Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 385 Selamanya Orang Keluarga Tanjaya





“Riella kecil ingin digendong Kakek.” Riella kecil mengerjapkan mata besarnya yang jernih, berkata dengan lembut.





Dikatakan bahwa pikiran anak itu sangat sensitif, siapa yang benar-benar baik padanya, hati mereka tahu dengan jelas.





Kakek dan Nenek benar-benar tulus menyayangi Riella kecil, jadi setiap kali melihat Kakek dan Nenek, Riella kecil akan sangat bahagia dan mau dekat dengan kakek serta neneknya.





Ayah Carlson dengan senang hati mengambil alih Riella kecil, mengelus kepalanya, dengan lembut menyeka air matanya: “Kalau begitu Riella kecil hari ini tidur dengan Kakek dan Nenek, oke?”





“Oke.” Ada orang yang menemaninya, orang jahat tidak akan berani mendekatinya, jadi Riella kecil sangat bersedia tidur dengan kakek dan neneknya.





Karena sudah lama tidak melihat kakek dan nenek di sisinya, si kecil itu sangat bersemangat, dia mengajak kakeknya bermain sebentar sebelum tertidur.





Riella kecil sudah tertidur, Ayah dan Ibu Carlson malah tidak bisa tidur, menatap anak yang masih kecil itu, keduanya menghela napas secara serempak.





Ibu Carlson menyalahkan dirinya sendiri berkata: “Ini semua salah kita yang tidak berhati-hati selama bertahun-tahun, bahkan tidak berpikir bahwa ada yang menggantikan Ayah. Dan juga membuat menantu kita dilukai di depan mata kita, tapi kita malah tetap tidak tahu apa-apa. Riella kecil yang begitu kasihan, sudah sebesar ini Ibunya baru kembali ke sisinya.”





“Masa lalu sudah berlalu, tidak ada gunanya juga kita menyalahkan diri sendiri, di kemudian hari keluarga kita harus memperlakukan Ariella dengan baik.” Ayah Carlson memandang Riella kecil yang sudah tertidur pulas, mencubit wajahnya dengan lembut, “Dan juga memperlakukan cucu perempuan kita dengan baik.”





“Tentu saja aku akan memperlakukan Ariella dan juga cucu perempuan kita dengan baik, kamu juga harus bersikap lebih baik pada mereka.” Ibu Carlson menundukkan kepalanya dan mencium wajah Riella kecil, “Di kemudian hari kita menetap di Kota Pasirbumi saja. Satu keluarga bersama, maka akan dapat menghadapi masalah bersama-sama. ”





“Oke.” Ayah Carlson mengangguk, diam untuk sekian lama, kemudian dia berkata lagi, “Aku sekarang lebih khawatir pada Efa.”





Mengungkit Efa, Ibu Carlson terdiam beberapa saat, karena ketika dia tahu kebenarannya, dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Efa.





Bertahun-tahun yang lalu, dia tahu bahwa Ayahnya berurusan dengan pasangan mata-mata dari negara A.





Saat itu mereka dieksekusi ketika mendapatkan bukti, tapi dia tidak pernah tahu bahwa pasangan mata-mata itu adalah orangtua biologis Efa.





Efa tumbuh besar di keluarga ini, mereka selalu mencintai Efa dan menganggapnya sebagai anak mereka sendiri, sekarang ketika mereka tahu yang sebenarnya, suasana hatinya tidak jauh lebih baik dibanding Darwin.





Ibu Carlson bersandar di pelukan Ayah Carlson dan berkata dengan pelan: “Aku tidak bisa merelakan Efa, khawatir dia akan menyalahkanku.”





“Tidak peduli apa yang dipikirkan Efa, aku harus memberitahunya bahwa keluarga ini selamanya akan menjadi keluarganya selama dia mau, dia akan selalu menjadi bagian dari keluarga ini. Mengenai apakah dia akan menyalahkanmu terkait urusan orangtuanya, itu di luar kehendak kita untuk ikut campur. ”





Ketika Ayah Carlson melakukan sesuatu, dia begitu rasional tapi juga emosional, ketika menghadapi Sandoro, dia bisa bersikap dingin dan kejam, mendorong pihak lain hingga putus asa, itu dikarenakan dia harus melakukan sesuatu sesuai dengan metodenya.





Namun dia juga memiliki sisi yang sangat emosional, misalnya terhadap Istrinya, yang selamanya akan bersikap ramah. Terhadap anak, terutama Efa, dia begitu memanjakannya tanpa batas.





“Suamiku …”





“Tidurlah. Sudah larut.” Ayah Carlson menepuk-nepuk punggung Ibu Carlson, ingin membuatnya tidur lebih dulu.





