Hanya 1 bulan lebih kok, tak terlalu panjang.
Miguel berpikir, meskipun rindu yang dirasakan semakin dalam, terus saja menahan karena hari-hari juga pasti akan terlewati.
Tapi jika dipikirkan, kenyataan yang sesungguhnya pun, siapa pun tak akan bisa menyangkanya.
Darwin tak terlalu dekat dengannya, juga tak tahu harus berbicara apa lagi.
Dong dong????
Terdengar lagi suara ketokan pintu, dan kali ini belum mendapat respon dari orang di dalam, orang yang mengetuk pintu pun sudah mendorong pintunya dan masuk ke dalam, pas sekali orang yang datang adalah orang yang sedang mereka bicarakan tadi, Oriella.
Di ruang belajar, pandangan 2 lelaki itu segera beralih kearahnya.
Dia membawa sebuah nampan, dalam nampan itu terletak beberapa cemilan, dia tersenyum dan berkata:”kakek, Abang Hansel, kalian sudah bekerja keras, ini kusiapkan cemilan tengah malam khusus untuk kalian.”
“Kau sungguh mempersiapkannya cemilan itu untuk kami, atau kau datang hanya ingin menengok Abang Hansel mu ini?” Darwin tertawa dan bertanya, dia bisa secara tak sadar bersuara lembut ketika sedang berbicara dengan Oriella.
“Tentu saja????sebenarnya aku hanya memakai kesempatan mengantar cemilan ini untuk menengok Abang Hansel saja.”ia tahu bahwa pikirannya ini tak bisa disembunyikannya, Oriella pun akhirnya mengakui juga.
“Kita baru saja selesai membicarakn banyak hal.” Darwin mengangkat tangannya dan melihat waktu, “sisa waktu setelah ini kukembalikan pada kalian berdua, silakan lanjutkan pembicaraan kalian.”
“Kakek, memang kau sayang sekali padaku.” Memang kakeknya ini sangat perhatian dengannya, tahu dimana saat ia hanya ingin berdua dengan Abang Hansel nya ini, dia dengan cepat juga mengundurkan dirinya dan keluar.
“Siapa yang membiarkan ku melihat mu bertumbuh besar juga.” Darwin tertawa, ia bangkit berdiri dan berjalan ke sisi Oriella, ” Gadis kecil, kau ingat suatu perkataan ya, tak peduli keputusan apapun yang kau tentukan, keluargamu akan selalu di belakangmu dan mendukungmu.”
“Terima kasih kek!” Oriella memberi hormat seperti layaknya seorang tentara, dan mengantarnya keluar, lalu ia memalingkan pandangannya ke Miguel, “Abang Hansel, kau coba cemilan ini, kau suka atau tidak ya?”
“Kenapa tiba-tiba terpikir untuk menyiapkan cemilan untukku?” Miguel mengambil sepotong dessert itu dan memasukkannya dalam mulut, ketika kue itu sudah di dalam mulut dan mencair, seluruh mulutnya penuh aroma, ” Dessert apa ini, sepertinya aku tidak pernah memakannya sebelum ini?”
“Ini khusus dipersiapkan untukku dari tanteku, tentu saja kau tak pernah memakannya????tapi, tunggu nanti saat kau sudah menikahiku, dan tante ku juga akan tinggal bersamaku. Di waktu itu, kau mau makan seberapa banyak pun boleh dan akan selalu ada.”Oriella tersenyum manis, “Jadi Abang Hansel, kau harus giat ya, dan harus segera menikahiku.”
“menurutku masih ada cemilan yang lebih enak lagi, aku sekarenag belum memakannya juga, tapi sebentar lagi aku akan memakannya juga.” Yang dimaksud dengan ??cemilan??, tentu saja bukan dessert atau makanan lain, tapi gadis yang berdiri tepat di hadapannya inilah.
“Owh, benarkah masih ada yang lebih enak? Abang Hansel, coba kau beritahu dimana tempatnya, aku juga ingin mencicipinya.” Dia mengedipkan mata, sangat polos dan lucu, tapi hatinya tajam, dia begitu pandai, bagaimana mungkin ia tak tahu yang di maksud cemilan oleh Abang Hansel tadi adalah dirinya, hanya saja ia tak mau mengatakannya jelas-jelas.
“Gadis bodoh!” Miguel membawanya ke dalam pangkuannya, dan mendekatkan diri ke kepalnya, “Riella, komandan Darwin akan kembali ke kota pasir bumi dalam 2 hari ini.”
Oriella mengangguk: “Ya aku tahu, tadi tanteku juga sudah mengatakannya padaku, ia bilang sudah banyak waktu yang tertunda, kalau mereka tak pulang takutnya akan muncul masalah.”
Miguel menatapnya, dan perlahan membuka mulutnya: “Riella, bagaimana kalau kau juga kembali ke New York dulu oke?”
“Abang Hansel, kenapa? Apa kau tak ingin aku menemanimu?” Apa dia merasa masih ada banyak kekurangan pada dirinya, atau mungkin jika ia di sisinya terlalu menyulitkan dan mengganggunya?
Bukankah baru saja dalam waktu dekat ini mereka sudah sepakat, tahun baru kali ini akan kembali bersama ke New York, dan mengatur jadwal agar ia bertemu keluarga serta penatua keluarga Tanjaya secara resmi, jangan-jangan ia takut atau menyesalkah?
