Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 307 Pertobatan Yang Terlambat





“Siapa orang yang paling penting itu?” orang yang berbicara adalah Ariella.





Dalam hatinya berharap ini semua adalah salah paham, berharap Zeesha membohongi mereka, tapi dia pun mengerti, saat ini Zeesha tidak perlu membohongi mereka.





Zeesha menggelengkan kepala, mendesah panjang, berkata: “Mengenai siapa, mungkin menantuku kurang lebih sudah mengetahui arahnya. Asalkan mencari ke arah yang benar, dan menyuruh orang menyelidikinya, maka dia akan segera mengetahuinya.”





Setelah berkata, Zeesha pun menutup mata, dia tidak bersedia mengatakan apapun lagi.





Ariella masih ingin bertanya, namun Carlson menariknya turun dari pesawat.





Diperjalanan pulang, Ariella tidak mengatakan apapun, hatinya sangat kacau, begitu kacau sampai tidak tahu harus melakukan apa.





Orang-orang mengatakan bahwa dendam generasi yang lebih tua tidak ada hubungannya dengan generasi yang lebih mudah, apakah benar-benar tidak ada hubungannya?





Diantara dia dan Carlson apakah bisa menganggap semuanya tidak pernah terjadi?





Dia tidak tahu!





“Ariella—” Carlson memanggil namanya dengan nada yang berat, ada sebuah rasa tidak tega dan serba salah yang tidak bisa diungkapkan.





“En?”





“Apakah kamu masih ingat apa yang aku katakan padamu?”





Ariella menganggukkan kepala, dengan suara lembut berkata: “Ingat.”





“Kamu benar-benar ingat?”





“Apa yang ingin kamu katakan?”





“Percayalah padaku kalau aku bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.”





“Carlson, tapi aku tidak ingin begitu. Aku tidak ingin semuanya bergantung padamu, masalahku sendiri aku bisa berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Orang itu adalah kakek kandungmu, kamu berada diantara kami, bagaimana kamu menyelesaikannya?”





Satu adalah istrinya, satu lagi adalah kakek kandungnya, sekarang diantara 2 orang ini dendam yang sangat dalam.





Dia bisa berusaha keras untuk membawa kakek Tanjaya ke jalan hukum, tapi bukankah dengan begitu dia akan menyakiti Carlson? Orang itu adalah kakek kandungnya.





Fakta yang didapatkan dari mulut Zeesha, Ariella pernah merasa terkejut, pernah merasa curiga, tapi dia tidak akan merasa tidak tega, tapi bagaimana dengan Carlson?





Walaupun Carlson terlihat tidak peduli, terlihat seperti tidak ada apapun yang terjadi, tapi Ariella percaya, di dalam hatinya pasti tidak setenang dirinya yang kelihatan sekarang.





Carlson mungkin juga merasa khawatir, juga merasa takut, khawatir Ariella akan memastikan kakeknya lah yang membunuh ayah kandungnya, bahkan juga akan menyalahkan dirinya.





Carlson berkata: “Itu adalah masalahku, kamu tidak perlu khawatir.”





Ariella kembali bertanya: “Itu adalah masalahmu?”





Carlson: “……”





Ariella bertanya: “Masalahku adalah masalahmu, masalahmu adalah masalahmu? Jadi hanya kamu yang boleh membantuku, tidak bolehkah kamu membiarkanku menjagamu?”





“Ariella—”





“Carlson, apakah di dalam hatimu aku sangat tidak berguna?”





“Bukan.”





“Jadi?”





“Aku adalah suamimu, kamu adalah istriku, apakah aku tidak seharusnya melakukan sesuatu untukmu?” suara Carlson sedikit gegabah, sangat jarang emosinya begitu tidak stabil.





“……” kali ini gantian Ariella yang tidak bisa mengatakan apapun, karena alasan Carlson ini terlalu tepat.





Tapi Carlson tidak pernah memikirkan, karena dia adalah suaminya, maka dia ingin membantunya menanggung ini, tidak ingin membiarkan dirinya menanggung semuanya sendiri.





Carlson mungkin tidak akan merasa lelah, tidak akan merasa menderita, tapi Ariella akan merasa tidak tega.





Ariella sangat marah, bukan marah padanya, tapi marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan apapun, tidak hanya tidak bisa membantunya menghadapi masalah, masih selalu membuat masalah untuknya.





“Ariella—” Carlson pun memeluknya, dagunya menakan ke atas kepalanya dan perlahan menggosok kepalanya: “Apakah kamu tahu, asalkan kamu berada di sisiku, terhadapku ini adalah semangat dan ketenagan terbesar.”





Ariella mungkin tidak akan mengerti, tidak akan tahu bahwa sewaktu dirinya tidak ada disisinya, bagaimana dia melewatinya selama ini?