Di saat bersamaan, Ayah Carlson juga menutup matanya, tetapi dia tidak tidur, dia sedang memikirkan banyak hal dalam benaknya.





Sebagai contoh, bagaimana Sandoro mendekati Ayahnya di masa lalu, dan metode apa yang digunakannya untuk membunuh Ayahnya, dan juga tidak ada orang yang mengetahuinya?





Masalah ini, dia harus menyelidikinya dengan jelas, jadi tidak boleh terjadi sesuatu pada Sandoro untuk saat ini, tunggu ketika Carlson sadar, mereka berdua akan berdiskusi dan memutuskannya.





……





Setelah Riella kecil mengikuti kakek-neneknya, Hansel juga kembali ke kamarnya, baru saja berbaring, telepon dari Rico masuk.





Dia mengangkat telepon dan menjawab: “Halo?”





Terdengar suara Rico dari ponselnya: “Tuan muda, sudah dikonfirmasi. Carlson diracuni orang lain dengan virus HDR, dia koma setelah ditembak kemarin, sekarang masih dalam keadaan tidak sadar.”





Meskipun sudah menduga sejak awal bahwa Ayah Riella kecil mungkin terinfeksi oleh virus HDR, hanya saja sebelum dikonfirmasi, bisa saja tidak.





Sekarang dikonfirmasi, Hansel terduduk di ranjang, tangan yang memegang ponselnya semakin mengencang, pandangan matanya juga meredup.





Setelah terdiam beberapa saat, dia baru dengan perlahan berkata: “Kamu hubungi pihak militer Negara A atas namaku, tanyakan mengenai berita terbaru tentang virus HDR. Jika mereka sudah menyiapkan obat penawar, harus menemukan cara untuk mendapatkannya.”





“Tuan muda, kita datang ke Kota Pasirbumi kali ini fokusnya untuk menemukan Efa. Sekarang setelah kita sudah menemukannya, dan dia juga telah berjanji untuk kembali ke Negara A bersama kita, mengenai hal lainnya, lebih baik kita tidak ikut campur, kurasa itu akan lebih baik.”





Di Kota Pasirbumi, kekuatan mereka sangat terbatas, tidak mungkin untuk bertarung melawan Darwin, Carlson dan juga Sandoro. Jadi menurut Tuan Muda Rico setelah urusannya telah selesai, kembali ke negara A adalah yang terbaik.





Hansel tentu saja tahu apa yang harus dilakukan yang merupakan yang terbaik, jika diganti dengan orang lain yang terkena virus HDR, dia tidak akan ikut campur, tapi orang ini adalah Ayah Riella kecil, dia harus membantu.





Mengenai apakah bisa membantu atau tidak, harus melihat personil penelitian di wilayah militer negara A apa memiliki kemampuan itu atau tidak, apa mereka sudah mempelajari penangkal virus HDR.





“Lakukan apa yang kukatakan.”





“Tuan muda…”





Rico masih ingin melakukan sesuatu, Hansel sudah menutup telepon.





Masa inkubasi virus HDR relatif lama, sepertinya Ayah Riella kecil sudah diracuni sejak lama.





Hingga saat racun itu bereaksi itu sangat ganas, membuat orang tidak tahu harus berkata apa.





……





Waktu satu malam berlalu begitu cepat, langit sudah cerah, Ariella baru tidur sebentar di sisi ranjang Carlson.





Tepat ketika dia sedang tertidur, Ariella merasakan telapak tangan besar yang famiHanselr dengan lembut membelai wajahnya.





Ariella pasti terlalu mengantuk, pasti terlalu berharap Carlson akan segera bangun, jadi dia bisa bermimpi ketika dia tidak tidur dengan lelap sama sekali, bermimpi Carlson bangun, bermimpi Carlson menyentuhnya …





Ketika setengah tertidur, bibir Ariella mengulas senyum pahit dan bergumam: “Carlson, lihatlah betapa aku berharap kamu bangun. Berharap ketika menutup mataku, seolah-olah aku bisa melihatmu sudah bangun.”





“Ariella …”





Tidak hanya merasa Carlson menyentuhnya, tapi juga mendengar Carlson memanggil namanya, suaranya serendah dan seindah biasanya, dengan lembut mengetuk pintu hatinya, lagi dan lagi membuat jantungnya berdetak kencang.





Setengah terjaga dan setengah bermimpi, Ariella tiba-tiba menggenggam telapak tangan besar yang bergerilya di wajahnya: “Carlson, jangan membuat masalah, biarkan aku tidur sebentar.”





Ariella tidak tidur selama 1 hari dan 1 malam, dia harus beristirahat sebentar jadi dia bisa terus merawat Carlson.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK