-masing pergi dan tak lagi memberikan Oriella kesempatan lagi untuk menyombongkan diri.
Membuat perempuan yang melihat Abang Hansel pergi, Oriella sangat puas: “Abang Hansel, kasih tiketnya, kita cepetan masuk.”
Ravindra menganggukan kepala: “En, ayo kita masuk.”
Setelah masuk dan melihat tempat duduk untuk pasangan, Oriella senang seperti anak kecil, melihat apapun terasa baru dimatanya: “Abang Hansel, lain kali kita sering-sering datang ya?”
“Kamu suka?” Tanya dia.
“Ada kamu yang temani aku datang, aku tentu saja suka.” Jawabnya.
Kencan pertama kali yang membuat Oriella merasa sangat senang, dan pastinya harus sangat berterima kasih pada ayahnya, Carlson.
Karena Carlson selama ini selalu merasa tidak puas pada calon memantunya Ravindra, Oriella bahkan jarang membawanya pulang, jadi mereka berkencan hanya bisa diluar rumah saja.
Ditambah lagi karena mereka pada sibuk bekerja, Ravindra sering pergi dinas, Oriella sibuk belajar di Aces, jadi waktu mereka berdua untuk kencan sangatlah jarang.
Oriella berpikir ia harus berusaha, tunggu dua tahun lagi ia bisa bantu meringankan pekerjaan ayah, Ravindra juga berjanji pada Carlson bahwa dalam dua tahun ini dia harus berhasil membuat prestasi perusahan jauh lebih baik dua kali lipat.
Agar dia bisa menikahi Oriella tanpa halangan, dia hanya bisa terus berusaha dan lebih berusaha lagi.