Kemunculan Miguel, membuat terkejut seluruh penonton hingga bola mata mereka sudah akan terlepas.
Pada saat mereka sudah percaya jika presiden mereka meninggal, siapa yang bisa berfikir jika ini merupakan perbuatan palsu seseorang.
Terlebih lagi, berita kematian presiden sudah diributkan mulai dari kemarin malam hingga sekarang, bahkan pihak istana utara tidak memberikan penjelasan yang pasti.
Pihak istana utara tidak memberikan klarifikasi, membuat berita palsu ini terus disebarkan, dan pengaruhnya yang semakin lama semakin membesar, dan membuat mereka percaya jika tuan presiden mereka sudah meninggal.
Siapa yang tahu, pada saat rakyat sudah menerima kenyataan ini, dan bersiap untuk menerima presiden mereka yang baru, presiden mereka dengan sangar sehat dan rapi muncul lagi dihadapan mereka.
Presiden mereka berdiri dihadapan mereka, berdiri dengan begitu tegap, wajahnya masih menampilkan senyuman yang sangat mereka kenali.
Merupakan sosok presiden yang sama dengan sosok presiden yang berada didalam ingatan mereka!
Apakah benar tuan presiden?
“Apakah aku salah melihat?”
Ada orang yang bertanya, tetapi dia mengeluarkan suara yang sangat kecil, sangat kecil seperti suara yang dikeluarkan oleh nyamuk, karena dia tidak bisa mengetahui dengan jelas hal ini adalah mimpi atau kenyataan.
Ada orang yang merasa terkejut hingga merasa ini hanyalah imajinasi yang mereka timbulkan sendiri, sekuat tenaga melebarkan mata mereka, kembali membuka mata lebar-lebar melihat apakah presiden mereka sedang berdiri disamping dia..
Bahkan ada yang mengira jika presiden mereka masih mengkhawatirkan rakyatnya, maka dari itu jiwanya kembali dan melihat keadaan mereka.
Mereka saling berpandangan, pada saat ini siapapun tidak ada yang berani memecahkan keheningan.
Mereka semua masih dalam keheningan, hingga Gregorio mengeluarkan suara:”Miguel?”
Jika ingin membandingkan terkejutnya para rakyat dengan dirinya maka dirinyalah yang jauh merasa lebih terkejut, barulah dalam waktu beberapa lama tidak mendengar suaranya.
Selama ini, Gregorio tidak pernah menyukai Miguel sebagai anaknya, terlebih lagi dia tidak bersedia mengakui jika Miguel adalah putranya.
Alasan dia tidak menyukai Miguel sangatlah banyak, begitu banyak hingga dirinya tidak bisa mengatakan dengan jelas.
Kemungkinan karena kepribadian Miguel yang sangat berlawanan dirinya, mungkin karena dia tidak bisa mengontrol anak yang terlalu mandiri dan dingin sepertinya.
Anaknya sendiri, bukan hanya tidak mendengar perkataannya, tetapi juga melawannya, terlebih lagi membunuh anak yang sangat disayanginya.
Hubungan budi dan amarah diantara mereka, tidak peduli bagaimanapun, Gregorio tidak akan bisa seperti ayah lainnya menyayangi putranya Miguel.
Hari ini, dia juga menerima berita kematian Miguel barulah datang menantang salju yang begitu tebal untuk memimpin seluruh situasi, tetapi dia sama sekali tidak bisa berfikir jika sama sekali tidak terjadi apa-apa dengan Miguel.
Melihat Miguel yang berdiri dihadapannya, pikiran Gregorio menjadi sangat kacau, terdapat begitu banyak perasaan yang susah untuk diungkapkan.
Atau mungkin, karena melihat Miguel yang masih hidup, dia masih memiliki sedikit perasaan bahagia, tidak banyak, hanya sedikit perasaan bahagia.
Mau bagaimanapun, seberapa tidak sukanya dia kepada Miguel, didalam tubuh anaknya memiliki darahnya, merupahkan darah daging Gregorio.
Meskipun dia membenci Miguel, membenci hingga dia tidak bisa mengontrolnya, membenci dirinya yang selalu melawannya, tetapi dia sama sekali tidak berfikir untuk benar-benar menyingkirkan Miguel.
Seperti hari ini dia melihat Miguel yang kembali hidup-hidup, hati kecil Gregorio tidak seperti yang dia bayangkan.
Dalam waktu yang sangat singkat ini, bukan hanya Gregorio yang memikirkan begitu banyak hal tetapi Ashanty yang berdiri disisinya masih berfikiran jauh lebih banyak daripada dirinya.
Ashanty merupakan seseorang yang sangat tenang dan dingin, juga merupakan seseorang yang bisa menyamarkan dirinya sendiri, jika tidak dia tidak akan mungkin bisa menahan semua ini selama 30 tahun lamanya.
Pada saat melihat kehadiran Miguel, dia benar-benar berfikir jika ini sangatlah tidak masuk akal, tidak bersedia untuk mempercayainya, tetapi hanya menggunakan beberapa waktu saja, dia sudah kembali menyembunyikan emosinya yang sebenarnya.
Wajahnya yang datar berdiri disisi Gregorio, bersembunyi dibelakang tubuhnya dalam diam mengepalkan tangannya mengungkapkan isi hatinya.
Dalam waktu yang sangat singkat ini, Miguel dengan perlahan menatap sekitar, menyimpan semua ekspresi orang yang berada disana didalam bola matanya, lalu membuka mulutnya berkata:”sekretaris Derick, siapa yang menyebarkan berita tentang kematianku diinternet?”
Derick dengan segera maju dengan dokumen yang sudah berada ditangannya, memberi hormat dan berkata:”tuan presiden, kami sudah mencari siapa orang yang menyebarkan berita palsu tersebut, dan sudah menangkap orang tersebut.”
Miguel menganggukkan kepalanya:”sangat baik.”
Derick kembali berkata:”tetapi bagi mereka yang menyebarkan desas-desus ini, kami akan memeriksanya satu persatu, dan kami akan memeriksa mengapa mereka melakukan semua ini.”
Miguel menanggukkan kepalanya.
“Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kamu masih hidup? Miguel, mengapa kamu tidak mati?” hal yang begitu mendadak seperti ini, membuat langkah kaki Donny menjadi berantakan, posisi presiden yang berada didepan matanya sekali lagi menjauh dari dirinya, dia tidak lagi ingin berpura-pura, tidak ingin berpura-pura lemah dan bodoh lagi, dia tidak ingin memperdulikan lagi rakyat yang berada disana.
“mohon maaf! Aku tidak mati, membuat kalian merasa kecewa.” Miguel melihat sekilas Donny, pandangan matanya perlahan menyapu, dan kembali melihat kearah Gregorio, senyuman diwajahnya semakin bertambah dalam.
Beberapa orang ini, termasuk ayah kandungnya, mereka begitu menginginkan dia mati.
Dan hari ini dia dalam keadaan yang begitu sehat muncul dihadapan mereka, hanya dengan melihat ekspresi terkejut dan kecewa mereka, sudah bisa membuat dia merasa begitu senang.
Donny menggila:”Miguel, pesawat yang kamu duduki, aku sudah menyuruh orang untuk menyabotasenya, aku juga sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri jika kamu sudah naik kedalam pesawat itu, aku bahkan sudah memastikan jika kamu duduk disudut pesawat yang sudah dirusak, bagaimana mungkin kamu masih hidup? Tidak, tidak??. Kamu tidak mungkin masih hidup, pastinya tidak akan mungkin, kamu merupakan orang yang palsu, kamu bukanlah Miguel, kamu hanyalah seseorang yang memakai kulit palsu dan berpura-pura seperti Miguel.
“Donny!” orang yang berada disampingnya, merupakan orang yang selalu memendam emosi aslinya, Ashanty yang selalu tidak pernah bersuara akhirnya merasa tidak tahan dan mengeluarkan suara penuh amarah.
30 tahun dia sudah menunggu, dia tidak akan pernah takut jika disuruh menunggu dua tahun lagi.
Dia selalu percaya, hanya dengan dia terus bertahan hidup, maka semua pemikirannya akan memiliki kesempatan untuk terkabulkan, dia pasti akan memikirkan cara untuk mendapatkan apa yang seharusnya dia miliki.
Miguel tidak mati dan kembali hidup-hidup maka dia harus bagaimana?
Kali ini tidak bisa membunuh dia, hari-hari selanjutnya masih sangatlah panjang, pastinya aka nada suatu saat dimana dia bisa membuat Miguel hilang dari dunia ini.
Pasti ada saatnya??..
Dia bisa memikirkan cara untuk membunuh perempuan yang menghalanginya untuk maju kedepan, apakah dia masih tidak bisa membunuh Miguel?
Bukannya dia tidak bisa, tetapi dia masih membutuhkan waktu, hanya dengan memberinya sedikit tambahan waktu lagi, bahkan jika 10 tahun ataupun 20 tahun lagi dia masih akan sanggup menunggunya, pasti akan menunggu hingga saat yang tepat.
“Apa gunanya kamu berteriak kepadaku? Kamu juga sudah tahu, Miguel masuk kedalam pesawat itu, dia tidak akan mungkin masih hidup, orang ini sudah pasti Miguel yang palsu.” Ashanty bisa menahan dan bersabar selama 30 tahun, maka dia tidak akan takut jika disuruh untuk kembali menunggu beberapa wakut lagi, tetapi Donny tidak ingin untuk menahan lagi, bahkan untuk menunggu satu menit sekalipun.
Dia sudah sekali kehilangan kesempatan untuk menduduki kursi presiden, dia tidak bersedia untuk kedua kalinya kehilangan kesempatan tersebut, karena mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya seumur hidup.
Donny mengetahui dengan sangat jelas, jika kali ini dia tidak bisa menduduki jabatan presiden, maka selamanya dia tidak akan bisa lagi menduduki jabatan ini.