Dalam waktu 3 tahun lebih ini, dia bagaikan orang yang hidup di dalam neraka, setiap hari begitu sulit dilewati olehnya.





Sekarang dia sudah kembali, terhadap Carlson ini adalah hadiah yang diberikan tuhan padanya.





Setiap hari saat dia terbangun dan melihat Ariella berbaring di sisinya, rasa kebahagiaan itu tidak ada orang yang bisa memberikan padanya selain Ariella.





“Tapi aku…..” Ariella mengedipkan mata, menarik nafas dari hidung dengan suara lembut berkata, “Aku takut, takut suatu hari saat aku terbangun kamu tidak ada di sisiku, aku tidak akan bisa menemuimu lagi, dan aku juga tidak tahu siapa diriku sebenarnya?”





“Percayalah padaku!” Carlson tetap mengatakan beberapa kata itu, namun tidak seperti biasanya yang mengatakannya dengan kekuatan yang begitu besar.





Carlson memiliki kekhawatirannya sendiri, Ariella juga memiliki kekhawatirannya sendiri.





Mereka sama-sama saling mengkhawatirkan, namun tidak tahu dengan begitu akan membuat mereka saling merasa tidak tega.





…….





Pesawat sudah terbang beberapa jam, sekarang posisinya ada di samudra atlantik.





Zeesha yang sedang menutup mata dan beristirahat itu pun tiba-tiba merasa pesawat bergoyang, dia pun cepat-cepat membuka mata dan melihat, dia pun melihat ada asap tebal yang besar dari kamar pilot.





“Apa yang terjadi?” dia menjerit dengan keras.





“Tuan Zeesha, tuan besar menyuruh kami mengantarmu ke peristirahatan akhir, dan berharap kamu pergi dengan tenang.” Dari asap yang tebal itu terdengar suara pria yang tenang.





Lalu, Zeesha pun mendengar suara pembukaan kabin, lalu mendengar ada orang yang berkata: “Nomor 1 siap-siap, lompat. Nomor 2 siap-siap, lompat. Nomor 3 siap-siap, lompat. Nomor 4 siap-siap, lompat.”





Semua awak pesawat total ada 4 orang, setelah orang ke 4 melompat, pesawat pun bergoyang dengan semakin cepat.





Zeesha ingin berlari ke sana dan melihat sebenarnya apa yang terjadi, tapi karena halangan dari asap, dan pesawat yang bergoyang dengan kuat, dia bahkan tidak bisa bergerak.





Dia memegang kursi pesawat dengan erat, dan membuat dirinya tidak berguling karena pesawat yang bergoyang.





“Tolong! Tolong!” Zeesha mengeluarkan suara minta tolong, setiap suara teriakan bagaikan hidupnya sedang ditarik.





Tapi selain suara angin dan mesin yang gemuruh, tidak ada suara lain lagi, dan juga tidak terdengar suara minta tolongnya.





“Aku salah! Aku benar-benar bersalah! Tolong kalian lepaskan aku! Carlson lepaskanlah aku, kamu ingin mengetahui apa, aku pasti akan memberitahumu, semua uang yang kamu berikan padaku aku tidak akan mengambilnya sepersenpun, lepaskanlah aku.”





Zeesha terus menjerit, tenggorokkannya bahkan menjadi serak, dan tidak ada orang yang menjawabnya.





Dan suara teriakan terakhirnya pun ditutupi oleh suara ledakan pesawat, dan tubuhnya juga ikut meledak dengan pesawat sampai hancur, di udara tubuhnya pun menjadi hancuran daging.





Disaat-saat terakhir hidupnya, dia sudah menyesalinya, menyesali semua perbuatanya dulu, menyesali dirinya mengancam Carlson, menyesali semua hal yang dia lakukan demi membuat keluarga Jian kembali bangkit.





Tapi tidak ada lagi orang yang bisa mendengar penyesalannya itu, dan juga tidak ada orang yang akan memberikan kesempatan padanya untuk kembali menjadi orang benar.





……





Sebuah pesawat yang terbang dari kota Pasirbumi ke ibukota negara Afrika meledak di samudra atlantik, penumpan dan awal pesawat total ada 5 orang. Semua awak pesawat berhasil selamat, salah satu yang tidak jelas keberadaannya adalah penumpang, kemungkinan terbesar jatuh di samudra atlantik.





Setelah pesawat meledak, semuanya terjatuh di laut, kalau tidak ada kesalahan, Zeesha yang belum sempat memakai terjun payung sudah terkena ledakan dan hancur, bahkan mayat yang utuh juga tidak akan ditemukan lagi.





Malam hari, kabar ledakan ini pun menguasai berita hot news di semua siaran televisi.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK