Berangkat dari Laut Aegea, Ariella ingin pergi ke tempat yang lebih dekat dengan kota Athena dan melihat-lihat Kuil Zeus, tempat wisata yang terkenal itu.
Mendengar Ariella ingin pergi ke tempat ini, Carlson langsung tidak banyak berkata dan langsung menolaknya, Ariella bertanya lagi kenapa, ia juga tidak mau menjawabnya.
Terbang dari Athena ke Paris, setelah turun pesawat dan keluar dari airport, Carlson baru memberinya jawaban.
Dia menggunakan suara rendahnya yang paling enak didengar, dan menjelaskannya tanpa tergesa-gesa: ” Kamu mau lihat dewa laki-laki, disampingmu sudah ada satu. Kalau kamu mau melihat hubungan percintaannnya, kamu tidak usah melihatnya lagi.”
Ariella : “……….”
Ariella tahu, Carlson laki-laki ini bukan hanya sombong, tetapi juga sangat percaya diri, ternyata masih bisa beromong kosong didepannya kalau dia adalah seorang dewa.
Baiklah, Ariella mengakuinya, sebenarnya melihat penampilan dan tampang Carlson, dia jauh lebih tampan dari laki-laki yang menjadi idola di utara dan selatan pantai.
Penampilannya bukanlah yang utama, yang paling penting adalah Carlson masih begitu memanjakannya dan menyayanginya, kalau dia bukan dewa untuknya jadi apa lagi?
Sampai dewa pria keluarganya sudah mengatakannya seperti itu, lain kali ia tidak mau mengajukan saran untuk jalan-jalan kemana lagi, dewa pria keluarganya berkata mau pergi kemana, Efa hanya mengikuti kemauannya.
Carlson membawa Ariella ke tempat pertama yang menjadi tujuan mereka adalah Paris, asalan dia kenapa memilih Paris menjadi kota tempat mereka berbulan madu bukan hanya karena Paris merupakan kota yang paling romantis, tempat yang bagus untuk berbulan madu, tetapi karena kota ini adalah pusat fashion.
Banyak sekali designer semua berkumpul dikota ini, design baju adalah hobi Ariella, jadi Carlson menemani Ariella berjalan-jalan ke kota ini, sekalian menemani Ariella belajar sedikit disini.
Sebelum datang kesini, Carlson sudah menyuruh bawahannya untuk menghubungi designer terkenal disini, membiarkan Ariella belajar sebentar dengan masternya, dia pasti akan sangat bahagia.
” Carlson, terima kasih !” Ariella sangat terharu, tidak peduli apa yang ia inginkan, ia tidak perlu mengutarakannya, Carlson sudah membantu mengaturnya dengan baik.
” Berterima kasih sama aku?” Carlson mengerutkan keningnya, ” Kenapa berterima kasih?”
Ariella melihat kesekitarnya, bermanja-manja, orang di airport datang dan pergi, tetapi bagusnya tidak ada orang yang memperhatikan mereka.
Ariella berjinjit, merangkul leher Carlson dan menciumnya dengan cepat.
Setelah berhasil mencium bibirnya, ia langsung melepaskannya, namun Carlson malah langsung menariknya, lalu berkata dengan nada rendah: ” Ini masih tidak cukup.”
” Ha…….Apanya yang tidak cukup?” Ariella tadi baru saja berpura-pura berani dan menciumnya karena memang tidak ada orang yang memperhatikan mereka, tapi disini begitu banyak orang yang datang dan pergi, dia sedikit merasa malu untuk menciumnya lagi.
“Kalau kamu enggak mau, biar aku saja yang memulainya………” Carlson tersenyum, didalam senyumnya itu ada maksut licik dan sombong darinya, membuat Ariella tidak bisa menolaknya.
Ariella sepertinya menyadari apa yang dipikirkan Carlson, kalau saja dia menolaknya, Carlson pasti akan melakukan hal yang lebih memalukannya lagi.
Ariella mengusap-ngusap bibirnya, menarik nafas dalam-dalam, dan dengan perasaan terpaksa menciumnya lagi, bibir Ariella baru saja menyentuh bibir Carlson, tetapi Carlson sudah langsung memegang kepalanya dan menciumnya lebih dalam lagi.
Brengsek !
Ariella memukul dadanya dan menolaknya, tetapi saat Ariella semakin melawannya, ia malah semakin meningkatkan hasrat Carlson untuk menciumnya.
Carlson mengeluarkan tangannya dan langsung merangkul pinggang Ariella, membuat seluruh badannya bersentuhan dengan tubuh Carlson.
Ariella bisa merasakan kehangatan tubuh Carlson, tubuhnya yang tegap, dan seluruh kekuatan tubuhnya yang seolah akan menjepit Ariella.
Setelah selang beberapa waktu, Carlson akhirnya melepaskannya dan melihat wajah Ariella yang memerah, perasaan Carlson sekarang menjadi semakin baik: ” Lain kali kalau mau berterima kasih denganku, begini caranya.”
” Brengsek, jelas-jelas sudah bilang kalau aku yang mulai kamu tidak akan macam-macam.” Apa yang pernah dikatakan laki-laki ini semuanya omong kosong.
” Aku pernah bilang?” Ia tidak mengakuinya.
” Kamu………..” Dia beneran tidak pernah mengatakannya, cuman Ariella sendiri yang merasa maksut dia adalah itu, dulu maksut Carlson memang seperti itu.
Perubahan Carlson ini sangat besar, sama sekali tidak sama dengan Carlson yang biasanya, atau mungin bukan dia yang tidak mirip dengan Carlson yang sebenarnya, tetapi karena Carlson yang sebenarnya memang seperti ini.
Didalam tubuhnya mengalir darah penerus Aces, sejak dilahirkan, ia memang harus memiliki hati yang bisa menaklukkan dunia yang kejam ini
Dia sombong, tapi ketika ia menunjukkan sifat hangatnya pada Ariella, ia benar-benar sudah berhasil menaklukkan hati Ariella.
” En?” Carlson tertawa.
“Brengsek!” Ariella mencubit daging di pinggangnya, tetapi tubuh laki-laki ini sudah terlalu bagus, tubuhnya sama sekali tidak ada lemak. Ariella tidak bisa membuatnya merasa sakit, malah sebaliknya tangan Ariella yang menjadi sakit karena mencubitnya.
Ariella memasang muka cemberutnya dan bermanja kepadanya, kamu laki-laki jahat seperti ini, tahunya cuman menindas cewek lemah seperti aku, gayanya sama persis dengan Riella kecil yang sedang bermanja-manja dengan ayahnya.
“Iya, aku laki-laki jahat.” Carlson menariknya dan memelukknya, dengan lembut menepuk punggungnya, lalu sekalian ia berkata, ” Didunia ini, cuman kamu yang bisa membuat aku menjadi jahat seperti ini.”
Dia sengaja menekan nadanya pada kata “jahat” mendengar ada maksut lain dari katanya ini, muka Ariella langsung memerah.
………
Gimana?
Rasanya ingin sekali memukulnya, lihat dia masih berani menindasnya lagi tidak.
“Tuan Carlson, selamat datang ke kota Paris.” Seorang wanita cantik berambut pirang muncul di hadapan mereka, kalau dilihat seperti orang ini sudah diatur Carlson.
Nada bahasa Prancisnya yang sangat tepat, suaranya sangat lembut, orangnya lebih cantik lagi, badannya juga sangat indah, terlebih lagi ia terus melayani Carlson.
Ariella curi-curi mencubit Carlson lagi, laki-laki ini dengan putrinya sendiri saja bisa cemburu, tetapi ia malah bisa menyuruhs seorang wanita yang sangat cantik untuk melayani mereka.
Emang Carlson tidak tahu? Ariella juga bisa cemburu.
“Ani, apa yang aku pesankan sudah kamu persiapkan?” Tapi Carlson malah berbicara menggunakan bahasa Indonesia, terlebih ekspresi dan gaya bicaranya sudah berubah menjadi lebih dingin, berbeda dengan ketika ia berbicara dengan Ariella.
Carlson sendiri yang memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia, hati Ariella yang tidak mengerti bahasa Prancis sudah mulai memanas.
Sebenarnya laki-laki ini bukannya tidak memikirkan perasaan Ariella, sebaliknya ia selalu memikirkan perasaan Ariella.
Kalau dia tidak memikirkan perasaannya, dia pasti tidak akan menggunakan bahasa Indonesia yang bisa dipahami Ariella untuk berbicara dengan Ani.
Berpikir sampai disini, Ariella menutup mulutnya dan tersenyum, Ariella langsung meletakkan tangannya di atas telapak tangan Carlson, dan menggenggam tangannya dengan erat.
” Tuan Carlson, semuanya sudah dipersiapkan, kamu dan Ibu Carlson bisa pergi kapan pun.” Carlson menggunakan bahasa Indonesia, Ani juga menjawabnya dengan bahasa Indonesia, terlebih ia juga tidak berani terlalu melayani Carlson lagi.
Carlson dapat mengerti apa yang sedang dipikirkan Ariella.
Ani bisa bahasan Mandarin, Ariella tidak bisa bahasa Prancis, kalau saja dia terus menggunakan bahasa Prancis dengannya, maka Ani pasti ia memiliki kesempatan untuk mendekatinya.
Carlson tidak pernah memberikan sedikit pun peluang untuk wanita lain yang ingin mendekatinya, jadi banyak orang bilang dia sombong.
Tapi mereka tidak tahu, kehangatannya hanya untuk istrinya seorang.
” Baiklah, kamu pergi urus dulu.” Carlson mengankat tangan dan melihat jam tangan yang ada ditangannya, lalu berkata, : “Besok jam 2.30 siang kita pergi kesana.”
“Baik, ini aku segera urus.” Ani menggunakan bahasa Indonesianya yang fasih. Kalau tidak melihat orangnya, cuman mendengar suaranya, siapa pun tidak akan menyangka kalau dia adalah orang Prancis.