Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 884 Memilih Laki-Laki Yang Mana


Dia pun berdiri seperti itu, salju yang putih itu terus berjatuhan diatas tubuhnya, dia tidak bergerak sama sekali, kedua matanya itu tertuju pada Oriella, seperti lem yang sangat erat, yang sekali ditempel sudah susah sekali dilepaskan.


Kalau saja terus berusaha untuk melepaskannya, maka itu akan merusak lemnya dan kulit tubuh orang yang ditempel itu robek, kedua bela pihak akan tersakiti.


Miguel terus melihat Oriella, Oriella juga terus melihatnya, kedua pasang mata itu pun berjumpa tetapi kedua orang itu, tidak ada satu pun yang membuka mulutnya.


Dengan perlahan Oriella berusaha untuk menyembunyikan tangannya dibelakang tubuhnya dan dengan erat menyubit dirinya sendiri, dengan begitu ia baru bisa mengontrol dirinya untuk pergi ke pelukannya dan dipeluk dengan erat olehnya.


Dia sendiri yang menyuruh Oriella untuk menjauhinya, dia yang bilang kalauia tidak mau mendengar suaranya lagi, jadi dia sudah menjalanan apa yang ia surauh, benar-benar ia tidak bisa menunggu Miguel untuk mendorong tubuhnya dari.


Jelas-jelas ia mau memberi Miguel sebuah tatapan yang dingin, dan memberitahukannya dengan kenyataan, ia tidak mungkin bisa menyukainya lagi, selamanya tidak akan bisa lagi, tetapi matanya tidak bisa membohongi siapapun, ia sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh Miguel.


Sebastian juga melihat laki-laki yang tidak seharusnya datang itu, lalu ia pun tidak bisa menahannya lagi dan langsung menarik Oriella dengan erat ke sampingnya, lalu berkata: “Oriella, dijalan ada salju, waktu jalan inagt hati-hati, jangan sampai kepeleset.”


“Oh…..” Oriella menundukkan kepalanya, dan melarikan diri untuk menyembunyikan perasaannya, dan berpura-pura tidak melihat Miguel, dan mengikuti Sebastian pergi.


Lalu, ketika ia hendak melangkahkan kakinya, Miguel sudah berada dua langkah didepannya, dan menarik pergelangan tangannya, dan mencoba untuk menariknya kedalam pelukannya.


Gerakan Miguel sangat cepat, tetapi gerakan Sebastian juga tidak lambat, dia juga menarik tangan Oriella dan tidak melepaskannya, lalu dengan nada dingin berkata: “Miguel, lepaskan tanganmu yang kotor itu, jangan sentuh dia!”


“Yang seharusnya melepaskan tangannya itu kamu!” Satu tangan Miguel terus menarik tangan Oriella, dan tangannya yang satu lagi hendak meninju kearah Sebastian.


Sebastian tidak menyangka Miguel akan meninjunya, ketika ia sudah menyadarinya, tinjuan dari tangan Miguel sudah hampir melandas dipipi wajahnya da dia mengelak untuk menyembunyikan wajahnya, dan pas sekali ia tidak mendapatkan tinjuan darinya.


Disaat seperti itu, dia tetap menarik tangan Oriella dengan erat dan menggenggamnya dengan sangat erat, seperti sedang mengambil barang yang sangat berharga, ia tidak membiarkan siapa pun yang menarik dia dari tangannya: “Miguel, kamu membuatnya begitu menderita dan sedih, kamu masih berani menemuinya?”


Miguel terdiam.


Apakah ia telah membuatnya menderita dan sedih?


Ketika ia selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, ia mencari Oriella sudah tidak ada disana, lalu ia bertanya kepada security yang ada dibawah dan ia baru tahu kalau dia sudah pergi sendiri, lalu ia bertanya lagi kepada security disana dan ia baru tahu kalau ia pergi dengan Sebastian.


Karena ia tahu Oriella pergi dengan Sebastian, hatinya sangat marah, lalu ia mengejar sampai kesini dan melihat mereka sedang berduaan, amarahnya pun semakin meningkat.


Laki-laki mana yang maish bisa tenang menihat wanita yang ia cintai berduaan dengan laki-laki lain, apalagi laki-laki itu ada maksud yang tidak bagus terhadapnya.


Oleh karena itu, ia jadi mengabaikan masalah penting kenapa Oriella meninggalkan tempat dia tadi.


Pada saat itu, Sebastian merasa Miguel ada maksud tertentu, tapi ia masih belum memikirkannya secara mendalam, karena ia lebih memperhatikan masalah besar Oriella yang membuka mulut untuk minta “Putus”.


Dua orang pria yang gagah dan tangguh, satu orang menarik tangan kiri dan satunya lagi menarik tangan kanan Oriella, keduanya tidak ada yang mau melepaskan tangannya dan tidak mau membiarkan dia jatuh ke pelukan satu sama lain.


Kedua pria itu terus bertatapan, semakin melihat amarah keduanya semakin meluap, kedua orang itu secara bersamaan juga ingin menghajar pihak yang lain itu sampai babak belur.


Kali ini mereka berdua saling meninju, dan saling membentakkan kepala mereka, dan tidak ada siapa-siapa yang menang.


Disaat Sebastian masih belum menyadarinya, Miguel juga menjulurkan tangannya lagi, gerakannya kali ini sangat cepat, dan ia berhasil menonjok muka Sebastian.


Sebastian menunduk dan meraba-raba wajahnya, dan dia ia menyipitkan matanya dan mengangkat kakinya dan berjalan kearah Miguel, tetapi Miguel berhasil mengelak dari tinjuannya.


Setelah berhasil menghindar dari tinjuannya, Miguel langsung mengangkat tangannya dan meninju ke arah Sebastian, kali ini Sebastian malah tidak menghindar dan memasang senyum yang sinis diwajahnya.


Karena ketika ia bersiap-siap untuk menghindar, ada orang yang gerakannya lebih cepat darinya.


Oriella langsung keluar dan menghalanginya.


Jika Miguel melanjutkan tinjuannya, maka orang yang terluka bukanlah Sebastian tetapi Oriella.


Melihat tinjuannya yang hampir melandas di wajah Oriella, dengan cepat ia langsung menghentikan gerakannya.


Dia menyipitkan matanya seakan ia tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Oriella dan terus menatap ke wajah Oriella yang tidak ada bekas sama sekali itu.


Dia yang lucu, dia yang nakal, dia yang mengerti semua hal……….dia yang bermacam-macam, tetapi sekali pun tidak pernah ia memasang muka yang dingin seperti ini dan menatap Miguel.


Tepat disaat Miguel menatap Oriella, Sebastian langsung meninjunya, sebuah tinjuan yang sangat keras itu melandas didepan dada Miguel.


Miguel sebenarnya bisa menghindarinya, tetapi ia juga tidak mengelaknya, ia terus menatap ke arah Oriella, lalu tersenyum: “Oriella, kamu sudah puas?”


Miguel tidak menyangka Oriella bisa keluar untuk melindungi Sebastian, pada saat itu juga hatinya terasa sangat sakit.


Oriella mau melindungi Sebastian, jadi ia juga tidak bermaksud untuk menghajar orang yang mau dilindunginya itu, Oriella ingin melihat dia menderita, jadi ia juga membiarkan Oriella membuatnya menderita.


Kalau saja begini bisa membuatnya puas, bisa meredahkan emosinya, ia masih bisa menahan beberapa tinjuan untuknya.


Ia hanya mau melihatnya bahagia!


Setelah melihat Miguel kesakitan, hati Oriella terasa sakit, tetapi ia hanya mengigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.


Apa maksudnya dia puas?


Bagaimana dia bisa merasa puas?


Dia sebenarnya ngerti tidak dengan perasaannya?


Kalau ia tidak mengerti dengan perasaannya, kenapa ia mau mempermainkan perasaannya?


Sebastian benci dengan Miguel, ia membencinya sampai ingin rasanya memusnakannya dari dunia ini.


Hari ini pas sekali ada kesempatan untuk menghajarnya, jadi ia tidak mau menyiakannya, ia mengepalkan tangannya dan meninju Miguel, kali ini ia mau meninju wajah Miguel, sama dengan tempat yang ditinju olehnya tadi.


Gerakan Sebastian sangat cepat, Miguel juga tidak menghindarinya, Oriella masih berada didalam kesalah pahamnya dengan Miguel dan tidak menghentikan Sebastian, jadi wajah Miguel pun berhasil ditinju olehnya.


Ia mengangkat kepalanya dan tetap tersenyum, ia sama sekali tidak melihat orang yang meninjunya itu dan melihat ke arah Oriella: “Aku sudah menerima tinjuan balasan darinya. Kali ini kamu sudah puas? Kalau masih belum puas, biarkan dia menghajar aku lagi, biarkan dia meghajar aku sampai kamu puas.”


“Miguel, kamu brengsek!” Oriella merasa marah dan sedih dalam waktu bersamaan, marah sampai ia sama sekali tidak mengerti dengan hatinya, ia merasa sedih melihat dia terluka.


Miguel menjulurkan tangannya dan mengelap air mata Oriella : “Oriella, jangan nangis, kalau masih belum puas dia masih boleh terus menghajarku, biarkan dia memukul aku sampai kamu tidak menangis lagi, sampai kamu merasa puas.”


“Miguel, kenapa kamu mau berbuat seperti ini? Kenapa kamu membuat aku menderita?” Dia tahu jelas Oriella tidak mau melihat dia terluka, dia kenapa masih berbuat seperti ini untuk membuatnya menderita?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK