Elisa yang berdiri di kegelapan, melihat Carlson bawa pergi, melihat mobil dia pergi jauh, tiba-tiba meneteskan air mata.
Setelah beberapa tahun, Carlson tetap menyayangi Ariella, bahkan lebih dari saat itu, bisa dilihat dari kepanikan dia.
Setelah Ariella sampai tidak lama, Carlson langsung datang.
Selama Ariella tidak ada beberapa tahun ini, di tv dan koran, dimana-mana bisa lihat bayangan Carlson.Dulu dia tidak pernah ikut acara tv, tidak pernah muncul depan kamera, untuk orang yang misterius itu ternyata bisa lakukan itu demi Ariella.
Seorang wanita bisa menemukan pria seperti itu, betapa beruntungnya dia.
Elisa juga pernah berpikir berkali-kali, kalau dia berusaha lebih, tidak pulang demi Ivander, kelembutan yang didapatkan Ariella pasti sudah jadi miliknya.
“Pria itu selamanya tidak akan jadi milik kamu, kamu jangan pikir lagi, lebih mending kamu melihatku.” Suara yang seperti sedang tertawa pun terdengar, Elisa dipeluk dengan tenaga yang keras, dan mengangkat kepalanya dan menatap pria itu.
Elisa mengangkat tangan dan memukul dada nya, dengan pelan tertawa dan berkata:”Tuan Xu, kamu orang yang begitu baik, wanita kotor sepertiku mana mungkin berpikir ingin mendapatkan kamu.”
“Kamu tidak berani pikir begitu, tapi hatimu selalu tidak tahu diri. Dulu Ariella bersama dengan Ivander kamu mau merebutnya, lalu Ariella dengan Carlson kamu juga mau merebutnya. Sebenarnya kamu tidak mencintai pria itu, kamu hanya terbiasa merebut milik Ariella.”
Tuan Xu melihat Ariella, dan terus terang menyebutkan pikiran dia, mereka sudah bekerja sama dalam waktu lama, jadi dia sangat mengerti wanita itu.
“Haha..” Elisa hanya membalas dengan tawa dingin.
Orang yang percaya dengan diri sendiri tidak butuh penjelasan saja mereka bisa percaya kita. Orang yang tidak percaya kita bagaimanapun kamu menjelaskan, mereka tetap tidak akan percaya.
“Tidak mau mengakui?” Tuan Xu tertawa, mengangkat dagu Elisa, berkata: “Mengapa kamu melakukan itu tadi?”Elisa memukul dadanya lagi: “Saya senang.”
Menurut Elisa, Tuan Xu hanya partner kerja, dia tidak merasa harus memberi tahu dia tentang apa yang dia pikirkan sebenarnya.
Sejak kecil sifat Ariella keras kepala, asalkan hal yang dia tentukan, tidak ada yang bisa membujuk dia. Dan karena sifat dia ini, dia tidak jarang dihukum.
Saat Ariella melakukan kesalahan, Zeesha akan mengurung dia di dalam gudang itu, jadi Elisa ingin mencoba apakah Ariella benar lupa ingatan, dia tidak ada niat lain.
Dulu Elisa merasa apapun yang dimiliki Ariella seharusnya milik dia, itu merupakan iri dan dendam, tapi sekarang melihat Carlson menjaga Ariella, dia hanya merasa iri.
Tuan Xu mengambil tangan Elisa, seperti tertawa berkata: “Apakah karena aku terlalu manjakan kamu, makanya menyebabkan kamu begitu berani?””Tidak berani.” Ariella melepaskan tangan dia dan langsung balik badan, sambil jalan sambil berkata: “Tuan Xu, kita hanya partner kerja, tolong kamu ingat itu, dan aku juga mengerti aku wanita seperti apa.”
Orang yang mengalami terlalu banyak akan melihat jelas banyak hal, sudah jelas tentang nama dan uang, asalkan hidup adalah yang terpenting, dan Elisa adalah orang seperti itu.
Di ujung kematian, melihat orang sekitarnya mati, terluka, pergi, tanpa sadar dia mengerti beberapa kebenaran.
Hidup benar-benar sangat singkat, kalau bisa menikmati selagi hidup, berusaha menjadi yang terbaik, dan bukan menjebak orang lain ataupun merebut yang tidak seharusnya jadi milik dia.
Tuan Xu melihat bayangan Elisa pergi semakin jauh, senyum dia hilang.
Tidak tahu sejak kapan, dia ingin mendapatkan wanita itu.
Perasaan itu kuat sampai dia tidak bisa kendalikan, perasaan ingin mendapatkan dia, seperti kuda liar yang tidak bisa dikendalikan.
Yang menyebalkan itu, wanita yang pernah diinjak-injak oleh pria, yang pernah masuk rumah sakit jiwa, yang wajahnya pernah hancur, tidak tertarik kepadanya.
Wanita yang sudah diinjak-injak, mau pura-pura suci gimana.
Sejak dia mengalahkan Group Primedia, dan mengembangkan Group Xu, banyak sekali wanita di Kyoto pernah menyukai dia.
Dia adalah seorang pengusaha, pengusaha yang pintar.
Sekarang masyarakat begitu terbuka, asalkan kamu punya uang, tidak ada yang peduli asal kelahiranmu.
Sebenarnya hanya dihadapanmu orang-orang itu tidak peduli, tetapi di belakang, mereka akan bilang kalau dia adalah anak haram, bahkan ayahnya siapa saja tidak tahu.
Jadi saat wanita dari keluarga lain menunjukkan ketertarikan, dia terima.
Dan untuk Elisa, dia tetap mau mendapatkan dia.
Dilihat dari dulu, Elisa bukannya tidak tertarik kepada dia, hanya saja ingin menggangungnya.
Sekarang dia semakin tertarik kepada Elisa, kalau Elisa mau main dia akan menemani dia main.
…
Setelah menyetir sekian lama, muka Carlson masih suram, tidak bicara satu kata pun, bahkan lihat Ariella saja tidak.
Melihat wajah suram Carlson, urat yang menonjol, tangan Carlson yang dikepalkan, dan Carlson yang berusaha menahan diri, Ariella merasa sakit hati.
Dia lalu mendekatkan diri ke Carlson, dengan hati-hati memegang kepalan tangan Carlson: “Carlson…”Ariella sangat mengharapkan Carlson mengeluarkan semua, marahi dia pun boleh asalkan jangan dipendam.
Semakin dia pendam, semakin dia ikut sakit hati.
Tapi Carlson tetap tidak pedulikan orang, tidak bersuara sama sekali dan semakin suram, seperti sudah mengumpulkan amarah beberapa tahun dan sedang mencari tempat mengeluarkannya.
Carlson tidak peduli dia, Ariella juga tidak tahu harus bagaimana, dia ingin menarik balik tangannya tapi Carlson menahan dia.
Ariella mengangkat kepala dan lihat dia, tapi Carlson tetap tidak pedulikan dia, jadi dia hanya bisa duduk diam di sampingnya.
Sesampainya di hotel, kamar pintu tertutup, Carlson langsung menahan Ariella di pintu, dan menciumnya.
Tinggi Carlson 188cm, sedangkan Ariella 168cm, mau dari tinggi badan atau bentuk tubuh, Ariella tetap kalah jauh, apa lagi tenaga.