Oriella tak paham, jadi dalam hatinya sedikit khawatir.
“Bagaimana mungkin aku tak ingin kau menemani di sisiku.” Dia menunduk dan menciumnya, menggigit daun telinganya yang bulat dengan pelan, “Hanya saja masih ada hal penting yang perlu kuselesaikan dan kuurus, mungkin aku benar-benar tak sempat merawatmu, aku ingin kau pulang terlebih dulu, dan pada saatnya nanti aku akan kesana untuk mencarimu.”
“Tapi??..” Dia sudah menghubungi Derick, dan berkata ia akan segera berada di sisi Abang Hansel dan menjadi penerjemahnnya, kenapa tiba-tiba ia menyurunya untuk pergi.
Dia juga tahu, bahwa tak ada sedikit pun perasaan atau pemikiran untuk meninggalkannya.
Tapi, Oriella juga tak ingin menyulitkannya, dan tak ingin ia terganggu oleh kehadirannya.
Kalau ia bilang ada hal penting yang harus ia selesaikan, pasti ia juga tak sempat mengambil atau menghabiskan waktu dengannya, ia juga khawatir karena tak bisa melindunginya,ia juga pasti khawatir kalau bosan, jadi ia menyuruh nya pulang terlebih dulu.
Oriella bisa memahaminya, ia juga sangat sayang padanya, dan tak tega mempersulitnya: “Abang Hansel, Baiklah kalau begitu aku akan menuruti permintaanmu dan kembali ke New York dulu.”
“Ehm?” Miguel tak menyangka ia bisa menyetujuinya dengan sangat cepat, tiba-tiba dalam hatinya sedikit sedih, tapi tak lama kemudian terpikir lagi, mungkin Oriella juga tak ingin mempersulitnya.
“Tapi????”
Masih ada tapi?
Miguel menciumnya lagi: “Tapi apa katakanlah.”
Miguel mencium daun telinganya, dan menghembuskan nafas di ujung telinganya itu, dan membuat telinganya geli: “Abang Hansel, kau jangan bergerak, biarkan aku menyelesaikan pembicaraanku terlebih dulu.”
Miguel semakin menjadi-jadi: “Coba katakanlah, aku mendengarkanmu.”
Oriella dibuatnya lupa oleh tindakannya ini, ia tiba-tiba lupa apa yang hendak ia katakan:”Abang Hansel, apa yang ingin kau dengar?”
Miguel tercengang: “Bukankah kau bilang ada yang ingin kau bicarakan denganku?”
Oriella berusaha mengingatnya lagi, tetapi karena sentuhan Miguel ini membuatnya tak bisa konsentrasi untuk memikirkannya, dan lama sekali ia tetap tak bisa mengingat apa yang hendak ia katakan tadi.
Sampai, Miguel menghentikan sentuhanya itu, akhirnya pikirannya pun berangsur-angsur normal kembali:”Abang Hansel, tapi kau harus membiarkan aku tinggal beberapa hari lagi, setelah melewati minggu depan, aku akan kembali sendiri ke New York.”
Jawab Miguel: “Aku ingin agar komandan Darwin menemani mu pulang, jika ada mereka, aku akan lebih tenang.”
Jawab Oriella lagi:”Abang Hansel, tak ada yang perlu dikhawatirkan, kau jangan lupa masih ada Tono mereka orang yang menemaniku. Ada mereka pun, aku juga pasti akan baik-baik saja.”
Setelah dipikirkannya lagi, Miguel berkata “Kau ingin tinggal berapa lama, juga bukannya tak boleh. Tapi kau harus memberi tahu ku, apa yang kau kerjakan selama kau disini?”
“Ini rahasia seorang wanita, aku tak akan mengatakannya.” Oriella menghampiri pelukannya, dia tak akan mengatakan hal ini padanya, dia tinggal beberapa hari lagi karena ingin menemani hari ulang tahunnya.
Dia sudah hampir 30, dia sudah begitu banyak melewati ulang tahun, tapi Oriella sama sekali tak pernah menemani ulang tahun nya sekali pun.
Dia berharap mulai dari tahun ini, setiap tahun di saat Miguel berulang tahun, Oriella bisa menemani dan merayakannya bersama.
“Kau tak mau mengatakannya?”
“Tak bisa dikatakan.”
“Terhadap aku pun juga tak bisa dikatakan?”
“Rahasia seorang wanita, siapapun tak boleh tahu, termasuk Abang Hansel ku yang paling tersayang.”
“Riella????”
Miguel tiba-tiba memanggilnya dengan serius.
“Kenapa?”
Ia menggandeng tangan Oriella, dan dari dalam kantongnya mengeluarkan sebuah kotak kecil.
“Apa ini?”
Miguel tak meresponinya, dan segera membuka kotak itu, dalam kotak itu ada sebuah cincin antik.
Dia berkata dengan serius: “Symbol di cincin ini, sama dengan symbol di kalung yang kau kenakan, itu adalah symbol dari keluarga kami. Kau menerimanya, itu berarti selamanya kau tak boleh meninggalkanku. Riella, apa kau bersedia mengenakannya?”