Ariella menggigit bibirnya, menggigit dengan sangat keras.
“Ariella?” Carlson memegang bahunya yang bergetar dan bertanya, “Ada apa? Beritahu aku, aku akan selesaikan.”
“Kenapa aku sangat tidak berguna? Kenapa aku tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik? Kenapa saat kamu terluka, aku tidak dapat membantu apa-apa?” Ariella menyalahkan dirinya sendiri, dia menyalahkan hal kecil seperti ini saja dia tidak bisa lakukan dengan baik.
Carlson langsung memeluk Ariella, dengan pelan dia menepuk punggungnya: “Ariella, jangan panik, bicara pelan-pelan.”
Mungkin pengucapan dia tidak jelas, atau Carlson tidak mendengar dengan jelas, Ariella berpikiran seperti ini dan bertanya lagi: “Carlson, huruf-huruf di gelas itu, kamu bisa baca arti lainnya tidak?”
Carlson berkata: “Coba kamu bilang lagi, aku coba menggunakan cara lain, lihat apakah ada arti lain.”
Sandi substitusi adalah jenis metode?enkripsi?dimana setiap satuan pada?teks terang?digantikan oleh?teks tersandi?dengan sistem yang teratur
Sandi substitusi dibagi menjadi sandi substitusi sederhana, sandi substitusi homoponik, sandi substitusi polialfabetik, dan lain lain.
Saat mendengar penjelasan pertama Ariella, Carlson menggunakan sandi substitusi homoponik, setelah kodenya dipecahkan menjadi surat cinta dari pembuat kode kepada pemecah kode.
Carlson berpikir itu ditulis oleh Ariella, karena sangat senang dia lupa pembuat kode membuat dua cara memecahkan kode itu, setiap cara yang digunakan hasilnya juga pasti akan berbeda.”Kamu belum memecahkannya, dan kamu asal bicara, bikin aku kaget saja.” api harapan yang tadi sudah padam sekarang menyala lagi di hati Ariella.
“Coba kamu ucapkan lagi.” Carlson berpikir, matanya tidak dapat melihat sangat mempengaruhi hidupnya, dia harus meminta Henry untuk bicara dengan dokter-dokter itu.
Ariella dengan serius mendeskripsikan huruf-huruf dan gambar di badan gelas itu sekali lagi.
Carlson dengan serius mendengarnya, perhatiannya semua mengarah ke huruf-huruf itu, setelah mendengar, dia langsung mendapatkan hasilnya: “Francesca chapel. Di Pasirbumi ada gereja ini?”
Sandi substitusi sederhana ini, Carlson dan Henry dan orang-orang lainnya sering menggunakannya, dia mendengar Ariella dan berpikir lalu dia mengetahui jawaban yang tepat.
“Gereja Francesca?” Ariella sama sekali tidak mengerti Carlson bisa mendapatkan nama gereja ini dari mana, dia langsung mengeluarkan HPnya dan membuka peta.
“Pinggiran Pasirbumi Barat, memang ada gereja ini.” Ariella menebak formula obat penangkal HDR itu disimpan di dalam gereja itu. Mendapatkan petunjuk, Ariella sangat senang dan langsung pergi, dia pun lupa Carlson masih ada di sampingnya, sampai-sampai dia menariknya kembali.
Carlson bertanya: “Ariella, gelas ini siapa yang kasih kamu?”
Ariella hanya tersenyum dan menjawab: “Teman aku yang kasih. Dia dan aku main game, dia meminta aku memecahkan kodenya lalu mencari barang yang dia sembunyikan.”
“Kamu bertemu dengan Daiva lagi?” awalnya Carlson mengira ini hanya permainan Ariella untuk membuat dia senang, tapi setelah memecahkan kodenya, dia langsung memikirkan Daiva. Di pekerjaan mereka sering menggunakan sandi substitusi sederhana ini, yang bisa menggunakannya dan bisa membuat Ariella menerimanya hanya Daiva seorang.
Ditebak dengan benar oleh Carlson, Ariella menjadi takut, dia menurunkan kepalanya dan tidak bicara apa-apa.
“Ariella, kamu berjanji apa dengan dia?” Carlson menggenggam bahu Ariella, karena khawatir Daiva meminta Ariella untuk meninggalkan dia, dia pun tidak mengontrol tenaganya dan membuat Ariella sakit.
“Kamu kira aku bisa berjanji apa dengan dia?” dia juga bukan orang bodoh, apakah semua permintaan Daiva akan dituruti satu per satu oleh Ariella?
Carlson berkata: “Kalau kamu berani melakukan hal yang bodoh, awas kamu.”
“Gelas ini adalah hadiah dari Daiva untuk kamu, dia bilang di hadiah yang dia kasih itu ada formula obat penangkal virus HDR.” dia tidak dapat menyembunyikannya dengan Carlson, dia pun memberitahu semuanya.
Dia bertemu dengan Daiva untuk meminta formula obat, Daiva ada satu syarat yang tidak masuk akan dan ditolaknya, jadi dia belum mendapatkan formulanya.
Daiva sebenci itu dengan Ariella, Ariella pergi menemui dia, lalu Daiva memberikan formulanya kepada Ariella, Carlson hanya bisa berpikir kalau Ariella pasti sudah menyetujui syarat yang tidak masuk akal Daiva.
“He??” Carlson tiba-tiba tertawa, “Apa dia tidak meminta kamu meninggalkan aku agar dia memberikan formula obatnya ke kamu?”
“Dia ada minta seperti itu tapi aku tidak setuju.” Ariella juga marah dan teriak balik.
“Kamu tidak setuju, dia masih mau kasih kamu formulanya?” ucap Carlson dengan marah seperti monster yang kehilangan akalnya.
“Carlson, kapan aku pernah membohongi kamu?” dia tahu dia sangat khawatir kalau dia menyetujui Daiva, tapi dia tidak percaya dengannya membuat dia sangat kecewa.
Ariella melepaskan tangannya dan berkata: “Carlson, aku tidak ribut lagi dengan kamu, tidak peduli seperti apa, kita lebih baik ke gereja itu dulu.”
“Ariella, aku sedang bertanya, kamu jawab dulu.” dia hanya mau jawaban yang jelas.
“Ya, aku menyetujui syarat yang tidak masuk akalnya itu, kamu sudah puas sekarang?” benar-benar mengesalkan, kenapa tidak percaya dengan dia?
“Kamu—-” Carlson marah mengepalkan tangannya.
“Jangan sentuh aku!” setelah bicara Ariella langsung pergi, tapi baru berjalan beberapa langkah Carlson langsung mengejarnya lagi, dia langsung menariknya kembali.
“Aku akan suruh orang pergi ke gereja lihat-lihat, kamu di rumah saja, kemanapun juga tidak boleh.” berani menyetujui syarat seperti itu, dia sangat ingin mengurungnya di rumah.
“Carlson, kamu berani mengurung aku?” Ariella juga karena panik jadi berbicara seperti itu.
“Kamu bisa lihat, apakah aku berani atau tidak!” wanita ini, berani-beraninya menyetujui syarat Daiva seperti itu.
“Carlson, lepaskan aku!” Ariella sekuat tenaga membentak. Tapi tangan pria ini keras seperti besi, dia sama sekali tidak bisa melepaskan dirinya.
“Ayah, tidak boleh buli Ibu!” Riella tiba-tiba datang dan dua tangannya dilipat di pinggang seperti seorang penjaga.
“Riella, Ibu sama Ayah lagi bermain saja, kamu pergi main dengan abang Hansel ya.” tidak peduli semarah apa, Carlson masih sabar bicara dengan Riella.
Ariella berkata: “Riella, Ibu tidak apa-apa, kamu main saja.” mereka mau ribut tidak apa tapi tidak boleh mempengaruhi anak.
Melihat bayangan Ayah dan Ibunya berpelukan dan pergi, Riella menggaruk kepalanya, dia sangat tidak mengerti, Ayah Ibunya benar tidak sedang ribut?
Dia membalikkan kepalanya melihat abang Hansel yang menunggunya di belakang, dia mengedipkan matanya dan bertanya: “Abang Hansel, memangnya Ayah dan Ibu tidak berantem?
“Riella, orang dewasa punya caranya sendiri, anak kecil tidak mengerti, nanti tunggu kamu sudah besar kamu akan mengerti.” Hansel langsung memeluk Riella kecil, dan dengan halus dia mengelus kepalanya.
“Sebesar apa? Sebesar abang Hansel?” dia membandingkan dirinya, abang Hansel sangat tinggi, dia kapan bisa setinggi abang Hansel?