Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 98 Berpikir Sembarangan





Ariella sangat malu hingga sekujur tubuhnya memerah, sangat ingin mengubur kepalanya ke dalam air.





Tapi, begitu memikirkan perhatian dan cinta Carlson malam ini, hati Ariella begitu manis seakan ada gelembung kebahagiaan.





Ada seorang Ibu yang sangat mencintainya, dan dia menikahi seorang suami yang begitu perhatian dan mencintainya.





Ariella merasa Tuhan hanya mengujinya sebelumnya, membuatnya melihat pelangi setelah menghadapi badai.





Ibu dan Carlson adalah dua pelangi paling indah yang pernah dia lihat setelah dia melewati badai, Ariella pasti akan membawa mereka pergi menuju ke kehidupan yang bahagia.





Di kehidupan ke depannya, ada Ibunya, ada suaminya, dan mungkin dia akan melahirkan beberapa anak, adegan ini ketika dipikirakan saja sudah sangat bahagia.





Dibandingkan dengan Ariella, hati Carlson tidak hanya bersemangat, tapi juga memiliki semua jenis emosi lain …





Dulu, dia tidak kekurangan wanita yang mengambil inisiatif untuk menyerahkan tubuh mereka padanya, tapi Carlson tidak memiliki hasrat pada pata wanita itu.





Hanya Ariella yang berbeda untuknya, dia menikahinya dan membawanya pulang, benar-benar memilikinya, menempelkan label eksklusif milik Carlson di tubuh Ariella, bisa merawatnya dengan terang-terangan.





Tapi mengapa harus merawatnya dengan terang-terangan?





Selama waktu ini Carlson juga serius memikirkannya, tapi dia tidak bisa memikirkan jawaban yang spesifik, mungkin karena keuletan di tulangnya yang menariknya.





Dan hari ini Carlson baru mengerti, Ariella baginya berbeda dengan wanita lainnya, dia tidak hanya ingin mengasihinya, tapi juga ingin mencintainya.





Seperti malam ini, berulang-ulang, dengan lembut dan kuat memilikinya, merasakannya, membuatnya benar-benar menjadi istrinya seutuhnya.





Saat ini, Ariella sedang berbaring diam di sampingnya, menghembuskan nafas dengan lambat dan damai, wajah kecil yang halus itu memerah, sekujur tubuhnya penuh dengan jejak yang dibuatnya.





Menatapnya, Carlson tanpa sadar menelan air liurnya, tenggorokannya bergerak beberapa kali, sangat ingin kembali “memakan” nya lagi.





Tapi Carlson mengerti, tubuh Ariella yang baru pertama kali melakukannya pasti tidak bisa menerima untuk melakukannya sekali lagi.





Jadi, Carlson menekan keinginan di tubuhnya yang ingin “memakan” Ariella, memeluknya dengan lembut dalam pelukannya, menciumnya, dan memanggil namanya berulang kali dalam hatinya.





Ariella!





Akhirnya Ariella menjadi istrinya yang seutuhnya!





……





Keesokan harinya.





Ketika Ariella bangun, langit sudah terang, bergerak sedikit, sekujur tubuhnya seperti tertabrak mobil, semua tulangnya terasa sakit.





“Ssshh–” Ariella mengerutkan kening, mengeluarkan desis kesakitan.





“Sudah bangun.” Seperti biasa, pria yang sudah berpakaian rapi duduk di jendela sambil membaca koran itu menoleh dan menatapnya dengan tenang.





“Hmm.” Ariella menjawabnya sekilas.





Bagaimana bisa pria itu bersikap begitu tenang, seolah orang yang bersetubuh dengannya dengan menggunakan seluruh tenaga bukanlah dia.





Carlson bangun dan datang menghampiri Ariella, mengulurkan tangan menyentuh wajahnya, matanya yang dalam menatapnya: “Jika merasa tidak nyaman, tidak usah bangun. Istirahat di rumah hari ini, aku akan meminta suster untuk merawat Ibu mertua.”





Di dalam kamar masih tersisa jejak percintaan mereka, terutama ketika dia datang menghampirinya, merasakan napasnya sekali lagi memenuhi semua indranya.





Ariella merona dan tak bisa berkata-kata: “…”





Carlson kembali berkata: “Aku tidak mengendalikan kekuatanku tadi malam dan melukaimu, aku akan berhati-hati lain kali.”





Pria ini bisa mengatakan perkataan seperti itu dengan wajah serius, seolah-olah dia sedang membicarakan masalah bisnis dengan Ariella, dan bukannya masalah pribadi antara keduanya yang seperti ini.





Ariella mengulurkan tangan dan mencubit pinggangnya: “Dasar jahat.”





Tadi malam Ariella itu mengumpulkan keberaniannya baru berani menerjangnya, ketika bangun hari ini, terutama ketika memikirkan tindakan inisiatifnya sendiri tadi malam, dia sangat malu hingga ingin menemukan lubang untuk mengubur dirinya sendiri, dan Carlson masih mengatakan perkataan yang begitu menggoda, apa dia mencoba untuk membuatnya mati karena malu?





Tadi malam Ariella sama liarnya seperti seekor kucing liar, sekarang dia terlalu malu untuk mengangkat kepalanya, dan bahkan lebih tidak berani bertatapan dengannya.





Melihat Ariella yang begitu malu, Carlson tidak bisa menahan senyumnya, menundukkan kepala dan mencium wajahnya yang memerah: “Kalalu begitu ditetapkan begitu saja, hari ini kamu beristirahat di ranjang, aku akan mengambil makanan untukmu. ”





“Tidak mau.” Ariella menarik pakaian Carlson, menundukkan kepalanya dan berkata dengan wajah memerah, “Carlson, aku ingin kamu memelukku.”





Ariella begitu berharap ketika dia bangun pagi ini dia akan tidur di dalam pelukan Carlson, dan bukannya seperti biasanya, dia masih begitu tenang duduk di jendela seolah-olah tidak ada yang terjadi semalam.





“Hmm?” Carlson memeluknya, mengendus aroma tubuhnya.





Gadis bodoh ini, dia pasti tidak tahu betapa menariknya dirinya untuk Carlson, bahkan hanya memeluk seperti ini saja, dia sudah ingin kembali menindihnya.





Setelah melakukannya dua kali semalam, nyala api masih membara di dalam tubuhnya, tubuhnya masih berteriak, ingin menerkam dan terus bersetubuh dengannya.





Jika bukan karena daya pertahanannya yang cukup kuat, mempertimbangkan kondisi Ariella dan melepaskannya, jika tidak saat ini Ariella mana mungkin memiliki kekuatan untuk menyiksanya.





Ariella bergerak dalam pelukannya, berbisik pelan: “Carlson, aku ingin kamu memelukku seperti ini setiap paginya.”





Api di tubuh Carlson sedari awal masih belum padam, di pagi hari disulut oleh Ariella seperti ini, hasrat dalam tubuhnya kembali berteriak.





Ariella sudah beristirahat selama satu malam, melihat kondisinya yang tidak buruk, seharusnya bisa melakukannya sekali lagi…





Carlson menekannya, tubuhnya didekatkan, kemudian menggigit cuping telinga Ariella, dengan lembut berkata: “Aku akan menyayanginya seperti ini setiap paginya.”





Ariella sangat malu hingga tidak tahu harus berkata apa, tapi ketika memikirkan setiap harinya nanti dia akan menyayanginya seperti ini, dia sedikit bersemangat.





Kemudian, ketika Ariella terlepas dari Carlson, itu sudah dua jam kemudian.





Duduk di meja, Ariella menatap wajah puas Carlson, tidak bisa menahan diri untuk memaki di dalam hatinya: “Benar-benar binatang buas!”





Sebelum kemarin, Ariella masih berpikir bahwa dia adalah pria yang baik, ketika dia menyerahkan dirinya padanya pun Carlson tidak menyentuhnya dan mengusirnya.





Tapi setelah semalam, terutama ketika melakukannya pagi ini, image pria ini telah benar-benar berubah dalam hati Ariella.





Memikirkan pagi ini, wajah Ariella panas membara, bahkan dia tidak berani menatap Carlson diam-diam.





Apa dia dulu punya banyak pengalaman, bagaimana dia bisa memikirkan begitu banyak cara, dan juga ingin Ariella memohon padanya.





Benar-benar kejam!





Ketika sedang berpikir, Ariella merasakan sentuhan lembut di sudut mulutnya, tiba-tiba Ariella kembali tersadar, terkejut hingga bergerak sedikit ke samping.





“Ada susu di sudut mulutmu.” Carlson mengangkat ibu jarinya yang menempel bekas susu di hadapan Ariella, “Aku membantumu menyekanya.”





Putih, lengket …





Ahhhhhhhh—





Ariella sangat ingin menampar dirinya sendiri, apa yang dia pikirkan, mengapa otaknya penuh dengan hal-hal yang tidak-tidak.





Susu adalah susu, mengapa dia bisa menghubungkannya dengan milik Carlson —





Gawat, Ariella sebenarnya tidak ingin berpikir macam-macam, tapi dia tidak bisa mengendalikannya, jika terus seperti ini, dia sudah pasti tidak bisa keluar rumah hari ini.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK