Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 959 Menjadi Tamu (4)


“Kakak masih memiliki hal yang harus kakak urus, lain hari kakak akan menemanimu makan.” Sebastian mengelus rambut Diego kecil, lalu kembali berpamitan dengan Darwin dan Efa, lalu pergi dari sana.


Darwin dan Efa merupakan orang yang pintar, mereka dengan sendirinya mengetahui alasan Sebastian pergi, hanya saja mereka tidak bersedia untuk berkata lebih banyak.


Hubungan kakak dan adik diantara Oriella dan Sebastian tidak akan berguna jika diberitahu oleh banyak orang, hubungan”mati” itu haruslah diatasi oleh mereka berdua sendiri.


“Apakah kamu adalah kekasih dari kakak? Apakah kamu orang yang nantinya akan membawa kakak pergi?” melihat kakak yang pergi, Diego merasa tidak senang, membalikkan badan dan bertanya kepada Miguel.


Dia berdiri dihadapan Miguel, karena perbedaan tinggi badannya, meskipun dia sudah mengangkat tinggi kepalanya, tetapi dia sama sekali tidak bisa melihat ekspresi Miguel.


Dia sudah kalah dari tinggi badan, tetapi Diego tetap tidak ingin mengakui kekalahannya, dia mengaliri darah dari ayah dan ibunya yang tidak begitu mudah mengaku kekalahan.


Agar membuat dirinya tidak terlalu memalukan, dia menegapkan badannya, menaruh kedua tangannya dipinggangnya, berdiri dengan penuh kebangaan bertanya kepada Miguel.


Miguel sedikit menundukkan pinggangnya, berkata dengan lembut:”aku adalah kekasih kakakmu, tetapi aku tidak akan membohongi dia, aku akan menikahi dia.”


Diego kembali berkata:”menikahi dia sama saja membohongi dia.”


Oriella bertanya:”Diego kecil, siapa yang mengatakan hal ini kepadamu.”


“Aku mengatakannya sendiri.” Diego membuka matanya, dia tidak akan memberitahu Oriella jika ibunya lah yang mengajari dia perkataan seperti ini.


“Riella jangan terburu-buru, Diego kecil terlalu menyukai kamu dan mengkhawatirkan kamu barulah dia bisa berkata seperti ini.” Miguel menundukkan dan berlutut, berusaha untuk membuat tingginya sama dengan Diego agar dirinya bisa menatapnya,”Diego kecil,terima kasih karena kamu sudah begitu menjaga kakakmu, dia bisa memiliki adik sepertimu, benar-benar sangat beruntung.”


Diego menjawab tidak baik!


Lawannya terlalu hebat, sama sekali tidak sama dengan apa yang mereka perhitungkan, dia sudah tidak memiliki cara untuk membalasnya lagi.


Dia menaikkan kepalanya melihat ibunya, melihat ibunya yang sedang menggambar ddibelakang Miguel, menggmbar dengan begitu serius, tetapi dia sama sekali tidak mengetahui apa yang dia maksudkan.


Musuhnya terlalu hebat, ditamba lagi dia memiliki teman “Dewa”, hari ini mereka sudah kalah bahkan sebelum memulai.


Diego merasa kecewa dan menyimpan tatapan matanya, dan kebetulan Miguel juga sedang menatapnya, lalu kembali mendengar ucapan Miguel:”Diego kecil, kamu benar-benar merupakan seorang anak yang sangat pintar.”


Diego selalu mengetahui jika dirinya merupakan anak yang pintar, tetapi tidak ada orang yang memuji dia pintar dihadapannya, dan dalam waktu singkat wajah kecil itu memerah.


Meskipun dia sudah dipuji, tetapi rencana Diego masih ada, dia kembali berkata:”meskipun kamu sudah memuji aku, aku juga tidak akan membiarkan kamu begitu mudah membohongi kakak. Nantinya aku akan membuat soal dan menguji dirimu, jika kamu tidak bisa melewatinya, aku tidak akan memberikan kakak kepadamu.”


“Ah, kamu ingin menguji ku? Bagaimana kamu mengujiku?” anak ini benar-benar sangat pintar, dan Miguel sangat menyukai anak yang pintar, tidak bisa menahan dan mengelus kepalanya,”aku akan menerima tantanganmu.”


“Diego, bawalah kakak dan tuan Ferguso masuk kedalam untuk makan.” Efa memberi kode kepada Diego, tetapi anak itu sudah tidak ingin memperdulikan dia, bersiap untuk masuk kedalam kubu tuan presiden.


Efa kembali merasa dengan dalam jika anak ini merupakan malaikan penyiksa yang dikirmkan tuhan untuknya!


????


Diatas meja.


Efa seperti pemilik lainnya menyapa dengan ramah:”tuan presiden, sayur ini merupakan sayur yang dengan khusus aku suruh orang persiapkan untukmu, kamu harus makan dengan banyak, jangan merasa sungkan.”


Miguel menganggukkan kepalanya:”terima kasih, bibi Sutedjo!”


Akhrinya dia memikirkan panggilan yang cocok untuk Efa.


Perkataannya dengan jelas membuat Efa merasa terpaku, tetapi dia dengan cepat kembali ke dirinya yang biasanya, dan tersenyum dengan cemerlang:”bicara sebenarnya, aku cukup suka orang memanggilku dengan panggilan bibi Sutedjo.”


Karena mengetahui identitas asli Efa, pada saat berhadapan dengannya, Miguel merasa canggung, karena itu memilih kata-kata yang baik.


Darwin dan Miguel juga memiliki hubungan kerja sama, selain itu tidak memiliki hubungan pribadi lainnya, diatas meja makan tidak memiliki perkataan yang harus dikatakan.


Dengan adanya Miguel, Oriella menampilkan ekspresi tergila-gila, tidak peduli apa yang dia katakan dia akan mendukungnya, dan tatapan matanya selalu mengarah kearah wajahnya.


Dan Efa yang tidak berhenti berbicara:”tuan Ferguso, kamu seharusnya sudah tahu, jika Riella tumbuh penuh dengan penuh kasih sayang dari kami semua. Kami tidak berharap jika dia menikah dengan orang yang tepat, kami hanya berharap dia bisa menikah dengan lelaki yang bisa menyayangi dia seperti kami menyayanginya.”


Miguel menggangukkan kepala:”saya mengetahuinya.”


Oriella merasa khawatir jika Efa akan menyulitkan Miguel, dengan cepat membantu:”bibi, Abang Hansel sangatlah baik ekpadaku, dia begitu menyayangiku sama seperti kalian.”


“Gadis kecil, kamu hanya tahu membantu dia membicarakan hal yang baik.” Efa memukul pelan kepala Oriella, dengan resmi memulai rencananya,”gadis kecil, pada saat itu karena otak bibi masih sangat Buram, dibutakan dan dibohongi oleh lelaki, pada saat itu otak bibi sudah seperti putus ditengah jalan, diantara semua lelaki hanya menganggap jika dirinya lah yang paling baik, selain dia bibi tidak menginginkan orang lain lagi.”


Oriella menggangguk menyetujui:”aku tentu saja mengetahuinya.”


Lelaki itu juga pasti merupakan kakeknya, jika pada saat itu bibinya tidak berusaha, mungkin mereka tidak akan memiliki hari bahagia seperti saat ini.”


Efa kembali berbicara:”lalu jika kamu benar-benar bertemu dengan lelaki itu, kamu bisa menyadari, sebenarnya lelaki itu tidak ada bedanya dengan lelaki lain, dan bahkan banyak aspek yang tidak sebagus pria yang bahkan dahulu kamu tidak sukai. Jika kamu pada saat itu tidak memaksa dan bersikeras, mungkin kamu masih bisa memilih lelaki yang jauh lebih baik.”


Perkataan Efa ini, mendengarnya Oriella langsung melebarkan matanya, apakah bibinya tidak salah mengatakan, lalu tiba-tiba memiliki keberanian yang begitu besar berkata seperti itu dihadapan kakek?


Miguel tidak menampilkan reaksi apapun, raut wajahnya sangat datar, dengan datar memakan sayurannya, dan pada saat itu memberikan sepotong daging untuk Oriella, seperti sedang melihat permainan yang sedang berjalan.


Efa sama sekali tidak mengetahui jika raut wajah Darwin yang duduk disebelahnya sudah berubah, tatapan matanya menatap lurus ketubuhnya.


Terlebih lagi, dia masih berkata:”Riella, bibi adalah tetua, lebih besar 18 tahun dari pada dirimu, sudah merasakan kepahitan jauh lebih banyak dibandingkan nasi yang kamu makan, kamu harus mengingat pelajaran yang bibi ajarkan. Aku beritahukan kepadamu, mohon jangan sampai kamu masih memiliki pilihan kamu demi satu pohon melepaskan satu hutan.”


Plak!!


Darwin dengan cepat meletakkan sumpitnya, lalu berjalan pergi.


Efa merasa sangat terkejut, tetapi dia masih terus berjuang membelah pasangan, tetapi dia sama sekali tidak mengetahui mengapa Darwin marah:”Darwin, kamu perhatikan sedikit, ada tamu disini, perilaku macam apa ini.”


Lalu dia memberikan senyuman kepada Miguel:”suamiku tidak mengerti hal, dari waktu ke waktu, suka bertempramen seperti anak kecil, tuan Ferguso jangan mempelajari dia.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK