Ivander melihat Zeesha, dengan dingin mendengus dan berkata: “Bagaimanapun dia adalah anak kandungmu.”
Zeesha tidak menjawab, menggunakan tatapan tanpa perasaan melihatElisa, tertawa dingin dan berkata:”Siapa yang memberi tahumu dia adalah anak kandungku.”
“Bukan anak kandungmu?” Ivander pun menoleh melihatElisa yang tergeletak tak sadarkan diri, berkata lagi,” menyelamatkannya atau tidak terserah kamu. Bagaimanapun dia hidup atau mati tidak ada hubungannya denganku.”
Setelah mengatakannya, Ivander pun berbalik dan berjalan pergi, sepertinya nyawaElisa hanya seperti seekor anjing yang tidak penting bagi mereka.
Setelah Zeesha melihat kepergiaan Ivander, dia pun mengepalkan tangan, pandangan dipenuhi kebencian, dalam hati berkata: “Tuan muda?”
Ivander, Ivander, kamu masih mengira bahwa Grup Primedia masih seperti dulu, masih berpikir bahwa banyak orang ingin mendekat dengan kalian?
Setelah keluarga Damares (keluarga Ivander) jatuh, Ivander pun akan menjadi seekor anjing yang tidak penting.
Perbuatan jahat yang pernah dilakukannya, orang yang pernah disiksanya, orang-orang itu pasti akan mencarinya membalas dendam.
Sudah sampai saat ini, masih tidak tahu jelas kondisinya, masih berani menyiksa orang dan menyebut diri sendiri sebagai tuan muda, dia kelak sudah ditakdirkan tidak bisa untuk menyelamatkan dirinya lagi.
Sambil memikirkan hal ini, hati Zeesha sangat senang.
Beberapa tahun ini, dia banyak membantu keluarga Damares melakukan sesuatu yang buruk, karena dia punya bukti jahat yang dipegang oleh si tua Marsh itu.
Sekarang Grup Primedia akan bangkrut, baginya seperti kehilangan satu orang yang mendukungnya, boleh dibilang juga kehilangan seseorang yang bisa mengancamnya.
Setelah sekian lama, Zeesha mengalihkan pandangannya dariElisa yang sudah tergeletak di lantai dan tidak sadarkan diri, dengan tatapan dingin berkata: “Mengadopsimu beberapa tahun ini, awalnya kupikir bakal ada keuntungan buatku, tak kusangka kamu bisa sebegitu tak berguna.”
Sebelum dia menikah, dia sudah tau bahwa dia mengidap penyakit yang tidak bisa menghasilkan keturunan, seumur hidup ini tidak akan mempunyai anak kandung lagi.
Hal seperti ini, merupakan rahasia dia sendiri, rahasia yang selamanya dia tidak akan beritahu orang lain.
Jadi sebelum dia menikah, dia pun menyuruh ibu Ariella untuk hamil palsu terlebih dahulu, setelah itu dia cari anak yang sudah dibuang dan mengadopsinya menjadi anak mereka.
Seumur hidupnya, dia tidak bisa punya anak kandung lagi, tidak bisa menghasilkan keturunan, jadi dia hanya bisa menggunakan semua cara untuk mengembalikan nama baik keluarga seperti dahulu.
Harta kekayaan, kekuasaan, nama baik, beberapa hal ini yang seharusnya keluarga dia miliki, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkannya kembali.
Tetapi, siapa yang tahu setelah dia berusaha beberapa dekade, barang yang diinginkannya tidak ia dapati, dan lebih parahnya lagi dia menjadi kaki tangan orang lain.
Dan sekarang, kegagalan Grup Primedia sudah menjadi hal yang pasti, tidak bisa bangkit lagi, dia harus memikirkan cara menyelamatkan dirinya sendiri dalam waktu singkat.
Grup Primedia sudah jatuh, dia juga tidak mungkin memperbolehkan dirinya untuk jatuh.
SedangkanElisa yang terbaring di lantai, dia akan mengantarnya ke rumah sakit, untuk menghindari dirinya sendiri terlibat dalam kasus pembunuhan seseorang.
—-
Setelah mengantar semua tamu untuk pulang, waktu pun sudah larut.
Sibuk seharian, semua orang sudah lelah, masing-masing pun kembali ke kamar untuk beristirahat.
Setelah kembali ke kamar, Ariella dengan senangnya berputar 2 putaran, tertawa sampai alis pun ikut melengkung:”Tuan Carlson, bagaimana nih? bagaimana dong ini?”
“Kenapa?” Carlson pun bertanya.
“Aku merasa aku sangat bahagia. Dan kebahagiaan ini aku tidak ingin simpan dalam hati, aku ingin menjeritnya keluar agar semua orang tau aku sangat bahagia.” Kalau bukan karena senior di keluargamu berada di rumah ini, dia pasti sudah menjerit sekencang-kencangnya di dekat jendela.
Dia ingin dengan suara yang keras untuk memberi tahu ibunya, anaknya sekarang sangat bahagia, jangan mencemaskannya lagi.
Dia sangat ingin untuk memberi tahukan orang yang pernah melukainya dan orang yang ingin untuk melukainya bahwa dia sekarang tidak jatuh dan lemah dibuat mereka, dia bangkit lagi, dan sekarang sangat bahagia.
“Ayo.” Carlson pun berbalik dan meletakkan jaket di bahunya, dia sendiri juga mengambil jaket miliknya, menggandengnya untuk jalan keluar.
“Sudah malam begini kita masih mau kemana lagi?” Ariella sedikit khawatir, “Kakek, ayah dan ibu ada disini, kalau saat ini kita keluar tidak enak sama mereka.”
“Tak usah cemas.” Carlson menggandengnya keluar, “Ikuti aku saja.”
Ariella mengangguk kepala, tertawa dan berkata: “Mulai sekarang aku akan selalu mengikutimu. Kamu membawaku kemana saja, aku pasti mengikutimu.”
Carlson membawa Ariella pergi keluar, dengan menyetir mobil sendiri, setelah berkendara kurang lebih selama 1 jam barulah sampai di tempat tujuan.
Setelah turun dari mobil, Ariella baru sadar, dia membawanya ke resort Blue Sea Villa.
Beberapa lama setelah mereka menikah, bertepatan dengan kegiatan kelompok Teknologi Inovatif, Ariella pernah datang kesini.
Setelah turun dari mobil, Ariella pun menggandeng tangan Carlson dan berkata: “Kamu kan eksekutif di Grup Aces, apakah kamu bisa mendapatkan pelayanan spesial dengan tinggal di resort tanpa biaya?”
“Pasti gratis.” dia berkata.
“Pelayanan terhadap karyawan Grup Aces memang sangat baik. Tahu begitu aku pun tidak mengundurkan diri lagi, kedepannya aku masih bisa mendapatkan servis bagus seperti ini.” Ariella pun menyandarkan kepalanya dibahu Carlson sambil berkata.
“Walaupun sudah mengundurkan diri tetapi servismu tetap ada.” dia berkata.
“Tuan Carlson, kamu jangan lupa, di atas kamu masih ada Carlton seorang lagi.” dia hanya merasa dia mengucapkan kata tadi hanya untuk membuatnya senang, Grup Aces mana mungkin hanya dia seorang yang kendalikan.
Sesaat mendengar Ariella mengungkit tentang Carlton, Carlson berhenti sejenak, dengan serius melihat dia sambil berkata: “Aku adalah Carlton.”
“Baiklah. Kamu adalah Carlton.” Jarang-jarang dia bercanda, Ariella pun langsung mengiyakannya.
Tetapi sebenarnya, dengan kemampuannya yang kuat, pendidikan yang bagus, dan keluarga yang bagus, kalau bukan di internet pernah melihat foto Carlton, dia pun akan percaya Carlton sebenarnya adalah Carlson.
“Kamu tak percaya?” Carlson bertanya.
“Aku mempercayaimu.” Ariella pun tersenyum, dan mengendipkan matanya dengan genit, “Kalau begitu Tuan Carlton, kita sudah bisa masuk kedalam ga?”
Ariella tidak memercayainya, Carlson pun tidak berdaya, dan tak tahu apa yang harus dikatakannya lagi, dia segera menggandengnya memasuki Blue Sea Villa.
Sebelum datang, Carlson sudah mengirimkan pesan kepada Daiva, menyuruhnya memberti tahu karyawan villa untuk menunggu kedatangannya.
Melihat kedatangan mereka, karyawan yang bertanggung jawab pun segera menyambut: “Tuan dan Nyonya, selamat datang.”
Mereka menaiki mobil pariwisata, mobilnya juga langsung menuju bagian resort di Blue Sea Villa, sepertinya villa ini adalah villa yang kemarin ditinggali mereka saat pertama kali datang.
Setelah turun dari mobil, berdiri di depan pintunya, dalam hati Ariella merasakan perasaan yang tak terucapkan.
Saat pertama kali datang, dia dan Carlson masih seperti orang asing, tetapi kali ini mereka seperti suami istri pada umumnya.
Carlson tidak membawanya pulang ke kamar, tetapi melewati bangunan-bangunan untuk datang ke tepi pantai, mendengar suara ombak memukul batu-batuan di samping pantai, Ariella senangnya seperti seorang anak kecil.
“Ingin berteriak maka teriaklah.” dia berkata.
Ternyata dia menyetir selama satu jam-an, tengah malam membawanya keluar, hanya karena apa yang dikatakannya tadi, karena ingin berteriak keras.
“Ya?” dia melihatnya dengan tatapan lembut yang membuat hati orang tergerak.
“Terima kasih!” berterima kasih kepadanya karena membuatnya begitu bahagia.
“Sudah bingung?” dia mengelus-elus kepalanya, dan berkata lagi:”Malam hari anginnya besar, katakanlah apa yang ingin kamu sampaikan, setelah itu cepat pulang istirahat.”