Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 238 Dia Adalah Majikanmu





Orang dan masalah apa yang belum pernah dijumpai Carlson, setelah mendengar suara serak itu, juga tergetar sedikit, melihat ke arah laki-laki itu, menambah beberapa rasa ingin tahunya dia.





Didalam mata laki-laki itu tersembunyi banyak kisah, dia dengan sekuat tenaga menyembunyikannya, tetapi umurnya yang masih sangat muda, orang yang ditemuinya adalah orang seperti Carlson yang sangat tajam, laki-laki itu akhirnya pun terkejut sejenak, apa yang ingin disembunyikannya dengan sekuat tenaga tetap diketahui oleh Carlson.





Carlson bangkit dan menggendong Riella kecil, berkata:”Paman Gunawan, bawa orang ini pergi.”





“Saya. Tidak. Pergi!” laki-laki itu menggunakan sekuat tenaga untuk mengatakan 3 kata lengkap itu, suaranya masih serak seperti terbakar oleh api.





Pandangannya pun tetap berada di Riella kecil yang sedang ada di gendongan Carlson, dan berkata lagi:”Aku ingin tinggal disini, berada di sampingnya.”





“Ahh…..ingin berada di samping anakku?” Carlson mendesah ringan, “Anakku tidak kekurangan orang untuk menjaganya.”





“Hidup….” laki-laki itu menelan ludah, menggunakan tenaganya lagi untuk mengatakan sesuatu,”Aku bisa menggunakan hidupku untuk melindunginya.”





Laki-laki itu mengucapkan tiap kata dengan sungguh-sungguh, Carlson bisa melihatnya, kata-kata yang diucapkannya menggunakan sepenuh hatinya, tetapi apa yang berhubungan dengan Riella kecil, dia tidak bisa dengan mudahnya membuat keputusan.





Dia menatapnya lama dan menilainya, berkata:”Dengan apa aku bisa memercayaimu?”





“Dia menyelamatkan hidupku.” suara hujan dan petir di malam ini, seluruh tubuhnya dipenuhi luka, mentalnya yang tidak jelas, setelah diselamatkan, dia mendengarkan satu suara —- harus selamatkan Abang itu.





Jawaban ini membuat Carlson terharu, tetapi yang terlihat dimata Carlson lebih banyak adalah apa yang dibebaninya.





Orang seperti ini diletakkan di sebelah Riella, seperti bom yang berjalan, negatifnya lebih banyak daripada positifnya, dia pastinya tidak akan menggunakan keselamatan Riella menjadi taruhan.





“Ayah, Riella ingin Abang ini untuk berada di sampingku.” Riella yang berada di pelukan Carlson selama ini tidak berbicara juga ikut berbicara dengan suara lembut.





“Kenapa?”Carlson melihat Riella, dengan nada yang lembut berkata.





“Dia boleh menemaniku bermain.” Riella berkata.





Alasan Riella sangat simpel, tetapi apa yang didengar Carlson sepertinya mempunyai banyak makna di dalam kata tersebut.





Riella tidak mungkin bersedia mendekati seseorang yang asing, semua yang didekatinya adalah orang yang disukainya, tidak bisa melukainya. Anak kecil ada beberapa saat sewaktu menilai orang bisa lebih tepat dibanding orang dewasa.





Carlson selalu tidak sanggup untuk menolak apa yang diminta Riella, terutama saat melihat matanya yang bersinar itu, dia tidak bisa mengatakan satu kata tidak untuk menolaknya.





Carlson melihat laki-laki itu lagi, setelah berpikir lama, berkata:”Karena kamu ingin berterima kasih dengan penolongmu, maka untuk selanjutnya dialah bos kamu. Kamu berada disampingnya untuk menjaganya dan melindunginya.”





Laki-laki itu tidak berbicara, hanya mengalihkan pandangannya ke tempat Riella, dia dengan tersenyum manis melihat Abang itu:”Abang, untuk kedepannya Riella akan melindungimu.”





Carlson menurunkan Riella: “Riella, kamu bawa Abang ini ke tempat tante Nurmala untuk mencarikannya kamar tidur.”





“Ya.” Riella dengan senang mengangguk-angguk kepalanya, menarik tangan laki-laki itu,”Abang, kamu ikuti saya.”





Laki-laki itu tidak ragu, ataupun dia sudah menerima Riella sebagai status bos besarnya, untuk selanjutnya apa yang diucapkannya, dia akan mematuhinya.”





Melihat bayangan kepergian mereka, Gunawan mencemaskannya dan berkata:”Tuan muda, membiarkan seseorang yang tidak jelas asalnya berada di samping nona muda, bisa berbahaya tidak?”





Carlson melihat bayangan badan laki-laki itu, sesampai Riella menggandeng tangannya menghilang dari pandangan matanya, dia baru menyimpan pandangannya :”Dia tidak akan melukai Riella.”





