Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 352 Apakah Kamu Ingin Membuatku Marah





“Kakek—” Efa menggigit bibirnya yang berwarna merah muda itu, marah dan sedih , “Masalah apapun aku akan menurutimu, tapi yang satu ini berhubungan langsung dengan kehidupanku, aku tak akan mendengarkanmu.”





Dia memang sekeras ini sifatnya, hal yang sudah diputuskannya pasti harus terlaksana.





Pria seperti Darwin ini, sudah menjadi pilihannya sebagai pria yang akan dinikahinya semenjak ia masih sangat kecil sekali.





Dia bilang akan menikah dengannya, dan pasti akan mengejar hal ini sampai ia mendapatkan di tangannya, tak peduli orang lain berpikir apa, yang penting Darwin mau menerimanya itu sudah cukup.





Tidak, bahkan jika Darwin tak bisa menerimanya pun, dia tetap akan mengejar Darwin, sampai Darwin menikahinya pada suatu titik tertentu.





“Efa, apa yang mau kau lakukan, kakek bisa menurutimu juga, tapi tidak dengan yang satu ini????”





Kakek tiba-tiba terbatuk, sepertinya ia marah, dan sepertinya lagi ia juga sedih, ia tampak lebih tua dalam sekejap.





“Kakek, kau kenapa?” Dulu ia bilang mau shooting, tapi kakek menolakknya juga, tapi karena ia bermanja-manja pada kakek, akhirnya kakek juga tak berdaya lagi.





Kakek selalu bilang, Efa adalah kesayanganku, apa saja yang dilakukan asalkan membuat Efa bahagia, semuanya boleh dilakukan.





Dan keinginan terbesarnya seumur hidup ini adalah mengejar Darwin, dan menikah dengannya, menjadi istri Darwin untuk selamanya.





Kata-kata ini, dia selalu mengucapkannya dari dulu, dan ia merasa mereka semua juga tahu.





“Efa, kakek sudah tua, aku juga tak bisa hidup berapa lama lagi. Kau tak boleh menikah dengan Darwin adalah 1 1 nya permintaan kakek padamu, dan masalah lain apapun kau boleh lakukan semuanya.” Kakek mengatakan dengan penuh kasih.





Kepribadian Efa yang cerita ini, seperti orang yang tak berhati dan tak punya pemikiran yang logis lagi, tapi mereka semua tau, dia sangat taat pada orang tua, dan tak mungkin melakukan hal yang akan mengecewakan generasi atasnya.





“Tapi aku hanya ingin menikah dengan Darwin, dan semua hal yang lain aku akan menuruti kakek.” Memang kenapa kalau ia bisa menuruti semua hal yang lain, dia hanya peduli masalah ini saja.





Dan sekalinya Efa mengucapkan kalimat ini, kakek langsung kaget dan tersedak, dia batuk, dan kali ini batuknya tak henti-henti juga.





“Kek????” Efa segera meredakan respon kakek ini, hatinya panic dan tak nyaman juga.





Semua orang bilang, sebuah pernikahan pasti harus mendapat restu dari keluarga, dan baru akan bahagia.





Dia mengejar Darwin, dan ingin menikah dengan Darwin, hal ini sudah dari awal bukan menjadi sebuah rahasia lagi, keluarga ini juga tak ada yang bisa menghalangi, ia merasa mereka selalu menyetujuinya.





Tapi kenapa?





Kakek yang begitu dicintainya bisa sekeras dan setegas itu melarang dia dan Darwin bersatu?





Efa tak paham, sedikitpun tak paham.





Jangan-jangan kakek juga merasa dia hanya anak liar yang dipungut saja, jadi tak cocok bersanding dengan keluarga Darwin yang begitu terpandang, dan pantas untuk menikah dengan pria sehebat Darwin?





“Kakek, kau jangan marah ya, kita diskusikan masalah ini baik-baik.” Efa meredakan lagi emosi kakek, melihatnya begitu tersiksa, dia juga ikut sedih.





“Efa????” akhirnya kakek bisa berbicara lancar lagi, lalu menepuk-nepuk punggung tangan Efa,





“Dengarkan kata-kata kakek ya, hanya satu permintaan kakek, hanya itu saja.”





“Kek, kalau begitu bisakah kau beritahu padaku alasannya?” dia ingin mendengar langsung dari mulut kakek sendiri alasannya, dan asal kakek punya alasan, dia bisa melepaskan tali yang mengikat di hati kakek ini, siapa tau kakek bisa setuju ia menikah dengan Darwin.





“Efa, kakek sudah bilang, tau usah bertanya kenapa.” Dia ingin Efa tak hidup dalam kekhawatiran, dan keluhan-keluhan serta kejadian di masa lalu, kakek tak akan memberitahukannya pada Efa.





