Pemimpin segerombolan orang itu berkata: “Aku mendengar bahwa kamu tidak pernah dekat dengan wanita, bagaimana bisa datang ke tempatku untuk merebut orang?”
“Aku merebutnya jika aku mau, apakah aku masih perlu alasan?” Dia mengatakan itu dengan disertai tatapan dingin.
Pria itu memandang Darwin sambil, dan memprovokasi: “Komandan perang, seperti kata pepatah dimana kita berpijak disitu langit dijunjung , ada peraturan di mana-mana. Jika Kamu ingin merebut wanita ini dari tangan aku, maka kamu harus meminta persetujuan dari saudara-saudara aku di sini?”
“Oh …” Darwin mendengus, “Majulah bersama-sama, jangan banyak omong kosong denganku di sini.”
Berani memberi obat kepada Efa, telah menyentuh batas kesabaran paling bawah Darwin, dia tidak berniat melepaskan kelompok orang ini, orang-orang ini malah menantangnya duluan.
Darwin tumbuh besar di barak tentara, dia sudah melatih tubuhnya sampai seperti baja, tetapi dia tidak memukuli orang lain. Orang yang meninjunya malah akan merasa sakit di kepalan tangannya.
Tangan pria pertama itu melambai, dan beberapa pria menerima perintah dan semuanya menyerang Darwin bersama.
Darwin menendangkan kakinya dua kali, dan orang yang menyerangnya tidak melihatnya dengan jelas sudah tumbang terkena tendangannya. Mereka ditumpuk di depan matanya seperti setumpuk barang. Dia menginjak punggung orang yang paling atas. Dan terdengar suara meraung.
Dia memandang pria yang menjadi pemimpin mereka, dengan dingin: “Yang bernama Rico, jika kamu ingin bermain dengan wanita, tidak ada yang akan menghalangimu, tetapi lain kali ingat untuk memoles mata anjingmu bersih-bersih.”
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Darwin berjalan pergi dengan Efa, meninggalkan ruangan penuh dengan orang yang masih tumbang.
Setelah Darwin berjalan keluar ruangan, salah satu dari mereka berkata, “Tuan Mengapa Darwin bisa tiba-tiba datang ke sini?”
“Gadis kecil itu tidak bodoh, dan dia menelepon Darwin sebelum membuat keributan.” Pria itu menyipitkan matanya dan berkata.
Untuk keberanian Efa, pria itu masih sangat menghargainya, tetapi meskipun dia berani, dia masih kurang cerdik. Dia belum menggunakan banyak cara, dan dia dengan mudah minum anggur yang sudah mereka kasih obat.
……
Efa, yang sudah kehilangan kesadaran, menggantung terbalik di bahu Darwin, bergoyang dari kanan ke kiri, tetap tidak bisa membangunkannya.
Darwin memasukkannya ke dalam mobil militer, membawa Efa ke rumahnya di pusat kota Pasirbumi, tempat ia membeli rumah sendiri setelah bekerja.
Karena cuma ada Darwin sendiri dirumahnya, ia hampir selalu tinggal di wilayah militer, dan baru pulang selama beberapa hari saat dia libur.
Butuh waktu lama untuk berkendara dari rumahnya ke wilayah militer, dan berlarian kesana kemari adalah buang-buang waktu untuk Darwin.
Membawa Efa pulang, dia melempar Efa ke sofa dan tidak memandangnya sama sekali, dia berbalik badan ke kamar mandi dan membuka keran untuk mengisi bak mandi.
Dia kembali ke ruang tamu dan mengangkat Efa, seperti sedang mengangkat ayam kecil, dan melemparkan Efa ke bak mandi.
Dia menekan kepala Efa ke dalam air dan menarik Efa keluar dari air setelah beberapa saat.
Efa batuk dan terbatuk-batuk dan terbangun. Sebelum da mengerti situasi saat ini, dia berteriak: “Sialan, kalian sekelompok bajingan tua, beraninya memberi obat padaku, kalian semua ingin mati ya. ”
Dia bersumpah serapah sambil melambaikan tangannya, “Awas kalian dasar bajingan, tunggulah, dan nenekmu ini akan melumpuhkan kalian sehingga kalian tidak bisa lagi menyakiti orang lain.”
“Efa!”
Suara Darwin datang dari atas kepalanya, dan Efa bergidik. Dia mendongak dan berkata, “Darwin, jangan marah dulu, tunggu sampai aku menghancurkan bajingan tua itu baru bermain denganmu.”
“Efa, apakah otakmu benar-benar kemasukan air?”Darwin melemparkan handuk mandi kepadanya, dan berkata, “Urus sendiri.”
Setelah menangkap handuk mandi yang telah dilemparkan Darwin, Efa menyadari bahwa dia sedang berendam di bak mandi, dan bahwa baju tipis itu melekat dengan tubuhnya, dan lekuk tubuhnya yang bagus terlihat jelas didepan Darwin.
Efa dengan sengaja memadarkan dadanya yang bagus dan sedikit batuk: “Darwin, aku baru saja memakan obat, kakiku lemas, tubuhku lemas, tubuhku tidak ada tenaga, aku tidak punya kekuatan untuk berdiri, tolong bantu aku.”
Darwin meliriknya dan bersandar di bak cuci tangan. Dia berkata perlahan, “Ada air dingin di bak mandi. Jika kamu tidak takut dingin berendamlah lebih lama didalam, aku tidak akan berpendapat.”
“Sialan, sebenarnya kamu itu laki-laki atau bukan?” Efa yang sebenarnya sedikit bersemangat, tetapi saat dia teringat Darwin tidak melihatnya sekilaspun saat dia telanjang bulat didepannya, semangatnya padam.
Darwin memandangnya dan ragu-ragu.
Efa memajukan mulutnya dan dengan tidak puas berkata: “Darwin, aku menelponmu seawal itu tetapi kamu tidak datang sampai aku dijebak untuk menyelamatkanku. Itu tidak bisa dimaafkan.”
Darwin berkata: “Aku tidak pergi menyelamatkanmu, aku pergi untuk menertawaimu. Lihat bagaimana orang idiot ini dijebak oleh seseorang, mengapa bisa begitu bodoh? ”
“Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, apalagi aku bukan tupai, aku hanya seorang gadis kecil.”Efa melompat keluar dari bak mandi dan tiba-tiba bergegas ke Darwin dan memeluknya, “Darwin, jangan keras kepala lagi, apakah mengakui bahwa kamu menyukaiku begitu sulit?”
Darwin menangkap tangannya dan mendorongnya, “Otak itu milikmu. Kamu ingin memikirkan apapun itu urusanmu, aku tidak bisa mengendalikannya.”
Efa melemparkan dirinya ke arahnya lagi dan memeluknya dengan erat: “Darwin, kamu membawaku ke rumahmu, jangan berpura-pura lagi.Jika ingin tidur denganku bilang saja langung, jangan khawatir, aku tidak akan menolakmu. ”
Darwin berkata: “Kakakku kondisi kesehatannya tidak baik dan selalu memperlakukanmu seperti anak kandungnya sendiri.Jika terjadi sesuatu denganmu, kamu bilang betapa itu berdampak padanya? ”
“Jadi kamu merawatku dan datang untuk menyelamatkanku, hanya karena ini alasannya?” Efa mengedipkan matanya dan setetes air mata jatuh dari sudut matanya, dia terlihat sangat terluka.
Jika orang lain melihat dirinya seperti itu, pasti akan tertipu oleh aktingnya yang luar biasa, tetapi siapakah Darwin?
Dia adalah pria yang sering beradu mulut dengannya, modusnya yang seperti ini, dan Darwin bisa membongkarnya cuma dengan sekali lihat.
“Jangan pura-pura lagi. Aku tidak akan tertipu oleh yang ini. “Setelah mengatakan itu, Darwin berbalik dan pergi.
Efa mengangkat kakinya, dan dia juga tidak berjalan dengan cepat, Efa berjongkok di sekitar pantatnya, dan tersenyum licik: “Darwin, aku akan membiarkanmu berpura-pura, lihat berapa lama kamu bisa tahan.”
Efa menyeka tubuhnya dengan handuk mandi, dan dia tidak peduli apakah ada bagian pakaian di tubuhnya yang terbuka, dia tidak peduli. Dia pada saat ini malah ingin mencuri kesempatan untuk mengekspos lebih banyak kulitnya.
Dia meringkuk ke samping Darwin dan dengan tangan yang tidak bisa diam menyentuhnya. Darwin menangkap tangannya dan tidak seperti biasanya dia berkata dengan serius: “Efa, kamu sudah tidak kecil lagi, tidak ada yang bisa merawatmu selamanya, kamu harus belajar untuk tumbuh dewasa. ”
“Bagaimana aku bisa tumbuh lebih dari kamu?” Tangan itu ditangkap olehnya, dan Efa menjatuhkan seluruh tubuhnya kepada dirinya. “Kamu nikahi saja aku. Jika kamu menikah dengan aku, aku menjadi seorang istri, seorang ibu, aku mungkin akan tumbuh dewasa.”