Kata orang sekali hamil bodoh 3 tahun, Ariella merasa dia benar-benar bodoh. Carlson sudah beberapa hari tidak pergi ke kantor dan dia baru sadar hari ini.
Carlson tidak pergi ke kantor, Henry dan Elisa datang ke rumah, ruang belajar di rumah sementara menjadi tempat kerja mereka.
Setelah sarapan, Carlson menemani Ariella jalan-jalan lalu langsung pergi ke ruang belajar.
Ariella juga tidak santai, Efa menariknya untuk temani latihan film.
Skrip yang baru diterima Efa, dia memeran menjadi Cinderella, intinya adalah perempuan biasa yang menikah ke keluarga kaya mengalami banyak kesulitan.
Perempuan itu tidak dari keluarga yang baik, tapi sangat berusaha, di suatu acara sekolah, ia bertemu laki-laki ini lalu menjalin hubungan dengan status yang berbeda jauh.
Setelah keluarga laki-laki ini mengetahui keberadaan perempuan ini, merasa mereka tidak cocok dan pikir cara untuk memisahkan mereka. Bahkan mengancam perempuan itu dengan orangtuanya, sehingga perempuan itu terpaksa meminta untuk mengakhiri hubungan mereka.
Untungnya laki-laki ini sangat yakin akan perasaannya. Setelah banyak kejadian, keluarga laki-laki akhirnya mengetahui kebaikan perempuan ini dan akhirnya mereka menikah.
Efa dari kecil adalah anak kesayangan, tidak pernah menemukan kesulitan, jadi kurang bisa memeran dengan baik, selalu kekurangan sesuatu.
Setelah latihan beberapa kali, Efa tetap tidak bisa melakukannya, dia berbaring di sofa dan menendang: “Kakak ipar, menagapa aku tidak bisa memerankan peran ini dengan baik.”Ariella berkata: “Efa, kamu coba pikir dari posisi perempuan ini, kalau kamu di posisi dia, kamu akan melakukan apa?”Efa berpikir lalu berkata: “Menurutku, perempuan ini terlalu bodoh. Keluarganya tidak setuju langsung mau mengakhiri hubungan, menyakiti laki-laki itu begitu parah, kalau aku dia pasti sudah bakar rumah mereka, siapapun yang melanggar mereka bersama, aku akan hancurkan orang itu.”
Efa sejak kecil merupakan anak kesayangan, kalau suruh dia berperan menjadi putri yang dimanjakan dia pasti bisa.
Pemeran utama dalam skrip itu bukan kehidupan yang dijalankan Efa biasanya, jadi agak sulit.
Kalau Ariella, kehidupannya sangat mirip dengan pemeran utama itu, tapi kelebihan dia adalah dia tidak akan mengakhiri hubungan dengan Carlson hanya karena keluarga.
Kapanpun itu, tekad dia ingin bersama dengan Carlson selamanya itu sangat kuat, tidak ada yang bisa mengubahnya.
Efa merasa omongan Ariella benar juga, dia membayangkan perasaan menjadi pemeran utama itu, dan pas mereka latihan sekali lagi, dia sudah jauh lebih puas.
Setidaknya dia mengerti kalau tidak semua orang di dunia ini seberuntung dia. Dibuang oleh orang tua nya masih bisa bertemu dengan keluarga yang begitu menyayanginya.
Kalau masalah dia dengan Darwin, bukan masalah keluarga, masalahnya ada di Darwin.
Kepikiran Darwin, dia sangat kesal, sudah tau dia menyukainya, malah menyuruh dia menjalin hubungan dengan orang lain.”Efa, kamu kepikiran Darwin lagi?” Ariella bertanya.
Yang bisa buat Efa begitu kesal, sekain Darwin yang selalu menghukumnya belajar etika atau intropeksi menghadap tembok, ya hanya ada Darwin.
“Iya, aku kepikiran dia lagi. Tunggu ya kakak ipar, aku telfon dia.” Sambil bicara, dia langsung telfon. Setelah diangkat, dia langsung bilang: “Darwin, aku sudah kangen kamu.”
“Nona, ketua sedang sibuk, tidak bisa angkat telfon.” Suara itu sangat familiar, dia adalah pasukan Darwin.””Kalau dia sedang sibuk tolong beri tahu dia, aku kangen dia, aku suka dia, aku hanya akan menikah dengannya.” Setelah itu Efa langsung matikan telfon.
Darwin tidak mengangkat telfonnya, kalau begitu siapapun yang angkat, Efa akan bilang seperti itu, biarkan semua orang disana tahu.
Ariella berpikir dan berkata: “Efa, cara seperti ini bukan ide yang bagus, terutama kita harus tahu bagaimana sikap dia terhadapmu.”
“Tidak peduli dia suka aku atau tidak, pada akhirnya dia akan menyukaiku.” Efa sangat percaya diri. Dia begitu cantik, dan Darwin tidak buta, tidak mungkin tidak menyukainya.
Ariella berkata lagi: “Efa, cinta itu sangat aneh, terkadang walaupun kamu sudah bagus, dia pun belum tentu menyukaimu.”
Ariella bukan orang yang ingin ikut campur, dia hanya takut Efa terluka, dia ingin Efa menjadi orang yang selalu bahagia.
“Benar juga, kakak kau yang seperti patung itu sepertinya hanya kamu yang suka. Cinta itu sesuatu yang aneh.” Dulu kakek ingin Efa dan Carlson bersama, tapi setiap terpikir wajah Carlson yang dingin, dia akan mimpi buruk.
“Nyonya, Nona, ada seorang Tuan Ferdian datang, katanya tuan muda yang menyuruhnya datang.” Bibi Ava membawa seorang pria datang.
“Tuan Ferdian?” Ariella dan Efa melihat ke arah pintu secara bersamaan.
“Nyonya , sudah lama tidak jumpa.” Ferdian masuk ke dalam rumah dan tersenyum, masih sama seperti yang dilihat Ariella beberapa bulan lalu.
“Halo Tuan Ferdian!” Ariella berdiri dan dengan sopan tersenyum, “Bibi Ava, tolong kamu naik panggilkan Carlson.””Sebenarnya kali ini aku datang bertemu Nyonya.” Ferdian melihat perutnya yang bulat, “Terakhir bertemu Nyonya belum ada kabar baik, tak tersangka setelah bertemu lagi perutmu sudah begitu besar.”
Ariella mengangguk dan tersenyum: “Terima kasih Tuan Ferdian.”