Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 182 Impian Jadi Nyata





“Tuan Ferdian, kamu sudah tau perut kakak iparku sebesar ini, jangan ada pikiran lain.” Efa menghalangi, dia tidak ingin pria lain melihati kakak iparnya.





Efa selalu merasa kakaknya tidak baik, suka mengatur, tapi disaat penting dia tetap akan membela kakaknya.





Ferdian tertawa dan berkata: “Ini bukannya Polaris? Aku ingat dulu saat sekolah di Amerika kamu masih bocah kecil. Beberapa tahun tidak ketemu, kamu sudah tinggi dan cantik.”Saat Carlson kuliah, Efa baru saja umur 12 atau 13, saat itu dia sangat lucu dan suka mengikuti Carlson, tidak heran kalau Ferdian mengingatnya.





“Kamu kenal aku?” Efa terus melihat Ferdian “Oh, kamu adalah…”Ada nama yang muncul di pikirannya, tapi dia tidak kepikiran.





“Jack Ferdian.” Ferdian mengingatinya.





“Ternyata kamu, aku sudah ingat.” Efa mengangguk “Saat itu kamu suka menebak pikiran orang, sekarang masih tidak?”Ferdian tertawa “Sekarang itu adalah pekerjaanku, kalau tidak tebak aku tidak bisa makan, jadi harus terus menebak.”





Melihat mereka berdua berbicara dengan seru, Ariella tidak menganggu, dan terus mengamati Ferdian.





Sebenarnya dia tidak benci Ferdian, malahan merasa sedikit akrab. Tidak mendekatinya karena takut pikirannya terbaca dan tidak ada privasi.





Kalau bukan karena terakhir ketemu, dia berikan informasi seperti itu, sekarang mereka harusnya teman.





“CEO, kami akan segera atur sesuai perintahmu.”





Mendengar suara, Ariella mendatanginya, dia melihat Carlson yang memakai kemeja abu-abu dan celana hitam turun bersama Elisa dan Henry, mereka jalan di belakangnya, masih berbicara tentang kerja.





Carlson mengangguk: “Baiklah, kalian sibuk dulu.””Abraham, lama tidak jumpa.” Ferdian menyapa Carlson terlebih dahulu.





“Lama tak jumpa.” Carlson dengan ekspresi dingin mengangguk, di depan orang luar dia tetap terbiasa dengan ekspresi dinginnya.





Dia berkata lagi: “Bibi Ava, tolong siapkan beberapa teh dan makanan ke ruang tamu.”





Ferdian berkata: “Kita sudah teman lama, tidak usah repot-repot. Lagipula kamu tahu aku tidak suka makanan manis.”





“Ariella suka.” Carlson menjawab secara langsung, memberi tahu dia kalau itu bukan buat dia, itu disiapkan untuk istrinya.





Ferdian: “….”





Masih seorang patung yang sangat familiar, Abraham.





“Silahkan.” Carlson menunjukkan gaya silahkan dan gandeng tangan Ariella, menaruh rambutnya di belakang telinga. “Kamu juga ikut.”





“Kak, aku mau ikut juga.” Efa ingin ikut tapi malah ditatap Carlson dan dia tidak berani gerak, dengan tidak puas dia berkata: “Dasar pelit, kakak ipar dan anaknya sudah aman tapi masih marah denganku.”





Di dalam ruang tamu, Bibi Ava mengantar makanan ringan dan teh, Carlson mengambil sumpit dan menyuapnya: “Makan sedikit dulu, jangan sampai kelaparan.”





Ferdian melihat Carlson dan berpikir, apakah ini Abraham yang aku kenal?





Pria yang begitu dingin ternyata ada sisi lembutnya, sungguh tidak bisa dipercaya.





Ferdian duduk di seberangnya, Ariella jadi sedikit malu, dia berkata: “Aku tidak lapar, kalian kalau ada yang mau dibicarakan, aku keluar dulu saja.”





“Ariella, kamu tidak usah keluar, hal yang mau kita bicarakan ada hubungan denga kamu.” Orang yang bicara adalah Ferdiani, kali ini bukan memanggilnya Nyonya , melainkan langsung panggil namanya.





Ariella juga sadar, lalu bertanya: “Ada hubungan denganku?”





Dia tidak ada masalah pribadi dengan Ferdian, dan dia bilang ada hubungan dengannya, apakah dia sakit, tapi masa dirinya tidak tahu.





“Kamu jangan terlalu cemas, ada Abraham disini, dan aku juga tidak mungkin memakanmu.” Ferdian masih dengan nada bercanda, seperti tidak ada hal di dunia ini yang bisa buat dia serius.





Setelah dipikir-pikir perkataan dia benar juga, Ariella akhirnya menaruh tangannya di telapak tangan Calson dan biarkan dia menggenggamnya.





Kapanpun itu, asalkan ada Carlson yang memegang erat tangannya, dia tidak akan takut lagi.





“Makanan ini terlihat enak, aku juga ingin coba.” Ferdian berkata dengan tersenyum: “Ariella, apakah aku boleh coba?”





“Tuan Ferdian, silahkan.” Sebagai pemilik, tapi malah membuat tamu bicara seperti itu, Ariella merasa malu.





Tapi Carlson dan Ferdian tidak merasakan itu, mereka sudah kenal lama dan Ferdian sudah mengerti Carlson, semakin dia sungkan berarti orang itu masih asing.





Ferdian langsung mengambil makanannya dan memakannya, “Memang kalian wanita suka makanan manis seperti ini, makanan manis benar-benar tidak cocok untuk pria.””Bapak Ferdian suka makan apa? Kamu bilang saja, nanti malam aku masakkan.” Kata Ariella





“Bisa makan masakan adik perempuan sendiri, memang terbaik.” Kata Ferdian





“Eh..” Ariella tidak melanjutkan kalimatnya, anggap saja Ferdian tidak bicara dengan jelas.





“Aku adalah Ferdian, anak sulung dari ayah kandungmu Fernando, dan juga kakak kandungmu.” Ferdian tiba-tiba sangat serius.





“A..Apa?” Ariella sangat terkejut, tetapi eksperesi Ferdian tidak menunjukkkan kalau dia sedang bercanda.





Dia melihat ke arah Carlson, Carlson merangkulnya dan mengangguk: “Yang dia katakan itu benar.””Aku dan dia..” Ariella sangat kaget, sampai tidak bisa bicara





Hal ini terjadi terlalu tiba-tiba, dia tidak siap sama sekali. Dia hanya bisa terus melihati Carlson dan Ferdian.





Setelah mengetahui Zeesha bukan ayah kandungnya, Ariella selalu memikirkan siapa ayah kandungnya? Di keluarganya ada siapa lagi? Mereka orangnya seperti apa?Selama ini dia berpikir sangat banyak, tidak pernah terpikir kalau dia sudah bertemu dengan kakak kandungnya beberapa tahun yang lalu.





Tetapi melihat sikap Ferdian tidak mengucilkanya, malah mengakuinya.





Setiap melihat Efa dan Carlson, dia selalu terpikir kalau dirinya ada kakak kandung dan dimanjakan, betapa indahnya hal itu.





Dan sekarang, impiannya terkabul, dia malah tidak percaya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK