Keluar dari tempat kakek , Carlson langsung perintah Henry: “Cari tahu, tidak peduli habis berapa banyak tenaga dan uang, harus cari tahu sampai dapat.”Henry menganggukkan kepala: “CEO , aku sudah perintah orang sesuai yang anda suruh, cari tahu mulai dari ayah kandung nyonya dan Zeesha.
Carlson: “Cari tahu dari tempat lain juga, Tuan Fernando, Zeesha, Keluarga Sutedjo, masa lalu tuan besar, semuanya bersamaan jangan sampai ada yang ketinggalan.
Henry menjawab: “Iya.”
Henry dan Daiva adalah bawahan yang paling dipercaya Carlson, mereka sering bersama dia dan tugas mereka berbeda.
Hal seperti mencari rahasia adalah kerja Henry, sedangkan hal logistik adalah kerja Daiva.
Mereka seperti tangan kanan kiri Carlson, dua-duanya sangat penting.
Langit yang sangat cerah tadi tiba-tiba mendung.
Perasaan Carlson sekarang seperti cuaca yang mendung, membuat dia susah bernafas, dan juga menunjukkan ada badai di hidupnya sebentar lagi.
Tidak peduli betapa parah badai kali ini, dia tetap akan lindungi anak dan istrinya,
…..
Disaat Ariella pulang ke Moonriver, dia mengetahui kalau Riella tidak pergi sekolah dan sedang tidur siang.
Dia naik ke lantai atas, melihat Hansel berdiri di depan kamarnya, berdiri dengan tegak, melihat bayangannya saja sudah terlihat bukan kelahiran dari keluarga biasa.
Ariella menjalan kesana dan senyum ke Hansel: “Riella minta untuk kamu temani dan tidak kasih kamu tidur lagi?”Mendengar suara Ariella, Hansel balik badan dan mengangguk sebagai sapaan lalu pergi.
Bukan Riella yang minta ditemani, hanya saja dia tidak tenang meninggalkan Riella sendirian di kamar.
Sebelum kejadian kemarin benar-benar selesai, dia tidak boleh menganggap remeh.
Ariella kembali ke kamar dan duduk di sebelah bocah lucu itu dan merasakan sesuatu.
Dia meemegang perutnya, dulu selalu merasa luka itu terlalu jelek, dia sama sekali tidak berani pakai baju seksi.
Dulu saat desain atasan dalam di Milan, terkadang modelnya tidak sempat datang dan ada yang menyarankan dia untuk coba. Dia sangat ingin coba, tapi setelah berpikir tentang lukanya, dia langsung tidak mau.
Sekarang dia sudah tahu kalau luka ini karena melahirkan Riella, jadi dia tidak merasa itu jelek lagi, malah merasa bangga. Itu bisa buktikan kalau dia adalah ibu Riella, Riella terlahir karena dia mengandungnya.
Riella tertidur sangat pulas, sama sekali tidak sadar kalau mama ada di sebelahnya.
Ariella tidak tahan dan mencubit mukanya, bagaimana dia harus beritahu kalau dia adalah mama nya?
Memikir beberapa hari lalu, Riella menangis mau mama tidak mau didekati dia, Ariella merasa sangat sedih.
Kalau sekarang dia beri tahu Riella, apakah Riella akan percaya?Mengingat telah melewati pertumbuhan anaknya beberapa tahun, anaknya berada di dekat dia dan dia tidak tahu, sungguh perasaan yang tidak enak.
Tapi untungnya Carlson tidak menyerah, Carlson menemukan dia dan dia bisa bersama dalam kehidupan kedepannya.
Disaat Ariella sedang berpikir, Riella mengedipkan mata dan akhirnya buka mata.
Riella mengedipkan mata dan lihat adalah kakak Ariella, dengan manis dia tersenyum: “Kakak.”
“Iya, Riella sudah bangun ya.” Ariella menunduk dan menciumnya, lalu berkata: “Kakak bawa kamu pergi cuci muka ya.”
“Iya.” Riella buka kedua lengannya dan biarkan Kakak menggendong dia.
Setelah buka mata langsung bisa lihat kakak Ariella, abang Hansel sungguh hebat.
abang Hansel bilang dia akan sulap buat kakak Ariella ada di depannya, dan itu benar-benar terjadi.
Sekarang, Riella pasti sangat mengagumi abang Hansel.
Saat bantu dia cuci muka, Ariella buka mata dengan besar melihat wajahnya dan sengaja buat muka jelek, merasa dia jadi lebih cantik setelah tidur itu.
Ariella seperti mengerti maksud dia, “Riella kita emang paling cantik dan lucu.””Kakak dan Riella sama-sama cantik.” Riella melihat Kakak dari kaca, dan semakin dilihat mereka sama-sama cantik.
“Iya kita sesama Riella dua-duanya cantik.”
Saat mereka sedang seru berbicara, suara yang seksi dan lembut terdengar.
Tiba-tiba terdengar Carlson berkata: “Riella besarku.” Muka Ariella langsung merah: “Siapa Riella besarmu?”Carlson mendatanginya dan menunjukkan cincin itu: “Sudah diperangkap berarti milikku.”
“Riella dan Kakak adalah milik papa.” Riella mengangguk dan terlihat sangat puas.
“Iya, memang anakku paling pengertian.” Carlson menggendong Ariella dari Carlosn, menciumnya dan berkata: “Riella kangen papa tidak?”
“Kangen! Kangen sekali sampai gigiku sakit.” Disaat berkata seperti itu, Riella sambil pegang giginya. “Coba papa lihat.”
“Iya, sini coba papa lihat.” Carlson melihat dengan serius dan pura-pura kaget. “Riella, sakit gigi kamu bukan karena kangen papa, itu digigit cacing, kamu lihat ada dua.””Papa, Riella tidak mau digigit cacing.”Sekali mendengar giginya digigit cacing, Riella sangat kaget, ingin menangis. Tapi taku malu di depan kakak Ariella, jadi mata dia berkaca-kaca.
Carlson tidak jarang iseng kepada Riella, dia selalu tertipu.
Tapi hari ini ada Ariella , mana mungkin biarkan anaknya diisengi, dia langsung menggendong Riella dan melotot ke Carlson: “Jangan sampai isengi anakku.”