“Nona, kakek berbuat seperti ini semua demi kebaikanmu, kau dengarkan kata-kata kakek saja.” Akhirnya Asisten Dolvin yang dari tadi berdiri di samping kakek dan cucunya ini tak tahan juga mendengar pembicaraan mereka.





Efa masih excited dan menjawab lagi :”Demi kebaikanku? Untuk mengubah kehidupanku, bahkan alasannya pun tak mau diberitahukan padaku, apa itu semua demi kebaikanku?”





Kalau memang demi kebaikannya, bukankah lebih baik mendukung semua hal yang hendak dilakukannya kah?





Dan membuatnya berani mengejar pria yang disukainnya, dengan berani mengejar kehidupannya sendiri, dan menjalani seumur hidupnya dengan orang yang disukainya.





Ayah dan ibu, kakak dan kakak ipar, bukankah orang yang mereka nikahi, semua adalah orang yang mereka sukai juga?





Dua orang saling mencintai, dan menjalani hari-hari, meskipun hari-hari terasa biasa dan membosankan, setidaknya jika ada orang yang dicintai menemanimu disisimu, itu juga akan bahagia.





“Nona, keluarga ini????”





“Asisten Dolvin.” Jawab kakek sambil menghela nafas dan memotong pembicaraan mereka.





“Tuan, nona sudah tumbuh besar, dia sudah bisa bertanggung jawab sendiri. Dan ada hal yang boleh diberitahukan padanya, biarkan ia hidup dengan jelas.”





Efa tak mau mendengarkannya, jadi kalau begitu coba beritahu padanya kenyataan ini, tak percaya setelah ia tahu kenyataan yang sebenarnya, dia masih mau mengejar Darwin lagi.





Masalah ini, Asisten Dolvin sudah mengusulkan pada kakek sebelumnya, tapi kakek tak mau menurutinya, ia berkata seumur hidup tak akan memperbolehkan Efa mengetahui hal ini.





Dia tak tahu apa yang terjadi sebelum ini, jadi dia tak mungkin akan mati rasa dengan Darwin, dan ini bukan yang diinginkan Asisten Dolvin, bukan yang ingin kakek lihat juga.





“Masalah apa?” Efa mengedipkan matanya yang indah itu, lalu memandang Asisten Dolvin, dan berharap dari mulutnya ia bisa mengetahui alasan kenapa kakek menghalangi hubungannya dengan Darwin.





“Asisten Dolvin, apa kau lupa, siapa yang menjadi tuan dan penguasa disini?” Kakek menatapnya tegas, dan melirik nya, pandangannya setajam pisau.





“Kakek, aku sudah bersalah, tak seharusnya aku berbicara sembarangan.” Asisten Dolvin mundur 2 langkah, menundukan kepala dan menyembunyikan pandangannya.





“Kakek????” Efa panic dan menghentak-hentakkan kakinya, katanya lagi, “Kalau kau tak biarkan aku bersama dengan Darwin, dan tak memberitahu padaku alasannya, berarti apa kau membiarkanku menjadi seorang yang tiada artinya, dan menjadi boneka yang dapat di gerakan oleh orang lain?”





“Apa menuruf hati Efa, kakek adalah orang yang seperti itu kah?” Kakek yang berkali-kali terluka, ia menutup matanya, dan melambai tak berdaya ,” Kau pergi saja. Pergi lakukan hal yang ingin kau lakukan, kakek mati atau hidup, tak ada hubungan lagi denganmu.”





“Kakek????” jawab Efa sangat sedih.





Ucapan kakek, seperti pedang yang beracun, menusuk dalam ke hatinya, membuatnya sangat-sangat menderita.





Dia sudah tumbuh begitu dewasa, dan ini pertama kali nya ia merasa tak berdaya serta menderita.





Dulu tak peduli apa yang diperbuatnya, kakek selalu tertawa dan mengelus kepalanya, dan berkata tak apa-apa, asalkan Efa senang.





Dan kali ini hanya karena ia tak menuruti apa yang dikatakan kakek, dan kakek jadi tak mau menyayanginya lagi kah?





“Kau pergi saja. Biarkan kakek tenang. Kau juga tenangkan hatimu dan renungkanlah baik-baik, coba kau pikir apa kakek hendak melukaimu?” kakek berkata sambil memejamkan matanya, sepertinya ia tak ingin melihat Efa lagi.





Efa menjawab dengan keras kepala :” Kakek, Efa tak akan pergi.”





Kakek shock juga sampai batuk-batuk lagi, dan yang kali ini batuknya lama sekali sampai akhirnya kembali normal, lalu dia menasehatinya lagi :” Kalau kau tak mau mendengarkan kata-kataku, dan juga tak mau pergi dari sini, apa kau benar-benar ingin membuat kakek marah baru kau puas?”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK