Mendengar suara Ariella yang begitu lembut, mendengar dia demi Carlson—- menjelaskan bagaimana bentuk bintang dilangit??.
Carlson menatap lembut Ariella, dia tidak bisa melihat jelas Ariella, tetapi dia bisa merasakannya, dari kata yang diucapkan, dari nada bicaranya, dia bisa menilai Ariella sedang mengeluarkan ekspresi seperti apa.
Karena setiap pergerakannya, semua senyumannya, dia sudah sejak awal menyimpannya dalam dalam di hatinya, sama sekali tidak bisa dihapus lagi.
Carlson merangkul bahu Ariella, dengan ringan berkata: “Ariella, jika mataku akan terus seperti ini, apakah kamu mungkin akan??.”
“Jika hari ini adalah aku yang tidak bisa melihat, kamu akan bagaimana mengurusku?” perkataan Carlson masih belum diselesaikannya, Ariella sudah memutuskannya dan berkata dengannya.
Pengalaman mereka sudah melewati kematian dan kehidupan, kehidupan dan kematian sama sekali tidak bisa menghalangi mereka, masih bisa ada apa lagi yang bisa menghalangi mereka?
Pada saat yang sama, Ariella membuat keputusan, bahwa dia harus cepat menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit HDR.
Karena Sandoro sudah meninggal, asisten yang mengikuti dia juga sudah terbunuh, maka dia harus mencari ada Daiva yang lain.
Obat tersebut adalah Daiva yang memberikannya kepada Carlson, mungkin saja dia bisa mencari jalan dari badan Daiva?
“Ariella??”
Carlson memanggilnya dengan sangat lembut, Ariella menaikkan kepalanya: “Iya?”
“Aku??.”
Pada saat Carlson ingin berkata, hanphone didalam kantongnya tiba-tiba berbunyi, datang ketenangan dimalam hari terdengar begitu menyakitkan telinga.
Carlson sedikit mengerutkan alisnya, dan mengangkat: “ada hal apa?”
Henry menjawab: “presiden Carlson, nomor yang tidak terlihat itu sudah aku selidiki. Nomor ini sudah aktif beberapa tahun yang lalu, setiap ulan terpotong biaya bulanan, tetapi sama sekali tidak dapat catatan pesan atau panggilan sama sekali, jadi sama sekali tidak bisa melacak siapa pemilik nomor tersebut.”
Nomor itu sudah aktif sejak lama, setiap bulan dipotong uang bulanan, tetapi tidak pernah dipakai untuk menelepon, tidak ada nama pemiliknya??..
Carlson tidak mengeluarkan apa yang sedang dia pikirkan, takut membuat Ariella kembali merasa khawatir, berkata satu kalimat”aku sudah tau” lalu langsung memutuskan telepon.
Henry sudah bekerja dibawah Carlson selama beberapa tahun, tidak perlu Carlson menjelaskan dengan begitu jelas, Henry secara alami sudah mengetahui harus berbuat apa.
Carlson menutup telepon, Ariella bertanya: “apakah barusan sedang membahas masalah nomor yang tidak terlihat itu?”
Carlson menganggukkan kepalanya: “Iya, sudah diperiksa. Pemilik telepon itu adalah orang biasaa, mungkin dia salah menekan nomor telepon.”
“Apakah benar seperti ini?” jika benar salah menelepon maka itu merupakan hal yang baik, tetapi Ariella masih merasa ada yang menganjal, selalu merasa bahwa akan terjadi suatu hal.
“Kamu berkata akan terjadi hal apa?” Carlson tersenyum dan berkata,”tutup matamu sebentar, aku ada hadiah untukmu.”
“Memberi hadiah?” Ariella kembali bertanya, pada saat yang sama menutup matanya,”Hari ini adalah hari ulang tahun Riella bukanlah hari ulang tahunnya.”
Carlson berkata: “hari ini kamu sangatlah menderita.”
Hari ini bukanlah hari ulang tahun Ariella, tetapi orang yang paling lelah seharian ini juga sudah pasti adalah Ariella, 4 tahun yang lalu, nyawa dia sudah hampir menghilang akibat operasi.
Jika bukan nasib Ariella yang baik, maka hari ini adalah ulang tahun Riella,sekaligus hari kematian Ariella.
Tiga tahun yang lalu setiap tanggal 28 dia dan Riella pasti selalu akan pergi kekuburan, dan berdiam disana selama setengah jam.
Setiap kali dia memikirkan hal ini, jika bisa membuat Ariella kembali disisinya dan Riella, maka meskipun umurnya akan berkurang selama 10 tahun, dia pun akan bersedia.
Hari-hari selanjutnya, Ariella tiba-tiba kembali kehadapannya, membiarkan dia tahu, bahwa Carlson tidak sia-sia menunggunya selama 3 tahun, Ariella akhirnya kembali kehadapannya.
“Julurkan tanganmu.” Carlson berkata.
Ariella mengikutinya dengan baik, menutup kedua matanya dan menjulurkan tangannya.
Carlson menarik kedua tangannya, dan membuat Ariella memeluk dirinya sendiri, dan tertawa: “Sudah, kamu bisa membuka matamu.”
Ariella membuka matanya melihat Carlson yang berada persis dihadapannya, dia menaikkan sedikit kepalanya, tidak memperdulikan ciumannya, berkata: “bukankah kamu ingin memberikanku hadiah? Dimana hadiahku?”
“Hadiahmu sudah berada didalam pelukanmu.” Suara Carlson terdengar begitu sexy dan juga enak didengar, dengan bahagia tertawa,”aku sudah memberikannya kepadamu, suka tidak?”
Ternyata hadiahnya adalah Carlson sendiri, dia sangat menyukainya, tetapi apakah dia benar-benar bisa menyimpan hadiah yang begitu berharga?
Carlson mengejar pertanyaannya: “apakah kamu suka?”
Ariella: “iya, sangat suka.”
Carlson: “Suka seberapa dalam?”
Ariella: “sangat menyukainya.”
Carlson: “sangat menyukainya seberapa banyak.”
Ariella: “sangat sangat sangat sangat menyukainya.” suka hingga suatu saat dia kehilangan dirinya, dia akan merasa sangat kehilangan dan hancur.
Carlson: “Aku juga.”
Dia juga?
Dia berkata jika dia juga menyukai Ariella?
????.
Pesta ulang tahun Riella sangatlah meriah, mengundang semua keluarga dan teman baik, masih lebih meriah dibandingkan pesta festival musim semi.
Efa adalah bibi dari Riella, juga merupkan orang yang melihat pertumbuhan Riella kecil, perasaannya terhadap Riella sangatlah dalam.
Pada saat hari ulang tahun Riella tiga tahun yang lalu, Cuma dia yang diam-diam memberikan Riella kue, membelakangi ayahnya memberikan dia makan, dengan diam-diam mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Hari ini adalah ulang tahun ke 4 Riella, karena Ibu Riella yang masih hidup, maka bukan lagi merupakan hari kematian bagi ayahnya, semua orang bersama-sama membuatkan Riella pesta ulang tahun.
Satu bulan sebelumnya, Efa masih tidak tahu jika dirinya masih hidup, dan diam-diam menyiapkan hadiah ulang tahun.
Riella kecil sangatlah menyukai putri es, didalam rumah terdapat berbagai macam mainan dan hiasan yang berhubungan dengan putri es. Hanya kurang satu set mainan edisi kolektor.
Efa mengeluarkan begitu banyak waktu, meminta bantuan temannya untuk mencarikannya mainan tersebut. Meskipun hadiah tersebut tidaklah banyak, tetapi hal ini sangatlah mengambarkan kasih sayang dia terhadap Riella.
Efa merasa tidak memiliki muka untuk pulang kerumah, tetapi dia masih menyuruh Rory untuk membawanya hingga kebelokan, baru nantinya dia akan berjalan masuk.
Dia ingin memberikan hadiahnya sendiri kepada Riella, berkata kepada Riella dengan terbuka, berkata??Riella sayangku, selamat ulang tahun! Kamu harus sehat dan merasa bahagia setiap harinya!
Siapa yang sangka pada saat dia belum sampai kedalam Moonriver, sama sekali belum melihat Riella, Efa tanpa persiapan sudah dimasukkan kedalam karung oleh seseorang.
Dia sangat ingin melihat orang yang menangkapnya, tetapi dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang sudah menangkapnya, didepan matanya hanyalah sebuah kegelapan, dia tidak dapat melihat apapun.
Ditengah kehilangan akal sehatnya selama beberapa menit, Efa tidak lagi memikirkan siapa yang sudah menculiknya, tetapi untuk apa dia menculiknya?
Didalam otaknya berpikir, jika orang jahat itu berani melakukan sesuatu kepadanya, tunggu hingga dia tersadar, dia pasti akan segera membalasnya.