Kemampuan melihat orang, Carlson sangat percaya diri.





Orang yang diserahkannya adalah Riella, adalah anak kesayangannya, tidak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dia pasti tidak akan berbuat hal yang bahaya seperti ini.





Gunawan berkata lagi:”Perlukah saya mencari orang untuk menginvestigasi latar belakangnya?”





“Tak usah.” Carlson berbangkit dan berjalan keluar, pada saat yang sama memesan,” Nurmala, kalau Efa berada di rumah tolong suruh dia untuk ke ruang belajarku.”





…..





Sewaktu Nurmala menyampaikan kabarnya itu, Efa lagi terbaring di tatami sambil melihat skrip filmnya.





Mendengar Carlson ingin bertemunya, langsung teringat siang ini sekeluarga bertiga makan siang bersama, Efa berpikir dirinya sendiri sudah membantu banyak, dan membuat Abangnya yang kaku ini bisa dengan cepat mendapatkan istrinya itu.





Dia membuang skrip filmnya, dan berlari keluar menuju ruang belajar Abangnya, sambil berlari diapun terpikir akan mobil sport yang dia sukai belakangan ini, sepertinya mobil itu bisa dengan cepat menjadi miliknya.





“Bang.” Efa tanpa mengetuk pintu langsung memasuki ruang belajar, dengan senang berkata,”Kalau ingin berterima kasih kepada saya, maka berilah saya amplop yang besar, kalau terlalu kecil kamu berani kasih ke aku, aku juga tidak akan menerimanya.”





“Berterima kasih?” Carlson yang duduk di depan meja bekerja, kepala yang tidak diangkat pun berkata, “Apakah aku harus berterima kasih ke kamu karena sudah mengacaukannya?”





Dari awal, Carlson mengira Efa hanya bertanggung jawab atas pengantaran bunga, kalau sekarang tambah bagus, belum ditanya Efa juga sudah mengakuinya.





“Kamu adalah Abangku, walaupun apa yang kubuat ada sedikit masalah, tetapi kamu harus mengerti, apa yang dilakukanku pada awalanya bersifat baik karena ingin membantumu.” Efa yang sudah mempunyai pengalaman selama ini juga sudah menjadi seorang pakar, sewaktu Carlson mendengarkan ucapannya, dia juga mungkin sadar bahwa apa yang direncanakannya terjadi sedikit kesalahan.





Terkejut tidak, siapa juga tidak bisa memprediksinya, siapapun tidak ingin sesuatu seperti ini terjadi, jadi seharusnya Abangnya ini tidak akan menyalahkannya.





“Besok pulanglah ke amerika, berdiam menenangkan diri selama 1 bulan. Kapan terpikir salahmu dimana, dan tulis satu surat intropeksi diri yang tidak kurang dari 3000 kata, kalau sudah diterima baru boleh balik.” Nada suara Carlson yang serius dan tegas, seperti tidak kasih ruang ke Efa untuk membela diri.





“Bang, apakah kamu tidak salah? Aku sudah sebesar ini, kamu menyuruhku untuk intropeksi diri?” Efa mencemberutkan bibirnya, dengan tidak merasa bersalah berkata.





Dia sudah berumur dua puluhan tahun kan? Kakak iparnya sewaktu sebesar dia, juga sudah bersama Abangnya mengambil surat nikah, jangan-jangan mereka sudah sibuk membuat Riella kecil.





Kalau bukan karena Darwin yang sangat dingin terhadapnya, mungkin sekarang mereka berdua sudah bersama, mana mungkin masih tinggal di tempat keluarganya.





Efa diluar juga mempunyai rumah sendiri, tetapi tinggal seorang diri sangatlah sepi, sewaktu memungkinkan dia pilih untuk tinggal di MoonRiver karena bisa bermain dan menemani Riella kecil.





Alis mata Carlson pun naik, dengan serius berkata:”Kamu sudah besar, aku bukan Abangmu lagi? Tidak bisa mengurusmu lagi?”





“Kamu punya waktu luang mengurusku, lebih baik menghabiskan waktumu memikirkan cara untuk mengejar kakak iparku kembali ke sampingmu.” otak Efa berputar dengan cepat, sebelum Carlson menjawab dia sudah berkata lagi,”Aku tadi sudah janji dengan puspita, besok bersamanya mencari kakak iparku untuk shopping, mungkin bisa membantunya mengingat hal di masa lalu.”





Efa mengalihkan fokusnya di saat yang tepat, Carlson pun sudah tergerak hatinya.





Riella belum terus terang untuk semua hal ke dia, dia ingin membantunya mengingat hal dulu tidaklah mudah, membiarkan puspita dan Efa mendekatinya, mungkin lebih mudah.





Masalah mudah seperti ini, kenapa dulu tidak pernah terpikirkan olehnya?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK